NovelToon NovelToon
SATRIA Perjalanan Setelah Menyerah

SATRIA Perjalanan Setelah Menyerah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Berbaikan / Teen School/College / Romansa / Slice of Life
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Khusnul Huda

bagaimana jika seorang yang cinta mati, yang mengejar-ngejar cewek yang ia cintai selama 3 tahun ini menyerah dan memilih untuk menjauh karena selalu di tolak, tapi ketika itu terjadi perasaan cinta malah tumbuh di hati cewek tersebut. tapi cowok itu sudah capek dan bukan perasaan tapi logika yang digunakan.


bagaimana perjalanan hubungan mereka ?, apakah masih ada harapan untuk satria ?, bagaimana sikap Rani ?, ikuti keseruan hubungan ke 2 nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusnul Huda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BIMBANG

waktu istirahat telah tiba, semua siswa langsung pergi nyelonong keluar. Satria yang kelaparan juga ingin segera makan.

"hey sat" sontak Satria menoleh ke arah Nisa.

"apa ?, aku lapar ?"

"mau makan bersama kami ?" tawar Nisa, sambil menunjuk ke arah Rani yang dikerubungi siswa-siswi lain yang kepo padanya.

"hem...., aslinya kepingin sih, apalagi aku sudah jarang dekat sama Rani, tapi....." kata Satria menggantung.

"tapi apa ?" desak Nisa.

"kau lihat itu kan ?" Nisa pun menganggukan kepalanya.

"kau pernah bilang, kalau gak salah begini, gara-gara kau Rani tidak ada yang mau dekat dengannya, kau harus tanggung jawab, gitu kalau gak salah" Nisa langsung terkejut, belum sempat ia membela diri Satria sudah melanjutkan bicaranya. " makanya aku takut, jika ada aku Rani akan ilfeel dan merusak suasana "

"gak, kamu tidak merusak suasana" sentak Nisa. Semua orang yang masih di kelas memperhatikan mereka berdua.

"ya kan, baru juga di omong" kata Satria. Rani yang melihat itu berdiri dari bangkunya dan mendekati mereka berdua tapi baru saja ia sampai Satria sudah pamit pergi. Rani dan Nisa pun menghempaskan nafas yang berat.

Satria yang kelaparan sedang mencari gazebo untuk dijadikannya tempat makan.

setelah melihat gazebo yang paling pojok, rasa lelahnya hilang, dia memikirkan betapa damai, rindang, sepi dan sejuknya gazebo tersebut.

"kemana anak pendiam itu ya ?, tak apalah, lapar nih" batinnya. Satria segera duduk manis dan mengeluarkan makanan yang ia bawa dari kantin berupa nasi cokot dan es teh.

Satria duduk dengan santai bersandar di pojokan, lalu mengeluarkan hp nya.

"sat !" mendengar namanya di panggil, ia langsung menoleh, ternyata, Aurel and the gang. Satria pun menganggukkan kepalanya, kikuk. lalu ia lanjut main game dan mengambil nasi cokotnya.

"hei !!, seharusnya kau tawarkan kami Kek, atau ikut gabung kek, malah di cuekin" kata Intan. Dengan nafas yang berat " boleh aku gabung" kata Satria.

"seperti orang yang tidak ikhlas" sergah Angel.

"akh......" teriak Satria setres. Mereka bertiga serempak tertawa. "baiklah kau boleh gabung" kata Aurel sambil menahan tawanya.

"siapa yang nyuruh ?, siapa yang harus di ijini ?" kata Satria lalu pindah ke arah gazebo yang mereka tempati.

"sat !, panas, kipasin dong" kata Angel. mendengar itu, Satria mengambil kipasnya Intan.

"oh...., tuan putri Angel kepanasan, hambamu yang hina ini akan berusaha menyenangkanmu" katanya sambil mengipas-ngipasi Angel.

"sudah-sudah" kata Angel. Satria pun berhenti.

"oh ya, sat kamu makan apa ?" kata Aurel.

"oh..., aku ?, Hanya nasi cokot dan es teh" jawabnya sambil mengeluarkannya dari kantong plastik.

"hey sat, badan mu bagus, atletis lagi, kan sayang jika tidak di rawat" kata Angel sambil menunjuk ke perutnya.

"bagaimana kau tahu ?" kata Satria heran, ia lalu menyodorkan kan makanya pada mereka, memberikan isyaratkan yang artinya, mau tidak ?. Mereka pun menggeleng.

"ya tau lah, jangan remehkan spek Intel kami ya ?" mendengar Aurel bicara begitu, bulu roma Satria berdiri.

"woy, jangan-jangan kalian menyuruh orang lain mengawasiku setiap hari"

"bahkan kami tau panjang dan besarnya anu mu" jawab Intan enteng, Sontak wajah Satria memerah.

"dasar, perempuan tak benar" melihat respon yang diberikan Satria mereka bertiga serempak tertawa.

"yah, tidaklah, mana mungkin sejauh itu sat, kami bercanda" sergah Aurel. Sementara Intan dan Angel tertawa puas karena bisa mengerjai Satria.

"tapi emang kami tau kalau badan kamu tuh, atletis, kan gak mungkin kan kamu jadi idola dadakan di antara siswi-siswi yang ikut organisasi di sekolah ini jika tidak punya poin lebih" lanjut Aurel enteng seperti tidak ada beban sama sekali saat mengatakannya.

"aku ?, jadi idola anak organisasi?"katanya tak percaya sambil hari telunjuknya menunjukkan ke wajahnya yang dibuat aneh. ia membayangkan dirinya dikerumuni siswi-siswi cantik dan berprestasi, enak sekali ya kan siswa-siswi yang ikut organisasi sekolah minimal cantik atau manis.

"iya, sejak kau dekat dengan Bima and the gang" sergah Intan.

"kira-kira jika kau pilih siapa jika ditawari anak OSIS dan BKPS ?" goda Angel.

"tetap pilih Rani lah, hatiku tak pernah berpaling darinya, dia itu bidadari yang di takdirkan untuk ku, walaupun aku saja yang sepihak mencintainya sedangkan dianya muak melihat ku, lucu ya ?" kata Satria memelas.

"woy malah curhat, pilihannya anak OSIS siapa atau anak BKPS saja, kok malah pilih Rani ?" kata Angel kecewa.

"pilih ya ?, tidak pilih siapa-siapa, tetap Ra....."

"SATRIA......." belum sempat Satria menyelesaikan kalimatnya, sebuah teriakan mengagetkan mereka berempat. Ternyata Rani dan Nisa sudah ada di samping gazebo mereka.

Satria yang dihadapkan di situasi begini langsung panik, kenapa dia marah ?, apa aku membuat kesalahan lagi ?, batinnya.

"oh, tadi kau bilang apa?" tiba-tiba saja Aurel bicara.

"Rani yang paling cantik, manis, melebihi kami ?, halo ......, perempuan seperti ini yang kau maksud " kata Intan yang tiba-tiba sinis.

"iyakan, dia itu bagai bidadari yang turun dari surga" jawab Satria tegas.

"WOY......, malah membicarakan orang" sentak Nisa.

"oh ya, ada pesan dari Dion yang menyuruh kami berkumpul sebelum masuk, bye-bye" kata Aurel. ketiga geng bangsawan itu pun pergi, tapi ketika aurel yang pergi ia membisikkan sesuatu pada Satria. Lalu kabur ngacir.

"semangat bro, umuach" sambil memberikan isyarat cium di telinganya, guna memanasi Rani.

"ini tidak seperti yang kalian pikirkan" kata Satria panik. Rani dan Nisa pun duduk di samping kiri kanan Satria.

"hey sat, kau memang populer ya, ya kan ran ?" kata Nisa. Rani yang sejak tadi hanya diam, wajahnya sekarang memerah.

"iya kan ran ?" ulang Nisa.

"ran ?, kau ok ?" tanya Satria, ia lalu mundur ke bagian belakang gazebo.

"sat kau harus bicara sama kami, banyak yang harus kau ceritakan?" kata Nisa.

"uh....." terdengar suara nafas dari Satria.

"sat hubunganmu dengan mereka bagaimana ?" kata Rani menahan amarah yang meluap-luap.

"jawab dulu pertanyaanku tadi, kau kenapa tiba-tiba saja wajah mu memerah "

"ah...., gimana ya......, eh....., tadi......, WOY..!!!, JANGAN MENGALIHKAN TOPIK !" sentak Satria.

"kau marah ?" tanya Satria lagi.

"menurut mu ?" jawab Rani jutek.

"aku ada janji kan ran tadi, aku pergi ya" kata Nisa yang tiba-tiba, lalu ngacir begitu saja.

"kenapa semua mendadak ada janji ya" kata Satria setelah melihat punggung Rani yang menghilang dibalik tembok. "oh,ya aku juga ada janji"

"jangan mengalihkan topik !" sergah Rani ketus. Satria cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"iya, tapi kenapa ?" jawab Satria bingung. Kenapa sih bidadarinya ini ?, batinnya, kau tambah manis tau jika marah. Tampa sadar Satria tersenyum

"aku tak suka jika kau dekat dengan orang lain, apalagi seperti tadi dan kemarin" kau cemburu ya jika aku dekat dengan orang lain, batin Satria. Senyuman nya sekarang semakin mengembang tapi ia penasaran.

"kemarin ?"

"iya kemarin, jangan bilang kau lupa ?", mendengar jawaban Rani, Satria malah diam seribu bahasa.

"JAWAB SAT !"

"yang mana bilang dong, kalau tadi aku minta maaf, tapi kemarin yang mana ??, dan Kenapa kau tidak suka ?" jawab Satria ngegas.

"ya pokoknya gak suka aja !, emang gak boleh" balas Rani gak mau kalah sambil mendekatkan wajahnya pada Satria, sampai berjarak beberapa centimeter saja, sekarang nafas Rani tercium oleh Satria. Satria pun tersenyum.

"ini yang tidak ku suka dari kamu" lanjut Rani.

"tapi sifat ini yang ku suka dari kamu, sehingga kau membuatku menderita RAN !, kau lah yang bersalah karena telah mencuri hatiku" jawab Satria. Sontak Rani mundur sedikit, tidak lagi wajah yang hampir menyentuh Satria Lalu berdiri.

"dasar menyebalkan !, Satria bodoh" setelah mengatakan itu Rani segera berlari.

"yah, ditinggalkan lagi" ucapnya lirih.

1
Bilqies
hai Thor aku mampir niih
Bilqies
1 🌹 sebagai hadiah perkenalan dariku Thor..
mampir juga yaa dikaryaku /Smile/
hud-huda
sabar ya saya lagi bermeditasi untuk mencari kata-kata yang pas
Nor Johari
kol cuma satu??????!!!!
Nor Johari
lanjut donng
park jitha
sorry to say Thor, kayaknya titik disini agak menganggu,coba kalau nulis nya gini aja [ kring,kring,kring!!!] kelihatan nya lebih rapi.😊 hanya itu aja sih,yang lainnya udah bagus.
hud-huda: thanks sarannya
total 1 replies
Rinjani Putri
aku mampir dikaryamu kk author follow dd juga ya
Raja q11gaming
done KK,,semangat terus ya👍
Ryaici Saristi
Ditolak ratusan kali, aku sebagai perempuan kaga terima,,Tinggalin😅😅😅😅
Miss "D"
sudah mampir nih ..
jangan lupa mampir juga ya 🤗

salam kenal
marrydianaa26
mampir thor, feedback juga ya ceritaku😁
Kiwi Edna
Syombong amat tuh cewek /Panic/
Satria, udh cari aja yg lain...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!