NovelToon NovelToon
Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / Bad Boy / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:47.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Gue menang taruhan! Gue berhasil dapatkan Wulan!"
Wulan tak mengira dia hanyalah korban taruhan cinta dari Alvero.
Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dia bertekad menjadi atletik renang. Tapi semua tak semudah itu saat dia tidak terpilih menjadi kandidat di sebuah event besar Internasional.
Hingga akhirnya seluruh hidupnya terbalik saat sebuah kenyataan besar terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

"Wulan, ada titipan dari Ayah." Alvero memberikan sebuah surat saat menjemput Wulan di pagi hari itu.

Wulan membuka surat itu dan membacanya. "Aku berhak menempati rumah atlet?"

Alvero menganggukkan kepalanya. "Iya, nanti akan ada orang yang bantu kamu pindahan."

Kedua mata Wulan berkaca-kaca. Dia berlari masuk ke dalam rumah dan memanggil ibunya. "Ibu! Kita akan pindah ke rumah yang lebih layak." Wulan menunjukkan surat itu pada ibunya. Senyuman masih terus merekah di bibir Wulan.

Wati hanya membaca surat itu. Ya, tentu saja semua itu karena Sky yang tidak ingin putrinya dalam kondisi kekurangan. "Kamu mau menerima, Nak?"

Wulan menganggukkan kepalanya. "Ini kesempatan kita untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak bahkan ibu juga bisa bekerja di sana."

Wati tersenyum dan mengusap rambut Wulan. "Iya, ibu juga menerima tawaran itu. Semoga saja di tempat baru, Riki tidak berbuat ulah. Kalau dia berbuat ulah lagi, biarkan dia tinggal di sini sendirian."

"Aku berangkat dulu, sudah ditunggu Vero." Wulan keluar dari rumah itu dengan senyum yang masih merekah. Dia memakai helmnya lalu naik ke boncengan Alvero.

Kemudian Alvero segera melajukan motornya menuju sekolah.

"Vero, aku senang sekali. Satu per satu keinginanku benar-benar terwujud," kata Wulan.

"Iya, semua keinginan kamu pasti akan terwujud. Aku senang sekali melihat senyum ceria kamu seperti ini."

Wulan semakin tersenyum dan memeluk Alvero dari belakang. "Sejak kamu mendekatiku keberuntungan selalu mengikutiku. Mungkin kamu memang ditakdirkan untuk memberi keberuntungan buatku."

"Bukan karena aku, memang sudah saatnya kamu mendapatkan semuanya. Selama ini kamu sabar menghadapi hidup kamu jadi sekarang kamu akan menuai hasilnya," kata Alvero. Baru kali ini dia merasa spesial di hati seorang wanita. Dia harus segera membatalkan taruhan itu pada Antares karena dia benar-benar tidak ingin kehilangan Wulan.

Wulan tak menimpali perkataan Alvero, yang jelas semua perkataan itu membuat bunga di hatinya semakin bermekaran.

...***...

"Ares, lo nanti latihan?" tanya Alvero sepulang sekolah hari itu.

"Iya, gue nanti latihan. Besok Ara juga sudah boleh pulang. Kondisinya sudah jauh lebih baik," jawab Antares. Dia kini berjalan menuju tempat parkir bersama Alvero. "Lo udah menang taruhan, besok helmnya gue kasih kalau lo udah mutusin Wulan."

Alvero menghentikan langkah kakinya. Dia menarik tangan Alvero ke samping kelas. Dia lupa akan satu hal penting untuk membatalkan taruhan itu karena seharian sangat banyak tugas dari guru.

"Gue mau batalkan taruhan itu," kata Alvero.

Seketika Antares menatap Alvero. Dia tidak menyangka dengan keputusan Alvero yang tiba-tiba itu. "Kenapa? Bukankah lo sangat antusias dengan taruhan itu."

"Ya, gue udah gak mau melanjutkan taruhan ini."

"Karena apa? Lo jatuh cinta beneran sama Wulan? Sejak awal lo dekati Wulan karena taruhan! Lo ingat itu!"

"Iya, gue tahu, tapi gue ...." Alvero menoleh dan menatap Wulan yang sedang berdiri di dekat tembok. Ternyata Wulan mendengar semua pembicaraan mereka.

"Wulan!" Alvero mengejar Wulan yang berlari keluar gerbang. "Wulan tunggu!" Alvero terus mengejar lari Wulan yang sangat cepat itu. Dia kehilangan Wulan setelah Wulan menyeberang jalanan yang sangat ramai.

Alvero juga menyeberang jalanan itu tapi dia telah kehilangan jejak Wulan. "Sial! Wulan cepat banget hilangnya. Gue harus jelaskan semua sama Wulan." Kemudian Alvero mencari Wulan ke arah lain.

Wulan yang sedang bersembunyi di dekat tong sampah, kini menangis terisak. "Ternyata semua ini semu. Iya, Vero gak mungkin benar-benar suka sama aku." Kemudian Wulan berdiri. Saat dia akan melangkahkan kakinya tiba-tiba ada motor yang hampir menabraknya.

"AAAAA ...." Wulan berteriak sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Sorry, gue gak lihat. Lo tiba-tiba muncul begitu saja. Lo gak papa kan?"

Bukannya menjawab tapi Wulan semakin terisak.

"Hei, jangan nangis. Apa yang sakit? Kita ke rumah sakit saja. Nanti dikira gue ngapa-ngapain lo."

Wulan membuka wajahnya dan menatap pria di depannya yang masih mengendarai motornya. Pria itu memakai jaket levis dan seragam putih dengan kancing yang terbuka. Motor sport dan helm full face itu menandakan jika dia salah satu anak motor.

"Wulan!"

Panggilan Alvero membuat Wulan bingung. Terpaksa dia naik ke boncengan pria itu. "Bawa gue pergi dari sini. Cepat!"

Pria itu kembali menutup kaca helmnya setelah melihat Alvero yang berlari ke arahnya.

"Wulan!" Alvero masih saja memanggil Wulan. "Shits! Kenapa Dipta bisa bonceng Wulan!"

Setelah laju motor Dipta jauh, Wulan menarik jaket Dipta agar segera menghentikan motornya. "Gue turun di sini saja."

Tapi Dipta tak juga menghentikan motornya. Dia terus melajukan motornya.

"Berhenti di sini aja. Please!" Wulan mulai ketakutan karena Dipta tak juga menghentikan motornya. Sepertinya dia bukan cowok baik-baik.

Akhirnya Wulan memukul punggung Dipta dengan tasnya. "Cepat berhenti!"

"Aduh! Iya, ini berhenti." Dipta menepikan motornya dan membuka kaca helmnya. "Padahal kan gue mau ajak lo ke kafe. Kita bisa ngobrol sambil makan."

Wulan turun dari motor Dipta tanpa menyahuti perkataan Dipta.

"Kenapa lari dari Vero? Lo ceweknya Vero dan lagi berantem sama dia?"

Wulan menatap pria itu. "Lo kenal sama Vero?"

Dipta tersenyum kecil lalu dia mengulurkan satu tangannya pada Wulan. "Gue Dipta. Murid SMA 5, di sebelah SMA lo."

Wulan tak membalas uluran tangan itu. "Makasih." Kemudian dia membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Dipta.

"Wulan." Dipta sempat membaca nama di dekat saku Wulan. "Jadi dia ceweknya Vero," gumam Dipta. Dia menutup kaca helmnya lalu dia melajukan motornya kembali.

Wulan menghapus sisa air mata di pipinya. "Gue gak boleh nangisin Vero kayak gini. Ya udahlah, memang gue siapa bisa pacaran sama Vero."

Beberapa saat kemudian ada sebuah mobil yang berhenti di dekat Wulan. Wulan menatap pengemudi mobil yang keluar dari mobil dan menghampirinya.

"Wulan kebetulan sekali kita bertemu di sini."

"Pak Sky ...."

1
Anonymous
Kayanya adik kembarnya anteres itu wulan deh bkan ara,kayanya mereka di tukar
Arcila Putri
sifat Ara ni egois nampaknya
Risma Waty
BTW, tetap ditunggu extra partnya... thanks so much for your writings. Ada nilai2 moral yang dapat dipelajari dari novel2 mbak. Sehat selalu... GBU ❤️
Risma Waty
Mbak, ibunya Ara kok nggak ada? kan dia yg sdh rawat Wulan sejak bayi.. kasihan nggak diikutkan dalam momen bahagia ini.
fb/Ig: Author Puput: iya. 🤭 lupa gak dijelasin ya. 😭 ibunya Ara gak ikut mabuk kendaraan. 🤭
total 1 replies
Salim S
laaah beneran udah nih...masa wulan ga di kenlin sma oma2,opa2,dan para spupunya.....padahal di tungu bangt momen itu nya.next Arnav ya thor......semangat,padahal tiap hari nunggu up nya,sekarang ga ada lagi dong yg di tunggu/Sob//Sob//Sob/makasih thor udah memberikan karya yg epik dan keren...semangat,ku tunggu karya2 mu selanjutnya...
Salim S: bener..
Eva Maulia: arnav yg kakaknya shena ya
total 2 replies
hansen
Keren thor/Smile/
dyah EkaPratiwi
Yah kog sampe sini aja kak,, uup lg dong
jaran goyang
𝐤𝐨𝐤 𝐜𝐩𝐭 𝐱 𝐚𝐧𝐝 𝐧𝐲 𝐤𝐤
jaran goyang
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭𝐦𝐞𝐰𝐞𝐤 𝐚𝐪
jaran goyang
𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐲𝐚.... 𝐦𝐤 𝐧𝐲 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡
Azizah az
udh end ajah 🥺
Azizah az: sabar ya kk, itung² sedekah buat menghibur pembaca, semangat berkarya 👍👍
total 1 replies
jaran goyang
𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐛𝐠𝐭𝐬.....
Salim S
seru kayanya kalau ares bisa ngalahin vero di kolam renang,dulu Sky ngaalah ga ikut kejuaraan di jepang dan akhirnya vicky yg ikut sekarang nasib ares sama kaya papa nya....ayo lah thor buat ares balik ke renang dan kalahin vero....
Risma Waty
Papa Sky kan tidak larang kamu bermusik, Ares.. namun prioritas di bisnis krn kamu yg akan lanjutin perusahaan. Ayo, tetap semangat
Risma Waty
Vero berhasil maraih kembali hatinya Wulan..
Ares pasti bisa meraih hatinya Ara
Salim S
bìkin ares balik lagi ke renang dong....masa sama kaya papanya yg harus pensiun dini dari renang...
jaran goyang
𝐨𝐤.... 𝐥𝐠𝐬𝐠 𝐭𝐞𝐦𝐛𝐤 𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐢𝐞𝐬
jaran goyang
𝐛𝐫 𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐝𝐨𝐡
jaran goyang
𝐨𝐨 𝐠𝐭... 𝐰𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐥𝐡𝐨... 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐮
Salim S
mending ama dipta aja wulan vero nya cemen ga mau berjuang baru segitu ydah mundur....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!