Menceritakan sebuah pemuda bernama mira dan adit, yang harus dijodohkan diusia muda dan masih bersekolah di jenjang sma, bagaimanakah kehidupan mereka setelah menikah?, dan bagaimanakah adit untuk bisa menjadi suami idaman dan bertanggung jawab di usianya yang masih muda?, mari simak dan baca keseruan cerita mereka di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SJR 7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Sesampainya di cafenya bima, adit yang sudah memarkirkan motornya langsung masuk kedalam cafe bersamaan dengan mira.
Dan ketika sudah sampai di pintu masuk, mirapun langsung kaget dengan adanya sahabat mira yang sudah berada disana juga, mira bisa menebak jika cesi juga sudah tau mengetahui hubungan pernikahan dirinya.
" hei,bim!." sapa adit.
" woy bro, gua kira lo gak bakal datang." sahut bima.
Bimapun kini langsung menyuruh adit dan juga mira untuk segera duduk diantara teman-teman yang sudah datang.
" cie...sekarang yang udah punya guling hidup." ledek cesi kepada mira.
" apa sih ces." jawab mira dengan malu-malu salting.
" gimana rasanya punya pasangan hidup?." tanya cesi, yang terus menggoda sahabatnya itu.
Dan mira benar-benar dibuat malu atas kebongkarnya hubungan mereka yang sudah dirahasiakan, malah sekarang temanya yang sudah tau duluan, dan bisa-bisanya pua meledek dirinya.
" kapan lo sama mira nikah?, kok enggak ngasih tau gua?." tanya bima dengan ucapan seriusnya, meminta penjelasan dari mereka.
" iya nih parah lo dit, apa lo udah enggak nganggap kita temen lo lagi?." timpal cesi.
Adit yang ditanya dan diintrogasi oleh kedua temannya tampak bingung harus bagaimana cara menjelaskanya kepada kedua temanya, pasalnya mira dan dirinyapun menikah dengan dadakan.
" si bangke, ditanya malah diam." ucap bima yang mulai kesal, dengan diamnya adit.
" yah habis mau gimana lagi bim, gua bingung harus ngejelasinya soalnya pernikahan gua sama Mira juga dadakan."
" pernikahan lo beruda dadakan?." ucap bima sedikit kaget mendengar adit kalau dirinya menikah secara dadakan bersama mira.
" lo jangan mikir macem-macem, maksud ngedadak tuh gue sama mira sama sekali gak memiliki persiapan seperti pernikahan pada umumnya."
Adit yang sudah menebak pikiran bima langsung menyangkalnya, pasti bima berpikir, yang tidak-tidak soal pernikahan dirinya bersama mira.
" hehe...ya sorry." cengengesan bima karena sudah berpikiran yang enggak-enggak terhadap sahabatnya itu.
" tapi kenapa orang tua lo berdua nikahin kalian?, padahal kalian berdua kan masih sekolah." kali ini giliran cesi yang berbicara.
" gue juga kurang tau mengenai masalah itu, tapi nyokap gua sama mira itu udah di jodohin dari kecil."
" whatttt!...jadi lo beruda menikah karena perjodohan?." ucap cesi dengan bima sedikit kaget.
Cesi masih tidak menyangka kalau dijaman seperti ini masih ada tentang perjodohan.
" tapi lo berdua nerima pernikahan ini?." tanya cesi lagi.
Adit dan mira yang ditanya itupun langsung terdiam, mereka tidak tau harus menjawab apa karena jujur mereka masih belum nerima sepenuhnya pernikahan ini.
Melihat mira dan adit yang tidak bisa menjawab bimapun mengerti kondisi yang dialami oleh mereka, mungkin adit dan mira masih butuh waktu buat nerima pernikahan ini seutuhnya.
" udah kalian berdua gak perlu jawab gua ngerti kok, tapi gua cuman mau bilang sama lo berdua kalau pernikahan itu bukanlah sesuatu yang bisa dipermainkan, yah gua juga gak bisa ngerasain dan ngerti soal beginian, tapi gua mohon sama lo berdua jangan sampai ada kata penceraian didalam rumah tangga kalian." ucap bima menasehati mereka berdua.
Dan lagi-lagi mira dan aditpun dibuat terdiam oleh nasehat bima, memang benar apa yang dikatakan oleh bima bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dapat dimainkan.
Nasihat dari bima membuat kedua pasangan itu semakin menerima pernikahan mereka dengan serius, terutama mira dia sudah mulai membulatkan tekatnya untuk menerima pernikahan ini.
" udah gak usah dipikirin mending lo berdua pesen makan sama minum gih, tenang hari ini gratis enggap aja sebagai hadiah pernikahan buat lo berdua." ucap bima coba mencairkan suasana.
Setelah suasana mereka sudah kembali merekapun mengobrol bahkan mereka sesekali tertawa karena obrolan mereka.
Tak terasa karena saking asiknya mengobrol, waktupun kini sudah menunjukan pukul 10 malam, Adit dan mirapun langsung berpamitan kepada bima dan juga cesi.
" bim, gua balik dulu yah udah larut malam." pamit adit.
" iyah gua juga mau nganterin bebeb gua, nih."
" yaudah kalau gitu gua duluan, yah."
Adit dan mirapun kini langsung menuju ke parkiran dengan beriringan.
" mir, langsung tidur jangan enak-enak dulu, ok." goda cesi.
Mirapun hanya bisa menunjukan kepalan tanganya menanggapi godaan dari cesi, cesi dan Bima yang melihat itupun langsung tertawa lepas.
Dan merekapun langsung berpisah dan pulang kerumah masing-masing.
TO BE CONTINUE.
awalan nama seharusnya huruf depan
jangan lupa mampir juga ya dan tinggalkan jejak komen dan like. good job