Puspa Melita seorang gadis berusia 14 tahun yang harus kehilangan Ibunya dengan cara yang mengenaskan diakibatkan orang ketiga, kematian Ibunya membuat seorang gadis yang dulunya ramah, penuh senyum, dan juga ceria berubah 360° menjadi gadis yang pendiam dan penuh dengan dendam.
Puspa sudah menyusun rencana yang sangat matang untuk membalas dendam kepada orang yang sudah menghancurkan Ibunya.
" Kau hancurkan Ibuku, Ku hancurkan keluargamu. " Puspa melita dengan segala dendam kesumatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda SB, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Sekitar pukul 15.00 sore karena bosan seharian tidak melakukan kegiatan apa pun, Lita memutuskan untuk jalan-jalan ke Mall sendirian, sore ini Lita memakai dress motif bunga-bunga kecil berwarna biru muda yang panjangnya pas di atas lutut, lalu Lita menguncir rambunya ala kuncir kuda dan ia juga memoles wajahnya dengan make up yang natural.
Selesai berdandan Lita mengenakan flat shoes dan juga tas kecil berwana putih yang senada dengan bunga-bunga yang ada di dressnya. setelah itu Lita segera keluar dari dalam rumahnya menuju ke Mall terbesar yang ada di Surabaya dan kebetulan sekali letaknya juga tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya.
Lita memacu laju roda empatnya dengan kecepatan sedang menuju ke mall tersebut, setelah memarkirkan mobilnya Lita melangkah masuk ke dalam mall sendirian. Sejak awal ia masuk ke dalam mall banyak pasang mata yang melihat ke arahnya terutama mata laki-laki yang menatapnya dengan tatapan penuh minat, tetapi berbeda dengan para wanita yang justru menatapnya dengan tatapan permusuhan.
Namun hal itu sama sekali tidak mengganggunya karena ia sudah terbiasa di tatap seperti itu, dan di dalam mall tersebut Lita langsung menuju ke sebuah salon karena sudah lama sekali rasanya Lita tidak memanjakan dirinya. Di dalam salon Lita benar-benar memanjakan dirinya dengan banyak perawatan hingga Lita menghabiskan waktu sampai 2 jam lamanya untuk perawatan seluruh tubuh.
" Terimakasih banyak ya Mbak udah datang ke salon kami, semoga Mbak puas dengan hasilnya dan jadi langganan di salon kami. " ucap seorang wanita penjaga kasir setelah Lita membayar tagihan biaya perawatannya.
" Sama-sama Mbak saya puas kok dengan hasilnya dan nanti bakal balik lagi ke sini. " jawab Lita sembari tersenyum.
" Wah dengan senang hati kami tunggu kedatangannya Mbak. " sahut penjaga kasir tersebut yang sangat senang mendapat customer royal seperti Lita.
Selesai memanjakan dirinya di salon Lita kembali melangkahkan kakinya menuju ke parkiran karena untuk hari ini Lita sedang tidak ingin berbelanja, setelah keluar dari salon Lita merasa jauh lebih cantik dan jauh lebih menarik dan hal itu terbukti dengan banyaknya pasang mata yang kembali menatapnya bahkan lebih banyak dari pada saat dia datang ke mall tadi.
Setelah sampai di parkiran Lita segera masuk ke dalam mobilnya lalu ia mulai memacu laju roda empatnya keluar dari area Mall menuju ke rumahnya, namun sialnya baru 1 km Lita berjalan mobilnya tiba-tiba tersendat-sendat lalu mati dan berhenti tepat di pinggir jalan.
" Eh eh eh eh ini mobil kenapa begini? " ucap Lita yang terkejut karena tiba-tiba mobilnya tersendat-sendat lalu berhenti di pinggir jalan.
Setelah mobilnya berhenti Lita mencoba menghidupkannya lagi namun mobilnya benar-benar mati dan sama sekali tidak mau menyala.
" Yaah pakai acara mogok segala lagi. " ucap Lita lagi sambil memukul setir mobilnya kesal.
Lita segera membuka seatbelt-nya lalu dia keluar dari dalam mobil untuk membuka kap depan mobilnya. Setelah kap mobilnya terbuka Lita mencoba memperbaikinya namun sayang Lita sama sekali tidak mengerti apa pun tentang mesin mobil.
" Astaga aku gak ngerti tentang mobil lagi. " ucap Lita yang terlihat putus asa.
Namun ketika Lita sedang dilanda kebingungan, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti tepat di belakangnya.
" Maaf Mbak mobilnya kenapa? " sapa sang pengemudi mobil yang ternyata seorang laki-laki.
Lita yang sedang melihat mesin mobilnya langsung memutar tubuhnya.
" Loh Mas Ferry. " ucap Lita yang terkejut karena laki-laki tersebut adalah Ferry.
" Astaga Lita ternyata ini kamu, mobil kamu kenapa? " sahut Ferry yang mengulang pertanyaannya.
" Mogok Mas dan aku gak ngerti apanya yang rusak karena tadi tiba-tiba aja mobilnya tersendat-sendat lalu mati, untung berhentinya di pinggir jalan kalau sempat di tengah jalan apa nggak ditabrak sama pengendara lain. " jawab Lita memberitahu.
Ingin rasanya Ferry membantu memperbaiki mobil milik Lita namun sayang ia sama sekali tidak mengerti tentang mesin mobil.
" Astaga kasihan sekali kamu Lita, lalu Apa kamu sudah menghubungi bengkel? " tanya Ferry lagi.
" Belum mas aku kan masih baru pindah, jadi aku belum tahu apa-apa tentang kota ini. " jawab Lita dengan suaranya yang lembut.
" Ya ampun bagaimana kalau kamu ikut sama aku aja? " ajak Ferry.
" Kalau aku ikut Mas Ferry terus mobil aku gimana Mas? " ujar Lita bertanya.
" Kamu tenang aja nanti aku akan menelpon bengkel mobil langgananku dan kamu tinggal terima beres aja. " jawab Ferry memberi saran.
Lita nampak menganggukkan kepalanya saat mendengar saran dari Ferry.
" Ya udah deh aku ikut Mas Ferry aja dari pada aku di sini terus. " sahut Lita yang setuju untuk ikut dengan Ferry.
Setelah itu Lita kembali masuk ke dalam mobilnya untuk mengambil tas miliknya, selanjutnya Lita melangkah menuju ke mobil Ferry yang terparkir di belakangnya.
" Ayo masuk. " ajak Ferry yang sedang membukakan pintu mobil untuknya.
" Terimakasih Mas Ferry. " ucap Lita yang tersenyum sembari masuk ke dalam mobil.
" Sama-sama Lita. " jawab Ferry yang ikut tersenyum juga.
Setelah itu Ferry segera menutup pintu mobilnya, lalu dia mengitari mobil dan membuka pintu untuk dirinya sendiri. Ferry mulai melajukan mobilnya meninggalkan mobil Lita yang masih terparkir di pinggir jalan.
" Oh iya memangnya kamu tadi habis dari mana Lita? " Ferry bertanya guna untuk memecah keheningan diantara mereka.
" Hmm aku abis dari Mall Mas biasa perawatan. " jawab Lita jujur.
" Oh pantesan aja kamu lebih cantik sore ini. " puji Ferry yang memang benar adanya.
" Ah Mas Ferry bisa aja, nanti Mbak Vera nya marah loh kalau tau Mas Ferry memuji wanita lain. " sahut Lita bercanda.
" Alah kalau Vera itu mau aku memuji wanita lain atau pun tidak tetap saja sampai di rumah aku pasti dicurigai dan akhirnya bertengkar begitu terus setiap hari. " tutur Ferry yang tidak sadar sudah menceritakan masalah rumah tangganya.
Lita pura-pura terkejut seolah-olah tidak mengetahui apapun tentang rumah tangga Ferry dan Vera.ll
" Ya ampun kalau begitu berarti Mbak Vera sangat mencintai Mas Ferry dong sampai takut kehilangan seperti itu. " celetuk Lita senang.
" Cinta sih cinta tapi kalau di curigai terus seperti itu lama-lama capek dan jenuh juga Lita, apalagi kalau bertengkar terus bikin makin males pulang ke rumah. " tutur Ferry lagi.
" Kalau Mas Ferry malas pulang ke rumah Mbak Vera, Mas Ferry pulang ke rumah aku aja. " seru Lita yang kembali memancing Ferry.
" Memangnya boleh aku ke rumah kamu? " tanya Ferry.
" Ya tentu aja boleh dong, pintu rumahku selalu terbuka untuk Mas Ferry. " jawab Lita sembari mengedipkan satu matanya.
Sebagai seorang mantan Playboy club malam sudah tentu Ferry tahu apa maksud dari kedipan mata Lita tadi, tapi sebisa mungkin Ferry mencoba untuk tetap sadar dan mengingat bahwa dia sudah berhenti jadi laki-laki Playboy.
" Kamu ini ada-ada saja Lita. " ucap Ferry yang menganggap bahwa apa yang Lita ucapkan tadi hanyalah lelucon semata.