DENDAM SEORANG ANAK

DENDAM SEORANG ANAK

Bab 1

Puspa Melita seorang gadis remaja berusia 14 tahun yang sedang meringkuk seorang diri di dalam kamarnya sambil menutup kedua telinganya dengan tangan karena dia tidak sanggup mendengar pertengkaran yang terjadi di antara Ayah dan Ibunya. Pertengkaran itu bukanlah kali pertama yang terjadi di antara mereka, hampir setiap hari Puspa selalu mendengar teriakan, cacian, dan makian yang dilontarkan oleh Ayahnya untuk Ibunya yang bernama Husna.

" Sudah cukup sudah jangan bertengkar lagi. " Hanya kata itu yang mampu Puspa ucapkan berulang-ulang kali saat ia sedang meringkuk seperti sekarang ini.

Ingin rasanya Puspa berlari keluar dari dalam kamarnya lalu menjadi tameng untuk Ibunya yang selalu di sakiti oleh laki-laki yang tidak punya hati maupun perasaan seperti Ayahnya. Tapi sayang semua itu hanya sebatas keinginan saja karena Ibunya yang selalu melarang Puspa untuk keluar dari dalam kamar di saat kedua orangtuanya sedang bertengkar seperti sekarang ini, namun untuk pertengkaran yang kali ini sangat berbeda dengan yang sudah-sudah karena suara Ibunya yang tidak kalah mendominasi dari suara Ayahnya.

" Ya Allah tolong sudahi pertengkaran yang terjadi di antar Ibu dan Ayahku, Aku gak sanggup jika harus selalu berada di dalam situasi yang seperti ini setiap hari. " Doa Puspa dengan tulus sambil berlinang air mata.

Baru saja Puspa selesai berdoa Puspa mendengar suara benda pecah dan di susul dengan suara teriakan dari Ibunya yang menggelegar..

Praaangg...

" Aaaaaaaa saaakiiiiiit. " Teriak Husna sekencangnya.

Puspa yang terkejut saat mendengar suara teriakan Ibunya langsung bangkit dan berlari keluar dari dalam kamar, sampai di luar tepatnya di ruang tamu ia mendapati meja sofa yang terbuat dari kaca sudah pecah dan hancur berantakan serta Ibunya yang sedang berdiri sambil memegangi tangannya yang sedang mengeluarkan darah segar.

" Astaghfirullah apa Ayah lakukan? kenapa tangan Ibu bisa sampai berdarah seperti ini? " Teriak Puspa sekencangnya dan dia langsung menghampiri Ibunya.

" Puspa sayang kamu masuk ke dalam kamar dulu ya nak jangan di sini ayo kamu masuk sana? " Titah Husna yang masih bisa tersenyum saat berbicara dengan putrinya walau pun tangannya sudah berdarah-darah

Husna tidak mau putrinya melihat pertengkaran yang terjadi di antara mereka, Husna tidak mau putrinya menjadi sasaran dari amukan suaminya.

" Gak Bu Puspa mau di sini saja, Puspa mau mengobati tangan Ibu yang berdarah ini? " Kekeh Puspa yang tidak mau mengikuti perintah Ibunya.

" Minggir kamu anak sialan, kamu sama saja menyusahkannya seperti Ibumu. " Teriak Dimas yang menarik baju belakang Puspa lalu mendorong sekuatnya hingga kepala Puspa terantuk ke dinding dengan begitu kerasnya.

Dugh..

" Heeesssttt aaw. " Rintih Puspa sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

Bahkan saking sakitnya tubuh Puspa sampai luruh ke lantai dan penglihatan sedikit kabur, namun saat tatapan Puspa mengarah ke pintu rumahnya Puspa masih dapat melihat dengan jelas ada seorang wanita cantik bergaya modis yang Puspa perkirakan usianya sama dengan Ibunya sedang tersenyum bahagia melihat pertengkaran yang terjadi di antara Ayah dan Ibunya.

" BERENGSEK kamu Dimas, apa yang sudah kamu lakukan HA? Tega kamu menyakiti anak kamu sendiri darah daging kamu sendiri Dimas. " Teriak Husna yang tidak terima jika suaminya menyakiti anak mereka satu-satunya.

" Aku udah gak peduli lagi sama kamu maupun sama anak sialan itu, pokoknya mulai hari ini kamu bukan Istriku lagi Husna. " Bentak Dimas yang langsung menceraikan Istrinya Husna saat itu juga.

" BERENGSEK kamu Dimas, tega kamu menceraikan aku yang sedang hamil anak kamu ini demi wanita ja**ng itu HA. " Teriak Husna lagi dengan suara yang semakin meninggi dan sudah tidak dia hiraukan lagi rasa sakit yang ada di tangannya akibat terkena pecahan kaca meja.

Plaaakkk...

Tanpa perasaan Dimas menampar pipi Husna yang sedang hamil 8 bulan dengan begitu kerasnya di depan mata Puspa hingga sudut bibirnya berdarah, Ingin rasanya Puspa menolong Ibunya tetapi Puspa yang kepalanya masih terasa sangat sakit tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat dan menyaksikan bagaimana kesakitan Ibunya.

" Aaaarrrggghhh. " Husna merintih saat ia merasakan rasa sakit yang diakibatkan oleh tamparan yang di layangkan oleh Dimas yang rasanya langsung naik hingga ke otak.

" Kurang ajar kamu Husna jangan pernah kamu sebut Delia dengan sebutan ja**ng karena dia jauh lebih baik dari pada kamu, cuuuiihh. " Bentak Dimas sambil meludahi wajah Husna.

Dengan emosi yang sudah memuncak Husna mengusap saliva suaminya yang ada di wajahnya dengan tangannya yang berdarah, lalu ia menatap nyalang ke arah laki-laki yang sudah menjadi suaminya selama 16 tahun lamanya.

" Wanita baik kamu bilang? Mana ada wanita baik-baik yang merebut kebahagiaan wanita lain, lalu menghancurkan keluarganya hingga sehancur-hancurnya. " ucap Husna dengan penuh penekanan.

" Selama ini aku selalu diam Dimas, kamu tidak memberikan nafkah untukku dan untuk anakmu aku diam, kamu caci, kamu maki, kamu hina aku, aku selalu diam, aku bekerja banting tulang demi membiayai hidup keluarga kita tapi kamu selalu merebut uangnya aku juga selalu diam, tapi kenapa sekarang dengan teganya kamu menduakan aku dengan janda kesepian itu? padahal aku sama sekali tidak pernah menuntut apapun dari kamu Dimas KENAPA? APA SALAHKU PADAMU? APA KURANGKU DIMAS APA? " bentak Husna tanpa rasa takut sedikitpun.

Dimas menarik salah satu sudut bibirnya ke atas dan menatap Husna dengan tatapan yang tidak kalah tajamnya.

" Kamu mau tau apa kekuranganmu Husna? Kekuranganmu hanya satu, kamu terlahir miskin dan aku bosan hidup miskin Husna aku bosan, aku ingin kaya aku ingin punya banyak uang dan aku bisa mendapatkannya dengan mudah dari Delia tanpa harus capek-capek kerja siang malam. " Tutur Dimas membuat hati Husna kembali tercabik-cabik.

Bukan hanya Husna yang hatinya tercabik-cabik tapi Puspa juga, bahkan Puspa jauh lebih sakit karena dia baru mengetahui jika selama ini Ibunya selalu menyimpan kesedihan dan penderitaannya seorang diri dan semua itu di akibatkan oleh laki-laki yang seharusnya menjadi cinta pertama Puspa sebagai seorang anak perempuan tapi nyatanya laki-laki itu malah menjadi musuh dalam selimut untuknya dan lagi-lagi dengan kedua matanya Puspa melihat senyum penuh kemenangan yang ukir oleh wanita simpanan Ayahnya tersebut.

" Tega kamu Dimas, kamu brengsek Dimas, kamu laki-laki gak punya hati Dimas . " Ucap Husna sambil memukul-mukul dada suaminya dengan sisa tenaga yang ia punya.

" Aaaaakkkhhh minggir kamu wanita pembawa sial. " Teriak Dimas yang mendorong tubuh Husna hingga jatuh tersungkur di lantai tapi beruntung Husna masih dapat melindungi perutnya dari benturan.

" Cukup Ayah cukup jangan sakiti Ibu lagi, jika Ayah mau pergi, pergi saja sana aku dan Ibu gak butuh laki-laki pecundang seperti Ayah. " Bentak Puspa yang sudah bisa kembali berdiri setelah nyeri di kepalanya mulai berkurang.

" Beraninya kamu anak sialan, mau jadi anak durhaka kamu HA? " sahut Dimas dengan suara yang menggelegar memenuhi seluruh isi rumah sederhana 3 petak milik orangtuanya.

" Kalau iya memangnya kenapa? Ayah mau pukul aku? Ayah mau tampar aku? Atau ayah mau bunuh aku sekalian? Silahkan Yah, silahkan aku gak takut sama sekali. " Bentak Puspa tanpa rasa takut sedikitpun bahkan dia semakin mendekati Ayahnya.

Sudah tidak Puspa pedulikan lagi apa yang akan terjadi selanjutnya tapi yang pasti untuk saat ini ia harus membela Ibunya dari laki-laki brengsek seperti Ayahnya.

Terpopuler

Comments

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

oohh dela di ja Lang beracun pujinya berbelatung sampah adala lonteee yang cerey hidupnya sampah busuukkkk ☠️

2024-02-24

0

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

dela si patu rusak rusak ja Lang beracun pujinya berbalatung sampah busuukkkk ☠️

2024-02-24

0

Amelia

Amelia

aku mampir nih, mampir juga di novel ku yah ❤️🙏

2024-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!