Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berguru Pada Hantu Lain
"Hai! LIhat!"
"Apaan!"
"Itu!"
Ke empat hantu serentak melihat ke arah yang di tunjuk Mawar. Beberapa saat setelah memperhatikan apa yang mereka lihat, mata kelima hantu itu sontak membulat dengan tatapan tidak percaya. "Dia bisa mengendalikan benda!" seru Cempaka.
"Benar! Kita deketin dia, yuk!" seru Lili yang sudah terlebih dahulu lari mendekati hantu yang bisa mengendalikan benda dari jarak jauh. Mereka sangat yakin kalau apa yang mereka lihat tadi adalah perbuatan seoang hantu karena dilihat dari keadaan sosok itu, jelas sekali kalau dia satu alam dengan kelima hantu wanita itu.
kepala yang bolong dan leher yang tertekuk ke sisi kanan, sudah sangat jelas kalau sosok itu adalah hantu. kelima hantu wanita langsung menghampirinya dan itu sangat mengejutkan hantu yang sedang fokus memindahkan kaleng bekas minuman.
"Wahh! Kamu hebat!" seru Lili dengan suara cemprengnya dan sudah pasti suara itu sangat mengagetkan hantu pria itu.
"Kalian bisa melihatku?" hantu pria berkepala bolong itu melempar pertanyaan bersamaan dengan rasa teekejut karena kedatangan para hantu wanita .
"Pasti lah, orang kita juga sama sama hantu," jawab Melati dengan ssangat antusias.
Hantu pria itu malah ternganga. "Mana mungkin? Aku baru lihat ada hantu cantik cantik banget? Mana onderdilnya kelihatan sangat jelas lagi," ucap hantu pria dengan mata yang memperhatikan satu persatu hantu wanita di hadapannya.
"Ih, udah jadi hantu, masih aja pikirannya nakal," sungut Mawar.
"Aku nggtak punya pikiran, Mbak. Noh ,kepalaku bolong," tunjuk hantu pria, dan hal itu langsung memuat para hantu wanita terbahak sangat kencang
"Eh, tadi kami lihat, kamu bisa menggerakan benda dari jarak jauh?" tanya Lili begitu suara tawanya reda. Hantu kepala bolong pun mengangguk. "Gimana caranya? Bisa ajari kami nggak?"
"Buat apa?" hantu pria itu malah melempar pertanyaan dengan tatapan menyelidik.
"Ya agar kami kelihatan pandai aja," jawab Lili lagi. "Soalnya gini, kami udah lama jadi hantu, tapi kami merasa kalau kami itu adalah hantu yang bodoh. Nggak memiliki keahlian apapun."
Kening hantu pria itu sontak berkerut. "Kok bisa? Aku aja yang baru mati empat bulan yang lalu sudah punya keahlian. Masa kalian nggak bisa ngapa ngapain?"
"Ya ampun masa kamu pikir kami bohong sih, nggak adaa untungnya juga sesama hantu saling berbohong."
Melihat hantu wanita itu menunjukan wajah kesal, hantu pria berkepala bolong malah terbahak. "Hahaha ... kalian sangat menggemaskan."
"Malah ketawa. Kami itu minta di ajarin, bukan diketawaain," sungut Anggrek, namun suara tawa hantu pria itu malah semakin menggelegar.
"Baiklah, baiklah, aku akan ajarin kalian. Tapi ingat, nanti jika sudah pandai, jangan digunakan untuk nakut nakutin manusia," hantu prtia itu akhiirnya memberi keputusan.
"Beres, tenang aja. Tapi kalau kami kepepet, boleh dong menggunakannya," Anggek mencoba bernego.
"Ya tergantung," hantu pria itu menjawab sambill mengalihkan pandangannya ke arah kaleng bekas minuman yang tergeletak. Semua mata langsung memperhatikan hantu pria itu, dan tidak butuh waktu lama suara sorakan terdengar dari mulut para hantu wanita saat hantu pria itu berhasil membuat kaleng itu berdiri tanpa menyentuhnya.
"Kalian itu sebenarnya bisa melakukan apa saja asal kalian sangat fokus dan konsentrasi penuh. Jangankan menggerakan benda dari jarak jauh, kalian juga bisa menyentuh atau bahkan merasuki tubuh manusia asal kalian benar benar dalam konsentrasi yang sangat fokus."
Kelima hantu wanita nampak begitu serius mendengarkan penjelasan dari hantu pria sembari mempraktekan semua yang dia ucapkan. Para hantu wanita sangat takjub saat hantu pria itu menyentuh leher penjual kopi keliling yang sedang duduk di halte, tak jauh dari tempat keberadaan mereka.
"Kalau kalian bisa berkontrasi, kalian bisa dengan mudah mnelakukan apa yang kalian inginkan, paham!"
"Kamu kan kepalanya bolong dan nggak ada otaknya? Kok bisa konsentrasi?" celetuk Anggrek dan celetukannya membuat kesal si hantu pria.
"Jadi, minta diajari nggak!" bentaknya
"Iya, jadi," jawab LIli sambil mendelik ke arah Anggrek yang sedang cengengesan. "Kalau gitu kita praktek sekarang, gimana?"
"Silakan. coba aja dulu," hantu pria menjawb dengaj ketus. Mereka secara bergantian langsung berlatih sesuai dengan interupsi si hantu pria. Nyatanya, semua itu tidak semudah yang mereka bayangkan. Kelima hantu itu sangat kesusaha dalam menyatukan pikiran agar lebih fokus dan konsentrasi pada satu subjek yang ada di hadapan mereka.
"Gila! Kok susah banget ya?" Melati mulai mengeluh karena sekian lama waktu berjalan, dia dan teman temanya tak kunjung juga berhasil meggerakan kaleng yang menjadi target mereka.
"Ayo, coba lagi, jangan pantang menyerah," hantu pria itu terus memberi semangat dan para hantu wanita kembali mencobanya.
...@@@@@@...