NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dunia Iblis III

"Sedang apa para dewa ini berada di wilayahku?"

Suara seorang wanita memotong ucapan Jenar, ia mendelik kesal kearah wanita itu. Ia maju selangkah, menyembunyikan Xian dan Chyou dibelakang tubuhnya.

"Entah mengapa, dungeon yang kami masuki mengirim  kami ke wilayahmu. Tidak ingin lancang namun aku akan tetap bertanya. Apa tujuanmu?" 

Wanita itu terbang dan mendarat ke atas salah satu pohon dan pohon itu menumbuhkan daunnya yang berwarna hitam, bunga pohon itu sangat indah, berwarna putih namun terlalu cepat layu dan bunga layu itu membentuk tengkorak.

"Sesuai dugaanku, putra mahkota memang pintar seperti julukannya. Aku Veel, peri terhebat sepanjang masa. Dewa seperti kalian memang cocok berada di bawahku. Aku hanya ingin salah satu dari kalian, yang lain aku tak menginginkannya."

Veel berpindah duduk di sebelah Xian, Jenar maju begitu saja menarik Xian agar berdiri dan berlindung di belakangnya, ia mengarahkan pedangnya ke arah Veel. 

"Bahkan jika kau meminta sedikitpun barang, tidak akan aku beri." 

"Baik, kalau begitu aku tinggal merebutnya."

Veel tersenyum licik, ia mengarahkan selendangnya ke arah Xian namun dengan cepat Jenar menghalangi selendang itu menggunakan pedangnya.

Jenar terbang menghampiri Veel, mengalirkan kekuatannya ke pedang dan menebasnya dengan kuat. Veel menahan tebasan itu menggunakan selendangnya, dua kekuatan yang sama besarnya itu bertabrakan.

Kedua orang itu mundur dua langkah, sama-sama terkena kekuatan lawan. Veel terbang menuju Jenar, memusatkan kekuatannya ke tangannya dan menyerang Jenar dengan tangan kosongnya. 

Jenar menepis kekuatan Veel dengan memasang pelindung yang terbuat dari energi murninya, melindungi dirinya dan kedua pemuda yang berada di belakangnya. 

Ia memperkuat kekuatannya dan menghempaskan Veel hingga wanita itu mundur beberapa meter. Jenar kembali mendekat dan mengeluarkan busur emasnya. 

Veel terbelalak terkejut, perkiraannya salah karena pangeran itu bahkan tidak pandang bulu saat di pertarungan. Ia kira Jenar tidak akan menyakiti wanita meskipun wanita itu adalah iblis, nyatanya ia salah besar.

Penampilan terbaiknya seakan tidak terlihat di mata pemuda itu. Veel tersenyum dan bertepuk tangan.

"Tidak aku sangka semua julukanmu benar-benar menunjukkan dirimu. Jenar sang wawasan tanpa hati."

"Terimakasih, aku anggap itu adalah pujian." 

Veel berpindah tepat di hadapan Jenar, ia mulai menilik wajah pemuda itu. Mata yang memandang tajam namun ia tahu jika mata itu juga bisa memandang teduh, hidungnya yang mancung, pipi tirus dengan rahang yang tegas. Sungguh, bak porselen yang indah dan memanjakan mata. 

Ia menaruh tangannya di kerah pemuda itu, sedikit berjinjit untuk mensejajarkan matanya dengan mata Jenar. 

"Jadi, boleh aku membawa si manis di tengah teratai?" 

Sebuah tombak melaju kearah mereka, Xian berjalan ke tengah-tengah Jenar dan Veel. Ia menghadapkan tubuhnya ke Veel, tangannya terlipat di dada dan memandang Veel dengan sombong.

"Tentu saja, tidak." 

Dengan senyuman khasnya, Xian menggantikan Jenar untuk melawan Veel. Xian mengeluarkan kekuatannya, sebuah phoenix api muncul di belakangnya, tubuhnya kini diselimuti oleh api merah.

"Kau tahu, aku sangat tidak suka jika kakakku di sentuh orang asing. Setidaknya hanya aku yang boleh bertarung lama dengannya." 

Xian berkata sungguh-sungguh, ia membuat ratusan bola-bola api dan mengerahkan bola-bola api ke arah Veel. Dengan banyaknya bola api itu, tentu saja Veel sudah sibuk menghindar dan menepis bola dengan tariannya yang indah.

Tubuhnya meliuk ke kanan kiri, melompat dan memutar dengan indah, beberapa gerakan ia lakukan entah untuk niat apa. Bak berdansa dengan kematian, ia menghindari semua bola api Xian dengan indah.

"Kau memang pantas dipuji."

Xian menepuk tangannya, memandang Veel yang sudah kehabisan nafas karena menghindari bola itu tanpa menggunakan kekuatan. Jika saja ia menggunakan kekuatan untuk memusnahkan bola api itu, ia kan habis menjadi satu dengan tanah wilayahnya.

"Tapi tetap saja, aku tidak akan melepaskanmu." 

Tiga bola api muncul lagi di belakang Xian dengan ukuran yang lebih besar dari bola api yang sebelumnya. Ia mengarahkan satu bola api itu ke arah Veel. Belum sampai bola api itu ke hadapan Veel, sebuah pedang menebas bola api itu dan membuat bola itu meledak seketika.

"Baik, kita akhiri sampai sini. Aku tidak ingin kehilangan anak buahku." 

Seorang pemuda muncul di tengah ledakan, hanya menampilkan siluet hitam yang mendekat ke arah Veel lalu kedua iblis itu menghilang begitu saja.

"Xian"

Arius muncul dari dalam portal dengan tumpukan perkamen ditangannya. Ia memberikan tumpukan perkamen itu ke Xian yang berada tepat disampingnya, pemuda itu hanya bisa pasrah dan menerima perkamen itu tanpa protes, sedang malas berdebat.

"Wow pertempuran yang mengerikan." 

Komentar Arius bukanlah tanpa alasan, kawah besar ada tepat disamping kanan dan kirinya akibat bola api milik Xian. Kedua dewa itu juga kehilangan hampir seluruh kekuatannya, hanya menyisakan satu perempat kekuatan mereka.

"Omong-omong aku punya dua berita, baik dan buruk. Kalian ingin mendengar berita yang mana dulu?" 

Arius berbicara tanpa membalikkan tubuhnya menghadap Xian ataupun Jenar, ia masih terlihat asik melihat wilayah iblis yang sudah sedikit berantakan ini

"Yang buruk terlebih dahulu."

Ketiga pemuda itu menjawab dengan serempak, Arius sedikit takjub mendengarnya dan berbalik, menatap ketiga pemuda yang benar-benar kacau itu. Biasanya orang-orang ingin mendengar berita baik terlebih dahulu.

"Empat bencana menghilang dari tempat terakhir."

Arius dengan sungguh-sungguh sambil memberikan masing-masing dari mereka satu perkamen yang di tulis tangan, di atas perkamen itu terdapat gambaran tempat empat bencana selama ini ia pantau

"Lalu kabar baiknya?"

"Itu merupakan tanda akan dilahirkannya raja iblis yang baru."

Setelah itu ketiga pemuda yang berusaha mempertahankan ketenangannya menjadi panik, tidakkah berita ini terbalik?

"Baga-"

"Dengarkan dulu! Jangan asal menyela! Itu masih berita buruk, berita baiknya adalah si manis di tengah teratai akan diangkat menjadi pejabat di pengadilan dan hutangmu sebanyak sembilan juta delapan ratus delapan puluh sembilan miliyar sudah dibayar lunas oleh kaisar utama."

"Itu sangat buruk." 

Xian bergumam sambil meratap, wajahnya menunduk dan pundaknya terjatuh tidak semangat seolah tidak memiliki tenaga untuk menggerakkan tubuhnya.

Arius menatap Xian dengan wajah tidak percaya.

"Apa maksudmu? Kau tetap ingin menjadi orang miskin?"

"Tentu saja tidak! Hanya saja, setelah ini pasti akan ada banyak kencan buta yang ayah atur untukku." 

Suara Xian melemah saat mengingat kelakuan ayahnya yang suka sekali mengatur kencan buta untuknya. Entah di pengadilan, surga, ataupun celah dunia sang ayah selalu mengerjainya, mengurungnya bersama para gadis yang lemah lembut.

Para gadis itu berbicara dengan suara yang semanis madu, kulitnya putih bak porselen, terlihat seperti benda rapuh yang harus dijaga dengan bersungguh-sungguh, seperti jika angin melewati tubuhnya wanita itu akan hancur berkeping-keping dan menghilang seperti debu.

"Aku turut berduka."

Arius menepuk pundak Xian, memberi sedikit semangat untuk Xian. Sementara itu Jenar tertawa hingga perutnya sakit dan air matanya keluar karena keluhan Xian. Kadang adiknya itu akan melarikan diri dan bersembunyi di balik tubuhnya saat wanita-wanita itu datang menghampiri Xian.

"Sebelumnya tolong jelaskan sebenarnya siapa kalian? Kalian sudah jelas bukan kultivator biasa."

Chyou sudah merasa curiga ketika kedua kakak-beradik itu menggunakan portal ataupun menghilang sesuka hati dihadapannya. Dugaannya diperkuat oleh ucapan iblis wanita itu tentang putra mahkota. 

"Maaf, kami terpaksa berbohong agar bisa mengenalmu. Kami selalu mendengar jika kau tidak menerima iblis maupun dewa di kediamanmu. Aku Jenar, putra mahkota dari pengadilan, dunia para dewa. Adikku Xian, dia juga seorang dewa sama sepertiku." 

"Kami akan menjelaskan secara rinci di kediamanmu jika kau mau." 

Dengan canggung, mereka kembali ke kediaman Chyou menggunakan portal yang sudah Arius buat khusus. portal itu hanya bisa dipakai dua kali, setelahnya portal itu akan hancur sendiri dan menghilang tanpa jejak.

"Apakah kau menerima promosimu untuk menjadi dewa?" 

Arius bertanya ragu, karakter pemuda di depannya ini berubah dengan jelas. Pemuda yang selalu melihat orang lain dengan lembut itu kini menatap mereka bertiga dengan tajam, penuh waspada dan curiga. 

"Tidak." 

Jawaban singkat yang diberikan Chyou membungkam ketiga dewa itu, sangat jelas jika Chyou sedang marah besar.

"Mengapa?" 

"Aku akan selalu menjadi manusia, tidak cukup kuat mengemban tugas mengatur dunia. Sekarang jelaskan, siapa kalian dan tujuan kalian."

Jenar, Xian dan Arius saat ini akan mengemban misi yang sama yaitu mencegah lahirnya raja iblis kedua. Kelahiran ini akan membahayakan manusia fana di celah dunia, dulu Xian bisa mengalahkan raja iblis pertama, banyak pengorbanan yang dikeluarkan, kekacauan dan keseimbangan ekosistem terganggu hingga ratusan tahun lamanya, mustahil jika manusia bisa bertahan.

Kelahiran raja iblis akan dimulai dengan terbukanya pintu dunia iblis di tiga benua, kehidupan iblis dan celah dunia akan bergabung, mengakibatkan banyak manusia yang masuk dunia iblis dan tidak bisa keluar. Tak jarang pula, para iblis akan menyerang dan menculik manusia untuk dibawa ke dunia iblis. Awal dari kelahiran raja iblis ini dikenal sebagai Hari Perayaan Iblis

Perayaan ini akan berlangsung saat gerhana bulan sabit berdarah yang akan terjadi dua bulan lagi. jika itu terjadi, kepanikan akan menyebar, manusia akan dipenuhi ketakutan. 

Menghilangnya empat bencana besar menandakan jika ada kandidat raja Iblis kedua yang sudah memenuhi syarat, empat bencana itu akan muncul di tempat calon raja iblis itu berada. 

Beberapa murid dewa ikut menghilang karena sudah lama mengawasi empat bencana itu, energi yang mereka serap adalah energi empat bencana, karena itulah empat bencana juga membawa mereka, menganggap mereka adalah bagian dari dirinya.

"Karena itu, kami ingin meminjam kekuatanmu untuk melindungi dunia fana. Kami juga akan menjamin keamananmu, kau bisa memanggil kami jika membutuhkan bantuan." 

Arius mengakhiri ceritanya, Chyou memproses informasi yang baru saja ia terima. Hal ini sangat mengerikan jika benar-benar terjadi-meski sebagian sudah benar-benar terjadi.

"Kau benar-benar tidak ingin menjadi dewa dan pergi ke pengadilan?" 

Xian bertanya tentang hal itu lagi, Chyou mengerutkan dahinya tidak suka.

"Tidak. Aku akan membantu tapi aku menolak tawaran itu." 

"Boleh kami mengetahui alasanmu?"

Chyou terdiam, ia hanya ingin menunggu Alin dan menjalankan hidupnya bersama Alin di masa depan. 

"Tidak, sekali lagi kau bertanya, aku tidak akan membantu kalian." 

"Kalau begitu baiklah, tapi aku ingin mengajukan permintaan pribadi. Bolehkah kami berteman denganmu?" 

Jenar mengajukan permintaan yang tidak terpikirkan oleh Xian maupun Arius, teman katanya. Xian tertawa dalam hati, 'Kau pasti akan ditolak' 

"Boleh, maaf atas sikapku tadi." 

Chyou kembali menjadi pemuda yang mereka kenal. Tatapan pemuda itu kembali menatap mereka dengan teduh, senyum ramah terlukis di bibirnya. Sangat memikat hati.

"Kau sangat tampan dan manis." 

Tanpa sadar, Arius mengucapkan kata hatinya dengan lantang. Ketiga pemuda itu kaget lalu tertawa saat gadis itu menutup wajahnya karena malu. 

"Nona juga sangat cantik."

Chyou membalas pujian Arius tapi ia bersungguh-sungguh saat mengatakannya. Jika boleh jujur, ia sudah terpikat oleh kecantikan Arius saat pertama kali bertemu, namun gadis itu sama sekali tidak melihatnya.

"Arius milikku, kau tidak boleh merebutnya." 

Xian menghalangi pandangan Chyou, menyembunyikan Arius tepat dibelakang tubuhnya. Jenar menepuk dahinya, adiknya ini sangat possesif.

"Memangnya kau ini siapa?" 

Arius protes dengan pernyataan sepihak Xian, gadis itu dengan malu-malu mengucap terimakasi pada Chyou. Sebenarnya ia ingin mendekati Chyou namun tidak bisa, temannya ini menggenggam tangannya dengan kencang dan menatap matanya seperti anak anjing yang tidak ingin ditinggalkan.

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!