Hidden Girl

Di perjalanan menuju kamar tamu akhirnya Felix bertemu dengan Luhan yang tengah membawa beberapa Jas yang akan dia taruh di kamar Felix yang ada di lantai 2.

''Tuan, dia kenapa?'' tanya Luhan yang melihat Rose basah kuyup di gendongan Felix.

''Cepat panggilkan dokter, dia tadi tercebur di kolam.''

''Baik Tuan.''

Tidak ingin mengulur waktu Felix melanjutkan langkahnya menuju kamar Rose, dia meletakkan tubuh gadis itu dengan perlahan, lalu mematikan AC yang masih menyala dan mengambil beberapa handuk untuk sedikit mengeringkan tubuh Rose.

''Permisi tuan,'' ucap pelayan.

Luhan mengirim 4 orang pelayan untuk menolong Felix.

''Ganti bajunya, pastikan dia tetap hangat, gosok kaki dan tangannya dengan minyak hangat,'' perintah Felix mengarahkan para pelayan tindakan apa yang harus mereka ambil.

Pria itu keluar dari kamar Rose, pergi ke lantai 2 kamarnya untuk membersihkan dirinya dan mengganti baju yang layak, tidak seperti tadi hanya menggunakan Celana renang saja, sebenarnya dia mati-matian tadi menahan malu di hadapan para pelayan dengan penampilan seperti itu.

Luntur lah image pria perfeksionis yang selalu rapi di hadapan semua orang.

20 menit kemudian.

Dokter yang sudah datang segera memeriksa keadaan Rose.

''Gimana dok keadaan nya? '' tanya Felix yang sudah dari tadi menunggu dengan cemas, entah kenapa hati pria itu gelisah sebelum mengetahui keadaan Rose yang sesungguhnya.

''Dia baik Tuan , untung saja dia mendapatkan pertolongan yang cepat dan juga benar, Nona hanya perlu beristirahat untuk memulihkan kondisi,'' ucap sang dokter.

''Terimakasih dokter.''

''Baik Tuan, kalau begitu saya permisi,'' ucap sang dokter berpamitan.

''Luhan, antar dokter dan berikan dia bonus lebih,'' ucap Felix.

''Baik Tuan.''

Dia selalu memberikan bonus lebih kepada orang yang berdedikasi tinggi dengan pekerjaan nya, walaupun ini masih sangat pagi dokter itu dengan senang hati datang dengan cepat ke rumahnya.

''Terimakasih Tuan,'' balas sang dokter membungkukkan badannya.

''Iya.''

Felix menghampiri Rose yang disana masih ada pelayan yang menggosok kakinya untuk memberikan kehangatan lebih.

''Ambilkan dia sarapan,'' perintah Felix.

''Baik Tuan '' ucapnya langsung pergi meninggalkan 2 sejoli itu.

''Raja.maafkan saya,'' ucapnya lesu.

''Ini lah akibatnya jika kau tidak pernah menuruti ucapan ku , kau memanggilku saja Raja tapi tidak pernah menghormati ku sebagai Raja mu, dasar pembangkang,'' omel Felix.

''Maaf, jangan hukum saya '' lirih Rose yang air matanya sudah mengambang ingin jatuh.

''Hentikan, jangan tunjukkan wajah sedih mu itu, sudah seperti ini kau hanya bisa menangis ,dasar cengeng, mana bisa aku tidak menghukum seorang yang pembangkang seperti mu ini.''

'' Hikss , Hikss , Hikss.'' Rose menangis dengan keras.

''Baiklah, jangan menangis.''

''Aku tidak akan menghukum mu , aku cuma bercanda, aku ini bukan Raja gadis bodoh ! kau ini sungguh sangat bodoh percaya aku ini adalah Raja yang kejam.'' kesal Felix.

''Sial ! kenapa sih , aku selalu luluh saat melihat gadis ini menangis seperti ini,'' gumam pria itu dalam hati merutuki dirinya yang tiba-tiba lemah di hadapan wanita, apalagi gadis yang baru dia kenal dan entah dari mana asalnya.

'' Hikss , Hikss , kalau kau bukan raja jadi ini istana punya siapa ? , Apa anda pangeran ? '' tanya Rose dengan polos dengan air mata masih jatuh di pipinya .

Rahang pria itu berubah mengeras saat mendengarkan kata - kata konyol yang keluar dari mulut Rose, dia memejamkan matanya, menarik napas dalam - dalam untuk menahan emosinya yang setipis kertas.

'' Gadis bodoh , dengarkan aku dengan baik, buka kupingmu lebar - lebar,'' geram pria itu.

'' Aku ini bukan raja atau pangeran, Aku adalah Tuan pemilik rumah ini, ini Sudah 2023 tidak ada istilah kerajaan di negara ini , hidup ku bukan dongeng seperti yang kau tonton tadi malam itu,'' jelas Felix panjang lebar.

Rose menyipitkan kan matanya. ''Jadi kemarin malam anda yang memindahkan saya dari ruang tamu ke kamar?'' cecar nya.

''Tidak, Luhan yang melakukan nya '' bohong Felix.

'' Anda jangan berbohong Tuan,'' ucap Rose menyudutkan Felix.

''Jangan bahas itu!'' bentak nya tidak suka. '' Yang paling penting kau mengerti kan maksudku tadi ? panggil aku Felix bukan Raja,'' tegasnya sambil menatap Rose dengan tatapan tajam.

'' Baik Tuan, saya mengerti '' jawabnya takut.

''Seram sekali dia,'' gumam Rose dalam hati.

''Ulangi ! siapa Namaku?''

''Apa Tuan ini gangguan pendengaran, aku kan sudah bilang kalau aku mengerti ,'' gumam Rose dalam hati merutuki Felix yang cerewet seperti perempuan.

''Jawab!'' sentak Felix yang tidak mendapat jawaban dari gadis itu.

''Nama anda Tuan Felix '' jawab Rose.

''Siapa aku disini?'' tanya Felix lagi.

''Manusia.''

Jderrr.

Jawaban Rose membuat Felix darah tinggi. ''Gadis bodoh, sudah aku jelaskan panjang lebar kau masih saja tidak mengerti,'' bentaknya dengan keras, tangga nya mengepal kuat menahan emosi.

Luhan yang berada di depan pintu dengan nampan berisi sarapan di tangannya sampai sedikit tersentak kaget mendengar suara Felix yang meninggi membentak Rose.

''Ada apa Tuan,'' tanya Luhan yang masuk ke kamar Rose.

Happy Reading 🥰😘♥️🥰

I LOVE YOU 3000 🥰♥️♥️♥️