Diandra Veronika seorang selebriti yang cukup terkenal karena kecantikannya, di jebak oleh Sadewa Bahuwirya seorang CEO paling berkuasa yang sangat terobsesi padanya. Dimana dia harus menjadi jaminan untuk Ayahnya yang terikat hutang sangat besar pada perusahaan Dewa.
"Aku mencintaimu Dee, kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!"
~ Dewa ~
"Aku tidak sudi menikah dengan iblis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!"
~ Diandra ~
Apa Diandra akan menerima Dewa begitu saja saat dirinya mempunyai Bryan, pria yang dia cintai??
Apa Dewa bisa sadar dengan obsesinya itu dan melepaskan Bella hidup bahagia dengan orang yang dicintainya??
Bagaimanakah akhir cerita mereka?? Ikuti terus perjalanan mereka mencari cinta sejatinya yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Datangnya pengganggu
Hari-hari berlalu hubungan Diandra dan Dewa juga semakin membaik. Tak jarang mereka akan duduk berdua bercerita tentang kehidupannya masing-masing.
Seperti pagi ini, mereka berdua duduk di balkon kamarnya yang menyajikan pemandangan laut yang luas dengan secangkir teh di tangan masing-masing.
Walau Diandra di perlakukan bak ratu di rumah itu, tapi terasa kosong di hati Diandra. Terlebih sudah hampir satu bulan dia tidak bertemu dengan Bryan. Membuat Diandra setiap hari menunggu Bryan meneleponnya untuk melepas rasa rindunya.
"Kamu sudah tidak mual lagi??" Tanya Dewa mengingat tadi saat bangun tidur Diandra sempat bolak balik ke kamar mandi.
"Tidak, setelah meminum obat dari Dokter itu pasti mualnya langsung hilang" Setelah Diandra mengalami mual untuk yang pertama kalinya itu, Dewa langsung memanggil dokter spesialis kandungan untuk memeriksa istrinya. Dia meminta obat yang paling bagus agar Diandra tidak merasakan mual lagi.
"Kalau gitu kamu harus ma...."
"Bentar ya Dewa" Ucapan Dewa harus terhenti karena ponsel Diandra yaang berdering.
"Halo Bryan??" Diandra tampak bahagia sekali mendapat telepon dari Bryan terlihat dari senyumnya yang lebar.
"........"
"Memangnya kamu tidak ada jadwal pemotretan pagi ini??"
Dewa sesekali melirik Diandra yang terus berbicara dengan Bryan. Bahkan Diandra seperti tidak ingat jika ada Dewa di sampingnya.
Tapi ponsel Dewa juga berbunyi setelah itu. Dia melihat nama yang tertera di sana dengan malas.
"Halo??" Dewa pergi meninggalkan Diandra yang asik dengan Bryan.
"Kak, aku ada di depan rumah persembunyian mu. Ijinkan aku masuk atau aku bilang sama tante Bella kalau kamu menyembunyikan sesuatu di dalam sana" Ancam seorang perempuan yang menelepon Dewa.
"Kenapa kamu bisa ada disini??" Dewa melihat keluar dari lantai atas.
Benar saja, seorang perempuan dengan koper besarnya sudah menunggu di luar gerbang rumah Dewa.
"Jelas aku ingin dekat denganmu, untuk apa lagi?? Cepat suruh anak buah mu membuka pintunya sekarang, disini panas sekali"
"Iya sebentar" Dewa mematikan ponselnya dan berjalan turun kebawah.
Dia terpaksa menuruti wanita yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri itu karena takut dengan ancamannya. Dia bisa saja benar-benar mengatakan pada Bella tentang rumah itu dan Diandra.
"Niko!!" Panggil Dewa pada asisten yang selalu menemaninya itu.
"Niko!!" Namun pria itu tak kunjung datang.
"Kemana dia??" Dewa celingukan mencari keberadaan Niko.
"Saya disini Tuan" Niko berlari dari arah belakang menghampiri Tuannya itu.
"Kenapa perempuan menyebalkan itu bisa ada disini?? Kau yang memberitahunya??" Tuduh Dewa kepada Niko.
"Apa Tuan, bagaimana bisa??" Tanya Niko.
"Kenapa balik bertanya, dasar!!" Dewa bercanda ingin melempar Niko dengan ponselnya.
"Saya juga tidak tau kenapa dia bisa ada di sini Tuan" Jawab Niko jujur.
"Ya sudah cepat suruh mereka membuka pintunya" Niko kemudian berlari keluar menuruti perintah Dewa.
"Ah pasti ribet kalau ada dia. Mengganggu saja!!" Dewa kesal sendiri mengacak-acak rambutnya.
Dewa masih menunggu Niko membawa tamu yang di sebut Dewa wanita menyebalkan itu di ruang tamu. Dia ingin tau apa sebenarnya dia inginkan, hingga bisa menyusulnya ke rumah itu.
"Kak Dewa!! Aku kangen!!" Dia berlari memeluk Dewa yang menatapnya dengan tajam.
"Lepas, jangan seperti ini. Sudah aku katakan kalau aku tidak suka di peluk!!" Dewa mencoba melepaskan pelukan wanita itu.
"Ihhh kan aku kangen Kak" wanita itu tampak kesal dengan penolakan Dewa itu.
"Kenapa datang kesini?? Apa tujuanmu?? Bagaimana bisa menemukan tempat ini?? Siapa yang tau tentang rumah ini selain kamu??" Dewa tiba-tiba memberondong pertanyaan kepada Wanita itu.
"Satu-satu dong Kak, bingung aku jawabnya!!"
"Tinggal jawab tidak usah banyak alasan!!" Paksa Dewa.
"Oke, oke aku jawab. Aku datang kesini karena aku kangen sama kamu Kak, aku nggak bisa jauh dari kamu. Kamu tau sendiri kan aku cinta sama kamu. Udah berapa kali aku bilang tentang itu"
"Iya sampai aku muak mendengarnya!" Balas Dewa dalam hati.
"Aku bisa tau tempat ini karena aku udah bayar orang dengan mahal untuk mengikuti kamu. Dan yang terkahir, nggak ada orang lain selain aku yang tau tentang rumah ini. Dan akan tetap aman asalkan kamu mengijinkan aku untuk tinggal di sini selama kamu ada disini" Jawab wanita itu panjang lebar.
Sebenarnya Dewa sangat kesal sampai ingin melempar wanita yang sudah dia kenal sejak bayi itu ke laut. Tapi dia masih waras sehingga masih menggunakan otaknya untuk berpikir jernih.
Dan dengan terpaksa dia kan mengijinkannya untuk tinggal di rumah itu bersamanya. Untuk kedepannya akan dia pikirkan nanti yang penting dia mau menjaga rahasianya ini terutama dari orang tua Dewa.
"Terserah, asal jangan pernah berbuat ulah atau membuatku marah. Jika sampai itu terjadi jangan salahkan aku kalau aku akan melempar mu menjadi santapan ikan di tengah laut sana!!" Dewa berbalik berjalan menjauh, namun wanita yang selalu menempel padanya itu tidak mau kehilangan kesempatan. Dia menghampiri Dewa dan bergelayut manja di lengan pria dingin itu.
Sementara Diandra yang baru saja mematikan sambungan teleponnya tersadar jika Dewa sudah tidak ada lagi si sampingnya.
"Apa aku terlalu asik dengan Bryan sampai tidak sadar jika dia pergi dari sini?? Apa dia marah krena aku mengabaikannya??" Tanya Diandra di dalam hatinya.
Dia memutuskan untuk keluar mencari Dewa. Tapi baru saja keluar kamar dia mendengar suara berisik dari ruang tamu. Diandra menuruni tangga untuk melihat apa yang terjadi.
Belum juga anak tangga yang Diandra turuni itu habis. Dia sudah melihat seorang perempuan bergelayut manja di lengan suami sementaranya itu.
"Dee??" Dewa tampak gugup melihat Diandra sudah berdiri di tangga dengan tatapan bingungnya.
Dewa langsung melepaskan tangan wanita itu dari lengannya. Dia tidak mau membuat Diandra salah paham, walaupun kenyataanya Diandra pasti tidak peduli sama sekali.
"Dee kenalkan dia Tara, anaknya Tante Mita. Sahabat Mama, aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri" Buru-buru Dewa menjelaskan siapa wanita yang terlihat mesra dengannya itu.
Diandra tidak bertanya, dia hanya diam kemudian menganggukkan kepalanya. Seolah menerima penjelasan Dewa tadi.
"Jadi dia yang kamu sembunyikan di sini Kak??" Wanita yang di kenalkan Dewa sebagai Tara itu mendekati Diandra yang masih berdiri di tangga.
Tara jelas sekali mengetahui siapa Diandra, mengingat sepak terjangnya di dunia pertelevisian dan media sosial lainnya.
Diandra masih diam, dia tidak suka tatapan mengintimidasi yang di berikan Tara kepadanya.
"Cantik sih, tapi masih cantikan aku tentunya. Dan sebenarnya apa hubungan kalian??" Tanya Tara menatap bergantian antara Diandra dan Dewa.
"Dia istriku, kami sudah menikah" Jawab Dewa tanpa berpikir jawabannya itu akan menyakiti Tara.
"APA??!!! Me-Menikah??"
Bersambung..
narutonya mana?
menguras emosi, sedih, ketawa, bahagia, nangis
dari cerita bella elang sampai dewa diandra bagusss bget.
top markotop penulis nya
jempol dua untuk mu kak...
👍👍