Beberapa pembaca mengatakan ini sama atau plagiat dari novel tertentu. Saya pastikan Tidak. Jika novel ini Plagiat, pasti sudah di hapus oleh NovelToon.
Menyaksikan kematian ibu kandung karena di bunuh.
Menjadi target berikutnya karena menjadi satu-satunya saksi dari pembunuhan ibu kandung. Lari menjadi satu-satunya pilihan.
Berpisah dengan kekasih dan pingsan karena perkelahian. Ketika sadar dari pingsan, Sistem Kuadrilliun menghampirinya yang mewajibkan Arga untuk hidup royal agar memiliki skil peningkatan kemampuan tubuh permanen.
Arga telah bersumpah untuk membalaskan kematian ibunya. Dengan dukungan skil peningkatan kemampuan tubuh, Arga sangat yakin dapat membalas kematian ibunya. Bisakah Arga menggunakan uangnya untuk mendapatkan tambahan skil...? Serta membalaskan kematian ibu tercinta?
Menyajikan cerita kekayaan, pengkhianatan, pertikaian, pertarungan, kesedihan, hingga romansa. semua tersaji di cerita ini, dan yang pasti kamu... akan sulit menebak akhir cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Di Sengaja
"Tuan, sistem pembayaran kami menggunakan verifikasi pengenalan wajah. Apakah wajah anda dikenali oleh salah satu bank?"
"Bank manapun akan menerima verifikasi wajahku."
"Gila, mana mungkin dia memiliki tabungan di semua bank. Terlebih lagi, semua menggunakan penarikan verifikasi wajah. Setidaknya dia harus memiliki saldo minimal $200.000.000 jika ingin memiliki rekening dengan verifikasi wajah. Jika demikian, aku akan mengujinya dengan bank lokal San Diego." Tidak percaya dan berusaha untuk mempermalukan Arga di depan banyak orang karena Melisa tetap menganggap Arga adalah pria muda kaya yang arogan.
"Tuan, 700 Front ST San Diego bekerja sama dengan bank lokal San Diego. Pembayaran akan di lakukan lewat bank lokal San Diego jika anda tidak menunjuk bank manapun untuk melakukan pembayaran."
"Terserah padamu." Arga berucap dengan santai. Meski Melisa adalah wanita yang cantik, dengan bentuk tubuh yang memukau dan juga memiliki kelebihan sebagai wanita yang cukup menonjol di bagian depan. Tetapi Arga tidak memiliki ketertarikan sedikitpun kepada Melisa.
Terlebih hati Arga masih terisi oleh Efelyn yang sudah lama mengisi hatinya. Dengan sikap Melisa yang tidak sekalipun menggoda Arga, membuat Arga tidak menaruh pandangan spesial kepada Melisa.
"Tolong cek kembali nominal pembayarannya tuan, jika sudah benar. Anda bisa menyentuh layar berwarna hijau dan memulai verifikasi wajah." Tertera angka di dalam mesin senilai $65.000.000. Enam puluh lima juta dollar. Harga yang sangat fantastis untuk sebuah properti tanpa tanah permanen yang dimiliki. Untuk sebuah properti di dalam gedung bersama, harga tersebut sudah menyamai dengan harga 6 unit pejimart yang tidak jauh dari pusat kota San Diego.
Dengan santai tanpa melihat terlalu lama angka yang ada di dalam layar, Arga menyentuh tombol hijau. Bahkan seolah Arga tidak memperhatikan berapa nominal yang berada pada layar.
Tiit… mesin tersebut mengeluarkan suara yang menandakan bahwa pembayaran telah berhasil. Disertai dengan tulisan di layar (SUKSES) tulisan yang hampir tertera seukuran layar tersebut.
("Baru saja melakukan pembayaran pembelian properti dengan nominal $65.000.000. Sisa saldo $999.999.827.799.986.")
(7 poin skil baru di dapatkan)
(Total 7 poin skil belum digunakan)
(Skill saat ini)
(Fisik 22)
(Kecerdasan 15)
(Kecepatan 11)
(Kekuatan otot 17)
(Akurasi 19)
(Penggunaan skil terakhir 10 poin untuk skil pertahanan)
"Apa ini, aku kehilangan 10 poin karena skill pertahanan tadi yang hanya 2 menit?" Arga berbicara di dalam hati ketika mendengarkan suara yang berbicara di kepalanya.
"Skil tadi aktif dengan sendirinya tanpa aku minta, Penukaran poinnya juga sampai poinku habis. Bagaimana caranya agar aku dapat memahami aturan ini semua?" Arga berbicara di dalam hati dan terlihat raut wajah berfikir di wajah Arga.
****
Suara pembayaran sukses, mengejutkan semua orang di ruangan tersebut. Kini ke 12 pengawal pribadi Arga tidak ragu lagi kepada kekayaan yang dimiliki arga.
Terlebih Melisa yang memiliki niat untuk mempermalukan Arga. Kini benar-benar diam seribu bahasa seolah tidak percaya bahwa hal ini nyata.
"Yah… Setidaknya tugasku melayani pria ini telah usai. Satu lagi, aku akan mendapatkan bonus penjualan 1,5℅ dari nominal harga. Itu artinya, aku akan mendapatkan bonus $1.025.000 dan uang itu aku dapatkan dengan usahaku sendiri. Tidak seperti pria ini, yang hanya menghabiskan uang orang tuanya. " Melisa berbicara di dalam hatinya dan terlihat hanya menghibur diri. Karena sejatinya, Melisa tidak melakukan apapun selain mengantar Arga melihat lokasi unit 2206 dan menulis beberapa kolom di beberapa lembar kertas. Mungkin lebih tepatnya membodohi diri sendiri dengan mengucapkan ini hasil kerjanya.
"Aku kini pramuniaga kaya. Dengan uang satu juta dollar ini, aku bisa membayar rumah sakit adikku hingga penyakitnya sembuh." Melisa berbicara pada diri sendiri penuh keyakinan dan bangga terhadap dirinya sendiri.
"Ini kuncinya tuan, dan selamat menikmati properti yang telah anda beli." Melisa memberikan kunci serta mengucapkan selamat kepada Arga.
Direktur Utama dan Direktur Pemasaran dari perusahaan yang menaungi 700 Front ST San Diego juga mengucapkan selamat kepada Arga. Sedangkan Albert pergi meninggalkan tempat tersebut karena sudah tidak ada yang menghiraukannya lagi.
Grant yang sudah berkumpul dengan ke 12 pengawal pribadi Arga sudah tidak terlalu terkejut. Sebab, Grant sudah mengira jika Arga akan membayar dengan mudah harga yang ditawarkan.
Melisa yang merasa sudah selesai dengan tugasnya, kini mulai bersikap untuk pulang dan tidak menghiraukan keberadaan Arga lagi. Ketika Melisa telah melangkah untuk pergi, Arga memanggilnya dan meminta Melisa untuk mengantarnya ke atas karena Arga beralasan masih belum menghafal di mana letak unit 2206.
Dengan hati dongkol, Melisa terpaksa melayani permintaan Arga. Karena jika dia menolak permintaan Arga di hadapan para Direktur. Bisa jadi bonus yang seharusnya menjadi haknya akan di persulit untuk melakukan pencairan.
Kini melisa memandu jalan Arga yang berjalan di belakangnya bersama dengan Grant dan 12 pengawal pribadi barunya. Ketika akan memasuki lift, Melisa tidak ikut masuk lift. Karena berdalih hal tersebut tidak pantas baginya. Karena lift tersebut sudah terlalu penuh. Melisa berbicara akan menggunakan lift sebelah yang sebentar lagi akan sampai ke lantai 1.
Tetapi ketika Arga baru menutup pintu lift, Melisa dengan segera berbalik badan dan akan pergi pulang. Tetapi sayang, Arga mengetahui niat Melisa dan dengan segera menekan tombol buka pintu sebelum lift tersebut mengunci dan bergerak ke atas.
Melisa yang sudah berjalan beberapa langkah meninggalkan lift, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Arga dan dengan spontan tubuh Melisa berbalik dengan terhuyun. Mendapati melisa akan jatuh karena perbuatannya, Arga dengan segera meraih dan menangkap Melisa yang hendak terjatuh.
Nahas bagi Arga, tangan Arga tidak dapat bergerak untuk menangkis tamparan yang diberikan oleh Melisa. Sebab satu tangan Arga menahan melisa agar tidak terjatuh dengan tetap menggenggam tangan melisa. Dan jika tangan tersebut dilepas, otomatis Melisa akan benar-benar jatuh. Sedangkan tangan Arga yang satu lagi menahan tubuh Melisa, tetapi telapak tangan Arga sangat pas menggenggam sebuah melon yang empuk bagaikan balon dan merasa sangat sayang jika di lepaskan.
Arga yang mendapat tamparan dari Melisa hingga 3x, kini mulai tidak dapat menikmati apa yang sudah dia genggam. Arga berusaha untuk menjauhkan Melisa darinya dengan mendorong tubuh Melisa. Tetapi yang terjadi melisa dibuat menjerit karena Arga secara tidak sengaja meremas balon di tangannya saat akan menjauhkan tubuh melisa darinya.
"Dasar pria mesum." Melisa yang sudah berhasil bangkit lagi, secara spontan membentak Arga dengan sebutan mesum lalu berbalik dan lari meninggalkan Arga.
"Kalian lihat kan? Aku tidak sengaja melakukannya." Dengan wajah merah karena merasa malu, Arga berbalik dan berbicara kepada Grant dan lainnya yang masih tetap berada di lift.
"Tidak sengaja tapi enak kan bos?" Grant berbicara dengan menggoda Arga. Ucapan Arga spontan membuat 12 pengawalnya juga ikut mengejek Arga. Tawa dari ketiga bekas orang tersebut seakan memiliki volume suara seperti suporter sepakbola di dalam stadion.
"Jika kalian tidak diam, maka kalian tidak akan menikmati gaji pertama kalian." Arga berbicara kepada Grant dan lainnya agar mereka diam dan tidak mengejeknya lagi.