Pernikahan Seorang Gadis Muda Berusia 19 Tahun dengan CEO Duda Kaya Raya
Berawal dari Rencana Pernikahan Kakakku dengan Seorang CEO dingin yang berstatus sebagai Duda
Namun Karena Kesalahan Yang di Lakukan Kakaku, Membuatku harus Menerima Jika aku Harus Menggantikan Posisi Kakakku menikah Dengan CEO berhati dingin tersebut.
Pembatalan Pernikahan Yang Dilakukan Oleh Kakakku Membuat Orangtuaku Sangat sedih Dan Terancam dalam Kebangkrutan.
Apakah Aku Bisa Melanjutkan Hidupku Dengan CEO berhati dingin Tersebut, Atakah Aku Akan Menyerah
Yuk Nantikan Kisahnya
PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Reza Sakit
Maryam yang merasa sangat bahagia, segera mendekat ke arah Reza dan mengucapkan banyak terimakasih, tanpa di sadari Maryam memegang tangan Reza, dengan penuh semangat mencium tangan tersebut.
Reza yang menyadari Kelakuan Maryam hanya terdiam memaku, Bukan karna tangannya yang di cium oleh Maryam, namun karena betapa cantik wajah Seseorang yang ada di hadapannya saat ini, seseorang yang telah sah menjadi istrinya namun dia abaikan.
***
Setelah mendapatkan izin dari Reza ,seketika Maryam berlalu dari hadapannya. Menuju Kamar miliknya untuk segera beristirahat.
Malam semakin larut, udara dingin malam itu menyeruak ke seluruh penjuru kamar.
Reza yang masih terjaga dengan beberapa pekerjaannya , kemudian merasakan sakiy pada bagian perut yang teramat sangat.
Menyadari kondisi tubuhnya, Reza segera beranjak dari sofa menuju tempat tidur miliknya.
Beberapa kali Reza berusaha memejamkan matanya, namu tetap saja tidak bisa, karena menahan sakit pada bagian perut.
Reza yang semakin tidak tahan dengan Sakitnya Kemudian, Merintih dan mengerang kesakitan.
Saat itu waktu menunjukan pukul 02.35 dimana Maryam biasa terbangun untuk melaksanakan sholat tahajud.
Maryam yang menyadari ada suara seseorang sedang merintih kesakitan Segeran menuju kearah suara tersebut berasal.
Alangkah kagetnya Maryam melihat Reza sedang Mengerang kesakitan dengan meremas bagian perut.
Maryam mendekati Reza yang saat itu sedang bergulung-gulung di atas tempat tidurnya, menyadari baju yang di kenakan Reza telah basah kuyup oleh keringat.
"Tuan Anda Kenapa ?? " Ucap Maryam Dengan nada panik. Tidak mungkin baginya di jam segini untuk membangunkan kakek Amar atau nenek Halimah. Mau tidak mau Maryam Harus menyelesaikan masalah Reza sendiri.
Maryam menyadari Reza mengalami sakit pada bagian perut. Secepat mungkin Maryam menuju ruangan kecil miliknya, mengambil beberapa obat disana, Maryam paham betul obat apa saja yang harus di berikan pada Reza saat ini.
"Tuan, Minumlah..." Maryam membantu Reza untuk duduk di sisi Tempat tidur , dengan telaten Maryam membantu Reza. Setelah obat dapat masuk kedalam tubuh Reza. Langkah kedua yang di lakukan Maryam adalah menggantikan baju Reza yang telah basah kuyup dengan keringat.
Bergegas Maryam menuju Walk in Closet dan mencari baju panjang untuk Reza. Maryam berusaha membuka pakaian Reza, namun Segera tangan Maryam di tepis oleh Reza
"Apa yang kau lakukan !!!" ucap Reza ketus.
"Tuan, Saya hanya ingin mengganti baju anda, Anda bisa lebih sakit lagi jika tidur dalam keadaan basah kuyup" Ucap Maryam dengan lembut.
Reza yang menyadari kebenaran dari ucapan Maryam , kemudian Mengalah dan pasrah , ketika Maryam menggantikan bajunya.
Disaat -saat seperti ini Reza masih dapat merasakan Gerakan halus tangan Maryam yang menyentuh kulitnya, Mengendus Aroma tubuh Maryam yang khas Aroma Kasturi. Mencium aroma tersebut membuat Reza betah berlama-lama dekat dengan Maryam. Reza yang merasa terbuai dengan Aroma tubuh Maryam dan gerakan halusnya seketika membelalakkan matanya ketika sang Adik kecil terbangun Dari Tidur panjangnya.
"Sudah Selesai Tuan" Ucap Maryam dengan Lembut.
Ketika menyadari hal tersebut Reza berusaha keras untuk menguasai diri dan Nafsu nya.
"Apakah Tuan Memiliki riwayat penyakit magh??" Tanya Maryam Kemudian
Reza yang masih tersiksa dengan bangunya Adik kecilnya hanya menganggukkan Kepala, mendengar pertanyaan Maryam.
" Tunggulah sebentar , saya akan buatkan makanan untuk tuan " Ucap Maryam sambil berlalu meninggalkan Reza.
***
Di dapur Maryam Mencoba menyiapkan beberapa makanan untuk Reza , Kemudian mempersiapkan beberapa Bahan yang di butuhkan .
Menyadari kepergian Maryam, Reza yang sudah tidak dapat menahan hmgejolak Tubuhnya, segera berlari ke dalam kamar mandi dan Menuntaskan Hasrat yang sedari tadi dia pendam karna tidak dapat tersalurka.
Setelah menyelesaikan Kegiatannya di dalam kamar mandi, Reza bergegas keluar. Reza yang merasa sudah lebih baik Seketika mengingat bahwa Maryam sedang berada di dapur. Kemudian memutuskan untuk menyusul Maryam.
Dengan Cekatan dan teliti Maryam Menyiapkan Makanan untuk Reza , Beberapa kali dia mengetes rasa masakan yang dia buat, memastikan rasa makanan itu cocok di lidah Reza.
Reza yang telah berada di Sana pun memperhatikan setiap gerak gerik Maryam, dengan cekatan Membuat makanan untuknya. Terlihat senyuman terukir di bibir manis Reza.
Dibawah Cahaya lampu yang masih tamaram , Dari Meja makan Reza memperhatikan Maryam yang sedang memasak. Karena gelap Maryam tidak menyadari jika Reza sedari tadi duduk di sana.
Beberapa saat kemudian Maryam menyelesaikan Semua masakannya, Soup Jamur dengan Udang Goreng Tepung telah siap, Maryam mengambil nasi zecukupnya. dan meletakkannya pada piring. Menata makanan tersebut pada sebuah nampan dan bergegas membawanya ke kamar.
"Maryam!! " Ucapan Reza yang membuat Maryam kaget seketika itu.
"Tu.. tuan ! Sejak kapan tuan disana??" Ucap Maryam terbata-bata dengan masih merasa kaget. Namun Reza tidak menjawab pertanyaan Maryam.
Seketika Maryam melangkah kearah Meja makan, dan meletakan makanan di sana. Maryam kemudian menyalakan Lampu Di lokal tersebut, agar Reza lebih mudah untuk makan.
Saat ini waktu menunjukan Pukul 03.15 , dan Reza melihat semua masakan yang di buat oleh Maryam, seketika Air liurnya memenuhi rongga mulut. Tidak butuh waktu lama Reza segera menyantap semua masakan Maryam.
Tidak ingin mengganggu Reza , Maryam memutuskan akan kembali ke kamarnya.
"Mau kemana ?" Tanya Reza dengan nada dingin.
" Emm... Saya akan ke kamar Tuan" Ucap Maryam pelan.
"Tetaplah disini , dan temani aku menyelesaikan makananku!" Ucap Reza dengan ketus
.
"Baik Tuan" Jawab Maryam singkat.
Maryam setia menunggu Reza hingga pada suapan terakhirnya, mendapati Reza menghabiskan semua makanannya, Maryam merasa sangat senang.
Seketika Maryam mengambil piring dan mangkuk yang sebelumnya di gunakan oleh Reza.
"Mau kau apakan dengan mangkuk itu ? " ucap Reza
"Saya akan membereskannya tuan " Jawab Maryam kemudian .
"Biarkan saja !!,besok akan di bereskan oleh pelayan " Tukas Reza kemudian
"Apa satu piring dan dua mangkuk saja harus menunggu besok ??" ucap Maryam sedikit ketus .
"Kembalilah ke kamar Tuan!, saya akan membereskannya dulu " ucap Maryam lagi.
Reza yang mendengar ucapan Maryam , merasa kalah debat, hingga dia memilih untuk diam dan menunggu Maryam hingga menyelesaikan pekerjaannya.
***
"Masih ada yang tuan butuhkan ?" Tanya Maryam kemudian, setelah mendapati bahwa Reza masih berasa di sana menunggunya.
"Tidak !" Jawab Reza singkat.
"Baiklah" Ucap Maryam kemudian, sambil berlalu meninggalkan dapur.
Didepan pintu lift Reza beberapa kali mencuri pandang ke arah Maryam yang tidak mengenakan cadar. Mengagumi wajah cantik Maryam . Wajah yang baru hari ini dia lihat dan dia saksikan, Betapa sangat indah Mahakarya Ciptaan Allah SWT.
"Terima kasih !! " Ucap Reza memecah keheningan di dalam lift.
Maryam yang kaget seketika membulatkan matanya, hampir tidak percaya dengan ucapan Reza
"Bisa juga tuan Angkuh ini mengucapkan kata terima kasih" Batin Maryam dalam hati.
"Sama-Sama tuan " Jawab Maryam singkat.
" Bisakah kau tidak memanggilku dengan kata Tuan ?" Ucap Reza kemudian yang seketika mengagetkan Maryam
"Apa ?" Merasa sangat kaget Maryam balik bertanya
"Kau bisa memanggilku seperti pasangan Suami-istri pada umumnya" Jawab Reza dengan nada dingin.
"Bukan apa-apa , aku hanya merasa tidak nyaman jika kakek dan nenek tau kau memanggilku dengan sebutan Tuan, Bagaimana mereka akan berpikir tentang ku?" Ucap Reza mencoba memberi penjelasan.
Maryam Yang masih bengong pun bingung dengan pernyataan yang baru saja di sampaikan oleh Reza.
Namun seketika Maryam merespon permintaan Reza.
"Akan Saya pikirkan tuan " Ucap Maryam kemudian
***
[[ Terima kasih Telah Membaca Karya Saya - Mohon Maaf masih banyak Kesalahan ]]
[[Jangan Lupa Dukunganya Ya ]]