Akibat jebakan dari tunangan dan saudara sepupu perempuannya.Aurel terpaksa harus menikah dengan Pria miskin yang hanya bekerja di salah satu hotel sebagai Cleaning Service yang gajinya tidak sepadan dengan Aurel.
Cacian dan hinaan terus di dapat oleh Aurel dan keluarganya yang mempunyai menantu miskin selalu di banding-bandingkan dengan menantu-menantu saudaranya yang bekerja di kantoran.
Tanpa Mereka ketahui Suami Aurel memiliki sebuah rahasia besar yang di sembunyikan identitasnya.
Siapakah sebenarnya Suami Aurel itu?
Dan kenapa Identitasnya di sembunyikan?
Ada tragedi apa sebenarnya kenapa identitasnya harus di sembunyikan?
Ketika Ia ingin mengungkap kebenaran siapa dirinya,Tanpa di duga Ia mengetahui sebuah fakta yang mengejutkan dirinya.
Ikuti terus perjalan kisah Aurel dan Suaminya dalam novel Ternyata Suamiku Kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SumarsihMarsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14.
Sapto menatap ke dua bawahannya yang sedang berbisik.Ia terus mendengar penjelasan orang yang ada di depannya dan sesekali menatap Aurel dan Lusi yang tengah di rundung kegelisahan.Sapto sesekali tersenyum saat rekan bisnis bawahannya sedang menjelaskan keunggulan produk yang terpampang di layar kaca di depan Mereka.
''Ada apa ?'' tanya Sapto berbisik.
Aurel terkejut saat mendengar Sapto berbisik dan tubuh Mereka berdekatan.
''Aurel,apa semua baik-baik saja ?'' tanya Sapto lagi.
''Tidak ada yang baik-baik saja pak ,'' jawab Aurel dengan berbisik.
Sapto mengerutkan keningnya dengan jawaban Aurel.
''Apa maksud Kamu Aurel ?'' tanya Sapto berbisik sesekali tersenyum saat Tuan Harris menatapnya.
''Produk yang sedang Mereka persentasikan sama persis dengan produk yang akan kita persentasikan pak .'' Jawab Aurel menatap layar yang ada di depannya.
''Apa....!'' teriak Sapto terkejut dan reflek semua yang ada di ruangan itu menatap ke arah di mana Sapto,Aurel dan Lusi duduk.
Sedangkan Tomi menghentikan penjelasannya tentang produk yang ada di layar dan tersenyum senang saat melihat wajah Sapto berubah pias.
''Ada apa Tuan Sapto ?'' tanya Harris sambil menatap Sapto.
''Tidak apa-apa Tuan ,'' jawab Sapto pura-pura tenang.
Tuan Harris pun menganggukkan kepalanya dan mempersilahkan Tomi untuk melanjutkan persentasi itu kembali.
''Bagaimana ini Aurel ?'' tanya Sapto.
''Kita tidak mungkin pulang dengan tangan kosong .'' lanjut Sapto.
Aurel dan Lusi saling menatap.Mereka bingung,tidak mungkin Mereka merubah proposal yang Mereka buat dalam waktu singkat.
Sedangkan di tempat lain di salah satu ruangan general manager.
Ema dan Hans sedang merayakan keberhasilan Mereka yang telah membuat kacau persentasi Aurel.
''Aku yakin Mereka tidak akan berhasil mendapatkan proyek ini ,'' ucap Ema sambil meminum coklat hangat yang ada di tangannya.
''Ya...Ya...Kau memang terhebat Ema .'' Puji Hans sambil mengangkat gelas berisi kopi di tangannya.
''Lain kali Kau traktir Aku dengan segelas Vodka ,'' pinta Ema sambil menatap Hans dengan tatapan nakal.
''Ya...ya...,tentu saja .'' jawab Hans tersenyum.
''Kemarilah...,'' suruh Hans sambil menepuk pahanya.
Ema beranjak dari duduknya dan melangkah mendekati Hans yang sedang duduk di kursi kebesarannya. Ema langsung duduk di pangkuan Hans dan langsung mencium bibir Hans dengan lembut.
Hans menyudahi ciumannya.Ema mengalungkan tangan nya ke leher Hans.
''Bagaimana dengan suamiMu ? apakah dia lebih liar dariKu ?'' tanya Hans sambil membelai pipi Ema.
''Radit payah ,'' jawab Ema.
''Apa maksud Kamu ?'' tanya Hans yang tak mengerti.
''Dia tidak seliar dirimu ,Aku belum puas dia sudah loyo duluan .'' Jawab Ema sambil mencibir suaminya.
''Aku yang akan memuaskanMu sayang,'' jawab Hans sambil meremas buah kenyal yang ada di depan wajahnya.
Ema buru-buru berdiri dan kembali duduk di sofa saat ruangan Hans ada yang mengetuk dari luar.
''Masuk ,'' suruh Hans mempersilahkan orang yang di luar untuk masuk.
Ema dan Hans terkejut saat tahu siapa yang masuk ke ruangan Hans.
''Hans Ak......,'' ucapan Wanita itu terputus saat melihat Ema yang ada di ruangan itu.
''Kakak ipar .'' Sapa Ema tersenyum menatap istri Hans yang bernama Mela.
Mela pun tersenyum saat melihat Ema yang duduk di sofa tanpa curiga.
''Hans,Aku bawakan makan siang untukMu .'' Ucap Ema sambil meletakkan kotak makan siang di atas meja di depan Ema.
Hans pun beranjak dari duduknya dan menghampiri Mela dan Ema yang duduk di sofa.Hans duduk di samping Mela dan menciumnya.
Mela tersenyum saat mendapat ciuman dari bibir Hans di pipinya.
Sedangkan Ema menatap tajam Hans yang tersenyum menatapnya. Sedangkan tangan kiri Hans mengusap bahu Ema tanpa sepengetahuan Mela.Semua yang ada di ruangan itu bertepuk tangan saat Tomi menyudahi presentasinya.
Tomi pun membungkukkan badannya di hadapan Tuan Harris dan yang lainnya. Setelah itu Ia tersenyum tipis saat menatap Sapto yang terlihat gusar di wajahnya.Tomi pun kembali duduk setelah melirik sekilas Aurel yang duduk di samping Sapto.
''Nona Aurel sekarang giliran Anda untuk mengenalkan produk yang ingin kalian promosikan ,'' Maya mempersilahkan Aurel untuk maju ke depan.
Aurel berdiri dari duduknya dan akan menjawab dengan jujur.
''Maaf , produk yang ingin saya tunjukkan sama persis dengan produk Tuan Tomi .'' Jawab Aurel sambil menatap produk yang masih terpampang di layar besar yang ada di sampingnya.
Tomi pura-pura terkejut dengan pernyataan Aurel yang menyatakan produknya sama.
''Apa maksud kamu Aurel ?'' tanya Tomi pura-pura terkejut.
Aurel menatap Tomi yang berdiri di dekat Tuan Harris.Ia tersenyum tipis saat melihat Tomi yang pura-pura terkejut.
''Apa kamu menuduhku,Aku yang telah mencuri produk milikmu ?'' Lanjut Tomi saat melihat Aurel terlihat santai dan tersenyum ke arahnya.
''Tidak usah marah begitu pak Tomi,saya tidak ada niatan untuk menuduh pak Tomi .'' Aurel menatap Tomi yang terlihat kesal menatapnya.
''Maaf kalau anda merasa tersinggung atas ucapan saya ,'' lanjutnya lagi sambil kembali duduk di bangku yang ada di belakangnya.
Harris memberi kode kepada Tomi untuk tenang jangan terbawa emosi.
Tomi menatap kesal Aurel yang masih terlihat santai.Dan akhirnya Ia pun duduk setelah menatap Tuan Harris.
Harris pun berbisik kepada Maya sekertarisnya.
Maya pun menganggukkan kepalanya.
''Baik Nona Aurel,karna produk yang akan di tampilkan oleh Nona Aurel sama persis seperti milik Tuan Tomi,maaf kami tidak bisa menerimanya .'' Ungkap Maya.
Aurel dan Lusi terkejut dengan apa yang di ungkapkan oleh Maya.
''Tidak bisa begitu Tuan Harris,pasti mereka yang sudah mencuri ide dari kami .'' Lusi berdiri dari duduknya sambil menunjuk Tomi dan rekan yang lainnya.
Tomi menggelengkan kepalanya saat Lusi menunjuk dirinya.Ia pun terkekeh saat Lusi menuduhnya.
''Nona Lusi,mana buktinya kalau saya telah mencuri ide anda dan Nona Aurel ?'' tanya Tomi sambil menggelengkan kepalanya.
''Saya memang tidak ada bukti,tapi saya yakin itu produk yang susah payah kami buat .'' jawab Lusi.
''Lusi sudah jangan buat keributan ,'' Aurel berusaha menenangkan Lusi.
''Maaf Nona Lusi,saya tidak tahu siapa yang telah membuat produk ini ,'' Tuan Harris menjeda ucapannya.
''Dengan terpaksa proyek kerja sama ini saya serahkan kepada perusahaan Tuan Tomi ,''lanjut Tuan Harris meneruskan ucapannya.
Tomi tersenyum senang saat proyek kerja sama itu berhasil Ia dapatkan.
Sapto,Aurel dan Lusi terkejut dengan apa yang Tuan Harris ucapkan.
Aurel mencegah Lusi untuk berdiri dan membuka suaranya.
Aurel berdiri dari duduknya dan menatap tajam pada Tomi yang sedang tersenyum tipis ke arahnya.
''Saya akan pastikan,saya pasti bisa menemukan bukti kalau anda yang sudah mencuri ide saya .'' ucap Aurel sambil berlalu pergi dari tempat orang-orang yang menurutnya munafik.
Lusi menyusul Aurel yang sudah meninggalkan ruangan di susul oleh Sapto yang juga keluar dengan rasa malu.
Sesampainya mereka di luar.
''Aurel tunggu ,'' suruh Sapto menghentikan langkah Aurel di depan pintu lift.
Aurel menghentikan langkahnya,dan meredam emosinya yang sudah membuncah sejak tadi.
Aurel pun berbalik menatap Sapto dan Lusi yang tadi ada di belakangnya.
''Apa kau yakin Tomi sudah mencuri ide dari kalian berdua ?'' tanya Sapto.
''Saya yakin Pak,pasti Tomi sudah mencuri ide dari saya .'' Jawab Lusi menatap Sapto yang ada di sebelahnya.
''Saya pastikan akan mendapatkan bukti itu ,'' janji Aurel dan tidak sengaja melihat Revan tidak jauh dari tempat mereka berada.