NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Brondong

Mendadak Dinikahi Brondong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berondong
Popularitas:584.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hafidza Asyifa

Nur Hayati, seorang gadis Desa yang sudah memasuki usia 36 tahun, namun belum mau menikah, karna Ia harus merawat Ayahnya yang sedang sakit .

Namun, kehadiran Baim, pemuda berusia 20 tahun, yang tiba-tiba menikahinya membuat perubahan dalam hidup Nur.

"Mbak Nur, jangan kawatir, Aku tidak akan meminta hak ku sebagai suami sebelum Mbak mengijinkannya" Ujar Baim.

"Ya iya lah, Aku kan tidak tahu siapa kamu, mendadak datang dan mendadak juga menikahiku, pokoknya , malam ini kamu tidur di ruang tamu, di Dipan itu, sama seperti malam tadi kamu tidur disana " Nur menunjukkan tempat tidur Baim yang baru saja menjadi suaminya itu, sementara Baim hanya bisa menelan Salivanya, sebab Dipan kecil di ruang tamu itu hanya beralaskan tikar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafidza Asyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujian dan godaan

Seperti biasa, Baim masih menjalani profesinya sebagai tukang sayur, meski merasa kurang nyaman, tapi Ia tetap berusaha bertahan, demi untuk mempelajari pelajaran ekonomi di dunia nyata.

Ibarat kuliah, Baim merasa sedang KKN di tengah kaum yang di dominasi para emak-emak, Ia sedang mempelajari secara langsung bagaimana kebutuhan konsumennya yang merujuk Ibu rumah tangga pada umumnya serta watak serta kebiasaan para konsumennya itu, lebih dari itu, Ia juga bisa menganalisis pemasukan dan pengeluaran masing-masing rumah tangga.

Ada yang di jatah di bawah rata-rata, ada yang di jatah lebih, tidak sedikit yang hanya omong doang tapi ujung-ujung nya ngutang, Baim pun bisa merasakan hal itu, saat dagangannya di hutang, otomatis, pemasukannya di luar target, sebab kalau di tagih orang nya ngamuk dan ngambek , tidak mau membeli lagi ke Baim.

Percobaan menjadi pedagang sayur keliling itu, berlangsung hanya dua bulan, karna bagi Baim itu sudah cukup untuk mempelajari prilaku konsumen, belum lagi kalau ghibah , dengan terpaksa Baim pun ikut mendengar juga, itu yang paling mengerikan bagi Baim, sudah dagangan di obok-obok, resiko di hutang bahkan terkena percikan dosa ghibah pula.

"Bu Dahlia, maaf, hutang Ibu sudah 45 ribu belum di bayar, kalau bisa bayar dulu baru boleh belanja lagi!" Baim berusaha melawan gejolak di dada nya yang mulai bergemuruh lantaran dag dig dug menunggu kepastian dari jawaban Bu Dahlia yang sedang di tagih hutang nya.

"Katanya bayar kalau sudah punya uang, karna belum punya itu, Saya mau ngutang lagi " jawab nya dengan nada agak sedih, entah itu hanya akting atau sungguhan.

"Kalau boleh tahu, pekerjaan suami Ibu apa?"

"Suamiku jadi satpam disalah satu perkantoran Mas"

"Bayaran satpam itu lumayan cukup untuk biaya hidup sebulan Bu,"

"Tapi, Aku harus bayar hutang di bank mekar perminggu, belum lagi biaya sekolah, skincare, arisan...jadi untuk makan sehari-hari masih sering keteteran , masak Mas tidak mau membantu saya"

"Tapi maaf Bu, pemasukan Ibu sepertinya lebih dari cukup, coba yang tidak penting jangan di beli, dan hindari riba agar rizki Ibu berkah.

Sekarang saya mohon maaf jika Saya menagih hutang Ibu, karna saya juga punya keluarga yang harus dinafkahi"

Baim memelas demi agar hutang nya di bayar, karna bukan hanya Bu Dahlia yang punya hutang, masih banyak kpelanggan lainnya yang punya hutang, apalagi saat itu memang sedang tidak ada pembeli lain , jadi Baim bebas menagih tanpa merasa takut menyinggung prasaan Bu Dahlia.

"Dasar pelit!"Bu Dahlia pun hanya mlengos dan pergi tanpa membayar hutang nya maupun belanja lagi.

"Sabar...sabar...ini hanya satu emak, belum lagi emak-lainnya, kamu harus mempunyai banyak stok sabar menghadapi emak-emak indonesia yang terkenal banyak power nya" Baim mengelus dada menasehati dirinya sendiri.

Tiba di tempat lain, Baim pun diserbu pelanggan lainnya.

"Mas Baim ternyata sudah punya istri ya?" Tanya emak berdaster ungu.

"Saya memang sudah punya istri, memang nya Saya pernah bilang kalau Saya belum menikah ?" Jawab Baim.

"Gak juga sih, tapi katanya istri Mas itu lebih tua dari Mas ya, kok mau sih sama yang lebih tua, hati hati loh mas, jangan-jangan mas kena pelet!" Guman seorang pembeli di depan pembeli lain nya.

"Beneran istrinya lebih tua mbak yu ?" Tambah yang lain.

"Iya kata katanya sih gitu,"

"IBU IBU, yang terhormat, istri Saya umurnya memang lebih tua dari Saya, tapi Saya sangat mencintai nya, jangan kalian menuduhnya me melet saya, itu berarti secara tidak langsung kalian menuduh istri saya menggunakan ilmu hitam atau bersekutu dengan syetan , jatuh nya dosa karna kalian itu selain menfitnah orang lain menyekutukan Allah, kalian juga mendapatkan dosa ghibah ! Maaf, Saya permisi !" Baim sudah tidak bisa menahan amarah nya ketika istrinya di tuduh dengan tuduhan yang keji, meski bagi Ibu-Ibu itu pertanyaan mereka hal yang sepele.

"Kok Mas nya Baperan sih, kami kan cuma bilang hati-hati kena pelet, emang ada yang salah ya dengan pertanyaan ku" mereka saling pandang, merasa tidak bersalah, bahkan menuduh Baim yang Baperan.

Baim pun, langsung meninggalkan mereka, setelah ngider sebentar, Ia pulang meski dagangannya masih banyak.

"Ayah, mengapa pulang secepat ini, dagangan nya masih banyak loh , Ayah sakit lagi?" Nur merasa kawatir.

"Tidak apa-apa, Aku cuma merasa lelah jadi tukang sayur, Bun. Sudah untung tidak seberapa, banyak yang langganan ngutang, dan tak jarang mereka ghibah di depan kita, bagaimana Aku bisa betah jika berlama-lama dalam keadaan seperti itu"

"Ya sudah, jika Ayah merasa tidak nyaman dengan pekerjaan itu, baik secara materi maupun mental, tinggalkan saja pekerjaan itu ! Aku akan mendukung setiap keputusan yang menurutmu itu terbaik" guman Nur memberi dukungan moril pada suaminya.

"Terimakasih sudah mendukungku dalan kondisi apa pun"Baim menggenggam tangan istrinya sebagai kekuatan baru bagi nya.

"Oh iya, kemarin waktu Aku menawarkan baju anak-anak yang bunda jahit, ada seorang pelanggan yang mengatakan kalau jahitan dan modelnya bagus, kalau di jual antara 10 sampai 20 ribu, itu kemurahan, jadi pelangganku itu menawarkan jika mau Ia akan memperkenalkan jahitan bunda ke temannya yang mempunyai toko baju anak-anak" Ucap Baim semangat.

"Benarkah ? Ini kesempatan baik untuk ku, sebenar nya dari dulu Aku punya mimpi, suatu saat ingin mempunyai usaha di bidang jahit menjahit, entah itu konveksi atau butik, pokoknya yang berhubungan dengan hoby ku menjahit" Nur tersenyum sumringah.

"Mimpi mu pasti akan segera terwujud, karna setiap keinginan itu pasti ada jalan, Bunda harus yakin dan tetap berdoa serta berusaha, Pasti suatu saat Bunda bisa ! Semangat!! Jangan lupa doakan Ayah juga, biar Ayah sukses" Baim menyemangati istrinya, keduanya memang saling menyemangati satu sama lain.

Sesuai kesepakatan, Baim membagikan sisa dagangan sayurannya ke tetangga dilingkungan kontrakan mereka, sementara Nur melanjutkan menjahit, saat Baim tiba di Rumah Dewi yang hanya berjarak dua rumah dari rumah nya, Baim merasa was was.

"Assalamualaikum, mbak Dewi !" Baim memgetuk pintu.

"Waalaikumsalam " Dewi membukakan pintu dengan hanya mengakan handuk saja, yang Ia pakai menutup dada dan hanya sampai lutut, ternyata Dia baru saja dari kamar mandi.

"Eh Mas Baim, ada apa, tumben kesini, " Dewi kegirangan.

"Aku hanya mau memberikan sayuran ini saja, ini mbak, Saya taruh disini saja" Baim merasa tidak nyaman, Ia menundukkan pandangannya dan ingin segera keluar.

"Iya makasih ya, oh iya, kebetulan Mas kesini, kran di kamar mandi saya rusak, bisa tolong betulin gak mas?"ucap Dewi sambil menarik lengan Baim.

"Maaf, Aku gak bisa memperbaiki nya !"Baim segera menepis tangan Dewi.

"Lihat dulu, siapa tahu bisa, Aku kan gak punya suami, Aku harus mintak tolong pada siapa lagi ?"Dewi tidak putus asa, Ia tetap memaksa.

"Tidak ! maaf ! "Baim menolak, hendak keluar tapi masih ditarik oleh Dewi.

"Mas tolong lah Mas!"Dewi semakin memaksa karna di tolak terus-terusan oleh Baim.

"Lepaskan !" Sergah Baim.

"Ada apa ini?" tiba-tiba ada Novi, tetangga sebelah memergoki Dewi yang menarik-narik Baim.

"Mbak Novi, Ini Mas Baim mau berbuat mesum padaku, tolong Mbak !"

"Tidak mbak Novi, ini tidak seperti yang mbak novi pikirkan, Aku hanya mau memberikan sayuran ini, sama seperti saya memberikan nya pada yang lain juga !" Baim menjelaskan.

"Itu hanya modusnya mbak, tadi dia memberikan sayuran itu kemudian melihat Aku hanya pake handuk, Dia langsung menarikku dan mau melecehkanku"

Tetangga yang lain yang kebanyakan perempuan pun berdatangan, karna para suami mereka sedang bekerja

Termasuk Nur yang dari tadi penasaran mendengar suara ribut-ribut.

"Ayah, apa yang terjadi sebenarnya?"Tanya Nur pada Baim.

"Mbak Nur, suami mbak tuh mau berbuat tak senonoh padaku, maka nya kalau punya suami di jaga biar mata nya tidak jelalatan !" Ujar Dewi.

"Tidak Bun, Aku tidak melakukan yang di tuduhkan!percayalah !"Baim meminta Nur untuk mempercayainya.

"Memang nya mau kamu apa, mau menghukum suamiku, atau gimana ?" Tanya Nur yang mencoba tetap tenang.

"Aku minta Dia menikahiku?"

"Atas dasar apa kau meminta suamiku untuk menikahimu" Nur semakin marah pada Dewi.

"Sebagai pertanggung jawaban atas perbuatannya karna melecahkan ku"

"Tidak, Aku tidak melecehkan mu, tadi mbak Dewi yang memaksaku agar mau membantunya memperbaiki keran yang rusak, Aku tidak mau tapi mbak Dewi tetap memaksa" sanggah Baim.

Ibu-ibu yang menyaksikan itu saling berbisik.

"Sebaiknya mbak Dewi ganti baju dulu, biar Saya panggil pak Rt , kan malu dilihat pak rt jika hanya pakai handuk saja !"ucap Bu Ajeng.

"Sebentar, Aku ganti baju dulu, pokoknya Aku minta keadilan , Mas Baim harus menikahiku" Dewi pun berlalu ke kamarnya untuk mengganti bajunya.

1
bhunshin
cih suami pecundang braninya maen tangan Ame bini .....😡😡😡
bhunshin
cih najong si Dewi persis bgt sama mantan selingkuhan tetangga cih
bhunshin
cie yg dah belah duren gimn rasanya legit gak gurih gurih nyoooooyyyyy🤣🤣🤣
bhunshin
njiiiiiirrrrr sumpeh deh ini Thor bikin ngakak si Baim kuliah jurusan kedokteran disuruh jualan sayuran keliling keren kamu Baim sukses terus 🥰🥰🥰🥰
bhunshin
wiiiiihhhhhh maen kode kodean
bhunshin
buseng deh aku lagi minum es teh didepan misua nyampe nyebur baca Mbah Rono dah meninggal berarti jin koriny kasihan sama jiwanya si roso biar kg nambah siksaannya 🤣🤣🤣🤣
bhunshin
makan yg banyak Baim kan kau dalam masa pertumbuhan biar cepat gede atas bawah
bhunshin
wiiiiihhhhhh brondong super ini mah beda 16thn manap kau Nur🤣🤣🤣
Samsudin
Luar biasa
Samsudin
Lumayan
Siti Nina
oke
Anjelie Sharma
ceritanya lucu😀
suci saipul
anjiiirrr ngakak bengeek aku 🤣🤣🤣
𝑯𝒂𝒓𝒓𝒖ᵉᶜ
kerennya
Mmh Ibam Nda
sangat bagus
N Wage
ooooo...gitu toh ceritanya...
ternyata pak bambang ...ah mau ngomong jelek orangnya sdh modar.
N Wage
ternyata bu suci bukan ibu kandung aisyah😢
N Wage
lah othornya plin plan...dulu yg menolak menikah pak burhan krn dia minder krn miskin.pak burhan t8dak mau memperjuangkan cintanya kpd sandra,itu membuat sandra kecewan
lah,sekarang kok dibilang sandra yg gak mau hidup susah dg burhan dan memilih laki2 kaya si suryo.
kemudian ada jg pengakuan alexa bahwa yg kaya adalah mamanya bukan si suryo.
gimana nih,thor?
N Wage
di novel ini banyak banget konfliknya,tp yg bikin aku gak bosan konfliknya gak berlarut2,cepat selesai baru nongol konflik yg baru.goodjob othor👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤💪💪💪💪💪
N Wage
aduh maknya si aisyah ternyata keong beracun,pantas jd gelandang begitu,pasti emang diusir anak tirinya krn julid dan gak tau diri itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!