Alam semesta yang tak terbatas ini penuh dengan banyak keajaiban.
Aku, XUAN XIE, hanya mempunyai satu pedang, untuk memindahkan gunung, membalikkan lautan, menekan iblis, menampar wajah para dewa, mencabut bintang-bintang, memecah sungai-sungai, menghancurkan kota-kota, dan membuka kediaman surgawi!
Namaku XUAN XIE, ya itu benar hanya dua kata saja. Dari keadilan, dan aku seorang pendekar pedang.
ini adalah kisahku, menjadi kaisar pedang terkuat di seluruh daratan benua timur, dan mengejar cinta ku yang mereka anggap bahwa ini adalah cinta terlarang!
Ingin tahu kisahku!
ikuti selalu dan jangan sampai melewatkan satu langkah pun dari setiap perjalananku untuk mencapai ahli pedang yang sesungguhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB DESA BESI HITAM - Kehidupan xuan xie
Di hadapan panasnya api tungku pembakaran. Xuan xie terus mengatur nyala api untuk keberlangsungan para pandai besi melakukan pekerjaan nya.
“Xuan xie kemarilah, tolong antarkan beberapa peti kayu ini kepada kediaman kepala desa!” ucap laki laki tua pemilik Gudang pembakaran yang Bernama Ouyang gui
“baik tuan!” jawab Xuan xie dengan nada yang sangat halus sembari membungkuk kan badan nya
Xuan xie pun pergi mengambil gerobak kayu yang telah berisi peti peti kayu, yang di dalam nya adalah beberapa hasil para pandai besi berupa pedang dan juga senjata senjata lainnya untuk di kirimkan kepada kepala desa yang Bernama Ouyang ba.
Ouyang gui menghela nafas……
“aishhhhh, kau adalah anak baik xuan xie, namun sayang, dunia tidak begitu baik terhadapmu, namun kamu juga beruntung karena di lahirkan di desa hitam ini, semua warga desa sangat begitu ramah dan juga menyayangi mu!” ucap Ouyang gui melihat xuan xie yang sedang mendorong gerobak kayu berisi peti itu
Satu anak laki laki dengan pakaian yang cukup mewah berjongkok di atas tembok pagar dengan mata yang tertuju kepada xuan xie yang Tengah mendorong gerobak kayu.
Raut wajahnya sangat begitu mengkerut, terlihat sangat meremehkan xuan xie.
Dia adalah Xin tian, tetangga xuan xie yang rumahnya berada tepat di samping rumah xuan xie saat ini.
Xuan xie pun menoleh kea rah xin tian yang sedang jongkok di atas tembok.
Xuan xie hanya tersenyum kecil sedikit terpaksa lalu Kembali mendorong gerobak kayu nya.
“Xuan xie, sampai kapan kamu akan bekerja seperti itu?, kenapa kamu sangat menyedihkan di usiamu yang masih berusia lima belas tahun inii!” ucap ketus xin tian kepada xuan xie
Namun, xuan xie tak menanggapi ucapan xin tian, xuan xie hanya menundukan kepalanya dan terus mendorong gerobaknya
“Cih, dasar bocah bau, kau mengabaikan aku begitu saja!” ucap xin tian sedikit menggerutu
lalu, tibalah xuan xie di kediaman kepala desa Ouyang ba
Kreeekkkkkkkkkkrrrr…………
Suara pintu gerbang kayu yang terbuka.
Di halaman kediaman kepala desa Ouyang ba, terlihat seorang Wanita tua yang Tengah menjemur pakaian. Dia adalah Ouyang jie, istri dari kepala desa Ouyang ba
melihat xuan xie yang datang membawa gerobak kayu berisi peti peti kayu berisikan hasil dari pandai besi.
“oh, ternyata kamu xuan xie!” ucap Ouyang jie dengan sangat ramah sembari menjemur pakaian dio halaman depan rumah
“ijin Nyonya ou, saya di perintahkan oleh tuan Ouyang gui untuk mengantar kan kotak kotak peti kayu ini kepada kepala desa Ouyang ba!” ucap xuan xie membungkuk memberi hormat kepada istri kepala desa yaitu Ouyang jie
Mendengus……..
“cih, dasar bajingan tua Ouyang gui, bisa bisanya dia memerintahkan seorang bocah kecil untuk mendorong gerobak yang sangat berat ini, lihat saja, aku akan memarahi nya nanti” ucap Ouyang jie menggerutu sangat kesal
xuan xie pun tertawa kecil
“he he he he he, tidak apa apa Nyonya ou, ini sudah menjadi pekerjaanku” ucap xuan xie sembari memegangi kepalanya sendiri
“cih omong kosong, tunggulah disini hingga suamiku datang, aku akan memberi Pelajaran kepada bajingan tua Ouyang gui itu” ucap Nyonya Ouyang jie sangat kesal, berjalan keluar gerbang sembari menggulungkan baju di lengan nya.
xuan xie menghela nafas….
“aishhhhh, kenapa Nyonya ou selalu saja cepat marah” gumam xuan xie di dalam hatinya sembari menepuk dahi nya sendiri
Ouyang, adalah sebuah marga dan merupakan satu keluarga yang mendirikan desa besi hitam di jaman dahulu kala, dan itu bertahan sampai saat ini.
Di sisi lain, tepatnya di hutan pertarungan Bintang.
Seorang Wanita berambut biru, mengenakan pakaian berwarna biru putih yang sangat mewah.
sepertinya dia berasal dari keluarga besar, murid sekte, akademi, atau bahkan bisa juga sebagai anggota dari istana kekaisaran, entahlah, itu belum di ketahui asal usulnya.
Saat ini, Wanita itu sedang bertarung menghadapi monster kalajengking api yang sangat ganas, dan kalajengking api ini berada pada Tingkat 5.
Binatang iblis atau disebut juga sebagai Binatang monster juga mempunyai tingkatan ranah nya sendiri, namun tingkatan ranah para monster tidak sama dengan tingkatan ranah seorang kultivator.
tingkatan ranah Binatang monster hanya di bedakan dengan Tingkat 1 sampai Tingkat 12.
Kalajengking api yang sedang di hadapi oleh Wanita itu berada pada tingkat 5, itu setara dengan praktisi yang berada pada tingkatan ranah ahli bela diri.
Namun, Wanita itu dengan mudah mengalahkan kalajengking api Tingkat 5, hanya dengan satu tebasan pedang nya.
menandakan bahwa Wanita itu telah berada pada tingkatan ranah di atas ranah ahli bela diri.
Namun, sepertinya dia sedang terluka.
terlihat sebuah luka tebasan pedang di dada dan juga punggung nya, sepertinya Wanita itu telah melakukan pertarungan dengan seorang praktisi, dan melarikan diri ke hutan pertarungan Bintang.
Kembali ke kediaman kepala desa Ouyang ba
xuan xie duduk di kursi kayu yang berada di halaman depan kediaman kepala desa Ouyang ba
menunggu cukup lama, hingga xuan xie pun tertidur sambil duduk.
Plakkkkkkkkkkkkkkkk…………….
xin tian datang dan melemparkan ranting kayu kecil dan tepat mengenai kepala xuan xie.
membuat xuan xie terbangun dari tidur nya dan memegangi kepalanya yang terasa sakit terkena ranting kayu yang di lemparkan oleh xin tian.
sedikit wajah kesal dari xuan xie, xuan xie pun memalingkan wajahnya membelakangi xin tian.
mendengus….
“cih, dasar bocah bau, ambillah, aku tahu kau pasti belum makan!” ucap xin tian lalu melemparkan satu roti kepada xuan xie
xuan xie pun menangkap roti itu
menatap xin tian lalu berkata “terimakasih!” ucap xuan xie