Kisah Cinta antara seorang duda beranak satu dengan gadis cantik yang ternyata adalah adik dari asistennya sendiri.
Semuanya berawal ketika Ghea bertemu dengan bocah tampan bernama Gathan. Dilanjutkan dengan pertemuan Ghea dengan Gavin, yang ternyata adalah ayah dari Gathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BatagorAci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 13
Beberapa hari kemudian. Setelah keluarnya Satya dari Galaxy Group, Ghea belum pernah datang lagi ke Galaxy Group. Bukan tanpa alasan, tugas kampusnya masih cukup banyak dan mengharuskan dirinya untuk segera menyelesaikannya agar cepat selesai.
Dan beruntungnya hari ini Ghea bisa pulang agak siangan, tidak sampai larut hingga sore hari.
Saat ditengah perjalanan menuju rumahnya, Ghea mampir ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli minuman dingin dan beberapa snack ringan untuk persediaannya dirumah.
Saat dirinya tengah sibuk memilih minuman dingin, tak sengaja ia menangkap suara anak kecil yang familiar menurutnya.
"Daddy daddy cucu pisang nya jangan lupa ya, yang banak."
"Iya sayang, daddy beliin banyak buat Gathan."
Mendengar nama 'Gathan' Ghea langsung menoleh ke samping, dan benar saja ternyata ada Gavin yang tengah mendorong tropi sambil memilih beberapa camilan sehat untuk Gathan. Sedangkan Gathan asik nangkring diatas keranjang troli sambil tangan kecilnya yang sudah memegang cokelat dan bibir belepotan karna cokelat itu.
"Hei, kalian berdua disini?" Tegur Ghea menatap bapak dan anak itu bergantian.
Gavin dan Gathan langsung mengalihkan pandangan mereka kepada sosok disampingnya yang memanggilnya.
"Ghea? kamu ngapain disini?" Tanya Gavin.
"Mommyh Mommyh mahu ndong." Seru Gathan senang sambil mengulurkan kedua tangannya minta digendong. Baru saja Ghea akan mengangkat tubuh Gathan, Gavin sudah mencegahnya terlebih dahulu.
"Bentar, tangan Gathan masih kotor. Biar saya bersihin dulu." Ucap Gavin, Pria itu langsung mengeluarkan sapu tangan mahalnya dari saku jas nya kemudian mengusap kedua tangan putranya yang dipenuhi oleh cokelat tak lupa dengan mulut Gathan yang juga belepotan karna cokelat.
"Udah belsih, ayo ndong." Ucap Gathan kembali merentangkan tangan dengan semangat. Dengan senang hati Ghea mengangkat tubuh mungil bocah tampan itu kedalam gendongannya.
"Pertanyaan saya belum dijawab tadi." Tanya Gavin yang merasa terabaikan karna Gathan langsung menguasai Ghea.
"Yang mana, lupa hehe?"
"Kamu ngapain ke sini, emang nggak kuliah?" Tanya Gavin.
"Oh ini juga lagi jajan kayak Gathan, biasalah stok jajanan saya habis dirumah. Ini juga tadi baru aja pulang dari kampus." Jawab Ghea lengkap.
"Oh gitu, gimana kabar kamu? Jarang ya ke kantor, padahal kalo Gathan ke kantor pasti nyariin kamu dideket toilet pantri Ob." Ucap Gavin memulai pembicaraan.
"Iya, beberapa hari kemaren tugas kampus saya masih numpuk. Jadi harus diselesaiin, biar bisa main sama Gathan, iya kan ganteng." Balas Ghea sambil menoel pipi Chubby Gathan.
"Iya mommyh, Athan mahu main sepuasnya cama ommyh." Balas Gathan senang.
"Giliran udah ketemu sama kamu aja, saya diabaikan sama anak sendiri." Gerutu Gavin.
"Hehe namanya juga anak kecil pak, ada mainan baru yang lama pasti dicampakkan." Balas Ghea terkekeh.
"Belanjaan kamu satuin aja ke troli saya, biar kamu nggak repot." Ucap Gavin. Ghea tidak mengambil troli, karna pikirnya hanya akan mengambil beberapa saja. Tapi ternyata makanan ringan dan minuman dingin yang ia kumpulkan sudah lumayan banyak.
Gavin pun memunguti satu-persatu snack yang Ghea kumpulkan ke dalam troli yang sama miliknya.
"Masih mau nyari jajan lagi?" Tanya Gavin.
"Nggak sih, udah ah itu aja cukup. Yuk ke kasir." Ajak Ghea.
"Iya ayok." Balas Gavin. Keduanya pun berjalan beriringan menuju kasir, Gavin mendorong troli dan Ghea menggendong Gathan.
Sampainya dikasir, masih ada beberapa orang tengah mengantri untuk membayar total belanjaan mereka.
Gavin dan Ghea pun melakukan hal yang sama, mereka ikut mengantri.
"Wah, anaknya umur berapa dek? Udah gede aja, uluhh uluhh ganteng banget sih kamu." Celetuk salah satu ibu-ibu yang ikut mengantri.
"Ini bukan-
"Anak kita umurnya 5 tahun bu, ya kan dad." Jawab Ghea dengan senyuman manis dan kedipan mata yang terlihat lucu dimata Gavin.
Ahhh Apa tadi? Ghea menyebut jika Gathan 'Anak kita' dan memanggilnya 'dad'
"Ahh iya bu, anak kita umurnya 5 tahun." Balas Gavin menimpali tak lupa senyum manis ia sematkan diwajah tampannya.
"Wah udah gede ya, pasti kalian berdua nikah muda. Masih muda gini udah punya anak segede ini, anaknya tampan dek." Ucap ibu tadi.
"Hehe iya bu, makasih." Jawab Ghea, sedangkan Gathan hanya menampilkan senyumannya.
Tak selang lama, beberapa orang yang mengantri satu-persatu mulai keluar dari supermarket.
"Mbak ini nanti susu pisang, biskuit buah, sereal, sama cokelat, sama lolipop nya dipisahin ya, yang lainnya bisa ditaruh kantong kresek yang beda. Itu punya kekasih saya." jelas Gavin. Ghea merona saat Gavin menyebutnya kekasih didepan kasir. Tapi itu tak salah, karna mereka berdua mereka memang tengah menjalin hubungan di tahap pacaran.
"Iya mas." Jawab kasir wanita itu.
"Ini punya mas nya total......dan ini punya Mbak nya total....." Ucap kasir itu setelah menghitung total belanjaan Gavin dan Ghea.
Ghea kemudian mengeluarkan uang dari dompetnya, namun Gavin terlebih dahulu menyodorkan salah satu black card miliknya ke kasir untuk membayar total belanjaannya dan juga milik Ghea.
"Sekalian sama punya pacar saya mbak." Ucap Gavin.
"Eh eh tapi aku mau bayar punya aku sendiri, ini uangnya mbak." Balas Ghea sambil menyodorkan uang pecahan seratus ribu kepada mbak kasir.
Mbak kasir itu malah jadi bingung menerima yang mana.
"Udah mbak langsung pake kartu saya aja." Ucap Gavin. Ghea lagi-lagi akan menolak, tapi sudah Gavin potong terlebih dahulu ucapannya.
"Nurut sama pacar Sayang!" Tegas Gavin menatap dalam Ghea, dengan menekan kata 'sayang' diakhir kalimatnya.
"Tapi kan....
"Daddy cepetan, Athan mahu minum cucu pisang." Seru Gathan.
"Tuh kan Gathan udah pengen minum susu pisang nya, biar nggak lama pake kartu aku aja." Balas Gavin. Akhirnya Ghea Mengangguk seolah berkata 'Oke'
"Langsung pake kartu saya aja mbak semuanya." Ucap Gavin.
"Iya mas." Balas mbak kasir, kemudian menerima black card milik Gavin.
Dan akhirnya belanjaan Gavin maupun Ghea dibayar oleh black card milik Gavin.
*****
"Mommy hikss....pulang cama Athan myhhh." Rengek bocah tampan itu saat tau akan berpisah dengan Ghea diparkiran.
"Sayang jangan nangis, besok ketemu mommy lagi." Bujuk Gavin agar putranya tidak menangis.
"Ndah mahu, mahu main sama mommyh, dad." Seru Gathan tetap kekeh ingin bersama Ghea.
"Iya besok mommy ketemu Gathan lagi, entar kita main sampe Gathan puas." Ucap Ghea ikut serta membujuk Gathan.
"Ndak mahu ndak mahu." Tolak bocah itu dengan menangis. Melihat tangis Gathan pecah, Ghea segera menghampiri Gathan dan memeluknya.
"Oh ayolah sayang jangan nangis, mommy nggak suka kalo Gathan nangis. Masa boy nangis? Ntar kalo ada temen Gathan yang nangis, masa Gathan ikut nangis. Cowo harus kuat oke." Ucap Ghea sambil mengelus-elus punggung Gathan.
"Hiks....ote ommyh."
"Oh iya, gimana kalo kapan-kapan Gathan sama daddy dateng ke rumah mommy. Soalnya bundanya mommy pengen ketemu sama anak mommy, Gathan mau ya?"
"Boleh dad?" Tanya Gathan pada sang ayah.
"Emang kapan ngundangnya, Ghe?" tanya Gavin pada Ghea.
"Sebisanya bapak sih, besok boleh, lusa boleh, atau minggu depan juga boleh." Balas Ghea.
"Ini siang atau malem?"
"Malem kali ya, malem sih kek nya dinner gitu bareng keluarga." Balas Ghea.
"Gimana kalo lusa, kebetulan kerjaan saya juga nggak terlalu padat besok lusa." Ucap Gavin.
"Oh nggak masalah, ntar langsung Ghea konfirmasi ke bunda. Soalnya ini bunda mau masak sendiri buat bapak sama Gatha."
"Serius kah?" tanya Gavin.
"Iya serius pak, bunda antusias banget pengen ketemu sama bapak sama Gathan." Jawab Ghea.
"Wah masa sih? dengan status saya yang duda?" tanya Gavin tak percaya diri.
"Astaga iya, nggak percayaan banget sih sama pacar sendiri." Ghea.
"Iya-iya percaya." Gavin.
"Oh iya, Ghea minta kontak bapak dong. Masa pacaran nggak punya kontak pasangannya." Ucap Ghea.
Akhirnya keduanya bertukar nomor ponsel. Dan setelah itu masih terjadi drama lagi karna Gathan tidak mau ditinggal oleh Ghea. Namun karna kegigihan Ghea dalam membujuk Gathan, akhirnya bocah itu menurut dan tidak merengek lagi.