dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tak sengaja bertemu
Keesokan paginya di rumah Reyhan baru saja selesai melaksanakan salat subuh dan ia berniat untuk jalan pagi Ia pun pergi menemui Pak Ujang yang saat itu masih tertidur di kursi ruang tamu. "hm, lebih baik aku pergi saja! aku akan meninggalkan pesan agar pak ujang tidak sampai khawatir. " pikir Reyhan.
Reyhan pun pergi keluar rumah dan mulai berjalan-jalan sambil menikmati udara pagi yang sejuk setelah beberapa saat berjalan mata Raihan menoleh ke arah Padang rumput yang pernah ia datangi.Suasana pagi itu terasa tenang dan segar. Embun masih menempel di ujung-ujung rumput, berkilau ketika tersentuh sinar mentari pertama. Udara dingin namun lembut, membawa aroma tanah basah dan bunga liar. Dari kejauhan terdengar suara burung bernyanyi, sementara angin pelan mengayun rumput yang hijau membentang luas. Semua terasa damai, seolah alam baru saja terbangun dari tidurnya.
Mata Reyhan terlalu fokus melihat hamparan luas rumput yang hijau membentang hingga ia sama sekali tidak menyadari langkahnya hingga akhirnya ia menabrak seseorang di depannya.
Bruuuk!!
Kedua sama-sama terjatuh dan barang belanjaan yang di bawa oleh sang wanita seketika berserakan di jalan. Reyhan yang merasa bersalah akhirnya ikut memungut barang-barang tersebut.
"maaf, tadi aku sama sekali tidak melihat kamu, maaf ya! " ucap Reyhan sembari memungut.
sang wanita menganggap, "tidak apa-apa" Ketika hendak mengambil sebutir kentang terakhir, tanpa sengaja tangan keduanya bersentuhan. Reyhan seketika langsung menarik tangannya dan membiarkan wanita itu mengambil kentang tersebut.
"sekali lagi, maafkan aku! " ucap Reyhan lagi. sang wanita kembali mengangguk pelan, keduanya tanpa sadar saling melihat satu sama lain untuk sesaat.
"em, maaf saya permisi! " sang wanita itu berbalik badan dan hendak pergi dari sana. Belum sempat Reyhan membalas perkataannya, sang wanita sudah terlebih dahulu berlari pergi.
"tunggu!! " Reyhan berteriak memanggil tetapi wanita berkerudung tersebut tak menoleh dan terus berlari. sampai akhirnya ia tiba di rumahnya. ternyata wanita itu tak lain adalah Kirana yang barusan pulang dari pasar terdekat untuk berbelanja. tanpa ia sadari ia baru saja bertemu dengan Reyhan yang kemarin belum sempat ia temui di masjid.
Sementara itu di sisi lain, Reyhan hendak melanjutkan perjalanan tetapi ia melihat ada dompet terjatuh di depannya, ia pun segera mengambil dompet tersebut
"pasti milik wanita tadi. " Reyhan membuat dompet tersebut di dalamnya terdapat sejumlah uang dan kartu Identitas yang bertuliskan nama "Kirana Dwi Ningtiyas" yang tak lain adalah nama panjang Kirana.
"Kirana? Jangan-jangan wanita tadi adalah orang yang dibicarakan Tina kemarin? hmm... " Reyhan berpikir untuk mengembalikan dompet tersebut tetapi ia tak tahu di mana alamat rumah gadis itu. "mungkin saja Tina tau dimana gadis ini tinggalnya, lebih baik aku berikan saat manti ia datang untuk mengaji saja. "
DI VILA PRIBADI ANDRE
"mas, Daniel, ayo sarapan dulu! " intan membangunkan suami dan anaknya untuk mengajak mereka sarapan pagi bersama di teras vila. Daniel dan ayahnya keluar dari kamar. ..
"wah, enak-enak nih makanannya" ucap Daniel dengan semangat. intan tersenyum, "iya dong ayo duduk dan makan! "
"oke mah. "
mereka bertiga duduk dan mulai makan, di sela-sela itu intan membuka percakapan di antara ketiganya. "mas, setelah ini kita bakal kemana lagi? "
Andre menjawab dengan tenang, "habis ini kita pulang." Daniel yang mendengar Jawa ayahnya itu seketika merasa kesal karena mereka baru liburan satu hari di Vila dan secepat itu mereka harus mengakhirinya
"loh pah, masa kita cuma liburan satu hari doang? liburan macam apa ini?"
"memangnya kamu mau kemana lagi Daniel? "
"ya, kemana kek ini kan baru sehari masa sudah harus pulang? ".
"Daniel Bener Mas lagi pula kamu besok kan juga masih libur tidak ada acara kantor kan? kenapa kamu buru-buru banget? "
"aku cuma khawatir karena Reyhan di rumah sendirian"
"ayolah mas, Reyhan itu kan bukan anak kecil lagi dia pasti bisa jaga dirinya sendiri lah, kamu gak percaya banget sih sama dia? "
"bukan begitu maksud aku tan aku cuman khawatir aja kan Reyhan gak pernah di rumah sendirian. "
"mas, kamu itu terlalu manjain dia dan gak pernah sekali membintangi Reyhan untuk bebas sekali aja biarin dia sendiri kenapa sih? "
"hm... kamu benar juga, mungkin selama ini aku terlalu ngekang dia deh. "
"yaudah kamu jangan pikirin lagi soal itu sekarang setelah ini enaknya kita mau kemana lagi? "
"memangnya kalian mau kemana? "
"aku mau shopping mas ke mall. " Daniel ikut menyangga, "aku mau ke arena terjun payung di dekat sini pah. "
"yaudah kalau begitu habis makan ayo kita jalan-jalan kesana" sontak intan dan putranya itu gembira, keduanya sama sekali tidak memikirkan soal Reyhan di rumah yang mereka pikirkan saat itu hanyalah bersenang-senang.