NovelToon NovelToon
ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Pernikahan rahasia
Popularitas:691
Nilai: 5
Nama Author: Miss Flou

Arshaka Beyazid Aksara, pemuda taat agama yang harus merelakan hatinya melepas Ning Nadheera Adzillatul Ilma, cinta pertamanya, calon istrinya, putri pimpinan pondok pesantren tempat ia menimba ilmu. Mengikhlaskan hati untuk menerima takdir yang digariskan olehNya. Berkali-kali merestock kesabaran yang luar biasa untuk mendidik Sandra, istri nakalnya tersebut yang kerap kali meminta cerai.
Prinsipnya yang berdiri tegak bahwa pernikahan adalah hal yang sakral, sekeras Sandra meminta cerai, sekeras dia mempertahankan pernikahannya.
Namun bagaimana jika Sandra sengaja menyeleweng dengan lelaki lain hanya untuk bercerai dengan Arshaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Flou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

USAHA SANDRA UNTUK BERCERAI

Dusta jika kamu barkata baik-baik saja. Selembut apapun kalimat perpisahan, sakitnya laksanakan pedang zulfiqar yang menghujam jantung.

***

"Tidak, Sandra. Saya tidak akan pernah menceraikanmu. Kecuali penyelewengan itu ada," timpal Arshaka kemudian meraih pakaian yang tergeletak mengenaskan di atas lantai.

"Pakai saja ini. Saya tunggu di bawah.

"Aku bilang nggak mau ya nggak mau! Ngerti nggak sih!" bentak Sandra melemparkan kain tersebut lagi ke arah Arshaka dan berhasil mendarat di punggung suaminya tersebut sebelum terhempas ke lantai.

Arshaka memandang lantai dengan matanya yang memerah. Sungguh demi apapun, mendidik anak kecil jauh lebih baik daripada menghadapi keras kepala seorang gadis yang sedang dimabuk akan kenikmatan dunia.

Ia menarik sudut bibirnya tipis, membalikkan tubuh dan dipungut kembali kain di lantai. Berjalan dia mendekati Sandra, berdiri menjulang di hadapan istrinya. Lantas Arshaka angsurkan telapak tangannya di ubun-ubun Sandra sembari melayangkan doa dalam hati.

"Setidaknya hargai suamimu, Sandra. Saya hanya meminta kamu untuk memakai pakaian ini, bukan memaksamu untuk melayani saya. Demi Allah, ini untuk kebaikan kamu. Pakai, ya? Nanti saya bawa makannya ke sini kalau kamu tidak mau turun."

Sandra memandang geram punggung suaminya yang semakin jauh hingga tertelan pintu. Dia pandangi pakaian yang ada di tangannya dengan pandangan jijik. Lalu dilemparkannya kembali ke atas ranjang dan dia kibas-kibaskan kasar rambutnya yang tadi tersentuh Arshaka.

"Najis! So baik banget jadi orang!"

Ia menghentakkan kakinya, duduk di tepi ranjang sembari menyilangkan tangan di depan dada. Otaknya bekerja keras, memikirkan ide yang diusulkan oleh Aca juga Dita tempo hari sembari mencari-cari gawainya.

Benda pipih nan canggih itu tergeletak di atas nakas. Arshaka membawanya, bersama dengan laptop milik Sandra. Lalu, ia berniat untuk memesan pakaian di online. Namun biji matanya melotot lebar seakan ingin loncat keluar dari tempatnya saat aplikasi m-banking tak lagi terinstall, aplikasi belanja online pun tidak ada.

"Astaga, siapa yang buka-buka hp gue? Pada kemana aplikasinya? Terus ini kenapa jadi balik ke setelan pabrik." Dia berucap panik, tak terpikir jika Arshaka yang melakukan sebab pemuda itu tidak tahu pin ponselnya. "Nggak, nggak mungkin dia. Dia nggak tau pin hp gue. Mau ngeriset hp kalo nggak salah pake password."

"Argh! Sialan!" Dia melempar ponselnya ke kasur.

Ditiliknya kembali kemeja panjang dengan merk brand terkenal itu. Mendengus, merasa tak ada cara lain akhirnya dia meraih satu dari sekian banyak tunik di lemari. Hanya tuniknya yang dipakai. Begitu saja tubuhnya sudah tenggelam. Tubuhnya tidak tinggi-tinggi amat, sehingga tunik tersebut nyaris menutupi seluruh tubuhnya yang bogel.

"Udah kayak kurcaci anjir!" umpat Sandra memandang tubuhnya dari pantulan cermin. Berpikir akan seribed apa jika celana kulot itu pun dia pakai. Membayangkannya saja dia sudah bergidik ngeri. "Habis ini gue harus keluar buat beli baju. Ogah banget pake baju norak kayak begini. Baju nggak modis, buat apa punya body bagus tapi nggak dipamerin."

Namun, tanpa Sandra ketahui bahwa pelaku yang mengutak-atik ponselnya adalah Arshaka. Dia memang tidak tahu pin ponsel Sandra, tetapi dia tahu bagaimana caranya membuka ponsel yang tersandi.

Arshaka sebenarnya sedikit gaptek dengan teknologi. Bagaimana tidak, Deeba dan Narestha tidak mendidiknya menggunakan ponsel, dua belas tahun hidupnya di ponpes, tidak memegang benda canggih tersebut, tidak tahu dunia medsos. Cara bermain Instagram saja ia tidak tahu jika saja Arkana tidak mengajarkannya saat mereka ada pada tingkatan menengah atas.

***

Malaikat Izrail terlalu baik untukku. Aku masih belum pantas.

Terluas senyum Arshaka membaca postingan di akun Twitter Arvhi. Dia ketik sesuatu di kolom komentar. Mari memantaskan diri, Sayang. Agar kelak tidak kalang kabut saat berhadapan dengannya.

[Arshaka: Masuk ke kamarku, Dek. Ambil kitab Uqudullujain di rak kedua di bawah deretan kitab hilyatul aulia dan pelajari. Tak paham, tanyakan padaku. Belajar jadi istri yang baik dari sekarang agar bisa senantiasa menyenangkan hati suamimu.]

Bertepatan ia selesai mengirim pesan pada Arvhi, derap langkah kaki Sandra dari lantai dua membuat dia segera meletakkan ponsel di atas meja. Dia tersenyum melihat penampilan Sandra. Senyum yang tampak sangat gemas ingin mencekik lehernya jika saja dirinya adalah Arkana atau Zhen.

Bagaimana tidak, tunik tersebut digunting olehnya hingga atas lutut lalu dimasukkan ke dalam jeans pendek yang ia kenakan sejak semalam. Kemudian, dua kancing atas dibuka dan direndahkan kerah tunik tersebut sampai lengan atas kirinya. Hingga tunik yang Sandra nilai adalah pakaian kuno dan norak, kini terlihat cukup modis dan keren.

"Pertebal sabar hamba yang hanya setipis tissu dibagi dua, Ya Allah. Engkau Maha Melihat, saya sudah mengingatkannya." Entah sudah berapa kali ia membuang napas berat. Arshaka mengusap wajahnya melipat bibir ke dalam.

Sandra tersenyum penuh kemenangan melihat wajah frustasi Arshaka. Dia mengibaskan rambutnya yang tergerai. Semakin melenggak-lenggok ia berjalan menghampiri Arshaka.

Disentuhnya meja makan kaca tersebut seraya menebarkan senyum manis pun nakalnya. Anggun ia semakin dekat dengan Arshaka.

Arshaka menaikkan sebelah alisnya melihat Sandra yang seperti ... orang setengah waras. Dia khatam dengan trik yang Sandra lakukan untuk menggodanya, berharap dirinya akan jijik lalu menceraikan Sandra.

Ia diam saja saat Sandra menyentuh dadanya sembari melangkah pelan di belakang tubuhnya. Berdiri tepat gadis itu di belakang sisi kanan Arshaka. Membungkukkan tubuh hingga dadanya menyentuh punggung pemuda tersebut. Kepalanya tepat berada di samping telinga Arshaka dan ia pun berbisik lirih nan merdu.

"Aku cantik nggak?"

Arshaka tampak biasa saja walau tubuhnya sedikit menegang kaku saat dua aset milik Sandra bertumbukkan dengan punggungnya. Ia ingin mengelak, tetapi dirinya sadar lagi bahwa Sandra halal untuknya.

Menarik sudut bibirnya tipis, bukan Arshaka jika tidak memiliki akal cerdik. Dia sentuh telapak tangan kanan Sandra, diusapnya dengan lembut lalu ia bawa mendekati bibir lantas segera dibubuhkan kecupan manis di sana.

"Cantik, istri saya sangat cantik. Saya suka kamu berpakaian seperti ini di depan saya. Tapi jangan pakai di luar ruangan, oke? Saya tidak ridho tubuhmu dinikmati lelaki lain. Hanya saya yang berhak melihat dan menikmati setiap inci tubuhmu."

Sandra terperangah dengan respon Arshaka yang sangat di luar dugaannya. Ia pikir pemuda itu akan marah, dan memandang jijik dirinya. Akan tetapi, lihatlah, begitu santai Arshaka bersikap seolah keduanya telah menjadi sepasang insan yang saling mencintai.

Bukan Arshaka yang merasa jijik, justru dirinya yang merasa demikian. "Kurang ajar!" rutuknya dalam hati.

Mendapati respon Arshaka yang seperti itu, membuat hatinya sangat gondok. Dia tarik kasar tangannya hingga genggaman lembut tangan Arshaka terlepas. Lalu, dengan bibir yang terus menggerutu ia mengambil nasi, lauk pauk serta air minum dan meninggalkan Arshaka sendirian di sana.

Naik tinggi sebelah alis Arshaka seiring dengan bibirnya yang tersungging tinggi. Sepersekian detik, kekehan kecil lolos dari bibirnya seraya menggelengkan kepala.

"Dasar makhluk paling unik."

"Hati-hati jalannya, Istriku. Jangan terus menggerutu, tidak akan ada yang meminta makananmu, tenang saja," kekeh Arshaka membuat Sandra semakin berang.

"Diam! Aku nggak ajak kamu ngomong!"

"Iya, saya diam. Tapi, ngomong-ngomong lucu sekali kamu dipuji suami sendiri sampai malunya seperti itu. Padahal saya tidak masalah kalau kamu mau makan di sini sambil malu-malu."

"Fuck! Arshaka, diam brengsek! Berisik telingaku denger suara kamu!"

Hinaan kesekian ia dapatkan dari istrinya setelah ia dihinakan oleh teman-temannya di As-Shobirin. Terdiam, mengedikkan bahu, Arshaka tidak ingin mengambil pusing. Ia lebih memilih untuk menghabiskan makanan yang sudah tersaji di depannya.

1
Marlina Selian
haha lucu banget
Marlina Selian
lanjut thoor tetap semagat 🥰🥰🥰🥰
Marlina Selian
ikutan hayut dalam cerita ya hati ku teriris jugak
윤기 :3
Gila aja nih cerita, bikin gue baper dan seneng banget!
Miss Flou: Hallo, terima kasih sudah mampir, Kak. Semoga betah ya di sini sampe ending🥰
total 1 replies
Miss Flou
Annyeong, selamat datang😍
Ini novel pertama saya, semoga kalian suka ya. Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar, Sayangku🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!