Hidup bagaikan sebuah misteri. kata bahagia apakah ada dalam hidup aku? aku menanti kebahagian itu akan hadir, namun bisakah aku mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rii_ ch, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.
"Kamu sudah datang ya, Nak?" ucap Ibu.
"Iya bu, apakah ibu dan ayah sudah makan? Kalau belum, makan saja dulu bu, biar aku yang jaga mumpung pembeli belum ramai," ucap Clarisa.
"Kami sudah makan, tapi ibu mau ke toilet dulu," ucap Ibu.
Clarisa sibuk melayani pembeli, sedangkan ayah membantu menata barang dagangan.
Seorang wanita membeli tomat 10 kg, bawang 5 kg, cabai 5 kg dan membeli bumbu lainnya 5 kg.
Clarisa sangat senang melayani pembeli itu karena banyak sekali belanjaannya. Bisa membantu keuangan mereka.
Setelah selesai dibungkus semua, clarisa memberikan kepada wanita itu. Dan si wanita itu membayar belanjaannya lalu ibu itu pergi.
"Bagaimana apa sudah ibu belikan yang saya perintahkan?" tanya Mona.
"Ini barang-barang yang kamu minta," ucap wanita bayaran.
"Satu jam lagi kamu harus kembali kesana, katakan barang nya jelek atau bilang barangnya busuk dan minta rugi kepada mereka," ucap Mona.
"Baik, satu jam lagi datang kesini. Jangan lupa lunasi pembayarannya, jika tidak saya akan berteriak dan mengatakan kalau kamu pelakunya," ucap wanita bayaran.
Mereka semua pun pergi dari depan pasar, dan kembali setelah satu jam lagi.
"Kamu kenapa senang begitu," ucap Ibu.
"Ada rejeki lebih kita bu" ucap clarisa lalu menceritakan si pembeli tadi.
Pembeli lainnya pun berdatangan membeli, clarisa dan ibu melayani pembeli.
Mona menelpon wanita itu, mengatakan datang ke tempat janjian mereka sebelumnya.
Mona dan teman-temannya sudah menunggu, nggak jauh dari depan pasar. Barang yang yang telah di beli wanita itu sudah dihancurkan oleh mona dan teman-temannya.
"Nona saya sudah di depan pasar," ucap wanita bayaran.
Mona dan teman-temannya berjalan ke arah wanita itu dan menyerahkan barang-barang belanjaan yang hancur.
"Bawa ini bu jangan sampai gagal rencananya," ucap Mona.
"Baik nona," ucap wanita bayaran lalu berjalan ke arah tempat jualan clarisa.
"Barang apaan yang kamu masukkan ke dalam plastik belanjaan saya, kenapa barang-barangnya hancur begini. Kalian menipu saya ya, Saya tidak mau tau ganti rugi," ucap wanita bayaran dengan marah-marah.
"Saya memasukkan barang-barang yang bagus bu," jawab Clarisa.
"Jadi maksud mu saya yang salah begitu, jelas-jelas saya beli disini tadi," ucap wanita bayaran.
Orang-orang mulai berdatangan dan berbisik-bisik dan ada juga membela si wanita bayaran dan ada juga yang membantu clarisa dan kedua orang tua nya.
"Cepat kalian ganti rugi atau saya lapor polisi karena ini penipuan," ucap wanita bayaran.
"Kami akan ganti rugi, tapi ganti barang saja," ucap Ibu.
"Tidak bisa begitu bu, aku memberikan barang bagus tadi," ucap Clarisa kepada wanita bayaran.
"Saya tidak mau di ganti barang, kembalikan uang saya. Saya kecewa dengan kalian," ucap wanita bayaran.
"Sudah berikan saja bu, anggap saja kita sedekah sama orang tidak mampu," bisik Ayah.
"Ini uangnya," ucap iIbu.
Wanita bayaran mengambil uangnya, lalu pergi meninggalkan tempat itu. Orang-orang di sana pun mulai bubar.
"Kenapa kalian memberikan uang, harusnya kalian tegas kepada si wanita itu bisa saja dia berbohong," ujar si penjual lainnya.
"Nggak apa-apa bu tari, jika dia berbohong itu dosa nya," ucap Ayah.
"Semoga kita diberikan rejeki lebih nantinya sebagai ganti hari ini," ucap Ayah.
Clarisa dan ibu menghela napas, dan mengaminkan yang dikatakan ayah.
Wanita bayaran menelpon mona, mengatakan kerjaannya sudah selesai. Mona keluar dari persembunyiannya dan menghampiri wanita itu.
"Saya sudah mengerjakan apa yang nona suruh, ini uang ganti rugi saya minta tadi. jadi mana sisa bayaran saya, " ucap wanita bayaran.
"Ini bayaran ibu jangan sampai ibu muncul di sini lagi jangan pernah beritahu siapa pun kalau saya menyuruh mu," ucap Mona.
"Baik terima kasih," ucap wanita bayaran setelah menerima uang dari mona.
"Ibu bisa pergi sekarang," ucap Mona.
Mona dan teman-temannya memasuki mobil dan meninggalkan lokasi pasar.
"Haha... Rasakan itu clarisa itu pembalasan dari aku," ucap Mona.
"Itu memang pantas di terima clarisa, berani-beraninya dia mengusikmu," ucap Teman Mona.
"Iya kalian benar, siapa pun yang menghalangi rencanaku, akan aku beri perhitungan," ucap Mona.
"Ayo kita rayakan kebahagian ini," ucap Mona.
"Ayo mona haha... " ucap Teman Mona.
Clarisa dan ibu merapikan tempat jualannya karena tindakan wanita bayaran yang marah. Tempat jualan mereka tidak terlalu ramai, mungkin karena kejadian tadi.
Mereka tetap sabar dan berusaha ikhlas, hingga sudah waktunya mereka tutup.
"Ayo kita beres-beres sudah saat nya tutup," ucap Ibu.
"Baik Ibu," ucap Clarisa.
Setelah selesai merapikan, mereka pulang ke rumah.
samanta membuka pintu,
"Kalian sudah pulang, ada yang mau saya ambilkan air minum," ucap Samanta.
Baiklah nak, tolong ambilkan air putih, sekalian punya Ayahmu," ucap Ibu.
"Baik bu," ucap samanta menuju dapur lalu mengambil gelas dan teko yang berisi air minum.
"Ini air minumnya Ayah dan Ibu " ucap Samanta.
Clarisa sudah di dapur, mengeluarkan bahan-bahan makanan yang akan di masak. Samanta juga ikut membantu kakaknya memasak.
Setelah selesai memasak, clarisa memasuki kamarnya dia mau mandi. Selanjutnya dia akan mengerjakan tugas sekolahnya.
Ayah dan Ibu sudah selesai beres-beres, menuju meja makan. Disana sudah ada Samanta dan Revano sedang duduk di kursi.
"Samanta tolong panggilkan kakak mu, sudah waktunya makan malam," ucap Ibu.
"Kak ayo makan malam, semuanya sudah di meja makan," ucap Samanta setelah mengetuk pintu kamar.
"Iya samanta," ucap Clarisa membuka pintu kamar berjalan menuju meja makan.
Mereka menikmati makan malam dengan lahap, setelah selesai makan, clarisa mencuci alat makan dan dibantu oleh samanta.
"Ayo samanta ke kamar, jangan lupa kerjakan tugas sekolahmu," ucap Clarisa.
"Baik kak, Kita harus semangat belajarnya," ucap Samanta.
"Iya samanta, kita harus semangat," ucap Clarisa.
Clarisa menarik kursi belajarnya dan melanjutkan mengerjakan tugas sekolah nya. Dan membahas ulang materi yang dijelaskan gurunya.
"Tidak terasa sudah jam sepuluh," ucap Clarisa lalu membereskan buku dan alat tulisnya lalu memasukkan ke dalam tas sekolahnya.
Clarisa berjalan ke tempat tidurnya, lalu naik ke tempat tidur. Sebelum tidur clarisa mengambil handphone nya dan membuka pesan masuk dan membalasnya. Lalu melihat-lihat media sosialnya sebentar.
"Hoam, Aku sudah mengantuk, baiklah sudah waktu nya tidur," ucap Clarisa lalu meletakkan handphone nya.
Clarisa membaringkan badannya dan menutup matanya.
"Semoga besok hari yang baik," gumam Clarisa.
Clarisa tersentak, terganggu dengan suara panggilan handphone nya. Clarisa meraba sampingnya dan menerima panggilan masuk.
"Halo selamat pagi, ada apa menelpon ku pagi- pagi sandra" ucap clarisa.
"Kamu baru bangun tidur," ucap Sandra.
"Aku terbangun karena mendengar suara panggilan mu," ucap Clarisa.
"Maaf clarisa sudah membangunkanmu," ucap Sandra.
"Tidak apa-apa sandra, memang seharusnya sudah bangun tidur, jadi ada apa kamu menelpon aku," ucap Clarisa.
"Kita bareng ke sekolah, nanti aku jemput ke rumahmu. Aku melewati rumahmu," ucap Sandra.
"Baik sandra, terima kasih. Ya sudah aku beres-beres dulu," ucap Clarisa.
"Baiklah sampai nanti," ucap Sandra lalu mematikan panggilannya.