NovelToon NovelToon
Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Gadis Amnesia / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:448k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Edward terkejut saat istrinya yang hilang ingatan tiba-tiba mengajukan gugatan cerai kepadanya.

Perempuan yang selama empat tahun ini selalu menjadikan Edward prioritas, kini berubah menjadi sosok yang benar-benar cuek terhadap apapun urusan Edward.

Perempuan itu bahkan tak peduli lagi meski Edward membawa mantan kekasihnya pulang ke rumah. Padahal, dulunya sang istri selalu mengancam akan bunuh diri jika Edward ketahuan sedang bersama mantan kekasihnya itu.

Semua kini terasa berbeda. Dan, Edward baru menyadari bahwa cintanya ternyata perlahan telah tumbuh terhadap sang istri ketika perempuan itu kini hampir lepas dari genggaman.

Kini, sanggupkah Edward mempertahankan sang istri ketika cinta masa kecil perempuan itu juga turut ikut campur dalam kehidupan mereka?

*Sedang dalam tahap revisi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunuh diri

"Kalau kamu nggak datang sekarang juga, maka aku benar-benar akan lompat ke dalam jurang!"

Nana berdiri dipinggir jurang sambil menangis tersedu-sedu. Pada handphone yang menempel di telinganya, ia dapat mendengar suara sang suami yang begitu dingin dari seberang sana.

"Kalau kamu mau lompat, ya lompat aja! Kenapa harus laporan sama aku? Bukannya, ini sudah ke sekian kalinya, kamu mengancam aku kayak gini? Sudah berapa kali kamu mengancam akan bunuh diri, Na? Tapi, sampai sekarang, kamu nggak mati-mati juga, kan? Kamu masih hidup sehat sampai detik ini, kan?" sahut sang suami dari seberang sana.

Nadanya terdengar begitu kesal. Ia seolah muak dengan semua drama yang diciptakan oleh sang istri selama ini.

Degh!

Jantung Nana terasa sangat sakit saat mendengar jawaban sang suami. Setelah empat tahun usia pernikahan, ternyata Edward masih belum bisa mencintai Nana.

"Jadi, kamu beneran nggak akan peduli meski aku beneran mati, Edward?" lirih Nana dengan perasaan sakit yang luar biasa.

"Ya, aku nggak peduli dan nggak akan pernah mau peduli! Sana, mati! Itu pun, kalau kamu benar-benar berani!" tantang Edward.

"Jangan ngomong kayak gitu, Ed! Kalau Nana beneran nekat, bagaimana?"

Degh!

Nana reflek memejamkan matanya. Suara lembut perempuan itu sangat Nana kenali.

Itu suara Silva. Mantan kekasih Edward yang kini telah kembali setelah Edward berhasil menanjaki tangga kesuksesan berkat bantuan keluarga Nana.

Padahal, dulu Silva memilih pergi dan menikah dengan pria lain karena tak ingin hidup menderita bersama dengan Edward yang kala itu sedang mengalami krisis keuangan dan perusahaan keluarganya yang terancam bangkrut akibat kematian sang Ayah.

Di momen yang sama, ketika Edward sedang terpuruk akibat masalah yang bertubi-tubi, Nana datang menawarkan bantuan finansial dengan syarat lelaki itu harus menikah dengannya.

Pernikahan pun akhirnya terjadi. Siapa sangka, selama empat tahun pernikahan, hanya Nana yang mencintai secara menggebu-gebu tetapi Edward justru tidak.

"Gundik kamu juga ikut mendengar percakapan kita, Ed?" tanya Nana sembari menahan rasa sakit yang begitu pedih dibagian dadanya.

Ternyata, Edward dan Silva sudah sedekat itu. Bahkan, percakapan pribadi antara Nana dan Edward saja, perempuan itu berhak mendengarkan.

Berbeda, dengan Nana yang malah selalu dimaki jika ingin kepo dengan orang yang sedang menelepon Edward.

"Jaga cara bicaramu, Na! Silva bukan gundik. Dia perempuan baik-baik!" bela Edward kepada mantan kekasihnya.

Nana pun mengangguk-anggukkan kepalanya meski Edward tak dapat melihat.

"Baiklah! Selamat tinggal, Edward! Semoga kalian hidup bahagia!"

Klik!

Panggilan pun dimatikan secara sepihak. Nana langsung menjatuhkan diri ke dalam jurang tanpa pikir panjang.

Dia sudah sangat lelah dalam mengejar cinta Edward. Andai boleh memilih, Nana ingin sekali kembali ke empat tahun yang lalu dan mengubah semuanya.

Dia bersumpah, tak akan pernah jatuh cinta pada Edward lagi andai Tuhan mengabulkan permintaannya. Sayangnya, Nana juga tahu jika keajaiban seperti itu mustahil ada di dunia ini.

"Jika ada kehidupan selanjutnya, aku nggak akan pernah mau jatuh cinta sama laki-laki kayak kamu lagi, Ed!" lirih Nana dalam hati.

"Aku menyesal! Aku menyesali empat tahunku yang terbuang sia-sia."

*

Ditempat lain, tepatnya disebuah tempat perkemahan yang berjarak sekitar dua ratus meter dari tempat Nana melompat ke dalam jurang, ada sepasang pria dan wanita yang sedang duduk berdampingan dengan begitu mesra.

Ekspresi wajah sang pria terlihat kesal sekali. Sementara, si wanita terlihat berusaha menenangkan.

"Dasar perempuan merepotkan! Selalu aja ngasih ancaman yang sama! Apa dia pikir, aku terlalu gampang buat ditipu?" gerutu Edward marah.

"Kalau Nana beneran nekat, bagaimana, Ed?" lirih Silva dengan tampang yang berpura-pura mencemaskan keadaan Nana.

Padahal, andai Nana benar-benar nekat bunuh diri, maka Silva adalah orang pertama yang akan bersuka cita merayakan kematian perempuan itu.

"Itu nggak akan pernah terjadi, Silva. Nana itu penakut. Dia cuma mau menggertak aja. Nggak sungguh-sungguh," sahut Edward menenangkan.

"Ada apa lagi, Ed?" tanya Samuel, salah satu teman dekat Edward.

"Nana mengikuti aku dan Silva sampai kemari. Dan, dia mengancam akan lompat ke dalam jurang kalau aku nggak mau ikut pulang sama dia," jawab Edward.

"Wow! Si Nana memang psikopat sejati, ya! Bisa-bisanya, dia selalu menguntit kamu kemanapun kamu pergi," cibir Samuel sambil tertawa mengejek. "Kalau aku jadi kamu, perempuan psiko seperti Nana akan aku buang jauh-jauh. Toh, Silva juga sudah kembali, kan? Apalagi, yang kamu tunggu untuk menceraikan Nana, Ed?"

Edward hanya tersenyum tipis. Alkohol yang ada didepan mata, segera ia tenggak hingga habis.

Perkara menceraikan Nana tidaklah semudah itu. Ada harga besar yang harus Edward bayar jika dia berani melakukan hal tersebut.

"Jangan menghasut Edward yang enggak-enggak, Sam!" sahut Silva. "Dia dan Nana sudah menikah. Dan, ikatan pernikahan nggak bisa semudah itu untuk diputuskan. Lagipula, Edward pasti juga sangat mencintai Nana. Iya kan, Ed?"

"Cinta?" Edward berdecih sinis. "Mana mungkin aku bisa jatuh cinta sama perempuan kayak dia, Silva? Nana itu manja, cengeng dan nggak bisa apa-apa. Dia berbeda jauh dibanding kamu. Yang bisa dia lakukan cuma merengek, menangis dan mengancam. Bikin aku tambah muak aja tiap hari."

Mendengar penilaian Edward tentang Nana, Silva langsung tersenyum puas. Ya, beginilah seharusnya. Edward memang harus mengunggulkan dirinya dibanding Nana.

"Ed! Gawat!" teriak Andro, salah satu teman Edward yang lain.

Dia datang dengan napas tersengal-sengal.

"Ada apa, Andro?" tanya Edward keheranan.

"Nana!" jawab Andro.

"Nana? Ada apa dengan Nana? Apa dia bikin ulah lagi? Huh! Malu-maluin aja!"

"Bukan," geleng Andro. "Nana... Nana jatuh ke dalam jurang."

"Apa?" pekik Edward yang langsung berdiri dengan ekspresi terkejut.

Suasana mendadak hening. Dalam sepersekian detik, Edward berusaha mencerna kata-kata Andro dengan teliti.

"Nana, beneran lompat, Ed?" tanya Samuel terdengar ragu.

Edward tak menjawab. Mendadak, dia merasa lidahnya tiba-tiba berubah kelu.

1
Tia Saputri
sakit kan luh Edward sama kata²nya
mimief
salah sebut lagi thor🤣🤣🤦
mimief
maksudnya mau dijadikan pembantu gratis lagi ya
jgn harap laah
mimief
ya elah..baru cium kening
belum cium bibir kan
lah kemaren Silvia sama Edward di normalisasi
mah persahabatan kalian dr awal aneh si
rasain lah...apa aja di normalisasi kan
jadi ...ga usah jadi yg paling jadi korban lah
mimief
woi .beda istri beda rejeki
mang aura lu aja yg bawa sial
mimief
harusnya jangan sampe ngorbanin Ampe segitu nya juga na
tapi .kalau ga dramatis begitu
susah juga y ngeluarin mereka
malah jadi makin tuman
mimief
iyalah..Uler Uler berantas aja dr awal
jgn kasih celah
mimief
taik kucing
Lo kira siapa yg mau bertahan ,kita Sudah ngos-ngosan mengejar.. sedangkan dia sibuk mendorong kita
ahh
leganya.. walaupun 4 tahun
anggep aja buang sial
mimief
mang keluarga benalu
pantes bapak nya kesel bgt
mimief
udah kali pada . kesempatan udah beribu-ribu kali dia kasih.
4 tahun tu ga sebentar
Ampe dia sadar pas diantara hidup dan mati...
kita bisa liat seberapa orang perhatian nya
mimief
heran ya..para laki yg mode begini
sebenarnya apa yg Lo harepin si
menurut kalian mang kita patung marmer,yg diapain aja bakalan diem aja
ga punya hak untu sakit dan terluka
hadeeh
boleh ga si gw Jambak ginjal nya,🤣🤣🙄
mimief
ya..ketika Lo bawa Uler kedalem rumah
jangan kaget akhirnya ke gigit juga..
ngapain marah?
kan Elu yg mau
geblek
mimief
iya lah..dia udah suhu na
jadi tau🤣🤣
mimief
wah..mang ya kelebihan pelakor tu cuman ga tau diri sama ga tau malu
ada yg punya kaca gede ga sii
hadeeeh
Wulan Sari
Cerita nya menarik 👍 salam sehat selalu ya 💪❤️🙂🙏
Dedeh Dian
Bagus ternyata alur ceritanya... Makasih author
my+ng
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Bunda Iwar
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
kumpulan laki2 bodoh
Ririn Nursisminingsih
syukurin mkanya jadi laki jg bodih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!