Laura Rivas 22 tahun, seorang bintang film dewasa Spanyol dengan nama panggung Karen Monroe di L.A., diasingkan ke Portugal oleh calon kakak iparnya, Diego Torres, setelah skandalnya menjadi "gadis penghibur" Kartel Meksiko menghancurkan reputasi sosial kakaknya, Julia Rivas, dan membatalkan pernikahan Julia.
Asisten utama Diego, Pablo Reyes (32), ditugaskan mengurus Laura di pengasingan, namun Laura yang selalu bermasalah terus melanggar protokol keamanan. Untuk mengatasi kekacauan ini, Diego menyetujui keputusan drastis Pablo untuk menikahi Laura Rivas.
Pernikahan ini, yang mencakup perjanjian pra-nikah dengan klausul properti dan kewajiban kegiatan ranjang, bertujuan memberikan Laura status, perlindungan, dan memindahkan seluruh tanggung jawab pengawasannya ke tangan Pablo.
Awalnya hubungan intim sebagai tugas untuk pengamanan Laura agar tak liar, namun Pablo kecanduan pada kemahiran Laura di ranjang, mengubah "tugas" menjadi candu bak kokain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla Ice Creamm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Kita Menikah
"Jadi, apa keputusanmu? Menjualnya? Mengurungnya seumur hidup?" Julia mencecarnya bertubi-tubi.
"Lebih baik. Kita akan memberinya status. Kita akan menikahkannya."
Julia mengerutkan kening, kaget.
"Menikahkannya? Dengan siapa? Siapa yang mau menikahi adikku setelah semua berita itu?"
"Dengan orang yang paling kupercaya di dunia ini: Pablo Reyes. Dia yang mengajukan diri, kau tahu kan dia pria yang baik."
"Pablo? Kenapa? Kenapa dia mau melakukan hal gila seperti itu?"
Diego meraih tangan Julia, mengelusnya dengan meyakinkan.
"Ini bukan soal cinta atau hasrat, mi amor. Ini adalah misi pengawasan seumur hidup. Pablo akan menikahi Laura untuk menjamin kontrol total atas dirinya. Dengan status sebagai istri seseorang, terutama istri orangku kita bisa mengeluarkan dia dari pusat perhatian media. Kita tidak perlu repot menyembunyikannya.. Suaminya yang akan bertanggung jawab memastikan dia tetap tertutup, diam, dan tidak pernah lagi mencoba melarikan diri."
"Tunggu... Laura tidak akan setuju. Dia liar dan bebas."
"Dia akan setuju. Dia harus memilih antara menikah dengan Pablo mendapatkan status dan kebebasan terbatas atau kembali diasingkan di sangkar emasnya, dengan pengawasan ganda, yang kini jauh lebih ketat setelah kejadian Adrian. Pablo akan menyajikan tawaran ini sebagai satu-satunya jalan keluar dari hidupnya saat ini. Ini solusi bersih, Julia. Laura terkontrol, namamu aman, dan aku bisa fokus pada pekerjaan."
"Oke, aku tahu kamu memberikan uang padanya, tapi bagaimana jika Pablo menyiksa adikku ketika Laura berulah? Diego, aku tahu adikku jalang, tapi bagaimanapun... aku yang bertanggung jawab sebagai walinya, ibuku sudah sakit-sakitan."
Diego menarik Julia mendekat, menatap matanya dengan sungguh-sungguh.
"Dengar, mi amor. Pablo tidak akan pernah menyentuhnya dengan niat menyakiti. Itu bukan bagian dari kesepakatan. Tugas Pablo adalah mengendalikan, bukan menyiksa."
"Dia adalah anak buahku, bukan seorang sadis, dan motivasinya adalah loyalitas padaku, bukan hasrat padanya. Dan Pablo tahu satu hal yang jauh lebih penting: jika Laura terluka, kau akan marah. Dan jika kau marah, aku yang akan menanganinya. Dia tidak bodoh. Dia tahu batasannya."
"Ini bukan pernikahan yang bahagia, tapi ini adalah pernikahan yang aman. Laura akan mendapatkan perlindungan dan status, dan kau bisa bernapas lega dari skandalnya. Dia tidak akan pernah lebih aman daripada di bawah pengawasan Pablo. Ini adalah jalan yang paling sedikit menimbulkan kerusakan bagi keluarga kita, Julia. Percayalah padaku. Aku tidak akan pernah mengizinkan salah satu dari kita disakiti. Sekarang, tenanglah. Kau harus menjaga kesehatanmu dan bayi-bayi kita."
***
Siang itu, Pablo telah tiba di Lisbon. Di teras samping, dua pengawal tambahan yang baru datang kemarin kini berjaga, memperketat pengamanan.
Di dapur, Laura sedang membuat kue, mencoba mengusir rasa jenuhnya. Ia menyadari Adrian menjaga jarak sejak malam itu, dan kedatangan personel baru mengonfirmasi bahwa ulahnya telah diketahui.
'Sial!' umpatnya dalam hati.
Seorang pengawal yang baru masuk ke dapur memanggilnya.
"Nona Laura, Tuan Pablo menunggu Anda di ruang tengah."
Sungut Laura sambil membungkuk memeriksa suhu ovennya. "Ada urusan apa dia mencariku? Menegurku? Aku sedang sibuk di dapur. Aku tidak mau."
"Ini penting, Nona."
Laura mencebik kesal. Ia melepas apron dan melemparnya ke meja marmer.
"Ck. Bibi, tolong gantikan aku mengurus kue ini. Dia akan matang dua puluh menit lagi."
"Tentu, Nona."
Laura melangkah keluar dari dapur. Ketika melewati Javier yang berdiri kaku di lorong, ia tak kuasa menahan sindiran, seolah mencoba mengukur tingkat kerusakan yang ia timbulkan. Laura Melirik sinis ke arah Javier.
"Dia pasti akan menegurku. Kau ini suka mengadu ya, Javier?"
Laura tidak menunggu jawaban, berjalan cepat menuju ruang tengah di mana Pablo, asisten kepercayaan kakaknya (tunangan Julia), menunggunya.
Ruang Tengah. Pablo berdiri di tengah ruangan, mengenakan setelan kasual namun mahal. Sikapnya tenang, namun memancarkan otoritas dingin.
Laura menghampiri Pablo dengan tatapan menantang.
"Baiklah, Asisten Pablo. Kalau kau datang hanya untuk menceramahiku soal protokol, sebaiknya kau kembali saja ke Madrid. Aku sedang sibuk."
"Ikut aku. Dan tolong, tinggalkan kami berdua."
Pablo berjalan menuju ruangan lain yang lebih privat dan tertutup sebuah ruang santai yang menghadap ke taman samping yang indah. Pengawal yang menemani Laura segera mundur, menutup pintu kayu di belakang mereka.
Laura menyilangkan tangan dan memilih duduk di sofa kulit terdekat, sementara Pablo tetap berdiri, memandangnya dengan tatapan tanpa ekspresi yang membuat Laura merasa telanjang, meskipun ia mengenakan pakaian lengkap.
"Baiklah, tidak ada yang mendengar kita sekarang. Jika ini tentang Adrian, aku hanya... bernegosiasi."
Pablo menggeleng perlahan, suaranya tenang, mematikan.
"Jangan buang waktu, Nona Rivas. Negosiasimu sudah gagal total. Adrian sekarang menjadi liabilitas serius dan kau sudah membuka kelemahanmu. Diego tidak senang. Javier sangat marah. Dan ibumu sakit-sakitan, tidak bisa menanggung skandal yang kau ciptakan lagi."
Laura mencoba tersenyum menggoda.
"Ayolah. Aku tahu kau tidak seperti Adrian. Jangan kaku. Aku bisa bernegosiasi denganmu juga. Apa yang bisa aku berikan agar kau tidak berisik?"
Tatapan Pablo tidak berubah, kebal terhadap godaan itu.
"Aku tidak bisa dibeli dengan ciuman atau tidur bersama, Laura. Nilaimu terlalu rendah dibandingkan posisiku. Aku datang bukan untuk menghukummu, tapi untuk memberikanmu tawaran terakhir, dari Tuan Torres, sebagai walimu yang baru."
"Tawaran apa?"
Pablo mencondongkan tubuh sedikit, suaranya berubah menjadi lebih serius.
"Diego akan membebaskanmu dari pengasingan dan akan menghentikan seluruh berita masa lalumu di Spanyol."
Laura tertawa sinis. "Tentu, pasti ada harga untuk itu. Harus menjadi biarawati? Atau menjadi istri simpanannya?"
"Harganya adalah kau harus menikah."
Tawa Laura langsung terhenti. Ekspresinya berubah menjadi terkejut.
"Menikah? Dengan siapa? Dan kenapa?
"Menikah adalah cara tercepat untuk memberimu status baru dan menghentikan seluruh pembicaraan. Itu juga satu-satunya cara Diego menjamin kau tidak akan lari atau membuat ulah lagi, sekaligus melindungi nama baik kakakmu."
"Aku tidak akan menikahi siapa pun yang Diego pilihkan!"
"Ini bukan negosiasi, ini adalah opsi, Laura. Kau boleh menolak, dan sebagai gantinya kau akan diasingkan selamanya, tanpa ponsel, tanpa kue, dengan pengawasan yang diperketat hingga kau tidak akan melihat matahari. Atau, kau setuju untuk menikah, dan kau mendapatkan kebebasan terbatas, dan status."
Pablo kini menatap lurus ke matanya, menjatuhkan bom yang sebenarnya. "Dan kau tidak perlu khawatir tentang siapa yang akan kau nikahi, Laura. Kau akan menikah denganku."
Bagai disambar petir. Jujur, selama mengenal Pablo—sejak penjemputan di bandara Madrid menuju Lisbon, beberapa kali ia kemari bersama Julia dan Diego—mereka sedikit pun tak pernah berinteraksi. Namun, sekali ini berinteraksi, obrolan ini terasa berat.
dan... akhirnya /hr 5 bab selama 4 hari done!
dari karakter Laura, Laura ini blak-blakan dan grusa grusu ya... cocok sm karakter Pablo yg disiplin spy lbh terarah.