Chen Tian, seorang pemuda dari Bumi yang lelah dengan hidup, terbangun dalam kegelapan. Ia terkejut menemukan dirinya terperangkap dalam tubuh seorang bocah enam tahun di dunia yang ia kenal dari cerita fantasi: Benua Douluo.
Awalnya ia bahagia karena terbebas dari beban hidup lamanya. Namun, Chen Tian menyadari bahwa ia tiba di Desa Roh Suci, tempat kelahiran sang protagonis, Tang San. Ia berada tepat di awal cerita.
Alih-alih mengikuti alur, Chen Tian memilih jalur mandiri. Selama setahun, ia menempa fisik kecilnya dengan latihan brutal dari kehidupannya yang lalu, membangun fondasi yang jauh melampaui Master Roh pemula.
Pada Upacara Kebangkitan Roh Bela Diri, takdir Chen Tian meledak:
Roh Bela Diri Ganda yang sangat tersembunyi: Monyet Batu Ling Ming dan senjata dewa, Tongkat Ruyi Jingu Bang.
Kekuatan Roh Bawaan Tingkat 20
serta warisan teknik sembilan misterius xuangong.
berbekal warisan dan wuhun tingkat dewa apakah Chen Tian bisa menjadi legenda baru ???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kentut bulu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peringatan!
Sementara di tepi Danau Kehidupan, Bi Ji (Emerald Swan) telah memulai proses penyembuhan yang rumit terhadap Chen Tian. Bi Ji memancarkan cahaya hijau giok lembut, mengalirkan energi penyembuhan Danau Kehidupan ke Inti Energi Chen Tian yang retak, berusaha menstabilkan kerusakan spiritualnya.
Di Tian (Black Dragon King), yang telah mendengar seluruh penjelasan Zi Ji, merasa terdorong oleh rasa penasaran dan kecurigaan yang mendalam. Manusia ini, yang Level-nya hanya 55, namun mampu menumbangkan Binatang Roh 96.000 tahun, adalah anomali yang harus ia pahami.
Di Tian memandang sekilas ke arah Xiong Jun yang masih mengeram penuh kebencian, lalu berbalik. Ia berjalan dengan langkah lambat namun megah, meninggalkan Bi Ji, Zi Ji, dan Xiong Jun di tepi danau.
Di Tian mencapai bagian tengah Danau Kehidupan. Di sana, energi spiritual paling murni berkumpul. Ia menutup mata emasnya, mengeluarkan raungan teredam yang tidak terdengar secara fisik tetapi bergema dalam dimensi spiritual. Ia memanggil entitas yang tertidur di bawah danau.
Energi air Danau Kehidupan beriak tenang, dan sebuah kesadaran kuno menjawab panggilan Di Tian. Entitas itu adalah Ratu Naga Perak, Gu Yuena—pecahan jiwa asli dari Dewa Naga, penguasa sejati Hutan Bintang Dou.
"Tuanku," Di Tian berbisik dalam kesadaran spiritual, "Aku membawa seorang manusia. Kekuatan dan nasibnya tidak dapat diprediksi. Apakah dia... apakah dia orang yang ada dalam ramalan kuno?"
Kesadaran Gu Yuena, yang biasanya dingin dan tidak terganggu, sedikit mengerenyit dalam dimensi spiritual.
"Ramalan itu... Belum. Ramalan itu masih membutuhkan waktu yang lama untuk terwujud. Kenapa kau bertanya sekarang, Di Tian? Apa yang kau temukan?"
Di Tian menjelaskan tentang Chen Tian: bagaimana ia ditemukan di samping mayat Abyssal Rym Wraith Ape, dua Roh Bela Dirinya, Cincin Roh Level 65.000 dan 96.000 tahun, dan kondisi Inti Energinya yang retak.
Gu Yuena mendengarkan, dan setelah mendengar penjelasan Di Tian, ia terkejut (sebuah reaksi yang jarang ia tunjukkan). Potensi yang tidak masuk akal pada usia semuda itu melampaui logika kultivasi Douluo.
Gu Yuena kemudian mencoba menyelidiki. Dengan kekuatan spiritualnya, ia mengirimkan sehelai energi halus ke jiwa Chen Tian yang tak sadarkan diri. Gu Yuena hanya bisa melihat lapisan luar jiwa manusia itu dengan mudah, tetapi ketika ia mulai mencoba menjelajahi ke kedalaman jiwanya, ia segera dihadapkan pada teror.
Gu Yuena, sang pecahan jiwa naga yang agung, dikejutkan oleh munculnya sebuah Mata yang sangat besar di pusat kesadaran Chen Tian. Mata itu adalah emas primordial yang dingin, tanpa emosi, dan begitu luas sehingga Gu Yuena merasa sekecil debu di hadapannya.
Aura yang dipancarkan Mata itu bukan aura Dewa, melainkan aura Primordial yang jauh lebih kuno dan menakutkan.
Gu Yuena hanya sempat mendengar satu kalimat yang menusuk jiwanya, disampaikan oleh aura dari Mata itu:
"DI SINI BUKAN TEMPATMU, SERANGGA!!"
Aura yang menyertai kalimat itu sungguh mengerikan. Itu bukan hanya perintah; itu adalah tekanan eksistensial yang nyaris menghancurkan kesadaran Gu Yuena.
Saat Gu Yuena tersadar, ia sudah kembali ke tempat ia berada, di bawah Danau Kehidupan. Tubuhnya bergetar, meskipun ia tertidur. Di Tian merasakan kejutan besar yang menghantam kesadaran Tuannya.
Di Tian segera berteriak dalam pikiran spiritualnya, "Tuanku! Apa yang terjadi?!"
Gu Yuena membutuhkan beberapa saat untuk menstabilkan dirinya. Nada suaranya, ketika ia berbicara lagi, menjadi serius dan penuh hormat.
"Di Tian... Lupakan ramalan itu untuk saat ini. Aku tidak bisa melihat ke dalam manusia ini. Intinya... terlalu dalam. Kekuatan yang tersembunyi di dalamnya adalah sesuatu yang jauh melampaui ranah kita. Sesuatu yang bahkan membuatku merasa takut."
Gu Yuena kemudian memberikan perintah terakhirnya kepada Di Tian:
"Sembuhkan dan rawat saja manusia itu dengan baik. Jaga dia. Jangan biarkan siapapun menyentuhnya, terutama Xiong Jun."
"Mungkin suatu saat... kehadiran manusia ini akan membawa berkah yang sangat besar, atau kesempatan yang sangat besar, bagi kita semua dan bagi seluruh Hutan Bintang Dou."
Di Tian, yang sangat terkejut dengan pengalaman spiritual yang dialami Tuannya, membungkuk dalam-dalam di tengah danau, meskipun Tuannya tidak terlihat.
"Hamba mengerti, Tuanku," jawab Di Tian.
Di Tian kembali ke tepi Danau Kehidupan. Ekspresinya telah berubah drastis dari kemarahan menjadi keseriusan yang mendalam, bahkan ada sedikit ketakutan di matanya—emosi yang sangat jarang terlihat pada Black Dragon King.
Xiong Jun, yang sejak tadi menunggu dengan tidak sabar, kembali angkat bicara.
"Di Tian, bagaimana? Manusia itu harus segera kita bunuh! Jika dia bisa membunuh 96.000 tahunan, dia adalah ancaman serius!" desaknya, tubuhnya yang besar gemetar karena amarah.
Di Tian menghentikan Xiong Jun lagi, kali ini bukan hanya dengan aura, tetapi dengan tekanan spiritual absolut yang mengunci setiap gerak Bear Lord itu.
"Xiong Jun," suara Di Tian rendah dan mengancam, penuh otoritas yang tak terbantahkan. "Aku telah membuat keputusan. Manusia ini berada di bawah perlindungan mutlak Danau Kehidupan."
Xiong Jun terkejut dan marah. "Apa?! Mengapa?! Dia...!"
"Cukup!" bentak Di Tian, kali ini suaranya menggelegar, membuat seluruh Binatang Roh di sekitar danau menundukkan kepala. "Keputusan ini datang dari otoritas tertinggi. Ini bukan negosiasi. Siapapun yang berani menyentuh sehelai rambut pun dari manusia ini, akan menghadapi murka Raja Naga Hitam dan Ratu Naga Perak!"
Pernyataan ini membungkam Xiong Jun. Menyebut Ratu Naga Perak (Gu Yuena) adalah sinyal bahwa keputusan ini berasal dari puncak hirarki, sesuatu yang tidak bisa dibantah oleh Xiong Jun, betapapun bencinya ia pada manusia.
Zi Ji dan Bi Ji hanya saling bertukar pandang. Mereka tahu bahwa eksplorasi spiritual Di Tian pasti telah menghasilkan sesuatu yang benar-benar mengubah segalanya.
Bi Ji (Emerald Swan), setelah mendapatkan perintah langsung dari Di Tian, kembali fokus pada Chen Tian. Ia kini bekerja dengan penuh kehati-hatian, menyalurkan energi esensial Danau Kehidupan.
Energi Giok bercahaya dari danau meresap ke dalam tubuh Chen Tian yang rusak. Proses penyembuhan dimulai dengan menstabilkan kerusakan fisik. Luka-luka luar di tubuh Chen Tian yang compang-camping mulai tertutup, memar-memar menghilang, dan kulitnya yang kotor mulai membersih dengan sendirinya.
Namun, bagian tersulit adalah di internal.
Inti Energi yang Retak: Energi Bi Ji fokus pada Hongmeng Yuan Core Chen Tian. Ia harus bekerja dengan sangat perlahan dan lembut, seperti menambal kristal yang paling rapuh. Setiap kali Bi Ji mencoba mengisi Shenqi ke dalam Inti, Core itu akan bereaksi dengan penolakan kecil, karena sifat Hongmeng Yuan Core yang asing dan terlalu murni.
Cincin Roh Kelima: Cincin Roh 96.000 tahun yang baru diserap Chen Tian oleh Tongkat Ruyi Jingu Bang masih belum sepenuhnya stabil. Energi Ape itu, yang brutal dan murni fisik, terus bergejolak, dan Bi Ji harus menenangkan getaran ini.
Aura Pembunuhan: Aura Pembunuhan Chen Tian begitu pekat. Setiap kali energi penyembuhan Danau Kehidupan mendekati jiwanya, aura pembunuhan itu secara naluriah melawan, seolah-olah menganggap penyembuhan itu sebagai serangan.
Bi Ji bekerja tanpa lelah selama beberapa hari. Di Tian dan Zi Ji menjaganya, sementara Xiong Jun hanya bisa menonton dari kejauhan dengan tatapan penuh kebencian.
Seminggu kemudian, Bi Ji akhirnya berhasil menstabilkan Hongmeng Yuan Core. Retakan-retakan itu tidak sepenuhnya hilang, tetapi telah ditutup dan distabilkan.
"Kerusakan Core telah stabil," lapor Bi Ji kepada Di Tian. "Tapi dia masih pingsan. Energi fisiknya akan pulih di sini, tetapi pemulihan Shenqi butuh waktu. Dan yang terpenting..."
Bi Ji menatap Roh Bela Diri kedua Chen Tian, Monyet Batu Lingming, yang kini meredup tetapi masih memancarkan energi.
"Dia memiliki potensi untuk menjadi penguasa di masa depan. Tapi beban yang dia berikan pada dirinya sendiri terlalu besar. Dia akan bangun."
Chen Tian terbaring di tepi Danau Kehidupan, tubuhnya tampak pulih, namun jiwanya masih terjebak dalam kegelapan. Ia telah melewati neraka, dan kini, ia berada di surga bagi Binatang Roh. Nasibnya kini bergantung pada kesabaran dan keputusan para raja Hutan Bintang Dou.