NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Excel Yang Culas

     Excel telah pergi ke kantor, kini Elyana bersiap merencanakan kepergiannya. Namun, tiba-tiba jantungnya berdebar sangat kencang, tubuhnya pun bergetar. Elyana takut kalau kepergiannya kepergok Excel.

     Elyana berjalan secepat mungkin menuju tangga untuk menjangkau kamarnya. Dia harus menyiapkan segalanya.

     Tiba di kamar, Elyana segera mencari koper untuk mengemas pakaian dirinya dan Nada. Namun sayang, koper itu berada di atas lemari serta digembok.

     "Kok digembok sih? Kemarin tidak? Sepertinya Mas Excel sengaja mengunci koper itu. Di sepertinya sudah mencium gelagat kalau aku akan pergi diam-diam darinya." Elyana bingung, harus memakai apa dia mewadahi bajunya dan Nada.

     "Kenapa sih, Mas, kamu berbuat seperti ini, ingin berusaha menahanku, tapi rasa cintamu tidak ada untukku? Percuma, aku sudah kecewa denganmu, Mas. Kamu sudah terlambat, karena aku terlanjur sakit dengan sikap dan perlakuanmu." Elyana menangis dalam hati, sejenak ia hanya bisa termenung memikirkan sikap Excel yang membingungkan.

     "Ya Allah, beri jalan untuk aku pergi. Hamba bukan pergi karena membantah suami, tapi hamba sadar, hamba hanya sandaran sementara untuk lelaki yang mengaku suami hamba," jerit Elyana dalam hati.

     "Mama." Nada memanggil Elyana sembari berontak, sepertinya ia mau turun. Elyana menurunkan Nada, lagipula ia memang harus menyiapkan segalanya.

     "Nada bermain dulu, ya. Mama akan membereskan kasur dulu," bujuk Elyana. Nada tidak menyahut, dia fokus dengan boneka Doraemon yang tadi diberikan Elyana pada bocah kecil itu.

     Elyana berdiri bingung, harus dari mana ia memulai bersiap. Sejenak ia memindai sekeliling kamar, rupanya Excel memang sudah mewanti-wanti agar Elyana tidak bisa pergi. Semua koper atau tas jinjing ukuran besar yang biasa untuk mewadahi pakaian, ia letak di atas lemari dan disatukan dengan rantai yang dimasukkan lewat tali tas, lalu digemboknya. Sepertinya semalam Excel melakukan itu.

     "Dasar lelaki licik, dia sengaja menahan aku untuk tetap di sampingnya, tapi dia perlakukan aku seperti sampah," dengus Elyana kecewa. Ingin dia menjerit sekuat tenaga, namun apa daya, di dalam kama ini ada Nada.

     Tadi malam, dengan perasaan sedih, Elyana sudah menulis sebuah surat untuk Excel. Kalau dia pergi, maka surat itu akan dia letakkan di atas bantalnya. Tapi, kalau keadaannya seperti ini, mana bisa Elyana menyiapkan segalanya.

     "Mas Excel bajingan," umpatnya berbisik saking kesal dan marah yang sudah memenuhi sekujur tubuhnya.

     Mata Elyana kini menuju lemari, di dalam laci lemari itu ada buku nikah mereka. Elyana harus mengambil miliknya. Dia bergegas menuju lemari, lalu membuka lemari itu. Laci lemari itu segera ia buka dan mencari buku nikah. Sayangnya, buku nikah itu tidak ada.

     "Ke mana buku nikah itu? Apakah dia sembunyikan juga? Bedebah, dia sengaja ingin membuat aku terkurung di rumah yang sudah seperti penjara ini. Aku tidak sudiiii." Elyana kembali membatin, sangat kesal.

     Tiba-tiba saja di depan rumah terdengar deru mobil Excel. Elyana mempertajam pendengarannya. Kemudian ia bergegas menuju jendela kamar yang menghadap halaman rumah. Benar saja, Excel pulang kembali. Elyana keheranan, ada apa Excel pulang lagi.

     Buru-buru Elyana menuju ranjang, pura-pura sibuk membereskan kasur, tidak lupa ia buka kerudungnya, agar Excel menduga Elyana tidak sedang merencanakan pergi.

     Derap langkah Excel semakin dekat. Elyana masih menyapu ranjangnya dengan sapu lidi, lalu melipat selimut dan merapikan bantal.

     Excel pun memasuki kamar, ia melihat ke arah kamar, dilihatnya Elyana baru selesai membereskan ranjang, sementara Nada sedang bermain boneka.

     "Elyana," panggil Excel seraya memberikan sesuatu pada Elyana. Elyana tidak meraih kantong yang diberikan Excel. Dia tetap memasang wajah temaram seperti tadi.

     "Makanan kesukaan kamu," ujarnya seraya menyodorkan kembali kantong yang ternyata isinya makanan kesukaan dia.

     "Aku sudah kenyang." Elyana menyahut, tapi tidak menggubris kantong yang diberikan Excel, lalu berjalan menuju meja rias. Di sana dia mulai merapikan meja rias yang sedikit berantakan. Elyana sengaja sibuk, agar Excel tidak berpikir bahwa ia sedang merencanakan untuk pergi.

     "Elyana, maafkan aku. Aku akan perbaiki semua. Kamu jangan pergi. Aku tahu, selama ini aku tidak pernah peduli padamu. Aku baru menyadarinya. Aku suami yang apatis. Tolong, masalah ini cukup kita saja yang tahu. Aku janji, akan memperbaikinya," rayu Excel dengan wajah yang risau.

     Elyana tertawa miris di dalam hati, sudah terbaca maksud Excel. Dia bersikap seperti ini hanya ingin merayu Elyana agar tidak pergi. Kalau Elyana pergi, tentu saja Excel akan kena marah keluarga besarnya, terutama mama dan papanya yang selama ini menyayangi Elyana.

     "Aku sudah tidak butuh perhatian kamu, Mas. Apalagi hanya sekedar makanan kesukaan aku yang nilainya sangat kecil. Itu tidak cukup mengobati luka batin yang kamu torehkan untuk aku selama ini. Semua sudah terlambat, Mas," ucap Elyana terdengar pilu.

     "Apa maksudmu Elyana? Tidak ada yang terlambat. Aku akan perbaiki sikapku. Tolonglah mengerti perasaanku. Aku sungguh dalam posisi yang sulit," bujuk Excel lagi.

     "Kalau kamu merasa dalam posisi yang sulit, maka lebih baik kamu lepaskan aku. Aku juga tidak mau bertahan dengan laki-laki yang tidak pernah mencintai aku," sentak Elyana sudah tidak tahan lagi untuk bicara, lalu mendorong Excel dengan kasar.

     Semakin Excel bicara, semakin Elyana sakit hati. Excel hanya berpura-pura, ia menahannya hanya karena takut oleh keluarganya. Elyana terduduk di tepi ranjang, seraya kembali menangis.

     Excel ikut menduduki ranjang, di samping Elyana yang menunduk sembari memijit kepalanya. Excel meraih bahu Elyana, tapi Elyana segera menjauh.

     "Aku ingin kita bersama ...."

     "Bersama untuk menyakiti batinku?" potong Elyana sembari berdiri lalu menjauh menghampiri jendela dan menatap keluar. Lamunannya pun kini jauh entah ke mana.

     "Tidak. Tapi untuk memperbaiki yang salah. Aku ingin memperbaiki sikapku yang salah." Ucapan Excel tidak terdengar jelas apa, sebab Elyana sedang melamun.

     Setelah beberapa menit, Elyana tersadar. Ketika ia berbalik, rupanya Excel sudah tidak berada di dalam kamar itu. Tiba-tiba hanya deru mobilnya yang terdengar, dan benar saja, mobil Excel pergi lagi meninggalkan halaman rumah.

     Kesempatan ini tidak Elyana sia-siakan. Elyana segera meraih Nada yang masih anteng. Memakaikan jaket dan sepatu. Lalu kini dirinya. Elyana berdandan membenahi tubuhnya dengan balutan jaket serta hijab di kepalanya.

     Sejenak ia berpikir, dengan cara apa dia harus membawa baju. Elyana tidak akan membawa banyak, tapi hanya beberapa.

     Sebuah ide muncul, ia segera keluar kamar dengan cepat meninggalkan Nada diam-diam, lalu menuruni tangga untuk meminta kantong besar pada Bi Ocoh.

     "Nona mau ke mana?" tanya Bi Ocoh menatap curiga.

     "Mau ke dapur, memangnya kenap, Bi?"

     "Eum, anu. Bibi pikir mau pergi. Soalnya kata Den Excel, Nona tidak boleh pergi ke mana-mana," ucap Bi Ocoh.

     Jantung Elyana langsung berdegup. Ia sudah menduga Excel selicik itu, sampai Bi Ocoh sudah diwanti-wanti mengawasi Elyana.

     "Begitu, ya, Bi? Kenapa suami saya sempai kepikiran seperti itu, jahat banget pikirannya. Saya mau minta kantong hitam besar Bi, saya mau mengumpulkan barang-barang saya yang tidak terpakai. Saya ingin pembersihan. Ada tidak, Bi?" pinta Elyana.

     "Sebentar, Non. Ada." Bi Ocoh ngeloyor lalu mengambil kantong kresek yang diminta Elyana.

     "Terimakasih, ya, Bi. Saya ke atas dulu, ya." Elyana berlalu dan kembali ke kamarnya, ditatap lekat oleh Bi Ocoh.

🌺🌺🌺 Jangan lupa kasih vote ya, mumpung hari Senin. Nanti Author kasih satu bab lagi. Terimakasih, selamat membaca.

1
Titha S
lucu" nama kampungnya 🤭😂
Nasir: Wkwkwkw.... iya Kak. Biar nudah aja.
total 1 replies
Suriyanti
semoga Elyana bertemu dengan org yg baik dalam aksi kaburnya x ini ya thor🙏🙏 kasihan sama El thor😭😭🙏🙏
Nasir: Aamiin Kak. Mkshnudsh mampir.
total 1 replies
Eni Satria
kencan dg jandamu say
Eni Satria
pergi aja drpda sakit hati
Evy
Pak Duda menanti Bu Janda...
Evy
Tertawa juga aku bacanya...Abdi negara mental tempe ..bisa aja nih Author...
Evy
Jodoh El selanjutnya... sepupu Excel....
Evy
Berterus-terang kepada kedua orang tua dan mertua itu lebih baik...
Evy
Sudahlah Elyana... untuk apa mempertahankan seseorang yang tidak pernah menghargai dan tidak bisa mencintai mu.. hidup ini terus berjalan.. jika yang ada hanya sakit hati lebih baik lepaskan saja...
Evy
Awal baca sudah suka nih...
Nasir: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Wati Dombu
semoga elyana bertenu dengan sepupunya di engsel pintun itu yg namanya raffa
Nasir: Wkwkwkwkk.... engsel pintu dan jendela ya Kak....
total 1 replies
Wati Dombu
thor knp ya merendahkan sekali perempuan nya seolah olah lakilaki hanya si engsel pintu itu doank yg ada ,maaf ya thor klw nyebutnya kyk gitu
Nasir: Semoga ini hanya ada dlm cerita saja ya Kakakku.... maafkan Author yg membuat Kakak Reader jengkel.
total 1 replies
Wati Dombu
thor knp ya merendahkan sekali perempuan nya seolah olah lakilaki hanya si engsel pintu itu doank yg ada ,maaf ya thor klw nyebutnya kyk gitu
Windarti08
lho kok naik travel lagi... katanya tadi mau diantar pake mobil khusus dr pihak skincare...
yg bener yg mana Thor?
Nasir: Baik. Nanti sy cek n revisi ya Kak. Trmksh atas koreksinya.
total 1 replies
Windarti08
lagian kenapa malah minta penjelasan sm Erni, harusnya laporan dr ortumu itu diselidiki dulu benar/tidak nya, km kan tentara yg udah punya pangkat bagus kapten punya banyak anak buah dan rekan seprofesi, bisa dong minta bantuan mereka bwt nyari tau soal si Erni
SHLDC’s Company
terimakasih ceritanya menyentuh hati.....
ntuk lanjut cerita nya mau dong...
Nasir: Lanjut Kak, sudah ada yg sekuelnya.
total 1 replies
Windarti08
krokrottttt..... kirain suara apa.. ternyata suara pintu dibuka OMG 😮
RENI NURAENI: korokottt ngakkk juga si autor
Nasir: Wkwkwkkw iya Kak...
total 2 replies
Nurhayati
bagus itu elyana si egois hrz dancam gtu
Lina Suwanti
Excel ga pantas jd abdi negara,,semoga ketahuan oleh kesatuannya n dpt hukuman klo perlu di pecat dgn tdk hormat biar tau rasa Excel n istri sirinya
Inooy
cerita nya bagus, g melulu seputar CEO..ini benar2 beda, aq jd tau klo menikah dgn TNI proses nya lumayan ribet jg...
aq suka cerita nya, walaupun ada konflik tp g bikin kepala ngebul..dn masalah bisa d selesaikan dgn baik, satu lg Mak author nya super duper ramaaah..setiap komenan selalu d apresiasi 👍👍❤️❤️❤️❤️
Inooy: sama sama kaka,,semangat teroos kaa berkarya nya 💪
Nasir: Makasih Kak....
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!