Ambil Saja! Aku Tidak Butuh Pria Brengsek

"Pa, apa yang papa katakan, bagaimana kalau nanti ada orang yang dengar," ucap Lucy panik.

"Tidak akan, ayo aku sudah sangat merindukan goyangan mu," ucap Taun Malik tersenyum mesum.

Tuan Malik berlalu pergi meninggalkan Lucy yang masih diam mematung, memikirkan apa yang baru saja Papa mertua nya katakan.

Mereka berdua memang sudah lama kenal dan berhubungan, bahkan jauh sebelum Lucy bertemu dengan Ardan, dan hubungan kedua nya masih terus berjalan sampai hari ini, hubungan saling memuaskan.

Lucy the real gundik!

Kira-kira bagaimana nanti respon Ardan dan Nyonya Ketty saat mengetahui hubungan mereka berdua?😏

"Nona Lucy Anda di tunggu tuan besar di ruang kerja nya," ucap salah satu pelayan mengejutkan Lucy.

"Ah iya aku akan segera kesana," jawab Lucy gelagapan.

Lucy akhirnya berjalan pergi menuju ruang kerja Tuan Malik, tapi tiba-tiba di pertengahan jalan tangan Lucy di tarik oleh seseorang yang sudah bisa Lucy tebak siapa pelakunya.

Sretttttt

"Papa apa yang papa lakukan, bagaimana kalau ada orang yang melihat kita," ucap Lucy panik.

"Tidak akan, ayo masuk," jawab Tuan Malik membawa Lucy ke sebuah kamar yang di ada paling ujung.

Mereka berdua akhirnya masuk ke dalam kamar, tidak lupa Tuan Malik mengunci pintu nya supaya tidak ada yang menganggu aktifitas nya.

"Aku sudah melakukan tugas ku, untuk membuat Ardan bercerai dengan istrinya, sekarang lakukan tugas mu," ucap Tuan Malik tersenyum miring.

Lucy yang sudah paham apa maksud dari perkataan Tuan Malik, dengan gerakan seksual nya, Lucy berjalan menghampiri Tuan Malik dan duduk di pangkuan nya.

"Dengan senang hati babe," jawab Lucy mulai melakukan apa yang harus dirinya lakukan.

Huek mual aku🤮

Kita tinggal kan pasangan menjijikan itu guys, sekarang mari kita pindah ke primadona kita, si cantik janda kembang 🙌🏻

Sebuah mobil mewah baru saja berhenti di depan sebuah rumah besar yang di jaga oleh ratusan pria berbadan besar lengkap dengan senjata mereka, di lihat dari penjagaan nya yang begitu ketat, sudah bisa di pastikan bahwa pemilik rumah besar itu bukan lah orang sembarangan.

"Silahkan Queen," ucap max membukakan pintu mobil untuk Angel.

"Terimakasih," jawab Angel datar.

Angel keluar dari dalam mobil nya, yang langsung di sambut oleh puluhan bodyguard yang berjejer rapi, dan menunduk hormat.

"Selamat datang kembali Nona muda!" ucap semua mereka serentak menunduk kan kepala nya sopan.

"Hem"

Jawab Angel mengangguk kan kepala nya kecil.

"Max kamu bisa kembali sekarang," ucap Angel melirik Max.

"Baik Nona," jawab Max sopan.

Angel memandang bangunan besar yang ada di depan nya, terlihat beberapa kali Angel menghela nafas panjang, sebelum akhirnya berjalan menuju pintu utama dengan langkah anggun nya dan Aura mahal khas seorang Angelina Putri Thomson.

Saat ini Angel sedang berada di kediaman utama keluarga Thomson, untuk bertemu dengan kedua orang tua nya, satu-satunya orang yang ingin Angel datangi di saat keadaan nya tidak baik-baik saja seperti sekarang ini.

Angel butuh pelukan orang tua nya, untuk mengobati segala rasa sakit nya.

Angel wanita kuat. Tapi boleh kan kalau sesekali menangis? 🙌🏻

Bohong kalau Angel bilang bahwa dirinya tidak apa-apa, hari ini cukup meleleh kan dan sangat berat, tapi Angel bersyukur masih punya orang tua yang akan selalu menyambut nya dengan tangan terbuka, di kala dunia nya tidak baik-baik saja.

Tok

Tok

Tok

Tidak menunggu lama akhirnya pintu besar itu terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya.

"Nona muda!" serunya tersenyum lebar.

"Hay Bi Jum," sapa Angel tersenyum tipis.

"Anda datang Non, sudah lama Anda tidak datang, bagaimana kabar Anda?" tanya Bibi Jum.

"Saya baik Bi, Daddy sama Mommy ada?" tanya Angel.

"Ada Non, Tuan besar dan Nyonya besar sedang ada di ruang keluarga, ayo Non silahkan masuk," jawab Bi Jum semangat.

"Terimakasih Bi, bibi bisa kembali, saya bisa sendiri," ucap Angel tersenyum kecil.

"Baik Non, bibi permisi dulu, kalau butuh apa-apa nanti Non panggil bibi," jawab Bibi Jum.

"Iya"

Jawab Angel mengangguk kan kepala nya.

Angel berjalan ke arah ruang tamu untuk menemui kedua orang tua nya, bisa Angel lihat saat ini Mommy nya sedang bermanja-manja dengan Daddy nya, menyender kan kepala nya di dada bidang Daddy nya sambil menikmati tontonan film di depan mereka.

"Aku semakin yakin bahwa tidak ada laki-laki baik dan tulus kecuali Daddy, Mommy sangat beruntung bisa mendapatkan laki-laki seperti Daddy, aku harap kalian berdua akan selalu bahagia," batin Angel tersenyum melihat kebersamaan Daddy dan Mommy nya.

"Hay Dad Hay Mom!" sapa Angel mengejutkan kedua orang tua nya.

"Oh darling kamu datang sayang!" ucap Nyonya Thomson membulatkan matanya.

"Mis you Mommy," ucap Angel memeluk Mommy nya.

"Mis you to sayang," jangan Nyonya Thomson memeluk Angel erat.

"Bagaimana kabar kamu Hem?" tanya Nyonya Thomson melepaskan pelukan nya.

Mendengar pertanyaan dari Mommy nya, entah kenapa tiba-tiba mata Angel terasa panas.

Sekuat apapun Angel di luar sana, tapi di depan kedua orang tua nya Angel tetaplah seorang anak yang masih membutuhkan kedua orang tua nya.

"Hey gadis nakal apa kamu tidak merindukan pria tua ini," ucap Tuan Thomson.

"Daddy," panggil Angel dengan mata berkaca-kaca.

"Kembalilah sayang, Daddy selalu ada di sini untuk kamu," ucap Tuan Thomson merentang kan tangan kedua tangannya.

Angel langsung berhamburan, masuk ke dalam pelukan Daddy nya dan memeluk nya erat.

"D-daddy hiks...hiks...hiks..." ucap Angel akhir nya pecah juga tangisan nya.

"Tenang lah Daddy di sini, kamu aman sama Daddy," ucap Tuan Thomson memeluk Angel erat.

"Hiks...hiks...hisk...hiks..."

Angel menangis sesenggukan di pelukan Daddy nya, membuat Mommy nya khawatir.

"Dad ada apa dengan putri kita?" tanya Nyonya Thomson khawatir.

Tuan Thomson hanya tersenyum kecil, dan menggeleng kan kepala nya.

Nyonya Thomson memang belum tahu masalah Angel dan Ardan, berbeda dengan Tuan Thomson yang sudah tahu, melihat putri nya seperti ini, menyalakan bara api berkobar di dalam dada nya yang siap meledak.

"Hiks... Ardan jahat Dad Ardan jahat hisk...hiks... Ardan mengingkari janji nya sama Daddy hisk...hisk...hisk..." tangis Angel memukul-mukul dada Daddy nya.

Ini adalah salah satu yang membuat Angel sakit hati dan benci dengan Ardan, Ardan bukan hanya mengkhianati dirinya, tapi Ardan juga mengingkari janji nya pada Daddy nya.

Hati Tuan Thomson terasa di remas-remas, saat mendengar tangisan pilu putri nya, tidak beda jauh dengan perasaan Nyonya Thomson yang ikut merasa sakit, mendengar tangisan Angel walaupun diri nya belum tahu ada apa sebenarnya dengan putri nya itu.