Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.
Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7
SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Mall
"Gimana? Udah jadian?" tanya Glenna berbisik, seraya membereskan buku. Bel pulang sudah berbunyi, rencananya mereka hendak ke toko buku dan juga bazar jajanan di mall. Glenna ingin membeli banyak jajanan, terutama batagor dan teman-temannya.
"Ishhh... kamu mah" ucap Indi malu, Glenna mencebik
"Udah, nanti dia ikut kita." lanjutnya, Glenna mengangguk
"Kita mau kemana?" tanya Itoku
"Ke mall, kita mau ke toko buku sama bazar yang ada di sana." jawab Glenna
"Jajanan? Jajanan seperti yang kak Cia bawa dari pasar?" tanya Itoku lagi, Glenna mengangguk
"Tapi lebih banyak ragamnya lagi, kamu pasti suka."
"Ada daging?"
"Addaaaa... udah yuk ah, keburu sore banget nanti." jawab Indi
Saat berjalan keluar, ternyata sudah ada Edward menunggu dan mengulurkan tangan. Indi tersenyum, ia pun menerima uluran tangan tersebut. Glenna menggelengkan kepalanya, pasangan baru... lagi anget-angetnya.
DEG
Kedua mata Glenna membulat, saat ia melihat sosok yang ia dan Itoku lihat di kelas. Kini sedang mengikuti Leona, auranya hitam.
'Apa mungkin dia adalah salah satu korban meregang nyawa, yang di katakan oleh pria itu.' ucap Itoku dalam hati
'Gue rasa iya, gue bisa ngerasain amarah yang begitu besar.' jawab Glenna
'Kamu pikir mati dibunuh, akan menerima dengan lapang dada. Wajar saja dia marah, karena di saat ia masih ingin hidup. Harus berakhir di tangah Tuhan, walau sebenarnya itu sudah waktunya untuk pergi dari dunia ini. Hanya saja, caranya yang tidak bisa ia terima.' Glenna mengangguk
'Sudahlah, jangan karena dia rencana jajan kita gagal. Dia belum akan balas dendam hari ini, bila ingin membantunya besok saja. Beri dia pelajaran, semoga sadar. Meski aku tak percaya, bila dia akan sadar. Lihat...' Glenna menoleh kembali pada Leona, dan ia bisa melihat tatapan kebenciannya pada Indi dan Edward. Yang kini, tengah jalan di depan mereka.
'Apa harus sebegitu nya mencintai seseorang, sampai merubah kita menjadi jahat.' ucap Glenna
'Tergantung makhluknya.' jawab Itoku, seraya mengingat sesosok yang satu kaum dengannya. Rubah betina yang di jodohkan dengannya, sangat terobsesi padanya. Salah satu alasan, yang membuat dirinya pergi menjauh dari keluarga dan kerajaannya. Memohon pada sang ibunda ratu, untuk menjodohkan Itoku dan rubah tersebut.
'Menyebalkan'
'Kenapa?' tanya Glenna, yang sadar Itoku tengah melamun
'Hmm? Tak ada'
Mereka pun masuk ke dalam mobil, begitu juga dengan Indi yang ikut dengan Edward. Sebelumnya Indi meminta pada sopir keluarganya untuk pulang, ia akan pergi bersama teman-temannya.
.
.
"Nyari buku apa Len?" tanya Indi
"Gue pengen baca novel ma komik, terus sama buku buat ngerjain tugas Sejarah." Indi mengangguk
"Ya udah, aku ke sana ya. Mau cari buku resep masakan ma kue, aku titip buku sejarahnya." ucapnya
"Okay"
Mereka pun berpisah, Glenna asyik sendiri. Karena Itoku dan Edward, memilih menunggu di bangku luar toko buku. Tanpa mereka sadari, bila mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung mall. Namun mereka tak peduli, mereka fokus pada ponsel mereka masing-masing. Lebih tepatnya, mereka sedang MABAR.
"Hai" sapa seorang perempuan pada Itoku, namun ia tak memperdulikannya.
"Sombong banget, kenalan dong. Gue Anita, lo berdua siapa?" ucapnya lagi, Itoku dan Edward menghembuskan nafas kesal
"Gue... ga peduli dan gue ga suka di ganggu, bisa lo pergi dari pandangan gue. Risih gue denger suara lo!!" jawab Itoku, yang sudah mempelajari bahasa lo-gue end. GKGKGK
"Galak banget sih, ngajak kenalan doang juga." gerutunya, seraya pergi dari sana. Dengan wajah memerah, karena malu dan kesal.
"CK" Edward menggelengkan kepalanya
"Hai"
'Ada lagi' gumam Itoku pelan
"Bisa kita bicara?" tanyanya, yang hanya di tatap datar oleh Itoku dan Edward
"Ehem... a-anu, saya dari salah satu pemilik agensi model. Saya lihat kalian begitu sempurna, apa kalian berkeinginan bergabung dalam agensi dan menjadi model? Saya yakin, kalian akan terkenal." ucapnya, yang tidak mendapatkan jawaban
Karena tak kunjung mendapatkan jawaban, akhirnya ia memilih untuk memberikan kartu nama. Barangkali, kedua pria tampan di depannya berminat di lain hari. Saat ia hendak pergi, ia tertegun melihat paras Glenna dan Indi.
"Lama ya, maaf. Tadi gue keliling, cari novel ma komik yang belum di baca. Taunya hampir semua udah gue baca, nunggu yang baru. Tapi belum datang katanya, nanti dua hari lagi." ucap Glenna, yang belum menyadari pria yang mengajak Itoku dna Edward menjadi model.
"Aku nyari buku resep kue, kamu cape nunggu ya." ucap Indi pada Edward, langsung mengalengkan tangannya pada lengan Edward. Ia cemburu, melihat tatapan para pengunjung perempuan yang menatap lapar kekasihnya.
Baru sadar sekarang si Indi, kemaren-kemaren kemana aja? Kesirep ma mang AGUS. HAHAHAHA
Edward yang mendapat perlakuan posesif dari Indi, tersenyum. Senyuman yang membuat para wanita terkesima, Edward pun mengecup puncak kepala Indi. Meski malu, tapi Indi sangat senang. Ia menatap sombong, pada para wanita yang menatap iri padanya.
"Yuk, kita ke bazar" ajak Glenna, Itoku yang sadar bila pria tadi menatap suka pada Glenna. Diam-diam, ia menjentikkan jarinya. Seketika pria itu berteriak karena baju bagian bawahnya mengeluarkan api.
"HWAAAAAA.... APIIIII.... APIIII... TOLOOOONG.... " teriaknya, membuat orang-orang langsung sibuk. Beruntung ada security di dekat mereka, ia langsung mengambil APAR dan menyemprot pria itu.
Glenna dan Indi pun baru tersadar, bila ada orang lain selain mereka. Glenna langsung menatap dingin pria itu, wajah ramahnya tadi mendadak hilang.
"Siapa?" tanya nya, Itoku mengangkat kedua bahunya tak peduli.
"Ya udah yuk" ajak Glenna tak peduli juga, yang penting sudah selamat kan.
Sepanjang jalan, Indi tak melepaskan pelukan tangannya. Tentu saja hal itu membuat Edward tersenyum terus, meski begitu tipis.
"Ga boleh senyum ih, liat... jadi banyak yang liatin kan." protes Indi, Edward langsung memasang wajah datarnya.
"Nah... itu baru bagus, senyum nya kamu cuma buat aku seorang." ucap Indi, membuat Glenna berpura-pura hendak muntah. Itoku tak peduli, dengan interaksi dua manusia di depannya.
"Masih jauh?" tanya Itoku yang tidak sabar makan jajanan
"Tuh, udah keliatan gapura bazar nya." jawab Glenna, menunjuk ke depan dengan dagunya. Wajah Itoku bersinar, kedua matanya berbinar. Glenna menengadahkan telapak tangannya, karena ia tau Itoku tak bisa menyentuhnya. Bila ia tak mendahului, melihat itu... Itoku dengan senang hati menyambutnya. Itoku langsung menarik tangan Glenna dengan semangat, tak sabar untuk memborong menu yang ada ayam dan dagingnya.
Glenna tersenyum dan menggelengkan kepalanya, ia seperti melihat baby Ca.
.
.
"WAAAAAHHH.... BANYAK BANGET HANS JAJANAN YANG KAMU BELI" ucap Indi ternganga, dua meja di depannya penuh dengan jajanan milik Itoku. Dan itu semua, tak lepas dari menu ayam dan daging. Itoku tak peduli, ia hanya ingin menikmati makanan itu dengan tenang.
"Udah ga usah di ganggu sih In, gue udah pusing liat kalian berantem mulu. Ed, jagain tuh bini lu. Kalo perlu sumpel aja mulutnya, banyak ngomong." ucap Glenna, membuat Edward tersenyum dan Indi memanyunkan bibirnya.
Sampai tiba-tiba...
BRAAKKK
Makanan Itoku tercerai berai di lantai, Glenna dan Indi menatap Itoku was-was.
...****************...
Edward
Indi
Jangan lupa Like, Komen, Gift sama Vote nya yaaa
...Happy Reading All...
Nih 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟 7 nggak cuma 5 😁
Covernya juga bagus 🥰