NovelToon NovelToon
Kembali Hidup Untuknya

Kembali Hidup Untuknya

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Rebirth For Love / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Chicklit / Mengubah Takdir / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:873k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Ariana Lyra Aurelia tidak pernah menyangka cinta tulusnya dibalas dengan pengkhianatan kejam dari sang kekasih yang tega menghabisi nyawanya.

Di ujung napas yang masih bisa Ia pertahankan, Kael Ethan Thomson, pria yang dijodohkan oleh ayahnya datang. Memeluk tubuh Ariana dengan air mata membasahi pipi pria itu. Pria yang selama ia abaikan karena perjodohan justru menjadi pria yang sangat tulus mencintainya dan selalu ada untuknya, bahkan ada disaat terakhirnya.

"Andai aku memiliki kehidupan kedua, aku akan mencintaimu setulus hatiku..."

Apa yang akan Ariana lakukan ketika kehidupan kedua benar-benar diberikan untuknya?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13.

Untuk kesekian kalinya, Ariana mengubah posisi berbaringnya, memejamkan mata dengan tangan mendekap sebuah boneka berukuran besar. Detik berikutnya, ia kembali berbalik, memunggungi boneka besar itu dengan menjadikan satu tangan sebagai bantal dan berakhir telentang dengan kedua mata terbuka menatap langit-langit kamar.

"Haahhh..."

Hembusan napas panjang Ariana terdengar pelan, kepalanya menoleh perlahan ke samping di mana boneka besar miliknya berada, lalu tersenyum kala ingatan tentang seorang remaja yang memberikan boneka itu masuk ke dalam pikirannya.

Kael...

Remaja yang ia kenal di awal masuk sekolah menengah dan menjadi teman pertamanya sejak ia menginjakkan kaki di sekolah itu.

Perpustakaan yang menjadi tempat pertama kali bertemu menjadi tempat yang selalu mereka datangi untuk menghabiskan waktu. Dan dari situlah Ariana mengetahui begitu banyak hal tentang Kael.

Filosofi yang menjadi kegilaannya, mitologi yang menjadi hobi tersembunyinya, serta bakat psikomotorik yang Kael miliki. Seiring waktu yang mereka habiskan bersama, Ariana juga mengetahui tentang Kael yang mengikuti kegiatan di luar sekolah disebuah klub taekwondo.

Sayangnya, hubungan pertemanannya dengan Kael berubah sejak Kael dan keluarganya pindah bahkan sebelum Kael lulus dalam progam belajarnya. Hal itu jugalah yang menciptakan jarak baru diantara Kael dan Ariana, terutama saat Ariana mulai mengenal Ryder. Sosok Kael seakan terlupakan begitu saja meski Kael sangat sering memberikan kabar pada Ariana melalui pesan ataupun panggilan. Satu-satunya yang Kael tinggalkan sebelum pergi adalah boneka besar yang saat itu ukurannya lebih besar dari tubuh Ariana sendiri.

"Haahhh..."

Ariana kembali mendesah panjang, menepuk boneka itu selama beberapa saat, lalu tangannya bergerak menyentuh bibirnya sendiri dengan rona merah mulai menjalar di pipinya.

Apa yang terjadi beberapa jam lalu tidak bisa Ariana lupakan. Tatapan Kael yang begitu dalam membuat ia tidak bisa berpikir jernih hingga pemuda itu berhasil mencuri ciuman lagi darinya.

"Apa yang kamu bisikan pada pria itu?"

Pertanyaan yang Kael ajukan praktis membuat Ariana yang kini tengah berjalan keluar dari bangunan kosong tempat Ryder disekap menoleh, menemukan Kael sedang menatapnya dalam.

"Berbisik apa? Pada siapa?" Ariana balas bertanya, mengerutkan kening.

"Aku melihatmu berbisik pada Oliver," jawab Kael.

"Bukan apa-apa, hanya bertanya bagaimana Paman Marius bisa terlilit hutang di saat aku sudah memberikan fasilitas lengkap pada mereka berdua," kilah Ariana.

Langkah Kael seketika terhenti, menarik tangan Ariana hingga gadis itu menghadapnya dan segera menahan bahu Ariana agar tidak berpaling.

"Sepertinya kamu lupa pertanyaan itu sudah kamu ajukan pada Oliver sebelum kita masuk untuk melihat Ryder dan aku mendengarnya," ucap Kael.

"Jika kamu ingin berbohong, carilah alasan lain yang lebih masuk akal. Sekarang katakan! Apa yang kamu bisikkan?"

"Itu... Aku sudah bilang bukan apa-apa," jawab Ariana.

"Benarkah?" sambut Kael seraya mendekatkan wajah, menatap manik mata Ariana lebih dalam.

"Apa yang kamu rencanakan?" selidik Kael.

"A-Aku tidak merencanakan a-apapun," jawab Ariana terbata.

"Lyra..."

"Kamu mau mengatakan yang sebenarnya atau aku perlu memaksamu untuk mengatakannya?"

"Kamu mengancamku, Kael?" sahut Ariana tidak senang.

Sayangnya, suara Ariana justru terdengar lebih gugup dari sebelumnya. Otak dan hati yang tidak berjalan selaras membuat tubuhnya terpaku. Niat hati Ariana ingin mendorong Kael menjauh, berpura-pura marah dengan harapan terhindar dari pertanyaan. Akan tetapi, apa yang menjadi niat hatinya tidak terlaksana dengan mulus.

Kael melingkarkan tangannya di pinggang Ariana, mengunci pergerakan Ariana sembari memberi isyarat menggunakan satu tangan pada semua pengawal untuk berbalik dan menempelkan bibirnya di bibir Ariana untuk kedua kalinya.

Ariana membeku. Ia tidak tahu harus bereaksi apa. Waktu seakan berhenti berputar, mengambil alih seluruh kesadarannya. Ia hanya bisa merasakan bibir lembut itu menyentuh lembut bibirnya. Sampai Kael manarik diri dan tersenyum. Entah mengapa senyuman itu berubah menjadi lebih mempesona dari sebelumnya.

"Ayo kuantar pulang,"

Ariana hanya mengangguk tanpa suara.

"Dasar Kael menyebalkannn...!"

Ariana berteriak sembari memukuli boneka di sampingnya, wajahnya kian merona mengingat apa yang Kael lakukan terhadapnya.

"Padahal Kael lebih tampan dari Rye. Kenapa dulu aku begitu buta?"

"Aaaghhh...!"

Ariana kembali berteriak gemas, mendekap erat boneka di sampingnya sembari sesekali menghirup aroma lembut sabun favoritnya.

"Aku benar-benar gila!"

"Aku tidak bisa melupakannya,"

"Sampai bertemu besok. Kita akan memulai latihan setelah jam belajarmu selesai,"

Ariana menghembuskan napas pelan, mengingat pesan Kael sebelum pemuda itu pergi meninggalkan mansion yang membuat Ariana tanpa sadar menyunggingkan senyum.

"Aku merindukanmu, Kael. Selamat malam,"

Ariana berkata lirih. Ajaibnya, begitu kalimat itu selesai diucapkan, Ariana terlelap dalam tidurnya.

.

.

.

Di tempat serta kamar berbeda, Kael mengalami hal tak jauh berbeda. Berulang kali Kael mengubah posisi tidurnya, tetapi tidak cukup untuk membuat rasa kantuk datang menghampiri. Hati serta pikirannya terus tertuju pada Ariana.

Rasa cemas saat ia gagal menahan diri karena mencium bibir Ariana tanpa ijin dan akan membuat Ariana marah serta menjauh darinya menguap ketika Ariana tidak menolak saat ia antar pulang.

Perlahan, Kael menggerakkan tangan untuk menyentuh bibirnya sendiri, tersenyum tipis. Sikap kaku yang Ariana tunjukkan saat ia mencium bibir Ariana membuat ia tersadar Ariana belum pernah melakukan hal itu sebelumnya bersama orang lain.

"Hangat..."

Kael bergumam pelan, memejamkan mata mengingat bibir lembut dan hangat Ariana.

Satu waktu hatinya merasa lega melihat Ariana baik-baik saja, detik berikutnya hal mengerikan yang terjadi di depan matanya terus berputar bagaikan sebuah film.

Tubuh dingin Ariana yang bersimbah darah dan terbaring tanpa pergerakan seakan terus menari di pelupuk mata.

Kael menghembuskan napas berat, menarik kembali kilasan saat di mana Ariana terbaring tanpa nyawa dipelukannya yang membuat dirinya terlempar ke masa saat itu.

"Pesta Perjamuan CEO baru Ryder Alexander"

. . . .

. . . .

To be continued....

NOTE :

- Bakat Psikomotorik

 Adalah kemampuan bawaan seseorang yang berkaitan dengan koordinasi gerak fisik, keterampilan motorik, dan kemampuan untuk memahami serta mengendalikan gerakan tubuh.

\=> Keterampilan motorik mencakup kemampuan pengendalian otot, koordinasi gerak, keseimbangan dan kecepatan respon.

Contohnya: beladiri dan tari.

1
Dewa Rana
jadi Ariana dan Kael sama2 dapat kesempatan kedua...
Lydia
Terima kasih Author atas ceritanya.
yetiku86
banyak karya serupa, tapi karya Othor satu ini memiliki ciri khasnya sendiri, recommended bgt buat dibaca.
yetiku86
maturnuwun kak Zira, karyamu selalu 👍👍👍👍👍 bikin ketagihan.
lanjut baca apalagi ya???
〈⎳ FT. Zira: ya ampun kakk🙈🙈.. diri ini terharu banget lhoo🙈🙈
total 1 replies
Mas Rukhah
buat Ariana jadi gadis tangguh thor
Mas Rukhah
aq mampir thor
〈⎳ FT. Zira: terima kasih banyak kak sudah berkeban mampir🥰
total 1 replies
yetiku86
suka heran kalau kejadian seperti ini, kenapa tdk menendang , menangkis atau apapun itu utk mencegah musuh melesatkan pisaunya. kenapa malah mengorbankan diri sendiri padahal ia bisa beladiri.
yetiku86: mbuhlah Thor 😤
total 2 replies
yetiku86
percakapan mereka sangat manis, seperti anak dan ayah yg sedang bertengkar . iya ngga sih???
yetiku86
waduh.... siapa??? jangan bilang tuan Cassino🤭
yetiku86
benar2 tdk mencerminkan sikap seorang yg pernah kehilangan 😏
〈⎳ FT. Zira: masih perlu getokan di kepalanya kyknya dia.. ehh/Silent/
total 1 replies
yetiku86
benar, aku setuju 👍
yetiku86
masa nyosor Lyra aja berani, ngajak keluar nda berani, ish... ish... ish...
yetiku86
Aaric Valter, ternyata dugaanku salah. tuannya Oliver bukan Kael ataupun ayahnya. semoga tdk ada permusuhan diantara Aaric dan Kael.
yetiku86
di lapak mana kak Zira?
yetiku86
sama2 diberikan kesempatan kedua tapi sama2 blm saling tahu.
yetiku86
aku biasanya kalau baca cerita dengan kata2 tdk umum biasanya aku googling dulu baru lanjut baca. tapi disini aku nda pernah googling karena aku yakin kak Zira pasti memberikan penjelasan di akhir bab👍. terimakasih kak Zira 🙏🙏🙏🥰
〈⎳ FT. Zira: ehhh.. ternyata ada fungsinya ya🤭
total 1 replies
yetiku86
apa??? jadi Kael juga terlempar ke 5 tahun sebelumnya?? itukah yg membuatnya pulang lebih cepat???
yetiku86
dan kenapa pengawalnya nurut utk berbalik?? sebenarnya mereka bawahan siapa?
yetiku86
siapakah tuannya? apakah ayah Kael atau Kael sendiri??? 🤔🤔🤔
yetiku86
Hai Oliver...kita bertemu lagi 🤭
sepertinya kak Zira suka dengan namamu 🤭✌
yetiku86: semoga Oliver disini panjang umur dan bahagia. kalau tetep mati berarti Othornya dendam sama kamu Oliver 😅
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!