NovelToon NovelToon
Pengobat Luka Hati Sang Letnan

Pengobat Luka Hati Sang Letnan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Menikahi tentara
Popularitas:156.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Sekuel dari "Anak Tersembunyi Sang Kapten"
Ikuti saya di WA 089520229628
FB Nasir Tupar


Setelah beberapa kali mendapat tugas di luar negara, Sakala akhirnya kembali pulang ke pangkuan ibu pertiwi.

Kemudian Sakala menjalin kasih dengan seorang perempuan yang berprofesi sebagai Bidan.

Hubungan keduanya telah direstui. Namun, saat acara pernikahan itu akan digelar, pihak perempuan tidak datang. Sakala kecewa, kenapa sang kekasih tidak datang, sementara ijab kabul yang seharusnya digelar, sudah lewat beberapa jam. Penghulu terpaksa harus segera pamit, karena akan menikahkan di tempat lain.

Apa sebenarnya yang menyebabkan kekasih Sakala tidak datang saat ijab kabul akan digelar? Dan kenapa kekasih Sakala sama sekali tidak memberi kabar? Apa sebenarnya yang terjadi?

Setelah kecewa, apakah Sakala akan kembali pada sang kekasih, atau menemukan tambatan hati lain?


Nantikan kisahnya di "Pengobat Luka Hati Sang Letnan".

Jangan lupa like, komen dan Vote juga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Gelisah Menunggu

     Hari yang ditunggu tiba. Sakala sudah memakai baju pengantin yang beberapa hari lalu dicoba dengan Seira di Butik Modiste. Dia terlihat sangat tampan dengan pakaian pengantin pria warna putih gading yang melekat di tubuhnya, aura positif dan bahagia terpancar di wajahnya.

     Semua mata menatap ke arah Sakala takjub. Wajah yang bersih, rambut cepak yang klimis rapi, tatapan mata yang teduh dan bibir yang selalu tersenyum, semakin menegaskan bahwa Sakala seorang lelaki yang pantas dijadikan panutan bagi istrinya kelak. Yang ada dalam diri Sakala sudah tidak diragukan lagi.

     Dallas menatap bangga dan haru dari jarak beberapa meter. Sang putra yang kini akan melepas masa bujangnya dalam hitungan menit, statusnya akan berubah menjadi kepala rumah tangga.

     "Hari ini aku akan melepaskan putraku, menjadi calon imam bagi pasangannya. Aku yakin Sakala mampu menjadi nahkoda kapal yang baik dalam mengarungi bahtera rumah tangga," gumam Dallas berkaca-kaca.

     "Ternyata didikan mamamu berhasil, Ka. Dia menghidupimu dan mengasuh serta mendidikmu dengan baik. Sehingga Saka menjelma menjadi seorang lelaki yang penuh tanggung jawab dan berdedikasi tinggi." Dallas membatin seraya meneteskan air mata.

     "Pak Dallas, mobil iringan yang akan membawa mempelai pria ke gedung, sudah datang. Pengantin pria sebentar lagi harus diantar," ujar seorang pria dari pihak Wedding Organizer memberitahu. Dallas sempat terkejut saking terlena dalam lamunan.

     "Oh, baiklah. Pengantin pria akan segera siap dan keluar," jawab Dallas sedikit gelagapan karena kaget. Tangannya serta merta menyeka air mata yang tadi jatuh.

     Dallas memasuki ruangan rias, lalu memberitahukan Sakala agar segera keluar karena dia akan dibawa ke gedung pernikahan.

     "Ka, bersiaplah. Kita akan ke gedung sekarang. Calon mempelai perempuan bagaimana?" berita Dallas menatap Sakala lekat.

     Sakala membalikkan badan, wajahnya berseri mendengar berita bahwa mobil iringan yang akan membawanya sudah tiba.

     "Saka sudah siap, Pa. Seira juga sudah siap, setengah jam yang lalu Saka sudah menghubunginya. Seira bilang, dia bersiap menuju gedung," ujar Sakala meyakinkan. Sunggingan senyum terlukis di wajah Dallas, pun di wajah Syafana yang baru menyusul ke kamar rias.

     "Bagus. Ayo, sebaiknya kamu segera keluar," ajak Dallas seraya meraih lengan Sakala dan membawanya keluar dari ruang rias, diikuti penata rias dan Syafana di belakangnya.

     Mobil iringan mempelai pria melaju menuju gedung pernikahan. Sakala berdebar-debar seraya membayangkan dirinya yang sebentar lagi akan mengucap ijab kabul di depan Penghulu untuk mengikat Seira sang kekasih.

     Janur kuning yang berdiri melengkung, sudah terlihat dari jarak lima puluh meter, begitupun papan bunga pernikahan sudah terpampang di samping pagar gedung. Nama Sakala dan Seira jelas terpampang di sana, berikut pangkat dan gelar Seira. Para tamu undangan, tentu tidak akan salah alamat jika sudah melihat papan bunga ucapan pernikahan dipampang di pinggir jalan.

     Saat memasuki pintu gerbang gedung, papan nama kedua mempelai juga dipampang di sana, meyakinkan bahwa gedung itu akan dilaksanakan sebuah pernikahan antara Sakala dan Seira.

     Lima belas menit kemudian, mobil iringan calon pengantin pria, sudah tiba di gedung. Dengan sigap para pagar bagus menyambut Sakala, kemudian digiring menuju sebuah ruangan khusus untuk pengantin.

     Sakala masih banyak waktu untuk memperbaiki dandanannya dan menunggu calon mempelai perempuan, sebab Pak Penghulu akan datang tepat di jam 9.00 pagi, itupun jika tidak ada halangan.

     Syafana ikut masuk ke dalam kamar khusus atau kamar rias pengantin, untuk mendampingi sang putra. Sementara Dallas duduk menunggu di ruang penyambutan tamu, untuk menyambut kedatangan calon mempelai perempuan bersama keluarga besarnya.

     Suasana masih kondusif dan tenang, pihak WO pun terlihat adem ayem. Sesekali mereka memeriksa properti wedding yang sudah terpasang, kalau-kalau ada gangguan atau rusak akibat angin.

     Suasana pagi menjelang siang itu, sangat cerah dan mendukung. Para tamu undangan dari pihak Sakala sudah ada yang hadir sebagian. Terlihat Arka dan pasangannya, juga salah satu rekan sesama anggota terlihat di sana.

     Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 08.45 pagi. Namun keluarga dari pihak calon pengantin perempuan belum terlihat datang. Dallas di ruang penyambutan mulai gelisah.

     Begitu juga dengan Syafana. Dia yang sejak tadi setia mendampingi Sakala di dalam, mulai gelisah dan tidak enak hati. Syafana ijin keluar pada Sakala, dia menghampiri keluarga besarnya yang duduk menunggu keluarga calon mempelai perempuan, di kursi penyambutan.

     "Syafa tidak enak hati, Bu. Kenapa jam segini pihak perempuan sama sekali belum terlihat datang? Padahal menurut jadwal, Pak Penghulu akan datang sebentar lagi," ungkap Syafana risau kepada Bu Sarma

     Bu Sarma menatap wajah Syafana, di sana tergambar jelas sebuah kegelisahan yang besar. Dia pun sama, mulai gelisah.

     "Sabar dulu, ini masih jam sembilan kurang. Mana tahu keluarga pihak perempuan sedang mendapat halangan di jalan. Coba kamu samperin Saka, suruh dia hubungi calon istrinya," ujar Bu Sarma menghibur Syafana yang gelisah. Syafana pun bergegas menuju kamar rias pengantin menghampiri Sakala.

     Pembicaraan antara Syafana dan ibunya, tak ayal didengar oleh Bu Delima yang duduk tepat di sebelah Bu Sarma. Dia pun ikut merasakan kegelisahan yang dirasakan Syafana.

     "Pihak perempuan belum datang, padahal Pak Penghulu sebentar lagi tiba," cetus Bu Delima dengan wajah was-was sembari matanya menatap ke arah jalan. Bukan cuma Bu Delima dan Bu Sarma, dari setengah jam yang lalu keluarga besarnya memperhatikan keluar gedung, berharap keluarga pihak perempuan segera datang.

     Sementara itu, Syafana kini sudah berada di kamar rias pengantin. Dia memberitahukan Saka agar menghubungi Seira.

     "Apakah keluarga Seira sudah datang, Ma?" Saka lebih dulu menyapa Syafana. Sejenak Syafa tertegun, itu artinya Sakala belum mendapat kabar apa-apa tentang keluarga pihak perempuan.

     "Makanya dari itu mama ke sini. Mereka belum datang satupun. Sekarang Kaka segera hubungi mereka, mumpung Pak Penghulu belum datang. Tanyakan masih di mana mereka?" ujar Syafana, wajahnya tidak sabar ingin segera mendengar kabar tentang keluarga pihak perempuan.

     Sakala patuh, ia segera meraih Hp nya di saku beskap yang sudah melekat di badannya. Wajahnya tidak bisa menyembunyikan kegelisahan yang mulai dirasakan sejak mendapat kabar dari sang mama.

     Tut tut tut. Hanya bunyi itu yang didengar Saka saat menghubungi nomer Hp Seira. Beberapa kali dia ulangi, masih sama responnya. Hp Seira seperti sibuk atau memang tidak aktif.

     "Coba hubungi lagi, Ka!" ulang Syafana penasaran.

     "Nomer yang Anda hubungi sedang berada di luar jangkauan." Kini suara operator terdengar memberikan informasi bahwa nomer yang dihubungi Saka berada di luar jangkauan.

     Sakala tidak putus asa, dia kembali menghubungi nomer Seira. Tapi responnya masih sama, operator provider itu yang bicara.

     "Ya Allah, apa yang terjadi? Kenapa dengan Seira?" Wajah Sakala diliputi gelisah dan tidak tenang.

     Riuh di luar kamar mulai terdengar, Syafana dan Sakala bangkit. Mereka merasa lega dan menduga kalau keluarga pihak perempuan sudah datang.

     "Sepertinya itu mereka, Ma," duga Sakala dengan wajah berseri.

1
Herman Lim
ahhhh saka jgn kasih kendor donk
Atip Suryana
dihhh Bu lavaaa jangan kaburr donk🤣🤣
M⏤͟͟͞R
kenapa harus kabor sih? kalau kencan kenapa rupanya?
Intan Nurwulan
Up ka othor
Rahmawati Abdillah
nah seperti ada yang ugal-ugalan nie🤭
Lina Zascia Amandia: Hehhehe, siapa tuh...
total 1 replies
Kadek Bella
lanjut thoor
🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Alhamdulillah Lavanya gagal kabur ini, Saka penampilan kamu keren bingiiiits, pasti semua pada ngiri ini kalau tau Saka lagi berduaan dengan Lavanya 🤣🤣🤣🤣😍😍😍
🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: ayo dobell update kak Author 📢📢📢📢
Lina Zascia Amandia: Wadawww....
total 2 replies
Aprisya
eeee mau kena bu guru,, jangan salah paham dulu dong bu
Lina Zascia Amandia: Heheheh...
total 1 replies
Zahraputri Putri
😁jangan kabur Bu awas nanti Mala diculik Lo😂
Zahraputri Putri
koq Dallas😁
Lina Zascia Amandia: Ehhhh typo ya? Nanti otw revisi Kak.
. 🙏
total 1 replies
Rahmawati Abdillah
gak apa-apa salah faham dulu Bu lava sama saka biar kelihatan gregetnya😂
Ahmad Bastari
awal yang baik.. bu lava jgn menduga2 dulu selidiki dulu aja dari si kembar kalau penasaraan dgn wanita tempo hari.kayaknya bu lava cocok deh jadi obat hati sakala yg terluka yg gakk
Hary Nengsih
hahs lava dh ketakutan duluan
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
maaf ini namanya hnya Lava atau Lavanya? soale nya ne ikut trs. aq pkr nya itu misah, msl milik nya, mobil nya🙏
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: brti nya ne mmg ikut ya, bkn tanda kepemilikan 🤭 soale kl mnrt aq lbh enak tlsan nyebut lava saja
Lina Zascia Amandia: Lavanya Kak.... bisa dipanggil Lava gitu, heheh
total 2 replies
ms. yati74
author yg keren
kalo bikin cerita ga pernah gagal....ga banyak konflik yg berat dan ga monoton jg ceritanya..... pokoknya author the best laaah❤️
Lina Zascia Amandia: Masya Allah makasih byk Kak... 🥰🥰🥰
total 1 replies
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Aduh bu Lava, jangan berprasangka buruk dulu. Sebaiknya tanyakan pada Aa Saka sudah punya pacar apa belum... Good luck bu Lava
Yulia Dhanty
double up dunk kak😍 selalu penisirin sm saka n lavanya..
🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: aku juga mau menunggu ah, rasanya aku tak mau ketinggalan terus meskipun kadang telat hadirnya 🤣🤣🤣
Lina Zascia Amandia: Insya Allah nanti ya.
total 2 replies
Paris Sutiawan
aduh jgn kabur gitu donk Bu nanti saka patah hati lagi,,,,,
Tiara Bella
blm apa² udh mw ditinggal aja sakanya.....hadeupin dong Bu lava
Rita Widasari
cerita nya bagus
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak... 🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!