NovelToon NovelToon
Ayo Kita Bercerai

Ayo Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: N. Egaa

"Ayo kita bercerai.." Eiser mengucapkannya dengan suara pelan. Kalea tersenyum, menelan pahitnya keputusan itu.

"Apa begitu menyakitkan, hidup dan tinggal bersama sama denganku?" tanyanya, kemudian menundukkan kepalanya. "Baik, aku akan menyetujui perceraiannya, tapi sebelum aku menyetujuinya, tolong beri aku waktu sebulan lagi, jika dalam waktu sebulan itu tidak ada yang berubah, maka kita resmi menjadi orang asing selamanya.."

Eiser mengangguk, keputusannya sudah bulat. Bagi Eiser, waktu sebulan itu tidak terlalu lama, dia akan melewati hari hari itu seperti biasanya, dan dia yakin tidak ada yang berubah dalam waktu sesingkat itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Pertunjukkan drama di mulai, Kalea begitu takjub saat melihatnya, disana benar benar ada pria yang memiliki paras cantik dan tubuh yang kekar. Bahkan dia tidak mampu menutupi gimik wajahnya saat berhadapan dengan pria pria itu.

'Si-siapa yang tahan jika ditatap begitu dekat?' tanya Kalea dalam hati.

Salah satu pria pemeran drama itu turun mendekatinya dan menggodanya. "Tatapanmu begitu mempesona nona, saat kau melihatku.. aku bisa merasakan rasa tulusmu padaku.." ucapnya dengan senyuman manis.

"Apa? Aku?" Kalea terlihat gugup.

Sedangkan Fiona dan Karmila tertawa geli melihat ekspresi Kalea yang tak karuan. "Pffftt! Nona memiliki selera yang sama seperti kita!" bisik mereka.

"Hah?" Kalea menghindar kontak mata dengan pria itu. 'Enak aja sama!' gerutu hati Kalea, namun sekali lagi dia menatap pria di depannya. Tampan dan rupawan, di tambah lagi tubuhnya yang aduhai.. Sett! Darah pun mengalir dari hidung Kalea.

"Nona?" pemeran drama itu khawatir.

"Ah!! Nona mimisan!!" Fiona dan Karmila panik.

Mereka kembali menikmati drama itu hingga selesai. Setelah drama selesai, mereka berjalan menuju pintu keluar, disana mereka tak sengaja mendengar keluhan dari beberapa pemeran drama tadi.

"Sudah aku bilang! tempat ini akan di gusur!"

"Haa.. yang benar saja? padahal kita sudah menghibur mereka dengan kerja keras, tapi tidak ada satu pun dari mereka mau membantu kita, dasar bangsawan pelit!" protes salah satunya lagi.

"Sstt!! Kecilin suaramu itu, bodoh! Masih ada beberapa bangsawan disini.." tegasnya, sambil menarik rambut palsu temannya itu.

"Ah! Rambut palsuku! Kembalikan itu, sialan kau! Itu sesuatu yang penting tau!"

Mata Kalea, Fiona dan Karmila sedikit pucat melihat kepala licin dari pemeran tadi. Bahkan mereka bisa melihat pantulan cahaya dari kepala itu. "Ah.. Mataku." ucap mereka serentak.

Kalea berjalan mendekati mereka. "Permisi.."

Mereka masih rebut merebut rambut palsu. "I-iya?"

"Itu.. aku ingin bertanya sesuatu.."

"Apa itu nona?" tanya salah satu dari mereka, dia maju begitu percaya diri.

"Tempat ini.. mengapa tempat ini mau digusur?"

"Oh, kau mendengarnya ya..?"

"Iya, maafkan aku.."

"Tidak apa apa, nona cantik.. tapi apa kau ada waktu malam ini?" tanyanya.

Karmila dan Fiona maju menghadang pria itu untuk mendekati Kalea. Pria itu tertawa canggung, kemudian kembali berkata. "Cinta kita terhalang oleh dua wanita yang menginginkanku juga nona!"

"Apa?" Kalea syok.

Disaat yang sama, ada seorang wanita yang berjalan mendekati mereka. "Ada apa ini?" tanyanya dengan tangan yang dilipat ke depan.

"Selamat siang bos!" pemeran drama teater memberi salam pada wanita itu.

"Tugas kalian sudah selesai, uangnya aku potong lagi untuk pakaian dan aksesoris kalian pakai.."

"Lagi???" mereka serentak mengeluh.

"Maafkan aku, semuanya akan baik baik saja setelah kita berhasil menemukan donatur untuk drama teater kita.."

Mereka kembali bersemangat. "Tidak apa apa bos,, kau tidak perlu sampai meminta maaf pada kami, bos yang terbaik dari bos yang pernah ada di dunia ini, kita akan melakukan yang terbaik!!"

"Hidup bos kita!! Hidup!!" mereka bersorak kemudian kembali berjalan menuju ruang istirahat.

Wanita yang di panggil bos berbalik menghadap Kalea. Dia terus melihat Kalea dari atas hingga bawah, walau tertutup rambut palsu dan pakaian lusuh, wanita itu sangat yakin. Kalea bukanlah orang miskin.

"Maaf atas keributan tadi nona,, silahkan kembali lagi, menonton pertunjukkan drama selanjutnya.." ucapnya dengan senyuman marketing.

"Tentu saja! Iya kan nona?" sahut Fiona.

"Huu.. Lihatlah betapa semangatnya temanmu itu, kau juga harus bersemangat seperti dia.. Oke?" ucapnya lagi.

Kalea hanya tersenyum dan bertanya. "Apa benar.. tempat ini akan di gusur?" tanyanya.

Wanita itu tertawa kecil. "Itu.. Sebenarnya kami terus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, kami sudah biasa melakukan itu, anda tidak perlu khawatir nona.."

"Tapi.. Bukankah kalian sudah cukup terkenal di sini?"

"Ya, kami terkenal di kalangan bangsawan.. mereka sangat menikmati pertunjukkan ini, bahkan beberapa dari bangsawan itu mengajak kencan pemeran drama teater ini.."

"Apa bisa begitu?" tanya Kalea.

"Ya, tentu saja kau bisa melakukan kencan.."

"Bukan itu! Maksudku.. Para bangsawan itu, mereka menikmati pertunjukkannya, tapi mereka tidak peduli pada tempat ini.. Itu agak menyebalkan.."

"Mereka hanya bersenang senang disini, jika waktu kesenangan itu habis, mereka akan mencari tempat lain untuk bersenang senang lagi.. Bukankah itu hal yang wajar?"

"Tapi.. mempertahankan satu tempat kesenangan itu lebih baik.. Tempat ini, bisa saja dikembangkan lebih maju dan tidak perlu menjadi tempat rahasia lagi tapi tempat, yang bisa di akses semua orang.. Dan itu akan lebih menghibur, bukan menghibur beberapa orang lagi tapi untuk semua orang.."

Mata wanita itu membulat mendengar ucapan Kalea, dia begitu tersentuh mendengarnya. Kemudian tanpa berbasa basi dia bertanya. "Kalau begitu, apa nona berniat melakukan transaksi disini?" tanyanya.

"Eh? Apa? Saya?" tanya Kalea gugup.

"Anda berbicara seperti itu, bukankah anda siap untuk melakukannya?" tanya Wanita itu lagi.

"Tapi aku.." Kalea memperlihatkan dirinya.

"Walaupun anda berpakaian seperti itu, anda tetaplah wanita kaya, dilihat dari segi mana pun, wajah anda terlihat seperti uang yang berjalan.." ucapnya.

"Apa itu pujian?"

"Anda bisa menilainya seperti pujian, jadi bagaimana?"

"Aku harus memikirkannya lebih dulu.." jawab Kalea.

"Benar, keputusan seperti ini harus dipikirkan dan juga dipertimbangkan secara matang, aku juga tidak mau anda menyesal telah melakukan transaksi disini.."

"Iya.."

Kalea mendekati Fiona. "Apa aku kaya?" tanya Kalea.

Kalea menatapnya dengan tatapan sinis, namun dia kembali ceria dan berkata. "Anda sangat kaya nona.."

Kalea hanya diam, kemudian berbalik lagi menghadap wanita itu. "Beri aku waktu tiga hari.. aku akan kembali dan memberikan keputusanku.."

"Baik nona,, sebelumnya perkenalkan dulu namamu.. nama samaran juga bisa.." pintanya.

"Kalau begitu.. Panggil aku Rasya.."

Wanita itu tersenyum mendengarnya. "Rasya ya.. aku Amor, senang berkenalan denganmu, semoga kita bisa bekerjasama dimasa depan.."

"Iya, baiklah.. Kalau begitu.. Kami permisi dulu.."

"Silahkan.."

Mereka akhirnya kembali ke mansion tanpa ada yang mencurigainya. Namun sangat disayangkan seorang pria yang memperhatikan mereka sebelumnya tertawa saat mengetahui mereka tinggal di mansion kaya itu.

"Tidak salah lagi, target kali ini nona bangsawan kaya!" ucap pria itu, dia menggunakan jubah dengan penutup kepala. Dia terus tertawa licik setelah menargetkan Kalea sebagai incarannya. Disana dia melihat celah yang dilalui Kalea, Fiona dan Karmila sebelumnya dan Celah itu.. penghubung menuju ke mansion itu!

Malam kemudian, Kalea masih memikirkan drama teater itu. Kini masa depan tempat itu bergantung pada dirinya, dia sangat ingin mengembangkan lagi tempat itu. Selain dramanya yang menarik, itu bisa menjadi bisnis dan cuan!

'Aku ingin melakukan bisnis juga!'

Clekk! Suara pintu yang terbuka, Kalea bersiap siap menyambut kedatangan Eiser. Dia terus menghitung jumlah langkah kaki Eiser yang semakin dekat, Kalea menutup matanya, berharap mendapat kecupan manis dari pria itu.

Namun siapa sangka dia malah di bekap dan di culik. "Kena kau.. sekarang tidurlah sayang, kita akan ke tempat yang lebih nyaman untuk kita berdua.. Haha!"

'Eh? Eh?? Serius ni? Aku di culik? Di culik di mansion ini?' tanya Kalea dalam hati, dia menoleh ke arah pintu disana. 'Kemana para pengawal mansion ini?' Kalea heran. Perlahan kesadarannya mulai hilang, akhirnya dia pun pingsan.

.

.

.

Bersambung!

1
partini
👍
Noorjamilah Sulaiman
permulaan yg Baik....harap2 smpi tamat ceritanya ok....
Nona Egaa: Siap! Pantengin terus ya kak/Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!