Jika biasanya orang yang putus cinta akan berubah sikap menjadi dingin dan cuek, tapi berbeda dengan Davion Slade. Pria tampan berusia 28 tahun itu justru berubah sikap menjadi pria paling menyebalkan dan random.
Dua tahun dia melajang setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, bukan karena Davion ataupun sang kekasih saling berkhianat. Tapi, karena sang kekasih memiliki kelainan penyimpangan.
Wanita yang dia jadikan kekasih selama satu tahun itu ternyata penyuka sesama jenis. Davion yang mengetahui hal tersebut menjadi jijik dan geli sendiri.
Hingga akhirnya, Davion bertemu dengan Vynessa setelah menggantikan jabatan papanya sebagai CEO.
Rasa ingin memiliki langsung muncul begitu saja saat melihat Vynessa yang begitu cekatan dan multitalenta. Tanpa Davion tau jika status Vynessa adalah mantan istri rival bisnisnya.
Mampukah Davion meluluhkan hati Vynessa yang sudah trauma dengan yang nama nya cinta?
Simak kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 : Aroma Sesuatu
Tok..
Tok..
Tok..
Terdengar suara pintu kamar Vynessa diketuk dari luar, sontak Vynessa dan Ibu Anggra langsung mengalihkan pandangannya menatap kearah pintu.
"Nona, ini saya Hilda nona", ucap Hilda kepala maid dirumah papa Fred
"Masuk". Teriak Vynessa mempersilahkan kepala maid itu untuk masuk kedalam kamar nya.
Ceklek..
"Nyonya.. Nona.. ", Hilda menundukkan kepala nya sekilas menyapa ibu dan anak tiri tersebut bergantian.
"Ada apa Hilda ?". Tanya Vynessa
"Ada yang mencari anda nona". Kata Hilda
Vynessa mengerutkan keningnya bingung, "siapa ?"
"Seorang pria, asisten tuan Davion nona". Jawab Hilda memberitahu
Mendengar itu, sontak Vynessa langsung berdiri dari duduknya. Bola mata nya seketika membulat dan mulut yang menganga lebar. Ibu Anggra yang melihat reaksi Vynessa yang seperti itu pun kebingungan.
"Kenapa Vyn ?" tanya Ibu Anggra penasaran
"Astaga.." pekik Vynessa sambil menepuk dahinya, ia tidak menjawab pertanyaa Ibu Anggra tapi justru bergegas berlari keluar kamar untuk menemui Sam.
Dan, ternyata benar. Pria itu sudah duduk manis dikursi sofa ruang tamu dengan ditemani oleh papa Fred. Melihat kedatangan Vynessa sontak Sam langsung berdiri menyapa nya.
"Nona Vynessa", sapa Sam seraya menganggukkan sekilas kepala nya
Papa Fred menolehkan kepalanya menatap putrinya itu yang masih berpenampilan acak-acakan.
"Maaf tuan Sam membuat anda menunggu", ucap Vynessa merasa tak enak hati pada asisten Davion tersebut
"Tak masalah nona". Sahut Sam
"Vyn.. " panggil Papa Fred
"Ya pa ?"
"Kamu belum bersiap ?" ujar Papa Fred bertanya
Vynessa menggelengkan kepalanya.
Papa Fred yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas pelan. "Nak Sam sudah menunggu mu dari tadi tapi kamu belum juga bersiap ?". Omelnya
ia juga merasa tak enak hati pada Sam. Karena bagaimanapun juga Papa Fred dulunya adalah rekan bisnis Papi Dom, bahkan sampai sekarang perusahaannya masih bekerjasama dengan perusahaan SLADE CORP meskipun sekarang kepemimpinan digantikan oleh Davion.
"hehe.." Vynessa tersenyum cengengesan, "Baiklah, tuan Sam bisakah anda menunggu saya bersiap sebentar? Saya janji tidak akan lama".
Sam mengangguk, "Silahkan nona"
Mendengar itu, Vynessa segera berbalik badan dan bergegas melangkahkan kakinya kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan bersiap. Tapi, baru saja Vynessa hendak melangkah suara dering ponsel milik Sam mengalihkan perhatiannya.
Sam segera merogoh kantong celana formalnya, mengambil ponsel itu dan melihat siapa yang mendial nya.
Melihat nama Davion tertera dilayar ponselnya itu, tanpa pikir panjang Sam segera menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu ditelinga kirinya.
"Ya tuan?" Sapa Sam
"... "
"Tapi saya sedang menunggu nona Vynessa bersiap tuan". Sahut Sam
".... "
"Baik tuan".
Setelah mengatakan itu, sambungan telepon pun terputus. Sam kembali memasukkan ponsel nya kedalam saku celana formalnya.
"Nona Vynessa", panggil Sam pada Vynessa yang masih berdiri ditempat nya tadi, perempuan itu sampai mengurungkan niatnya yang ingin kembali ke kamar ketika mendengar Sam menyapa Davion dari telepon, sontak ia lalu berbalik badan menghadap kearah Sam.
"Iya ?", sahut Vynessa ragu-ragu. Pasalnya, dia sudah merasakan firasat buruk akan segera menimpa nya sesaat setelah melihat raut wajah Sam yang serius seperti itu.
"Sepertinya kita harus segera ke kantor, tuan Davion tidak bisa menunggu anda terlalu lama". Kata Sam
"Tapi saya belum membersihkan diri dan bersiap", ujar Vynessa seraya merentangkan kedua tangan nya memperlihatkan kondisi penampilannya yang masih memakai baju tidur itu pada Sam.
"Anda bisa meminjam apartemen tuan Davion untuk membersihkan diri dan bersiap nona". Tukas Sam
"Tapi-"
Belum Vynessa menyelesaikan ucapannya, ponsel Sam kembali berdering dan ya, itu adalah panggilan itu dari Davion. Buru-buru Sam mengangkat nya.
"... "
"Ya tuan, saya dan nona Vynessa akan kesana 15 menit lagi".
"..."
Setelah itu, sambungan telepon pun terputus dan Davion yang mengakhirinya secara sepihak. Kemudian, Sam kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celana lalu mendongak menatap Vynessa dan Papa Fred bergantian.
"Nona Vynessa, ayo kita sudah tidak punya banyak waktu. Silahkan anda ambil dokumennya dan kita segera berangkat ke kantor karena tuan Davion sudah menunggu". Ucap Sam memberitahu
Vynessa ingin protes tapi perkataan sang papa yang terdengar mengomeli nya membuat Vynessa mengurungkan niat nya yang ingin protes. Ia pun pasrah dan segera melangkahkan kakinya dengan cepat kembali ke kamar untuk mengambil berkas dokumen itu juga berganti pakaian. Jika sempat.
Hanya butuh waktu 10 menit, Vynessa sudah kembali turun ke lantai bawah. Dia sudah berganti pakaian formalnya yang rapi hanya saja wajahnya masih belum dipoles make up sama sekali.
"Ayo tuan Sam", ajak Vynessa sambil membenarkan shoulder bag nya dan juga tas laptop yang ia jinjing.
Papa Fred yang melihat putrinya itu sudah berubah penampilan pun mengernyitkan dahinya kebingungan.
"Kau sudah mandi Vyn?", tanya Papa Fred
Vynessa hanya menjawabnya dengan tersenyum meringis, memperlihatkan giginya yang rapi serta putih bersih.
"Belum pah, hanya gosok gigi dan cuci muka saja", jawab Vynessa santai
Papa Fred yang mendengar itu hanya bisa mendesahkan nafas nya pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya gemas dengan tingkah Vynessa. Sam yang melihat itu juga tak ingin ambil pusing, ia segera meraih tas laptop Vynessa.
"Biar saya bantu membawanya nona.. " Ujar Sam
"Oh ya, terimakasih". Ucap Vynessa seraya menyerahkan tas itu untuk Sam bawa.
Setelah itu, keduanya berpamitan pada papa Fred dan bergegas pergi menuju kantor SLADE CORP. Tak butuh wkatu lama, Sam dan Vynessa pun tiba disebuah bangunan gedung pencakar langit. Sejenak, Vynessa terdiam kebingungan sambil menatap gedung itu.
"Tuan Sam.. " panggil Vynessa tanpa mengalihkan pandangannya kearah gedung tersebut.
"Ya nona Vyn?", sahut Sam sambil melepas seatbelt yang terpasang ditubuh atletisnya
"Kita buat apa kemari ? dan gedung apa ini ? Bukankan seharus nya kita ke kantor ?"cecar Vynessa bertanya- tanya
"Ini gedung apartemen milik tuan Davion, beliau tinggal dipenthouse lantai paling atas". Jawab Sam, ia lalu mengajak Vynessa untuk bergegas keluar dari dalam mobil karena Davion sudah menunggu mereka dari tadi.
Sesampainya didepan pintu penthouse Davion, Sam segera menekan tombol bell disamping pintu. Tak lama kemudian, pintu itu terbuka dan menampilkan sosok tinggi besar dan juga gagah tanpa sehelai benang pun menutupi dada nya.
Vynessa yang melihat itu sontak saja memalingkan wajahnya malu. Meskipun ia pernah memiliki suami tapi entah kenapa melihat Davion yang bertelanjang dada seperti itu justru membuatnya malu salah tingkah.
"Kalian ini kenapa lama sekali ?" Omel Davion layaknya ibu-ibu tengah memarahi anak nya karena tak kunjung pulang.
"Maaf tuan", hanya itu yang bisa Sam ucapkan.
"Ya sudahlah, ayo masuk. Vyn kau sudah membawa berkas itu bukan ?"tanya Davion pada Vynessa yang terus saja memalingkan wajahnya seolah enggan menatapnya.
"Y-ya tuan muda saya membawa nya ", jawab Vynessa gugup
"Masuklah, aku ingin melihat ualng berkas nya. Aku tidak menerima kesalahan sedikit pun". Ucap Davion tegas, ia lalu berbalik badan kembali masuk kedalam penthouse nya, dibelakang Sam dan Vynessa segera menyusulnya.
Davion mendudukkan dirinya dikursi single sofa diruang tamu, Sam berdiri dibelakang dan Vynessa disampingnya.
"Mana berkas nya ?", pinta Davion
Vynessa segera menyerahkan berkas itu pada Davion dan lelaki itu menerima nya. Tapi, saat Davion hendak membuka berkas tersebut tiba-tiba hidung mancungnya mengendus-endus seperti sedang mencium sesuatu.
"Tunggu! Bau apa ini ?", gumam Davion seraya hidung nya terus mengendus-endus
"Bau apa tuan ?", tanya Sam
"Bau seperti kandang sapi.. "
.
.
.
To Be Continue...
sntai bgt blng ky gt,kl vyn dngr pst dia mkin bnci tauuu...
bru bntr bcanya,udh abs aja kk....
d tnggu up ny lg....smnggtt....
kl ska jgn ky gt dong dav....
mskpn dia jnda,tp msih segel tauuu.....