Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13
Rowan melajukan mobilnya pelan meninggalkan area pelataran kantor perusahaan PRADANA CORP.
(Biar othor jelaskan dulu tentang Rowan)
Rowan Kenzo Pradana, tiga bulan yang lalu usianya genap 30 tahun. Ia duda tanpa anak yang ditinggal mati oleh istri tercintanya Laras. Rowan anak tunggal dari pasangan Daddy Riko dan Mommy Riana.
Perusahaan PRADANA CORP adalah perusahaan turun temurun yang diwariskan dari kakek buyut mereka kepada anak cucunya untuk dikelola dan kini perusahaan itu dipegang oleh Rowan.
Orang-orang mengatakan jika Rowan adalah anak yang beruntung, dia dibesarkan ditengah-tengah keluarga Cemara. Daddy Riko dan Mommy Riana begitu menyayangi dirinya, terlebih Rowan adalah pewaris tunggal kerajaan bisnis PRADANA CORP yang meliputi rumah sakit, yayasan sekolahan dan kontruksi real estate. Sedangkan, dari keluarga Mommy Riana juga tak kalah kayanya dari keluarga Daddy Riko.
Keluarga Mommy Riana juga termasuk dalam keluarga konglomerat nomor 2 setelah keluarga Pradana. Sastro- Kakek Rowan dari mommy Riana adalah pebisnis sukses pada masanya. Bisnisnya melingkupi Otomotif, Stasiun televisi dan juga bisnis perhiasan. Sedangkan, Mommy Riana sendiri juga seorang owner butik yang nama nya sudah begitu terkenal dikalangan pejabat tinggi dan jajaran konglomerat.
.
Melihat kedatangan mobil Rowan, Pak Ipul yang bertugas sebagai satpam pun bergegas membuka pintu gerbangnya.
"Selamat siang tuan.." Sapa Pak Ipul sambil menundukkan kepalanya dan Rowan membalas sapaan itu dengan membunyikan klakson mobilnya.
Mobil berhenti tepat didepan pintu masuk mansion, Rowan segera keluar dan melemparkan kunci mobilnya pada Pak Ipul agar memarkirkan mobilnya dengan benar digarasi.
Setelah itu, Rowan segera melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion. Saat kakinya hendak melangkah menuju lift tiba-tiba ia mendengar suara orang yang sedang tertawa dan juga meminta tolong dari arah kolam renang. Merasa penasaran, Rowan bergegas berjalan kearah sumber suara.
Matanya seketika membulat melihat istrinya tenggelam didalam kolam renang dan berusaha meminta tolong, tapi justru Irma dan kedua temannya yang tengah berdiri ditepian kolam hanya tertawa sambil melihatnya tanpa berniat menolong Cala.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH??!!!" bentak Rowan
Mendengar suara sang majikan, sontak Irma dan ketiga temannya berbalik badan. Bola mata mereka langsung membulat melihat kedatangan Rowan.
"T-tuan.." ucap Irma terbata-bata ketakutan
Rowan tak menggubrisnya, ia langsung menceburkan dirinya kedalam kolam renang tanpa dulu melepas jas dan juga sepatunya. Setelah itu, ia segera mengangkat tubuh Cala yang sudah tak sadarkan diri dari dasar kolam renang, ia lalu membaringkan tubuh istrinya ditepian kolam.
"Tuan.." pekik Pak Seto yang melihat tuannya itu sudah basah kuyup dan baru saja keluar dari dalam kolam renang.
"Cepat ambilkan handuk untuk tuan Rowan dan nona Cala", perintah Pak Seto pada maid yang lain.
Rowan mengangkat kepala Cala dan meletakkannya diatas pangkuannya. Tangannya terangkat menepuk-nepuk pelan pipi Cala.
"Cala bangun... Bangunlah..."
Tak lama setelah itu, maid yang diperintahkan Pak Seto untuk mengambil handuk datang.
"Ini Pak" ucapnya seraya menyerahkan handuk itu pada Paka Seto
"Terimakasih". Pak Seto lalu merebut handuk tersebut dan segera mendekati tuannya. Lalu Pak Sego lebarkan handuk itu untuk menutupi tubuh Cala.
"Tuan, lebih baik anda segera bawa nona Cala ke kamar dan gantikan pakaiannya. Kasihan nona pasti kedinginan". Kata Pak Seto
"Hmm..." Sahut Rowan berdehem, tanpa pikir panjang Rowan segera mengangkat Cala yang masih belum sadarkan diri itu lalu menggendongnya ala bridal style.
Sebelum Rowan melangkahkan kakinya pergi, ia lebih dulu melirik Irma dan kedua teman itu dengan tajam. Pak Seto mengikuti arah pandang tuannya.
"Jaga dan awasi tiga perempuan itu, mereka yang sudah berani membuat masalah dengan Cala". Titah Rowan pada Pak Seto, sorot matanya terus menatap tajam dan dingin kearah Irma dan kedua temannya yang tengah menundukkan kepalanya takut.
"Baik tuan". Sahut Pak Seto
Setelah itu, Rowan bergegas membawa Cala menuju kamar perempuan itu. Rowan membaringkan tubuh Cala dengan hati-hati diatas ranjang. Tubuhnya dan tubuh Cala sama-sama basah kuyup.
haaahhhh...
Rowan menghela nafas panjang, ia harus segera mengganti baju Cala jika tidak istrinya itu bisa sakit. Tapi yang menjadi masalah adalah, ia tidak mungkin mengganti baju Cala sendirian meskipun Rowan adalah suaminya tapi tetap saja rasanya ia tidak ingin bersentuhan dengan wanita lain selain mendiang istri pertama nya Laras.
Tok..
Tok..
Tok..
Terdengar suara pintu kamar Cala diketuk dari luar. Rowan mengalihkan pandangannya menatap pintu tersebut, ia lalu bergegas melangkahkan kaki untuk membukanya.
Ceklek..
"Tuan.." Sapa Pak Seto
"Hm.. Ada apa?" ujarnya bertanya
"Dibawah ada ibu-ibu paruh baya mencari nona tuan". Kata Pak Seto
Rowan mengerutkan dahinya bingung, apa yang mencari ibu-ibu yang mencari Cala itu Mama Sarah mertuanya? Batin Rowan
"Hmm, panggil maid perempuan kesini dan gantikan baju Cala. Aku akan turun kebawah menemuinya". Titah Rowan
Pak Seto menganggukkan kepalanya."Baik tuan".
Setelah itu, Rowan segera melangkahkan kaki jenjangnya menuruni anak tangga menuju lantai satu. Seketika itu, mata tajam Rowan memicing saat melihat wanita paruh baya yang tidak ia kenali tengah duduk disofa ruang tamu dengan posisi membelakanginya.
"Ekheemm.." Rowan berdehem
Sontak wanita itu berdiri dari duduknya dan berbalik badan menatap Rowan.
"Tuan", sapanya
"Siapa anda ?" tanya Rowan dingin
"Saya Bi Asih tuan, pembantu dirumah tuan Hestu". Jawab Bi Asih dengan sopan
"Duduk", Rowan mempersilahkan Bi Asih untuk kembali duduk dan ia juga mendudukkan dirinya dikursi single sofa bersebrangan dengan Bi Asih.
"Ada hal apa anda datang kemari?" ujar Rowan bertanya
Bi Asih menggelengkan kepalanya pelan,"Tidak ada tuan. Saya hanya merindukan nona Calantha".
"Hanya itu?" cecar Rowan dengan alis yang terangkat sebelah dan matanya menatap Bi Asih dengan tatapan dingin.
"Ya tuan. Nona Calantha sudah saya anggap seperti anak saya sendiri, karena saya yang merawatnya sejak kecil. Tuan tidak perlu khawatir, saya tidak ada maksud lain. Kedatangan saya kesini karena murni saya merindukan nona Calantha..."
Rowan diam tak menanggapi ucapan Bi Asih, ia masih belum percaya sepenuh nya pada wanita dihadapannya ini.
"Tuan... Saya mengucapkan terimakasih karena anda sudah mau menikahi nona Calantha dan membawanya pergi dari rumah tuan Hestu. Jujur saja, saya selalu merasa kasihan dengan non Cala. Tuan Hestu dan Nyonya Sarah selalu memperlakukan non Cala dengan tidak adil semenjak kelahiran non Ivana..."
Lagi, Rowan kembali mendengar nama wanita yang sudah membuatnya kehilangan Laras untuk selama-lamanya. Rahangnya langsung mengetat dan tangan yang terkepal erat.
Sudah lima hari ia meminta bantuan Daniel untuk mencari keberadaan wanita itu, tapi belum mendapatkan kabar. Ia harus segera menemui Daniel.
"Apa kau sedang menjual cerita sedih tentang Ca-"
"Bi Asihhh....!!!!"
.
.
.
To be continue..
Haii, jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen... Terimakasih ♥️🌹
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..