NovelToon NovelToon
TERPAKSA MENIKAHI CEO BEJAD

TERPAKSA MENIKAHI CEO BEJAD

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cerai / CEO / Percintaan Konglomerat / Konflik etika / Balas Dendam
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dri Andri

Alviona Mahira berusia 15 tahun baru lulus SMP ketika dipaksa menikah dengan Daryon Arvando Prasetya (27 tahun), CEO Mandira Global yang terkenal tampan, kaya, dan memiliki reputasi sebagai playboy. Pernikahan ini hanya transaksi bisnis untuk menyelamatkan keluarga Alviona dari kebangkrutan.

Kehidupan rumah tangga Alviona adalah neraka. Siang hari, Daryon mengabaikannya dan berselingkuh terang-terangan dengan Kireina Larasati—kekasih yang seharusnya ia nikahi. Tapi malam hari, Daryon berubah menjadi monster yang menjadikan Alviona pelampiasan nafsu tanpa cinta. Tubuh Alviona diinginkan, tapi hatinya diinjak-injak.
Daryon adalah pria hyper-seksual yang tidak pernah puas. Bahkan setelah bercinta kasar dengan Alviona di malam hari, pagi harinya dia bisa langsung berselingkuh dengan Kireina. Alviona hanya boneka hidup—dibutuhkan saat Daryon terangsang, dibuang saat dia sudah selesai.

Kehamilan, keguguran karena kekerasan Kireina, pengkhianatan bertubi-tubi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dri Andri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2: PERNIKAHAN TANPA SENYUM

Ballroom Hotel Grand Mahkota terlalu mewah untuk perasaan Alviona pagi ini.

Kristal chandelier besar menggantung di langit-langit, pantulan cahayanya bikin ruangan berkilau kayak istana. Bunga mawar putih dan merah tersusun rapi di setiap sudut. Tamu-tamu berdatangan dengan balutan outfit mahal, senyum palsu, dan bisik-bisik penuh rasa penasaran.

Tapi Alviona gak ngeliat semua itu.

Dia cuma ngerasa dingin.

Dingin yang gak ada hubungannya sama AC ballroom.

"Viona, kamu cantik banget hari ini."

Salah satu tante—entah tante siapa, Alviona bahkan gak kenal—nyium pipinya sambil senyum lebar. Tapi matanya? Matanya malah natap Alviona dengan tatapan kasihan.

Alviona cuma senyum tipis. Senyum yang gak nyampe mata.

Gaun pengantinnya memang cantik—putih, brukat mewah, ekor panjang yang diseret dua orang. Tapi rasanya kayak penjara. Ketat di dada, berat di bahu.

Make up artist tadi pagi bilang dia kayak "putri dongeng."

Alviona pengen ketawa getir. Putri dongeng yang dijadiin tumbal buat selamatin kerajaan yang bangkrut.

"Alviona."

Suara berat, asing.

Alviona ngangkat kepala. Dan di depannya berdiri seorang pria tinggi dalam balutan jas hitam yang sempurna.

Daryon Arvando Prasetya.

Calon suaminya.

Tampan. Itu kata pertama yang muncul di kepala Alviona. Rahang tegas, hidung mancung, rambut hitam tersisir rapi ke belakang. Kulitnya sawo matang, tubuhnya atletis—pria yang mungkin jadi idaman banyak wanita.

Tapi matanya...

Matanya dingin. Kosong. Kayak lagi ngeliat objek, bukan manusia.

"Kita mulai sekarang," ucap Daryon datar, tanpa salam, tanpa basa-basi.

Alviona cuma ngangguk kecil.

Mereka berjalan berdampingan menuju pelaminan. Gak ada gandengan tangan. Gak ada tatapan mesra. Bahkan jarak di antara mereka keliatan... jelas. Kayak ada dinding invinsibel yang gak boleh dilewati.

Akad nikah berlangsung cepat.

Alviona denger suaranya sendiri pelan banget waktu ngucapin "iya, saya terima nikah." Suaranya bahkan gak kedengeran kayak suaranya sendiri.

Daryon? Dia ngucapin ijab dengan nada datar kayak lagi baca kontrak bisnis.

Dan secara resmi, Alviona Mahira jadi Alviona Mahira Prasetya.

Istri seorang CEO berusia 27 tahun.

Di usianya yang baru 16 tahun.

Resepsi berlangsung meriah. Tamu-tamu makan, ngobrol, ketawa. Musik mengalun lembut. Semuanya keliatan sempurna dari luar.

Tapi di meja pengantin, Alviona duduk kaku kayak patung. Daryon duduk di sebelahnya, sesekali ngomong sama tamu yang datang ngasih selamat. Tapi ke Alviona? Gak sekalipun.

"Selamat ya, Daryon! Akhirnya nikah juga!"

"Istrimu cantik banget, Man! Masih muda pula!"

"Kapan punya anak nih?"

Setiap kalimat itu kayak tusukan kecil buat Alviona.

"Hai..."

Suara lembut dari sebelah kiri bikin Alviona nengok.

Seorang gadis muda—mungkin sekitar 18 tahunan—senyum tipis ke arah Alviona. Rambutnya pendek sebahu, gayanya simpel tapi manis.

"Aku Nayla. Nayla Amara," bisiknya pelan, duduk di kursi kosong sebelah Alviona. "Aku... temen kerja adik iparnya Daryon."

Alviona cuma ngangguk kecil.

"Kamu... kamu baik-baik aja?" tanya Nayla hati-hati, suaranya penuh kekhawatiran.

Alviona pengen jawab "gak," tapi dia cuma senyum lagi. Senyum yang udah jadi topeng sejak tadi pagi.

"Aku baik."

Nayla ngeliatin Alviona lama, dan matanya berkaca-kaca. Jelas dia tau ini bukan pernikahan normal.

"Kalau kamu butuh temen ngobrol... atau tempat lari... hubungi aku ya." Nayla ngeluarin kartu nama kecil, nyelipin diam-diam ke tangan Alviona. "Serius. Kapanpun."

Sebelum Alviona bisa jawab, Nayla udah berdiri dan pergi, kayak gak mau ketahuan terlalu lama ngobrol sama pengantin perempuan.

Alviona genggam kartu nama itu erat-erat. Itu satu-satunya hal hangat yang dia terima hari ini.

Sesi foto pengantin.

Fotografer dengan semangat nyuruh mereka berdiri deket, senyum, berpose romantis.

Alviona berdiri kaku di samping Daryon. Tubuh mereka berdekatan tapi gak ada sentuhan.

"Mas Daryon, peluk dong istrinya! Biar sweet!" teriak fotografer ceria.

Daryon meluk pinggang Alviona—tapi pelukannya dingin. Gak ada kehangatan. Cuma pelukan formalitas.

Kamera berkali-kali jepret. Flash menyilaukan.

Dan di tengah sesi foto itu, Daryon menunduk sedikit—seolah mau bisik sesuatu romantis ke istri barunya.

Tapi yang keluar dari bibirnya adalah kalimat yang bikin Alviona membeku:

"Jangan berharap aku akan mencintaimu. Ini hanya bisnis."

Suaranya datar. Dingin. Tanpa emosi sama sekali.

Alviona gak gerak. Gak napas. Gak kedip.

Kamera terus jepret.

Fotografer terus bilang "bagus! Sweet banget!"

Tapi Alviona ngerasa kayak jatuh ke jurang yang gak ada dasarnya.

Kata-kata Daryon terus bergaung di kepalanya:

"Jangan berharap aku akan mencintaimu. Ini hanya bisnis."

Dan di malam pernikahannya, Alviona akhirnya ngerti.

Dia bukan istri.

Dia cuma transaksi yang udah lunas dibayar.

[ END OF BAB 2 ]

1
Eflin
.uuuuiu]uui
Eflin
pkpp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!