BENIH YANG KAU TINGGALKAN
Suasana pagi hari yang selalu heboh ada teriakan, tangisan, dan pertengkaran menyambut Jasmin, tiap paginya sebelum dia berangkat bekerja. Di rumah sederhana peninggalan kedua orang tuanya yang terletak di tengah-tengah kota, tidak jauh dari tempat dia bekerja selama ini, terdengar suara canda tawa dan tangisan Triple setiap harinya.
Reno dan Riana, lah yang menciptakan kehebohan dan kerusuhan setiap paginya, ada-ada saja tingkah kedua kembar itu selalu meributkan dan merebutkan sesuatu. Kakak beradik itu seperti tidak pernah bosan dan cepek selalu meributkan sesuatu setiap paginya dan membuat Jasmin, harus selalu menekan kesabaran yang lebih lagi, sedangan Abang Rio, kebalikannya Reno dan Riana, dia lebih tenang, dingin, tegas, pendiam, bahkan Adik-adiknya lebih takut dengan nya ketimbang Mommy Jasmin.
" Mommy....., liat Leno na Nakhla cama Liana liat ini Mommy, " Teriak Riana dengan kaki kecilnya di berusaha berlari sekencang mungkin agar terhindar dari kejaran Reno, yang sedang membawa bedak tabur di tangannya.
Sedangkan Reno, sendiri sudah tak menghiraukan teriakan Riana, yang hampir menangis karena dia terlalu fokus untuk mengejar kembarannya itu, agar segera tertangkap olehnya sambil membawa bedak tabur di tangannya.
Greppp....
Tertangkap juga akhirnya Riana oleh Reno, lalu di genggamannya tangan mungil Riana, dengan erat agar tidak kabur lagi. Tak lama-lama menunggu lagi Reno, segera menaburkan bedak tabur di rambut dan wajah Riana, dan sekarang rambut serta wajah Riana, sudah putih semua oleh bedak itu.
" Mommy..., Hwa...hwa...hwa..., liat ini Leno na Nakhla cama Liana Mom...., muta cama lambut na Liana jadi utih cemua....hwa.... hwa".
Pecah juga akhirnya tangis Riana, berlari meninggalkan saudara kembarnya untuk mencari sang Mommy. Reno, yang melihat kembarannya menangis tersenyum puas, karena sudah berhasil menjahili kembarannya yang mudah sekali menangis. Sedang Abang Rio, yang melihatnya dari tadi hanya geleng geleng kepala, sudah jengah dengan tingkah salah satu adeknya itu, bahkan dia akan turun tangan kalau sang Mommy, sudah tidak sanggup lagi, menghadapi keduanya baru Abang Rio, akan bersikap tegas pada kedua adiknya itu.
Riana, langsung berlari ke ruang TV dimana Mommy nya, sedang duduk sambil menata semua buku-buku kembar yang sedikit berantakan. Riana, langsung mendekati dan memeluk Jasmin, tangan mungilnya memeluk erat lehernya lalu segera Jasmin, menghentikan tangannya dari kegiatannya itu, dan menggendong Putri cengengnya itu. Terlihat tubuh putrinya sudah bergetar dan siap untuk menangis dengan kencang.
"Kenapa sayangnya Mommy, ini?" Tanya Jasmin sambil tangannya mengambil tisu untuk membersihkan wajah Riana, dari bedak tabur air matanya.
" Liat lambut cama muca na Liana jadi utih cemua Mom", cemua gala gala Leno na Nakhla, hiks ... hiks...Liana tadi idak ngaja umpah ailnya tena buku na Leno, telus Leno na langcung malah malah syama Liana na, tadi Liana udah intak maaf tapi Leno na endak mau maaf in nya Mom, telus lambut cama muca Liana di kasih beudak na jadi jelek, hiks....hiks...."Ucap Riana, dengan menangis keres.
" Sudah sayang, jangan menangis lagi nanti Mommy, bersihkan pakai air dan sabun wangi gambar Elsa ke sukaan Riana. Tapi sekarang Riananya, harus berhenti dulu nangisnya ya" Pinta Jasmin pada sang putri.
Lalu Riana, langsung berhenti menangis dan mengambil tisu di sebelah Jasmin, lalu menghapus sisa air matanya di pipinya.
Di bawanya Riana, ke dalam kamar mandi oleh Jasmin, ketika sampai di kamar mandi lalu dia segera mengambil shampo ke sukaan anaknya, lalu di tuangkannya ke rambut sang putri dan tak lupa di usap- usapkan pada pucuk kepala dan wajah Riana, dengan pelan-pelan hingga beberapa kali agar bersih dan tidak meninggalkan bekasnya.
" Mommy, tenapa di belsihkan lambutnya?.... Biar saja lambut na cama muca na Liana na utih tayak nenek-nenek sihil," Ucap Reno yang baru saja tiba, berdiri di belakang Jasmin.
Dan ucapan Reno, tadi langsung membuat Riana, menangis kembali karena di sebut Nenek sihir sama kembarannya itu, padahal tadi sudah berhenti menangis dan tenang. Sedangkan Jasmin, terlihat sekali sedang menahan emosinya melihat tingkah kedua anaknya, terlihat beberapa kali dia mengambil napas untuk menenangkan emosinya.
" Abang ....Leno na Nakhla Abang.... Leno keljain Liana telus Abang .... Hwa....hwa...hwa..."
"Reno, berhenti aku bilang!!!! Kamu sudah membuat Mommy, kerepotan karena ulahmu dari tadi," Ucap Abang Rio, dengan tegas dan tatapan tajam pada Reno. Hanya Abang Rio, yang sudah tidak cadel dan lebih genius di semua hal di bandingkan kembarannya, sedangkan kedua kembarannya masih cadel semua.
" Betul Abang, malahin Leno na cuka jahil jahil cama Liana na endak cuka Abang na," Teriak Riana, dengan kesal saat menatap wajah Reno, sepertinya masih kesal mengingat semua kejahilannya padanya tadi.
" Sekarang Mommy, minta Reno sama Riana, baikan saling minta maaf ya," Ucap Jasmin pada kedua anaknya.
"No Ndak mau Leno na, Liana na cuka jahil in Leno uga kok, potoknya Leno endak mau temenan lagi syama Liana na," Terik Reno dengan keras dan muka cemberutnya.
"Tidak boleh gitu anak-anak Mommy, harus saling menyayangi sesama saudara tidak boleh bertengkar dan harus jadi anak-anak yang baik ....." Nanti Allah nya marah lihatnya dari atas sana kalau kalian tidak mau baikkan, Gimana nanti kalau Allah marah gara-gara kalian berdua masih berantem?.
"Biar saja nanti Abang, bilang sama Allah kalau kalian nakal tidak mau menurut sama ucapan Mommy, biar sama Allah kalian besok tidak di kasih makan", Ujar Rio sedikit mengancam karena sudah jengah dengan tingkah saudara kembarnya itu tidak ada yang mau mengalah.
"Dangan Abang, tita atan baikan ya tan Leno na," Ucap Riana, sedikit takut oleh Abangnya itu bagi Riana dan Reno abangnya itu kalau marah lebih menyeramkan dan menakutkan ketimbang sang mommy Jasmin, yang tidak pernah marah selalu sabar.
"Maafin Leno na ya, Liana endak jahil jahil lagi cama Liana na", Kata Reno pada sang adik Riana, lalu keduanya langsung bersalaman dan saling berpelukan.
Jasmin, yang melihatnya langsung lega, setalah drama panjang itu yang cukup membuatnya pusing beruntungnya ada Rio, anak pertamanya yang selalu bisa Jasmin, andalkan, untuk mengatur adik-adiknya itu. Rio anak pertamanya itu selalu membantunya saat dia sedang kesusahan mengatur Reno dan Riana, karena dia lebih dewasa ketimbang kedua adik-adiknya jadi Jasmin, lebih sering meminta tolong padanya.
" Pokoknya anak-anak Mommy, semua tidak boleh begitu lagi harus saling menyayangi, saling melindung...... Kalau kalian bertiga musuhan satu sama lain nanti Mommy, sakit, sedih karena mikiran kalian yang tidak akur, " Ucap Jasmin pada sang anaknya.
Lalu ketiga anak kembar Jasmin, langsung berhamburan kepelukan dan memeluknya Jasmin, dengan erat. Sedangakan Riana, sang putri yang cengeng itu sudah mau menangis lagi.
"Mommy, tidak boleh sakit. Mommy harus sehat terus Abang berjanji akan membuat mereka berdua tidak bertengkar terus dan nakal lagi," Ucap Rio dengan wajah sedih.
"Dangan tatit Mommy, endak boyeh tatit potok na...., hwa..... Hwa...." Pecah juga tangis Riana, yang sudah dia tahan-tahan dari tadi.
"Sudah-sudah sayangnya, lihat ini Mommy, tidak kenapa-kenapa nak jadi kalian semua tidak boleh nakal lagi ya? Tidak boleh bertengkar sesama saudara harus saling sayang dengar kata Mommy, ........ Kalian bertiga itu sama-sama di perut Mommy, dulunya jadi kalian bertiga kesayangan Mommy Jasmin dan kebahagiaan Mommy, ..... Dan Mommy, berharap Abang Reno, juga berubah jangan menjahili adek Riananya, terus begitu juga sebaliknya adek Riana, juga nggak boleh ganggu-ganggu dan nakal sama Abang Reno ......Kalau mau apa-apa Riananya, harus bilang baik-baik dulu karena itu bukan punya Riana ya, " Jelas Jasmin, pada sang anak agar tidak selalu bertengkar lagi.
"Kalian dengar baik-baik ya? Kalian bertiga itu, jiwanya Mommy Jasmin, jadi Mommy, mohon jangan tinggalin mommy ya ? Kalian harta yang paling berharga di hidup Mommy, " Ucap Jasmin, lalu memeluk erat ketiga buah hatinya, ada perasaan bersalah dan sedih di hatinya karena tidak bisa memberikan sebuah keluarga yang utuh pada bertiga buah hatinya. Tripel selalu di rumah bersama pengasuhnya setelah Jasmin, pergi berkerja dia harus bekerja banting tulang, demi menghidupi dan memberikan kehidupan yang layak pada ketiga malaikat kecilnya itu dia juga mau tidak mau harus berperan sebagai Mommy sekaligus Daddy, untuk ketiga Malaikatnya itu, semua di lalu dan di jalani Jasmin, dengan ikhlas dan sabar hanya itu yang bisa Jasmin lakukan saat ini.
" tita duga cayang banak banak cama Mommy Dasmen ucap Tripel kompak."
Beruntung Jasmin, di pertemukan dengan Mbak Dina, yang mau membantunya menjaga si Triple selama Jasmin, bekerja dan beruntungnya lagi Jasmin, punya sahabat sebaik Cantika, yang selalu menolong dan selalu ada di sampingnya bahkan kedua orang tua Cantika, sangat menyayangi Triple, kadang-kadang Triple di jemputnya untuk di bawa ke rumah meraka dan mereka sudah menganggap Triple cucu kandungnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Yani
Mampir ah....
Maap
banyak typo thor 🙏
2025-01-31
0
Iqlima Al Jazira
senang dech, ada bocah cadel 💪👍🏻
2025-02-03
0