Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.
Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.
" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.
Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.
" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.
" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
" jadilah mainan ku "
" apa.. ?? " Nayla bingung apa yang dimaksud dengan Mainan pria didepannya ini,
" maksudnya.. mainan apa ?? " lanjut Nayla sambil memiringkan kepalanya seolah sedang berfikir.
" ya.. itu sama seperti seorang kekasih, tapi lebih dari itu kamu harus mau tidur dengan ku " ucap Saga dengan sedikit ragu.
" hah.. " nayla berfikir satu kali tidur denganya saja harus membayar sebesar dua ratus juta, lalu jika setiap malam tidur dengannya harus berapa banyak lagi dia membayar, sudah rugi malah harus tambah rugi lagi,, ohh.. tidak bisa dia memang miskin tapi bukan berarti dia bodoh, harus membayar pria untuk tidur denganya dengan harga ratusan juta.
" Tuan apa anda tidak berfikir?? Satu kali tidur dengan anda saya harus membayar dua ratus juta, jika saya tidur lagi dengan anda berapa banyak lagi saya harus membayar anda, anda fikir saya ini orang bodoh, mau membuang buang uang untuk anda " pekik Nayla sejujurnya dia sangat kesal dengan ide yang dia berikan padanya, bukan nya malah untung tapi malah buntung.
" jika kita tidur bersama kamu tidak perlu membayarku, tapi aku yang akan membayarmu, sepuluh juta sekali tidur " ucapnya sambil tersenyum smirk.
" anda sangat tidak adil tuan " ucap Nayla kesal, dia memang merasa kalau saga tidak adil, dulu ketika dia yang mengajak tidur dengan secara tidak sadar harus membayar dirinya sebesar dua ratus juta, tapi kenapa saat dia sendiri yang mengajak hanya akan membayar dirinya sepuluh juta, jelas sekali perbedaan nya.
" maksud kamu apa, kalau aku tidak adil padamu " ucap saga yang kebingungan.
" pada saat itu saya secara tidak sadar dan dalam keadaan mabuk meniduri anda, lalu anda meminta bayaran sebesar dua ratus juta, lalu sekarang secara sadar anda mengajak saya untuk tidur dengan anda tapi hanya mendapat bayaran sepuluh juta, itu perbedaannya jauh sekali tuan, kenapa harus begitu berbeda ?? " Saga menyunggingkan senyuman tipis, tenyata gadis ini bisa juga berpikir, tapi dia masih terlihat polos dan masih bisa untuk diakali. Dia juga ingin melihat sampai mana kepintaran nya.
" kamu tahu alasannya kenapa?? Karena aku adalah Sagara ... seorang ceo yang terkenal dan banyak gadis gadis yang ingin tidur denganku, sedangkan kamu... kamu hanyalah gadis biasa, seharusnya kamu bersyukur karena aku sendiri yang menawarkan nya padamu " ucap Saga lagi dengan nada sombongnya.
" anda pikir saya ini bodoh tuan ?? Maaf saya tidak setuju ..!! " ucap Nayla yang kesal sambil menautkan kedua alisnya dan mengerucutkan bibirnya, dan hal itu malah membuat Saga semakin gemas terhadapnya.
" kamu tidak mau ?? Baik.. kalau begitu secepatnya kamu siapkan uangnya, jika kamu tidak membayarnya siap siap saja kamu akan saya masukan ke penjara, ada begitu banyak saksi yang melihat dirimu yang memaksaku untuk tidur denganmu " seketika Nayla menjadi lemas, dia makin merutuki kebodohannya.
" baik beri saya waktu untuk mengumpulkan uangnya, saya akan bekerja dan mendapatkan uangnya " ucap Nayla walaupun sebenarnya dia tidak yakin dan juga tidak tahu harus darimana dia mendapatkan uang tersebut.
" baiklah jika kamu tidak mau jadi ' mainanku ' ingat hutang mu dua ratus juta bukan dua ratus ribu, dan aku ingin kamu secepatnya untuk membayarku, kalau tidak .. " Nayla mendekati Saga memasang wajah yang memelas.
" tuan beri saya waktu untuk melunasi hutang nya, saya akan bekerja keras agar uang itu cepat terkumpul " ucap Nayla dan menampilkan puppies eyes nya.
Seketika Saga meleleh melihat wajah gadis itu, ini terlalu mengemaskan buat Saga dia tak boleh melepaskan gadis itu, dia harus mendapatkannya, namun untuk saat ini dia harus menahannya, dan bersikap kejam dia juga harus mengikat gadis itu tanpa membuatnya merasa takut.
" memangnya kamu akan bekerja apa, jika tidak ingin jadi Mainanku.. " ucapan Saga membuat Nayla terdiam sesaat seperti sedang berpikir.
" emm... apa saja, aku bisa bekerja paruh waktu dicafe, menjadi kasir disalah satu supermarket, atau menjadi pembantu, apa saja yang penting aku tidak bekerja sebagai mainanmu " kemudian Nayla mendekati Saga walaupun rasa takut itu masih ada, dia raut kalau Saga akan menciumnya kembali.
" tuan beri saya waktu setahun, saya akan melunasi hutang itu, saya mohon ya..ya..ya.. "
" TIDAK.. !!! " bentak Saga, yang membuat Nayla terjengkit kaget, hal itu malah terlihat lucu dimata Saga dan ingin tertawa tapi dia berusaha untuk menahannya.
" satu tahun terlalu lama, paling lama tiga bulan kamu harus segera membayarnya, kalau tidak maka aku akan memaksamu untuk tidur denganku "
" hah... tiga bulan itu terlalu cepat tuan, bagaimana kalau enam bulan "
" tiga bulan atau tidur denganku " ucap Saga sambil wajahnya mendekati Nayla.
" I.. iya baiklah ti.. tiga bulan " ucap Nayla berbata sambil menjauhkan wajahnya, karena Saga terus saja mendekatinya.
Saga berdiri tegak, kemudian dia memanggil sang sekretaris Tomi.
Tak lama Tomi masuk kemudian Saga memerintahkan Tomi untuk membuat surat perjanjian, yang mengatakan bahwa Nayla akan membayar hutangnya dalam kurun waktu tiga bulan, jika dia tidak bisa melunasi dalam waktu yang ditentukan maka dia harus mau tidur dengannya.
Sebenarnya ini tidak adil untuk Nayla, tapi apa boleh buat pria yang ada dihadapannya ini sangat kejam, dia sangat membenci pria yang ada didepannya tersebut.
Setelah Nayla menanda tangani surat perjanjian itu, rasanya dia ingin menangis membayangkan dia harus bekerja keras siang dan malam, demi membayar hutang dikarenakan kebodohannya.
☆☆
" apaaa... maksud kamu orang yang tidur denganmu tempo hari adalah Ceo dari Calvin.corp Wahh.. hebat sekali kamu Nay, aku jadi sangat iri " ucap Rina sahabat Nayla yang ikut pesta mabuk saat kelulusan.
" iri pantat mu... bisa tidak kamu pelankan suara mu, lihat lah banyak orang yang memperhatikan kita, brengsek tuh orang tahu nggak, sudah kaya masih aja memeras pada orang miskin seperti ku.." ucap Nay kesal.
Rina tidak memperdulikan kekesalan Nayla, dia mengeluarkan sebuah majalah dari dalam tas nya kemudian dia langsung memperlihatkan gambar seorang pria tampan yang menjadi sampul majalah bisnis tersebut.
" coba katakan apa yang kamu maksud benar benar orang ini " ucap Rina penuh dengan pengharapan.
" iya dia bajingan itu "
" ha... yang benar Nay ??... aaa aku iri padamu Nay, aku ingin bertukar tempat denganmu, aku mau sekali jadi mainan Saga, aku juga ingin tidur dengannya melewati malam yang panas dan melelahkan " ucap Rina dengan manja dengan ekspresi yang terlihat seperti orang jatuh cinta yang bodoh menurut Nayla.
" apa kamu sakit Rin, dia itu pria yang kejam kamu tidak tahu hari ini dia begitu buruk dan juga kejam dalam memperlakukanku, dan dia juga memerasku, rasanya aku ingin sekali membunuh pria tersebut, mengunakan palu dan memecahkan kepalanya tersebut. " Nayla benar benar geram terhadap Saga.
" hati hati, kamu jangan terlalu membencinya, karena yang namanya benci sama cinta itu beda nya tipis banget Nay " ucap Rina memperingati Bella, sementara Bella dia acuh tak acuh pada perkataan Rina.
" eh.. ngomong ngomong kamu udah tahu belum kira kira bakal kerja apa untuk mecicil hutang kamu itu ?? " ucap rina kembali, dan hal itu membuat Bella menjadi tertunduk lesu.
" aku tidak tahu, harus bekerja apa " ucap nya dengan memelas, Rina nampak sedang berfikir lalu tiba tiba dia langsung punya ide.
" ahh... aku tahu, bagaimana kalau kamu kerja club malam saja " ucap Rina dengan antusias.
" club malam... jangan ngaco kamu Rin, kamu mau nyuruh aku buat kerja jadi wanita penghibur " ucap Nayla sambil melotot kearah Rina.
" yee... memang nya kalau kerja di club malam harus kerja jadi penghibur juga, temen aku ada yang kerja disana, tapi dia kerja bukan sebagai wanita penghibur, dia bekerja sebagai pengantar minuman, dan terkadang sebagai pemandu lagu" seketika raut wajah nayla berubah, dia jadi terlihat sedikit antusias.
" benarkah itu ?? Kalau begitu aku mau " ucap nayla dengan sedikit berbinar, dia berfikir malam dia bisa bekerja di club, dan siangnya dia bisa mencari pekerjaan lain sebagai tambahan.
" ya sudah, besok aku akan bicara dengan kak Lusi, siapa tahu masih ada perkerjaan nya "
" terima kasih Rina kamu emang sahabat yang paling baik sayang " ucap Nayla sambil memeluk Rina, dia tak peduli orang orang yang melihat pada mereka, mungkin mereka berfikir kalau mereka berdua adalah sepasang kekasih.
☆☆
Suara dentuman musik keras terdengar sangat merdu bagi para pencari hiburan malam disebuah bar and Club yang terkenal di ibukota.
Dan disalah satu kamar vvip terdapat tiga orang pria yang sedang berbincang.
Tomi Aji : sekretaris sekaligus asisten juga sahabat Saga.
Malfino Gibran : seorang ceo muda dibidang otomotif dan elektronik sahabat Saga.
Galang Satria : seorang ceo muda perusahaan dibidang food and resto, sahabat Saga
" jadi benar saat ini Saga punya mainan baru ?? " tanya Fino pada Tomi.
" iya itu benar " ucap Tomi
" bagaimana orang nya, apakah dia seorang model atau artis " tanya Galang yang penasaran.
" bukan kedua nya " Galang dan Fino saling pandang dan mereka saling menautkan kedua alis nya masing masing, mereka merasa penasaran jika bukan model atau artis, lalu apakah dia seorang pengusaha, atau seorang putri pejabat.
" lalu.. siapa gadis itu, apakah dia salah satu putri pejabat di kota ini, atau dia seorang anak pengusaha, katakan perusahaan mana, karena aku mengenal mereka semua " ucap Fino penasaran. Memang diantara Saga dan, Galang, Fino adalah orang yang paling suka menebar pesona dan bisa dibilang seorang playboy kelas kakap, wanita mana yang tidak akan tertarik pada rayuannya.
" tidak semua nya, kali ini selera tuan Saga berubah " ucap Tomi datar, Fino dan Galang pun saling melihat, mereka seperti memikirkan sesuatu.
" jangan jangan sekarang dia suka ' batangan ' "