Gara-gara mengerjai sistem, Gabrielle van Kohen dikerjai sistem!
Berawal dari ketidakpuasan, seorang penulis novel online mengacaukan format pesan pengajuan misi kepenulisan dan berakhir di dunia novel yang ditulisnya sendiri.
Nama tokoh: Jian Yue
Nama pena: Penulis Keparat
Judul buku: Almighty
Popularitas: Nol koma~
"INGIN POPULER TINGKAT DEWA? JADILAH AUTHOR DEWA!" ~Sistem Editor.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
“Benar-benar bintang gugur!”
Terdengar gumaman banyak orang.
Bei Tang Moran dan Tian Fu Yi masih membeku menatap tulisan yang terpampang di depan mereka.
Gabrielle mendesah sembari mengusap-usap dadanya.
Kaisar mengerling ke arahnya.
Semua mata mengikuti arah pandangnya, dan seketika, Gabrielle kembali menjadi sorotan publik.
Gabrielle tergagap dan terperangah. Bola matanya bergulir ke sekelilingnya.
Angka-angka bermunculan di atas kepala semua orang.
1%, 5%, 10%, 15%, 20%, 30%...
“Ini—”
Sistem Editor seketika muncul mengumumkan pembaruan informasi. “Selamat! Mendapat nilai suka... trrrrrrrrrrrrrrrrrrrt….”
Notifikasi audio Sistem Editor menipis dan teredam, berganti suara berderit mesin digital mirip efek frekuensi robotik yang sedang memindai.
Proses perhitungan poin bergerak dengan cepat dan berhenti di angka 50.000.
“Wuaaaaaahhh!” pekik Gabrielle hampir tak percaya. “Begitu bulat! Kalian tidak korupsi, kan?”
“Poin dihitung berdasarkan nilai suka semua karakter, pencapaian dan prestasi, pembentukan karakter dan penokohan, nilai kecerdasan, filsafat, dan bonus!” Sistem Editor menjelaskan. “Mendapatkan benda penting: seragam pejabat emas dan pelat otoritas. Untuk mengecek detail perhitungan poin, silakan buka Riwayat Pencapaian Anda. Total poin B Anda sekarang 50.000. Kekuatan terbuka, toko relevansi tersedia, solusi mudah tersedia. Silakan menikmati!”
Gabrielle mengedar pandang ke sekeliling, mencoba memperkirakan jumlah hadirin yang ada di situ—kurang-lebih seribu orang.
Tak disangka mereka semua menyukaiku! serunya dalam hati. Begitu senang hingga hampir lupa prioritasnya—nilai suka Bei Tang Moran.
Oh, iya! Berapa nilai sukanya sekarang? Gabrielle penasaran. Tapi kemudian suara Kaisar Langit mengalihkan perhatiannya.
“Dewi! Siapa namamu?” tanya Kaisar Langit seraya memutar tubuhnya menghadap Gabrielle.
“Jawab, Wángxià! Nama hamba Jian Yue!” jawab Gabrielle sambil membungkuk dengan kedua tangan tertaut di depan wajah.
“Hao!”~Bagus! gumam Kaisar. “Karena sudah berhasil memenangkan sayembara, seperti yang sudah dijanjikan, aku anugerahi kau…” Kaisar mengayunkan satu tangannya ke arah Gabrielle dan menambahkan, “Dewa Takdir Bintang Empat!”
SLAAAASSSH!
Penampilan Gabrielle berubah lagi. Pakaiannya berubah, tatanan rambutnya berubah, dan pelat emas yang menggelantung di ikat pinggangnya juga berubah.
Gabrielle terperangah memeriksa dirinya. Masih gaun hanfu sutra putih namun jauh lebih halus dan tentu saja lebih mewah dari segala segi, berlapis wai putih transparan bercorak emas dan jubah sutra emas. Rambut panjangnya yang ikal gelombang disanggul sebagian di puncak kepala dengan ditopang mahkota rambut yang juga dari emas.
“Wuaaaaaahhh! Pejabat Emas!” pekik beberapa orang tersengat rasa iri.
Pejabat Emas artinya pejabat kelas satu atau setara dengan pejabat istana. Bangsawan kelas dua dalam tatanan langit.
Ada perbedaan antara tingkat dan kelas, di mana angka satu adalah yang paling rendah dalam hitungan tingkat, sementara dalam hitungan kelas angka satu adalah yang paling tinggi.
Gabrielle memeriksa pelat emasnya dan mendapati nama Jian Yue telah terpahat di satu sisi, sementara sisi lainnya memuat simbol empat bintang dan dua baris tulisan, berbunyi: Dewa Takdir, Biro Astronomi.
Biro astronomi? pekik Gabrielle dalam hatinya. Aku tak ingat pernah menulis divisi ini!
Malaikat pencatat amal, mengabadikan anugerah itu di atas surat gulung sebagai Dekret Kaisar, kemudian menyerahkannya pada Gabrielle.
Gabrielle menerimanya dengan kedua tangan sambil berlutut di hadapan Kaisar.
Sebuah tanda seru besar muncul di atas kepala Kaisar Langit, menyala kuning dan merah secara bergiliran, berkedip-kedip, disertai suara peringatan mirip alarm kebakaran di gedung korporat di zaman modern.
Gabrielle tertegun mengerutkan keningnya. Tanda ini….
Sistem Editor berderit memunculkan kode NPC, disertai notifikasi berisi perintah baru, “Misi Tingkat Dasar diberikan! Misi Kepenulisan: menyelesaikan adegan yang dirahasiakan. Lokasi: Biro Astronomi!”
“Misi?” tanya Gabrielle nyaris terpekik. “Kaisar Langit adalah Pemberi Misi?!”
NPC artinya pemberi misi atau karakter bukan pemain.
Wuah! batin Gabrielle merasa takjub. Benar-benar terasa nyata!
Tapi…
Lebih baik tidak ambil risiko untuk mengurangi masalah, pikirnya. Biro Astronomi ini sepertinya bukan tempat yang mudah. Tolak saja! Ia memutuskan. Kemudian mengetuk tombol: TOLAK.
Tombol tidak merespons!
“Weh!” sembur Gabrielle menghardik Sistem Editor. “Apa ini?” protesnya tak sabar.
“Perintah kaisar tak boleh dilanggar!” Sistem Editor memverifikasi. “Misi tak dapat dibatalkan!”
“Sistem bobrok sialan!” sungut Gabrielle sembari mendengus dan memberengut. Kemudian melanjutkan aktingnya. “Xiè, Wángxià!”~Terima kasih, Yang Mulia! ungkapnya dengan terpaksa.
“Qǐlái ba!”~Berdirilah! perintah Kaisar.
Saat kerumunan itu mulai terpencar, Gabrielle terpisah dari Bei Tang Moran dan kehilangan jejaknya.
Mana dia? pikirnya ketakutan.
“Moran!” panggilnya kelabakan. Tatapannya yang panik menyapu sekeliling dengan sorot mencari-cari yang tajam. “MORAN!”
Di sisi lain, Bei Tang Moran juga sedang mencarinya di sela-sela kerumunan.
“MORAN!”
Bei Tang Moran mendengar panggilan itu, tapi tidak menemukan pemilik suaranya.
“MORAAAAAN!” Gabrielle sudah menjerit sekarang.
Di tengah kekalutannya, seseorang tiba-tiba menyergap pergelangan tangannya dan menariknya mendekat. Mendekapnya dan menyusupkan wajah gadis itu ke dadanya, kemudian membawanya berteleportasi.
SLAAAASSSH!
Mereka akhirnya mendarat, tapi karena masih gemetaran, Gabrielle tidak segera melepas rengkuhan itu, masih butuh menyandarkan diri sebentar untuk sekadar menenangkan napas, juga debar jantungnya yang tidak teratur.
“Mau sampai kapan kau akan memelukku?”
Suara itu membuat Gabrielle tersentak dan menarik wajahnya cepat-cepat.
Bukan Bei Tang Moran! Gabrielle menyadari.
Seraut wajah tampan dengan aura kelembutan tersenyum di atas kepalanya.
“Wa… Wángchú Diànxià!”~Putra Mahkota!
Ternyata Tian Fu Yi.
Gawat! pekik Gabrielle dalam hatinya. Secara spontan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, dan sungguh kalang kabut. Pakaianku….
“Melarikan Dewi dengan gegabah, tak tahu apakah Dewi bisa memakluminya?” Tian Fu Yi membungkuk dengan sikap elegan khas aristokrat.
Gabrielle menjatuhkan pandangannya ke bawah, memeriksa dirinya. Pakaianku... ternyata masih utuh, pikirnya hampir tak percaya, tapi juga merasa lega. Lalu mendesah dan mengusap-usap dadanya. Berusaha mengendalikan diri dan menenangkan dirinya.
Tian Fu Yi masih membungkuk ke arahnya, diam-diam mengangkat pandangannya dengan mata terpicing.
“Ah! Hahaha!” Gabrielle tertawa gelisah. “Salah hamba tak bisa membedakan orang. Hamba sudah bersikap tidak sopan. Ini salah hamba! Mohon Yang Mulia mengampuni,” tuturnya seraya balas membungkuk.
Sebenarnya apa yang terjadi? Gabrielle masih tak habis pikir. Apakah Bei Tang Moran mempermainkanku? Atau karena Kaisar telah mengganti pakaianku?
Tian Fu Yi meluruskan tubuhnya dan menyentakkan kipas lipatnya hingga membuka, kemudian mengipasi dirinya, diam-diam meneliti Gabrielle.
Gadis itu juga meluruskan tubuhnya seraya mengedar pandang. “Ini… di mana?”
“Wisma Swarloka,” jawab Tian Fu Yi. “Kediamanku!”
“Ke—” Gabrielle tergagap. Kediaman Tian Fu Yi? pekiknya dalam hati. Kenapa dia membawaku ke sini?
Oh, tidak! Ia menyadari. Rune pelacaknya!
Habislah! pikirnya.
“Situasinya agak mendesak tadi,” ungkap Tian Fu Yi memotong ucapan Gabrielle. “Dewi… tampaknya tidak terlalu nyaman berada di tengah kerumunan. Aku memberanikan diri untuk menarik Dewi keluar dari kerumunan. Tapi, karena saat ini Dewi sedang menjadi sorotan publik, tindakanku tadi bisa saja merusak nama baik Dewi. Jadi… aku membawamu ke sini,” tuturnya beralasan. “Kuharap Dewi tak keberatan!”
Gabrielle tertawa gelisah sekali lagi. “Tidak,” tukasnya sedikit kikuk. “Tentu saja tidak!”
Aku sama sekali tidak keberatan! Gabrielle menambahkan dalam hatinya. Seandainya di tanganku tak ada pola sialan ini!
“Karena sudah di sini, kenapa tak sekalian singgah di meja tehku untuk sekadar bersulang atas kenaikan jabatan Dewi?” Tian Fu Yi menawarkan. Lebih terasa seperti desakan lembut sebenarnya dibanding tawaran.
Membuat Gabrielle tak berdaya untuk menolak.
“Nà… Hǎo ba!”~Kalau begitu… baiklah! Gabrielle terpaksa menerimanya, sambil diam-diam memikirkan cara untuk menyelamatkan diri.
“Qǐng!”~Silakan! Tian Fu Yi melayangkan sebelah tangannya ke arah meja kayu hitam mengkilap di bawah sebatang pohon rendah tidak berdaun yang hanya ditumbuhi bunga dengan kelopak emas dan putik permata.
Saat mendekat ke meja itu, Tian Fu Yi terus menempel rapat di sisi Gabrielle, hingga bahu mereka saling bergesekan saat berjalan.
Tanpa mereka sadari, sepasang mata mengawasi mereka dari tempat tersembunyi.
😜😜😜
Semakin cantik, semakin berbahaya...!!!
Kecewa, ternyata masih "berpakaian"...
/Drool//Drool//Drool/
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌟🌟🌟🌟
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
😅😅😅
🔥🔥🔥🔥🔥
Ternyata Dewa itu berasal dari TELUR, lalu menetas...!!!
😅😅😅
💥💥💥💥💥💥💥💥💥
😅😅😅
Saya dianggap "penjahat" , padahal "mereka" yang penjahat sesungguhnya...
😅😅😅
Seperti agak kenal...???
Siapa dia sebenarnya ???
Dia hanya TERPESONA ....!!!
Susah ngelewatin yang bening-bening...