NovelToon NovelToon
Pusaka Pedang Tabut

Pusaka Pedang Tabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Sebuah senjata pusaka yg sempat menggegerkan dunia persilatan karena kehebatan nya, menjadi incaran banyak tokoh-tokoh pendekar yg berkeinginan untuk memiliki nya di saat senjata itu menghilang.

Dan bagi siapa saja yg akan berjodoh dengan pedang tersebut tentu akan menjadi tokoh dunia persilatan kelas wahid bahkan kemungkinan menjadi tokoh nomor satu tidak akan terbantahkan bila berhasil menggenggam senjata tersebut.

Baik dari kalangan putih maupun hitam saling berlomba guna mendapatkan pedang pusaka tersebut.

Nantikan kisah nya dalam cerita Pusaka Pedang Tabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#6 Mendung di atas Mudragha

Dengan cukup cekatan Diwandaka pun berhasil mendapatkan seekor ikan yg cukup besar , mungkin seekor ikan kakap merah.

Begitu di angkat nya ke atas dari celah balik batu itu, pemuda itu pun tersentak kaget karena mendengar,

" Lepaskan lah aku , niscaya aku akan menolong mu menyebrangi lautan ini"

" Hahhh "

Diwandaka kaget bukan kepalang, di tatap nya ikan kakap merah itu yg tertembus anak panah nya, akan tetapi masih bergerak seperti sedang menggeliat.

Memang terlihat dari mulut ikan tersebut yg bergerak-gerak, dengan cepat Diwandaka pun mematahkan anak panah nya seraya mencabut bagian ujung nya lalu melepaskan ikan itu kembali ke laut.

Begitu di lepaskan oleh Diwandaka ikan kakap merah itu masih sempat dua kali berputaran di sekeliling Diwandaka.

Bahkan ia menyebutkan bahwa kelak pemuda itu akan menjadi seseorang yg akan di hormati oleh banyak orang.

Baru setelah nya ia pergi berenang ke lautan bebas.

Diwandaka menjadi termenung melihat dan mendengar ucapan dari ikan kakap merah yg aneh itu, rasa lapar nya mendadak hilang.

Ia pun duduk di atas sebongkah batu besar yg berada di tepian tersebut, sesekali kedua belah kaki nya terkena deburan ombak yg datang tiada henti itu.

Setelah cukup lama di atas batu tersebut, pemuda yg berasal dari desa Semenyih ini pun beranjak kembali ke daratan.

Ia bertekad untuk menyebrangi pulau ini meskipun ia belum tahu apa yg akan terjadi di hadapan nya kelak.

Dengan semangat yg tinggi, pemuda itu pun mencari beberapa batang bambu yg memang banyak terdapat di tempat itu.

Setelah di rasa nya cukup barulah ia kemudian mengikat nya dengan menggunakan rotan.

Dalam waktu singkat ia pun telah berhasil membuat sebuah rakit kecil bahkan lengkap dengan pengayuh nya.

Hehm, lumayan lah, mudah-mudahan esok aku dapat menyebrangi lautan ini, berkata dalam hati pemuda itu.

Setelah seharian bekerja, ia pun beristrahat hingga malam tiba, pemuda itu tidak terbangun sekalipun.

Dan pada malam ini ia pun bermimpi kembali.

" Angger Diwandaka cucuku, segera lah engkau ke puncak gunung bayang, cari lah sebuah benda pusaka yg berupa pedang dengan pamor biru langit, mudah-mudahan dengan senjata itu , segala niat dan cita-cita mu akan berhasil, lakukan lah "

Itulah suara yg di dengar pemuda ini di dalam mimpi nya , dan suara itu berasal dari seseorang tua yg berjubah putih-putih bahkan jenggot dan alis nya pun berwarna putih.

Namun yg menjadi pertanyaan pemuda itu di dalam mimipi nya adalah bahwa lelaki tua itu memiliki dua buah tanduk di atas kepala nya yg mirip dengan tanduk seekor menjangan.

"Siapakah kau sebenar nya, eyang ?" seru Diwandaka.

Ia pun tersadar dari mimpi nya dan keadaan sudah menjelang pagi.

Perlahan pemuda itu turun dari tempat nya menginap yg ada di sebuah cabang pohon besar yg tidak berada jauh dari tepian laut itu.

Diwandaka pun bersiap untuk mengisi perut nya sebab satu harian ia tidak makan setelah mendapatkan ikan kakap merah kemarin itu.

Kali ini ia pun mencari makanan ke arah dalam hutan.

Anak panah nya pun segera berbicara, beberapa kali ia lepaskan , kelinci , ayam hutan dan bahkan burung kruak( ruak-ruak ) di dapat nya.

Hati pemuda itu amat senang sekali , ia segera menyalakan api dan mulai memanggang nya.

Aroma harum nan semerbak mewangi dsri aroma panggangan nya kali ini ternyata memancing beberapa ekor binatang lain seperti biawak dan kucing hutan.

Diwandaka yg memang sudah sangat mahir dengan senjata nya segera berhasil melumpuhkan beberapa ekor biawak tersebut dan membiarkan kucing hutan itu pergi.

Lumayan lah daging biawak ini dapat sebagai bahan makan cadangan ku saat berada di lautan, kata Diwandaka dalam hati nya.

Bergegas lah pemuda itu menuju rakit nya setelah ia selesai dengan santap pagi nya.

Di suasana pagi nan cerah ini., cucu dari eyang Ganda Puro ini pun mulai mengarungi lautan luas dengan menggunakan rakit nya.

Hati nya telah mantap untuk pergi ke sebrang sana.

Perlahan namun pasti pemuda itu mulai mengayuh rakit nya dengan menggunakan sebatang dayung yg ia buat dari batang pohon yg tidak terlalu besar.

Rambut nya yg tidak di gelung nya tampak riap-riapan di terpa hembusan angin laut.

Makin ke tengah rakit itu berlayar, hati Diwandaka mulai tampak gentar, ia sudah tidak melihat tepian lagi.

Gelombang ombak besar pun kini datang silih berganti menghantam rakit nya yg terlihat amat kecil itu.

Yg pada awal nya suasana yg begitu baik dan cukup cerah tiba-tiba saja berubah dengan begitu cepat nya, awan hitam yg besar terlihat menggantung di atas langit, hembusan angin semakin kencang seolah mendorong nya untuk kembali.

Arah angin itu berasal dari sebelah barat.

Dengan sekuat tenaga sambil di barengi ucapan doa-doa di dalam hati nya, Diwandaka berjuang sendirian melawan ganas nya sang samudra yg tampak nya kali ini seperti sedang murka.

" Dhuaaarrr "

" Blaaaarrr '

Beberapa kali suara guntur nan menggelegar di barengi cahya kilat yg saling sambar menyambar membuat hati pemuda itu ciut sebesar biji menir.

Apa yg harus ku lakukan , kata nya dalam hati.

Sebab ia merasa sudah ada di tengah perjalanan nya menyebrangi lautan ini.

Tetapi karena suasana yg sangat tidak menguntungkan ini, sempat terpikir di dalam hati nya untuk kembali.

Tetapi itu ia urungkan, karena di tengah samudra yg membadai ini ia dapat melihat ada sebuah daratan di ujung sebelah barat sana.

Dengan semua dan sisa-sisa tenaga nya , Diwandaka terus mendayung namun,.

" Blaaarrr "

" Dhumbhh "

" Braakhhh "

" Aaakhh "

Sebuah cahya kilat yg berwana merah terang menghantam di dekat nya dan menghancurkan sebahagian rakit nya ini.

Diwandaka pun terlempar jatuh ke dalam lauta, ia sempat hampir pingsan bila tiba-tiba saja ada seekor ikan merah yg mendekati nya.

Dan ikan tersebut seolah berkata kepada diri nya untuk terus bertahan.

Diwandaka pun menuruti nya, pemuda itu berusaha untuk menjaga kesadaran nya dengan tetap menggenggam senjata kesayangan nya yaitu busur dan anak panah nya.

Di peluk nya dengan sangat erat kedua senjata itu.

Tiba-tiba saja dirasakan oleh Diwandaka , tubuh nya seperti ada yg mendorong nya dan kali ini sangat cepat, di tengah samudra yg membadai itu, tubuh dari cucu Eyang Ganda Puro ini bergerak dan meluncur di atas lautan dengan di dorong oleh beberapa ekor ikan kakap merah.

Seperti janji nya sebelum nya , bahwa sang ikan akan menolong Diwandaka bila ia melepaskan.

Benar saja , Diwandaka pun berhasil sampai di tempat tujuan nya yaitu pulau yg ada di sebelah barat dari tempat tinggal nya semula.

Begitu telah mencapai pasir pantai, ikan-ikan kakap merah ini pun kembali berenang ke lautan bebas meninggalkan Diwandaka sendirian di tepian pantai.

1
Sopwan Gojali
bagus cerita nya
Windy Veriyanti
penempaan seorang Diwandaka yang kelak menjadi Pendekar Sakti 👊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan putus di tengah jalan
Windy Veriyanti
semakin menarik 👍
Walbadri Badri
ubdet nya sedikit
Redy Ryan Little
💯👍
Walbadri Badri
bagus
Windy Veriyanti
Diwandaka bagaikan dewa obat...
obat yang diberikannya sangat mujarab 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut,....!!!
Windy Veriyanti
sang junjungan yang belum terbuka tabir jati dirinya...
Windy Veriyanti
mulai seru 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan kasih kendor
Windy Veriyanti
sudah pengkhianat...tidak ksatria pula...
Windy Veriyanti
ikan jadi-jadian...👍
Windy Veriyanti
Pedang Tabut pergi mencari tuannya yang baru...yang memang layak memilikinya
Windy Veriyanti
tidak adakah seorangpun yang berilmu tinggi di istana Mudragha?
Windy Veriyanti
patih yang mbalelo
Windy Veriyanti
mulai menyimak 😊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut terus thor jangan kasih kendor
Zahira Zahira ahda safarina
up, up, up trus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!