Gandari adalah gadis desa yang menjadi sebatangkara karena ibunya telah meninggal dunia, namun ia dinikahkan dengan Prama~ seorang anak juragan tanah didesa Waringin. padahal keduanya masih sangat muda pada saat itu..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tuduhan
Keesokan harinya..
Cit.. Cit.. Cuit.. Cuit..
Suara burung dipagi hari saling bersautan, Prama baru membuka matanya setelah tertidur lelap semalaman.. Lalu ia melihat kearah Gandari yang tampak sedang menyisir rambutnya yang basah sembari menatap cermin..
"Neng.." lirih Prama sembari menggeliatkan badannya
Gandari pun menoleh dan tersenyum pada Prama
"Kang.. Sudah bangun?" seru Gandari dengan suara lemah lembutnya
"Kemarilah, neng!!" titah Prama sembari bangun dari rebahannya dan menepuk ranjang disebelahnya agar Gandari duduk disampingnya
Gandari pun mengangguk dan langsung duduk disamping Prama
"Ada apa, kang? Sepertinya serius sekali" tanya Gandari penasaran
Prama pun langsung menggenggam tangan lentik istrinya itu dan menatap dalam padanya
"Akang sudah memikirkannya.. Sepertinya akang akan bawa kamu ke kota secepatnya!! Bagaimana? Kamu mau, kan?" Tanya Prama dengan wajah berbinarnya
"Saya akan pergi kemanapun akang pergi.. Tapi memangnya akang sudah yakin? Apa disana akang sudah memiliki tempat tinggal untuk kita?" tanya Gandari memastikan
"Tentu saja ada atuh, neng!! Bahkan dari awal akang ke kota pun akang sudah beli sebuah apartement untuk akang tinggali bersama kamu.. Jangan hawatirkan soal itu!!" ujar Prama meyakinkan
Gandari pun langsung menundukkan kepalanya sembari meremas rok nya dengan erat
"Lalu kenapa sampai selama itu akang disana? saya pikir akang berubah pikiran makanya tidak kembali dan tak memberi kabar.. Haha.. Bahkan saya berpikir akang sudah mempunyai wanita lain dikota" ujar Gandari dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Ma-maafkan akang ya neng.. Akang terlalu sibuk sampai melupakan kamu. Makanya akang mau kamu ikut ke kota, biar akang juga punya penyemangat dan ada kamu yang menyambut akang kalau pulang kerja" ujar Prama berusaha menyakinkan Gandari
Gandari pun tersenyum dan menatap Prama sembari memegang pipi suaminya
"Yasudah.. saya percaya pada akang!!"
Prama pun langsung memeluk istrinya dengan erat, lalu menatap dalam pada Gandari berniat menc*um bibirnya
"neng.. Lagi yuk?" bisik Prama pelan
Sontak Gandari langsung mendorong bibir Prama pelan, lalu berdiri dari duduknya
"Nggak, sayang.. Jangan sekarang!! Aku harus menyiapkan makanan dulu untuk tamu akang. Akang pun harus mandi.. Setelah mandi langsung ke tempat tamu-tamu akang itu.. Masa tamu dianggurin!!' tolak Gandari halus
Prama hanya menepuk jidatnya pelan
"Ah!! Aku lupa ada mereka disini.. Hehe.. Iya sayang iya.. Akang mau mandi sekarang!!" ucap Prama sembari berjalan ke kamar mandi nya meninggalkan Gandari
Sementara Gandari hanya tersenyum penuh arti yang siapapun tak akan bisa mengartikannya..
*****
Gandari menghidangkan sarapan berupa nasi uduk yang berisi balado telur, orek tempe dan timun diatasnya. Tak lupa membawa teh hangat sebagai air minumnya
"Silahkan, A" ucap Gandari sembari menganggukkan kepalanya
"waaah enak banget keknya.. Gw mau lama-lama aja deh disini. Mana dilayani sama wanita secantik anda lagi.." celetuk David yang langsung disenggol tangannya oleh Rico
"Sadar bos! Dia istrinya si Prama anjir! Gilee lu ya" ujar Rico mengingatkan
"Bercanda gw jir! Serius amat lu!!" timpal David kesal
"Oh iya, Teh.. Prama nya kemana ya? Kok gak kelihatan?" tanya Danu penasaran sembari celingukan
"Ada.. Masih dirumah, A.. Tadi mandi dulu katanya" jawab Gandari apa adanya
"wahahaa mandi ya.. Pantes sih orang udah lama ya wkwkwk" goda David
"Lah emang kenapa kalo mandi, Vid?" tanya Zega dengan polosnya
"Yang tau-tau aja!! Wkwkwk" desis David terkekeh
Angel pun datang memakai celana pendek dan kaus ketatnya menghampiri mereka yang sedang makan, lalu menatap jutek pada Gandari sembari melewatinya tanpa permisi
"Hai gais.. Good morning!" sapa Angel
Gandari hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat cara berpakaian Angel yang tentunya kurang sopan dipandang bagi orang-orang didesa
"Ngel.. Sorry ya! kemaren bukannya lu dikasih tau buat pake pakaian yang disediakan si teteh ini dulu selama disini.. Kok sekarang lu pake baju begini? Tanya Danu menegur Angel
"Ck! Alaaah bodo amat lah! Toh kita cuma sebentar disini.. Besok kan juga balik!!" Jawab Angel acuh
"ngel.. Kita aja pake pangsi loh ngel saking menghargai si Prama takut dia ditegur sama orang-orang didesa ini.. Masa lu nggak?" timpal Rico
Angel pun menghela nafas kasar sembari menatap jengkel pada Gandari, padahal sedari tadi Gandari hanya diam
"Yaudah! Nanti gw pake kebaya kampungan itu lagi.. Puas lu semua?" jawab Angel jutek
Semua yang ada disana pun merasa malu dengan perkataan Angel, terlebih Angel begitu blak-blakan didepan Gandari
"Yasudah.. Kalo gitu saya permisi ya, teh.. A.." ucap Gandari pamit
"Iya sok silahkan, Teh.." jawab Danu
Gandari pun melangkah keluar, namun malah berpapasan dengan Felicya yang memang sengaja menunggu Gandari diluar sembari melipat tangannya didada
"Gw mau bicara sama lo!!" ucap Feli dingin
"Mangga, Teh.. Silahkan ikuti saya" timpal Gandari sopan sembari mengisyaratkan agar Felicya mengikutinya ke suatu tempat
Gandari pun membawa Felicya ke belakang pondok yang mengarah langsung ke perkebunan luas. Namun disana sangat sepi
"Ada apa ya, teh?" tanya Gandari penasaran
"To the point aja.. Semalem lu ngomong apa?" tanya Feli dengan wajah judesnya
"Ya? Maksud teteh apa?" tanya Gandari bingung
"Halaah gausah pura-pura b*doh lu ya! Udah jelas semalem lu nyegah gw buat kabur. Mana ngomong gak jelas lagi!!" tukas Feli kesal
"Maksudnya teteh berniat kabur? Kenapa teh? Apa disini kurang nyaman ya? Lalu memangnya saya ngomong apa sama Teteh? Orang semalam saya tidur bersama kang Prama kok" jawab Gandari dengan wajah polosnya
Felicya mengepalkan tangannya dengan erat saat mendengar Gandari semalam bersama Prama
"Lu jangan main-main sama gw ya! Udah jelas lu semalem ketemu gw!!" bentak Feli kesal
"Saya gak bohong!! Semalam saya tidur bersama kang Prama.. Saya tidak keluar malam, Teh!!" tukas Gandari membela diri
Tiba tiba Felicya langsung mendorong tubuh Gandari hingga Gandari hampir jatuh, namun beruntung Prama langsung sigap menangkap tubuh istrinya hingga tidak jadi terjatuh
"Akang.." lirih Gandari menyadari keberadaan Prama yang tiba-tiba berada dibelakangnya, namun Prama malah menatap nyalang pada Felicya
"Ini ada apa, sih? Pantes ya berbuat kasar gitu sama pribumi, Fel? Terlebih dia itu istriku, gak bisa ngomong baik-baik emang?" tanya Prama kesal. Ia tau Feli dan Gandari sedang bersama karena Rico melihat mereka berdua berjalan ke belakang. Rico amat hawatir jika Feli membicarakan soal hubungannya dengan Prama pada Gandari, makanya Rico langsung memberitahu Prama
"Berisik kamu, Prama!! Tanya istrimu kemarin dia ngomong apa sama aku!" bentak Feli sembari menunjuk-nunjuk pada Gandari
"Kang, semalam aku beneran tidur sama akang, kan? Teteh ini bilang aku nyegah dia buat kabur dan ngomong yang aneh-aneh.. Aku gak tau, kang!! Aku kan tidur karena kelelahan. Masa aku ngelindur sampe kayak gitu!" adu Gandari sembari memegang tangan Prama, Feli yang melihat itu langsung marah seketika
"Lah iya.. Dia tidur sama aku kok! Kamu ngomong apa sih, Fel? Kamu halu ya?" timpal Prama yang memang seingatnya Gandari tidur bersamanya. Gandari tersenyum penuh arti mendengar pembelaan Prama
Felicya semakin kesal dan menatap nyalang pada keduanya
"Yaudah.. Bodo amatlah! Tapi Pram.. Jangan lupakan malam saat kita mabok di club itu ya.. karena saat ini gw telat datang bulan!" ucap Felicya menatap tajam pada Prama
Deg! Prama kaget bukan main.. Ia menelan salivanya menatap Gandari