dari aplikasi salah satu dating ku install di ponsel ku, untuk mengisi waktu gabut ku dan juga aku baru saja kehilangan pekerjaan ku, karena seseorang yang ku anggap baik ternyata dia lah yang membuat ku kehilangan pekerjaan ku, lalu aku juga menulis novel, ketika menggunakan aplikasi dating itu aku mengenal pria yang membuat ku nyaman untuk mengirim pesan singkat, dia selalu menyempatkan waktu untuk merespon pesan dari ku melalui ponsel kita masing masing, dan dari awal aku hanya iseng mengenal pria tersebut dan karena dia lebih matang usianya dari ku, yang selalu ku panggil suhu yang sudah ku anggap seperti seorang kakak, semua keluh kesah ku selalu ku curahkan kepada dia, dan aku semakin merasa nyaman mengenal dengan pria yang ku kenal secara online, dan tidak tahu perasaan itu tumbuh begitu saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifah Dewi Masithoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Livy bertemu dengan dia
Livy pun kembali ke mobil karena tidak ingin membuat kedua temannya menunggu lama dirinya.
"bagaimana sudah bertemu dengan pak Ezra" ucap Dyani yang bertanya lebih dulu dan di ikuti oleh Franny, yang menanyakan tentang istri pak Ezra dan dia menjawab jika dirinya tidak bisa menunggu lama, sehingga memutuskan untuk menitipkan kacamata itu kepada salah satu maid yang dia temuin.
"bagus deh jika tidak bertemu dengan wanita itu" ucap Franny karena tahu jika wanita itu yang lain istri dari tuan Ezra seperti apa, meski sudah beberapa kali bertemu dan hanya beberapa kali menyapa, akan tetapi Franny tidak menyukai karakter yang dimiliki oleh wanita itu.
Dan Livy tidak menceritakan hal itu kepada kedua temannya, meski Dyani tahu betul jika akan ada adegan romantis antara sepasang suami-istri tersebut, dan dia juga menganggap Livy beruntung karena tidak melihat sepasang suami-istri yang sedang di mabuk asmara, meski dia hanya menjawab dengan senyuman karena dia tidak ingin mengatakan hal yang sejujurnya.
keesokan harinya Livy bekerja seperti biasa dan menganggap tidak pernah terjadi sesuatu, atau melihat sesuatu di rumah atasannya tersebut.
Dan kini Livy akan melihat wanita itu yang akan datang ke perusahaan untuk menemani sang suami nya tersebut, dan kini Livy sudah terbiasa untuk kehadiran wanita itu, karena memang dirinya tidak memiliki perasaan khusus untuk pria itu.
*aku juga sangat merindukanmu* ucap Livy melalui ponsel nya yang kini dia berada di rooftop, yang disana terdapat caffe dan beberapa karyawan datang kesana jika merasa bosan di kantin, dan Livy tidak sendirian dia bersama dengan kedua teman temannya.
"apakah kamu masih belum memberi tahu dia, jika kamu dan dia sudah berada di kota yang sama" ucap Franny dan Dyani yang menjawab karena tahu, jika Livy belum memberitahu kepada sang kekasihnya nya.
"nanti tidak untuk sekarang, dia terlalu sibuk dengan pekerjaan nya, aku tidak ingin menganggu waktunya" ucap Livy dengan enteng nya, karena dia tahu bukan hanya pekerjaan yang membuat nya tidak memiliki waktu untuk dirinya, dan karena ada alasan yang lain yang membuat nya harus sabar dengan kondisi saat ini, dia tidak ingin egois dan rasa perasaan nya terlalu besar untuk dia, sehingga mengabaikan hal itu dan meski dia selalu menghilang tanpa kabar, Livy selalu sabar menunggu kabar dari sang kekasihnya.
"seperti nya kamu sangat mencintai dia" ucap Dyani dan Franny setuju dengan pendapat nya, dan memang benar jika Livy akan tersenyum bahagia berserta ekspresi berubah 360°, seperti wanita di mabuk asmara hanya karena sebuah pesan singkat, dan itu membuat mereka berdua tidak habis pikir dengan Livy, bisa bertahan tanpa bertemu dengan sang kekasihnya.
"pantas saja layar di ponsel ada foto dia dengan kekasihnya, dan tidak mungkin Livy dia melirik pria lain" ucap Dyani yang melihat layar depan ponsel milik Livy yang masih menyalah, dan disana memang terpasang foto dirinya dengan sang kekasihnya yang sangat misterius, akan tetapi wajah nya yang tertutup dengan buket bunga.
"apakah kalian merayakan 1 tahun jadian di Bali, dan aku tahu tempat itu" ucap Franny yang menceritakan jika dirinya memang pernah datang ke tempat tersebut, dan pemandangan disana sangat indah buat sepasang kekasih.
"kalian pasangan yang sangat romantis meski jarang bertemu kalian tetap bisa se romantis ini" ucap Dyani dan Livy hanya bisa tertawa jenaka, karena dia tahu betul selama berpacaran dengan dia lebih sering bertengkar, karena ha sepele dan sering mengalami salah paham antara Livy dan sang kekasihnya, akan tetapi hubungan mereka akan membaik jika keduanya saling menurunkan ego nya masing-masing.
"jadi dia sudah memiliki kekasih, pantas saja dia seperti cuek dan tidak peduli" gumam seseorang yang diam diam mendengarkan pembicaraan ketiga wanita itu, dan dia juga merasa penasaran pria mana yang membuat wanita itu tidak melirik pria mana pun.
"aku juga jadi pengen berlibur ke Bali" ucap Dyani dan Franny membuat rencana untuk berlibur ke Bali, bersama pasangannya masing-masing akan tetapi Livy hanya mengangguk setuju, meski belum tahu apakah sang kekasihnya bisa atau tidak.
"semua berkas sudah saya siapkan dan file powerpoint sudah saya kirim melalui email" ucap Livy dan dia mengangguk paham lalu mereka bertiga menuju ke lift untuk menuju ke sebuah perusahaan, dan memang sudah bekerja sama untuk sebuah proyek.
Livy duduk di depan samping Jack yang menyetir mobil, dan sedangkan tuan Ezra berada di kursi belakang, 30 menit perjalanan kini telah sampai di perusahaan ternama di kota Jakarta, salah satu pegawai dari perusahaan tersebut menyambut kedatangan nya lalu mengantarkan ke ruangan meeting.
"Bapak sudah menunggu di ruangan" ucap wanita itu setelah mempersilahkan masuk dan dia pun selesai dengan tugasnya, lalu kembali tempat kerja nya.
"selamat datang pak Ezra dan pak Jack" ucap salah satu pria yang berdiri lalu menyambut kedatangan para tamu tersebut, ketika melihat para tamu telah masuk ke ruangan tersebut, dan di ikuti oleh pria dan wanita yang juga menyambut kedatangan ketiga orang tersebut.
"Mari duduk" ucap pria itu lalu mereka pun duduk di kursi yang sudah tersedia disana.
"baik mari kita membahas proyek yang akan kita kerjakan" ucap Jack lalu Livy di bantu oleh staf wanita itu untuk melakukan pekerjaan nya, dan kini mereka memulai pembahasan proyek antara kedua perusahaan tersebut, dan menemukan hasil yang saling menguntungkan dari kedua bela pihak, setelah staf dari pihak perusahaan Ezra maupun perusahaan tersebut sudah sepakat.
Pria itu seperti memberikan kode dan Livy memahami kode tersebut, lalu meminta izin untuk menumpang ke toilet dan staf wanita tersebut mengantarkan Livy ke toilet.
"terimakasih nona" ucap Livy dan wanita itu mengangguk paham, lalu dia pun pergi meninggalkan Livy di toilet, setelah merasa aman dan seperti nya wanita itu telah kembali.
Livy pun ikut keluar dari toilet dan berjalan menuju ke bukan arah ruang meeting, dan sebuah tangan panjang menarik lengan Livy secara tiba-tiba, dan pria itu memandang sangat intens kepada Livy dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, sedangkan Livy seperti merasa bahagia bukan perasaan marah atau kesal dengan perilaku pria tersebut, akan tetapi dia memeluk pria itu dengan erat.
"ini bukan mimpi bukan kita bertemu disini" ucap Livy yang masih dalam pelukan pria tersebut, dan begitu pun dengan pria itu membalas dengan sebuah pelukan.
"aku tidak menyangka jika kamu bekerja disana, jadi ini yang kamu sebut sebuah kejutan" ucap Livy dan dia mengangguk sebagai jawaban, lalu pria itu mencium kening Livy beberapa kali, dan membuat Livy sangat merasa bahagia karena saat ini dia bisa bertemu dengan sosok pria yang selama ini dia rindukan.
"aku juga tidak menyangka bisa bertemu dengan kamu disini" ucap pria itu yang merasa sangat bahagia bisa bertemu wanita itu, akan tetapi mereka tidak bisa bertemu dengan waktu yang lama, lalu memutuskan untuk kembali ke ruangan meeting, Livy lebih dulu kembali dan di ikuti oleh pria itu.