Pernikahan jarak jauh yang semula harmonis berubah seketika saat Alena membaca pesan yang tak sengaja dibaca saat suaminya sedang mandi.
Bunyi pesan penuh kerinduan dari wanita bernama Clara ,membuat pernikahan mereka retak seketika saat Bagaskara mengakui bahwa Ia telah menikah dan punya anak laki-laki diluar kota.
Dan yang lebih menyakitkan lagi untuk Alena adalah pengakuan suaminya yang tidak bisa hidup seorang diri diluar kota sana,padahal Alena bukan tidak mau mengikuti suaminya,tapi ada Ibu mertua yang Alena harus rawat karena sakit.
Sejak saat itu,Alena mati rasa dengan suaminya.Bagaimana akhirnya Alena menjalani pernikahannya?Apakah Ia akan memutuskan untuk bercerai?
Ikutin kisahnya disini ya
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dari Kapan Mas?
"Jelaskan ini apaan Mas!!Siapa Clara itu?kenapa dia mengirim pesan seperti itu sama kamu?",teriak Alena saat suaminya keluar dari kamar mandi.
Bagaskara merebut ponsel ditangan istrinya dengan kencang,sampai meninggalkan bekas luka kecil ditangan Alena.
"Lancang kamu Alena!aku sudah bilang sama kamu,jangan sentuh ponsel milikku!!karena itu privasiku",jawab Bagaskara dengan wajah marahnya mencoba memutar balikkan kesalahannya.
"Kita suami istri Mas...,aku berhak tau apa yang kamu lakuin diluar sana,apalagi kita jarang ketemu Mas,cepat jelaskan siapa Clara itu?kenapa dia kangen sama kamu Mas...?Ayo jawab pertanyaanku Mas...",teriak Alena sekali lagi dengan suara yang lebih tinggi.
Bagaskara menyeret Alena masuk kedalam kamarnya karena takut jika kemarahannya terdengar sampai ketetanggga.
Alena duduk berhadapan dengan suaminya yang terlihat sangat marah.Suasana hening terjadi saat keduanya sama-sama mencoba menetralkan emosinya masing-masing.
"Clara itu istriku diluar kota,kita telah menikah siri selama 2 tahun",jawab Bagaskara dengan mulut ringannya.
PLAKKKK
PLAKKKK
Kemarahan tak dapat dihindari oleh Alena saat suaminya dengan gampangnya mengatakan bahwa dirinya telah menikah lagi.
"Kurang ajar kamu Mas!!aku disini kamu jadiin Babu untuk ibumu dan aku mencukupi kehidupanku sendiri karena uang yang kamu berikan hanya cukup untuk membeli keperluan dan obat Ibumu,ternyata kamu diluar sana enak-enakan telah menikah siri,Kejam kamu Mas!!!bahkan setelah dua tahun aku baru tau,gila kamu Mas ..,mulai saat ini kita bercerai!!",ucap Alena dengan dada bergemuruh seakan semua perasaan hadir secara bersamaan.
"Ini karena aku tidak bisa hidup sendirian diluar sana Alena!aku kesepian,aku ingin kehangatan dan aku juga butuh orang untuk menyalurkan hasratku,kalau aku harus menunggu pulang kerumah ini,aku tidak kuat menahannya dan aku juga tidak mau jajan sembarangan diluaran sana,itulah mengapa aku nikah siri,tolonglah Alena ..,selama 2 tahun ini hubungan kita juga baik-baik aja,jadi udahlah anggap aja tidak ada masalah apapun".
Alena yang geram dengan jawaban suaminya,emosi kembali merasuki tubuhnya.
"PRANGGGGGG"
Alena melemparkan gelas yang ada didekatnya.
"Keterlaluan kamu Mas!!Kamu anggap aku apa Mas?aku disini pagi-pagi harus bangun mengurus rumah dan mengurus Ibumu sebelum aku berangkat kerja,bahkan tak jarang aku melupakan sarapan pagiku hanya karena kesibukanku yang tak ada habisnya,hari libur aja aku gunakan untuk membawa Ibumu keRumah Sakit untuk kontrol atau Fisioterapi,bahkan kamu yang anak kandungnya tak melakukan itu untuk Ibumu,kamu jahat Mas,kamu jahat!!!'.
"Aku bahkan sering menangis dan kelelahan seorang diri tanpa kamu tau Mas,aku juga ingin menjadi istri yang selalu bersama suaminya,tapi apa yang kamu perbuat Mas?kamu menyakitiku Mas,kamu membuatku hancur seketika,ini bukan hanya tentang kamu menikah siri,tapi kamu juga menganggap rendah aku Mas...,Apa karena aku yatim piatu jadi kamu bisa semena-mena seperti ini?kamu bayar semua kebaikanku dengan penghianatan,kalau gitu Ayo kita bercerai Mas,urus Ibumu sendiri karena aku akan keluar dari rumah ini dan mengontrak diluar sana".ucap Alena dengan suara tegasnya.
Alena bergegas mengambil koper dari atas lemarinya dan memasukkan beberapa pakaian kerja yang masih layak pakai,serta kebutuhan lainnya yang dalam sekejap rapi.
"Silahkan urus Ibumu sendiri Mas,atau kalau perlu istri sirimu suruh kesini mengurusnya,karena aku jamin dia juga bakal nggak mau melakukan itu",
Bagaskara mendekati Alena,namun Alena terus menjaga jarak secara perlahan.
"Alena...,Clara tak mungkin bisa melakukan apa yang kamu suruh,karena dia kini sedang memiliki bayi yang berusia 3 bulan".
Jederrrrrrr,seperti Bom yang meledak dengan kencangnya,begitu juga dengan kebenaran yang baru terungkap setelah sekian lama.
Perlahan air mata Alena mulai turun dengan derasnya."Apa karena ini kamu tak memberiku nafkah Mas?Apa karena ini juga kamu jarang pulang beberapa bulan terakhir,aku nyerah Mas,aku nyerah dengan semua ini,silahkan kamu menjadikan Clara satu-satunya dihidupmu Mas,ini terlalu menyakitkan Mas...".
Alena perlahan menghapus air matanya dan keluar membawa kopernya,namun tiba-tiba dari kamar Ibu mertuanya suara benda jatuh terdengar dengan kerasnya.
PRANGGGG
Alena segera berlari dan mendapati Ibu mertuanya yang terjatuh dengan serpihan gelas berceceran dimana-mana.
"Ibu mau apa?Ibu mau minum?",tanya Alena sambil membantu Ibu mertuanya kembali duduk diranjang kasurnya.
Perasaan bersalah serta kasian hadir begitu saja dalam benak Alena saat melihat Ibu mertuanya yang menderita stroke terlihat sedih karena pertengkaran Alena dan juga Bagaskara.
Bagaskara yang melihatnya hanya terus mengoceh tanpa mau membantu Alena yang dengan penuh kehati-hatian membersihkan serpihan gelas yang berceceran dimana-mana.
"Alena...,luluhkan hatimu sebentar,Ibuku membutuhkanmu saat ini,tolong jangan pergi dari rumah ini,aku akan berusaha membawa Clara suatu saat nanti kerumah ini,tapi saat ini tolong disini sama Ibuku,karena aku harus kembali keluar kota untuk bekerja,aku juga berjanji akan lebih adil mulai saat ini,aku juga akan sering pulang menengok kalian",ucap Bagaskara dengan suara yang lebih rendah,namun tetap saja tak bisa membuat amarah dan rasa kecewa yang hadir dalam benak Alena akan hilang begitu saja.
Ibu mertuanya yang sudah kembali tiduran diranjang kasurnya,membuat Alena mengajak suaminya untuk berbicara serius.
"Kalau Mas akan kembali keluar kota saat ini juga,aku hanya ingin Ibumu bukan lagi aku yang mengurusnya,silahkan kamu membayar orang untuk mengurus Ibumu sendiri,karena aku akan bekerja dan mempercantik diriku sendiri,karena setelah Clara kerumah ini,aku yang akan keluar dengan sendirinya,dan satu lagi,mulai hari ini kita hanya hidup bersama karena status dan karena Ibumu yang hidup sendirian",ucap Alena dengan ketegasan disetiap kata-katanya.
"Baiklah Alena....,aku akan menuruti apa keinginanmu,asal kamu jangan pergi dari rumah ini,jujur aku masih mencintaimu Alena...,Aku menikah hanya karena ingin melampiaskan hasratku daripada aku harus jajan diluaran sama,aku tau ini menyakitkan,tapi semuanya sudah terjadi dan baik-baik saja selama ini,jadi tolong maafkan aku...",ucap Bagaskara pasrah.
Alena diam tapi hati dan pikirannya tidak bisa percaya begitu saja dengan suaminya,Ia bertekad untuk mencari tau sendiri apa sebenarnya yang terjadi.
Sedangkan Bagaskara bersorak bahagia didalam hatinya,Kini Ia akan menikmati pernikahannya dengan Clara tanpa harus bersembunyi-bunyi.
"Alena...Alena...,dasar wanita bodoh,emang enak aku jadiin Babu dirumah tangga kita sendiri,itu karena kamu yang tak bisa tampil modis,membuatku risih setiap ngeliat kamu yang nggak berubah dari dulu",gumam Bagaskara dengan senyum jahatnya.
Note :Hai Hai Hai....,kita ketemu lagi,jangan bosen-bosen ya sama ceritaku,karena aku masih terus belajar mencari topik Novel yang disukai pembaca.
Terimakasih yang sudah menyempatkan mampir
Selamat membaca!!!