NovelToon NovelToon
PRIA DINGIN UNTUK ECA

PRIA DINGIN UNTUK ECA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Eca Permatasari janda ditinggal mati yang harus berjuang untuk meneruskan hidup tanpa suami tercinta.

Dikenalkan dengan Eldhin, pria muda yang mengalami nasib serupa ditinggal pasangan nya.

Namun Eldhin ditinggal karena kekasih nya menikah, membuat sifatnya menjadi dingin karena frustasi yang dia rasakan.

Disaat Eca sudah mencintai Eldhin, ada sebuah kejutan besar yang terjadi di kehidupan pernikahan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Perempuan Sejuta Luka.

Suasana hening kembali menyelimuti ruang tamu rumah Eca, kini Eldhin bersandar di sofa sambil melihat jam tangan, bosan sekali rasa nya dia berada disini. Eca juga sore itu ingin mengunjungi perusahaan nya, karena ada hal yang harus dia urus disana.

Sambil menunggu Eca berdandan, Eldhin membaca buku yang sudah di sediakan oleh Bu Idah. Pria itu terbilang suka sekali membaca buku, apa lagi untuk mengisi waktu gabut nya.

"Din, kamu suka banget baca buku ya?" Tanya Bu Idah.

Eldhin yang dari tadi fokus menunduk kepala langsung mendongak tipis menatap wajah Bu idah dengan senyuman datar "Iya Bu, aku dari kecil suka baca buku" Kata Eldhin dengan nada sopan.

"Mirip banget ya sama Eca, tapi Eca lebih suka baca novel di ponsel" Kata Bu Idah dengan suara serak nya.

Eldhin tidak peduli dengan itu, tapi berhubung dia berhadapan dengan orang tua, Ia memilih untuk bertanya yang sama sekali tidak ada niatan di isi kepala nya "Selain baca novel, apa lagi Bu" Tanyanya dengan wajah datar.

"Suka nyanyi di WC, nonton film di laptop, baca komik, tapi Din kamu tau gak? akhir-akhir ini Eca kembali ceria setelah kenal sama kamu Din" Kata Bu Idah.

Eldhin menurunkan kedua alisnya, karena penasaran dia langsung memberi pertanyaan kedua "Emang dia orang nya pemurung Bu?" Katanya.

"Iya selama bertahun-tahun, pasca ditinggal mati oleh suami nya, Eca berusaha keras untuk menutup kesedihan di balik senyuman palsunya" Kata Bu Idah.

Perkataan Bu Idah yang itu sedikit membuat Eldhin kepikiran, ternyata bukan hanya dia yang mengalami kegagalan cinta. Sialnya wanita yang dikenalkan neneknya bernasib sama dengan dia, tapi berbeda situasi.

"Oh iya Bu, kalau Eca itu pernah kecelakaan pesawat ya?" Tanya Eldhin yang ketiga kalinya, seakan Eldhin kepo dengan riwayat kehidupan nya Eca.

"Iya, saat kecelakaan itu, seluruh keluarga sudah pasrah dengan kematian Eca, termasuk nenek Din" Kata Bu idah menyeka air mata di sudut matanya. Eldhin terdiam, seakan dia tenggelam di dalam cerita Bu Idah. "Tapi Allah baik, mengembalikan Eca dalam keadaan masih hidup" Kata Bu Idah.

"Oh iya kamu kenal Fatimah?" Tanya Bu idah yang sekarang memberi kesempatan untuk Eldhin berbicara. Tapi dia tidak berbicara, Eldhin hanya merespon menggeleng kepala.

"Dia punya anak, tapi anaknya itu dari benih mantan suami Eca yang telah meninggal Din" Kata Bu idah. Eldhin bereaksi kedua mata menyipit tajam, ia sangat terkejut. Dan tidak mau tahu siapa itu Fatimah, padahal kemarin dia pernah ribut dengan nya sewaktu di restoran ayam penyet.

"Fatimah ada disini, dia orang asli Jakarta yang dibawa Eca untuk masuk perusahaan nya, karena Eca mau merangkul dia untuk membesarkan anak yang bernama Ravid, Ravid itu anak kandung Fatimah yang nenek bilang tadi nak, benih dari suami Eca yang bernama Niko" Kata Bu Idah.

"Hmmm" Kata Eldhin singkat, dia mulai bingung mau jawab apa.

"Setiap minggu Eca pernah bilang ke nenek, kalau dia sering berkunjung ke rumah anak dari suaminya" Kata Bu Idah yang terus membuat Eldhin semakin bingung mau merespon apa lagi selain tatapan datar dan kerutan kening, ingin sekali memberhentikan obrolan, tapi Eldhin takut dosa, untung nya Eca sudah turun dari tangga dengan pakaian setelan kantoran yang sangat berwibawa.

"Maaf nunggu lama" Kata Eca yang berhenti di anak tangga terakhir. Tangan nya penuh dengan tumpukan berkas, dan pundak nya sedang mengemban tas hitam berisi laptop pribadinya.

Eldhin menoleh dan tidak tersenyum, dia hanya memasang wajah datar seperti biasa. Dia bangkit dari duduk dan menyalimi punggung tangannya Bu Idah, disusul Eca setelahnya.

"Eca pergi dulu ya nenek, Assalamualaikum" Kata Eca.

"Walaikumsalam" Jawab Bu Idah.

Mereka berdua lekas masuk ke dalam mobil hitam milik Eca, sampai nya di dalam mobil Eca sibuk membereskan barang-barang bawaan nya, sedangkan Eldhin sendiri menatap ke arah depan, hati dia sedikit tersentuh dengan cerita dari Bu Idah. Sampai dia sering bolak balik kepala untuk menatap Eca dan menatap jalan raya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!