NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 HKSI

Kehadiran Retno membantu meringankan pekerjaan Bu Tantri dan Susan adik nya, Bu Tantri yang selalu pergi jualan bersama suami dan Sultan anak laki-laki nya selalu pulang sore hari.

Kemarin-kemarin sebelum Retno tinggal bersama ke dua orang tua nya, Susan lah yang selalu membantu Bu Tantri membersihkan rumah serta menyiapkan makanan untuk ke dua orang tua nya.

Kini Susan tidak terlalu capek dan tidak terlalu sibuk karena ada Retno, biasa nya Susan selalu bolak balik untuk membersihkan rumah nya dan juga rumah ke dua orang tua nya.

Seperti biasa pak Mahpud dan Bu Tantri selalu duduk di ruang keluarga setelah melaksanakan sholat isya, biasa nya mereka hanya duduk berdua saja tapi sekarang rumah sedikit ramai karena kehadiran Retno dan Bela.

"Ayah, ibu, besok Retno mau ngambil motor kesana, Retno titip Bela yah?"

"Sama siapa kamu kesana?" Tanya pak Mahpud.

"Sendiri Yah sekalian mau ngasih kunci rumah."

"Memang nya Ardan kemarin tidak ada di rumah?"

Retno langsung mencari alasan karena sampai kapan pun ke dua orang tua nya tidak boleh ada yang tahu masalah Ardan yang sudah berkata kasar kepada diri nya.

"Waktu Retno pergi kemarin Ardan memang sedang pergi ke rumah teman nya, Retno sudah berusaha menghubungi nya tapi Ardan tidak menerima panggilan Retno." Retno berbohong tentang Ardan.

"Gimana sih anak kamu itu, bukan nya membantu ibu nya malah asik bermain sama teman-teman nya, kenapa anak kamu tidak melamar pekerjaan ke toko-toko atau pabrik sih."

Retno hanya menghembuskan nafas nya dengan sedikit kasar, memang ini salah nya karena tidak berani jujur kepada ke dua orang tua nya dan Retno harus terima jika ke dua orang tua nya membicarakan Ardan anak nya.

"Yah mau gimana lagi bu, mungkin Ardan belum ada niat dan belum mau kerja, di paksa pun percuma jika Ardan masih senang bermain."

"Lihat anak sodara dan tetangga disini, anak-anak nya sudah pada kerja walaupun hanya menjaga toko."

Retno kadang kesal dengan ke dua orang tua nya yang selalu membandingkan kehidupan dirinya dan juga Ardan dengan orang lain.

"Mah, Bela ngantuk."

"Kamu tidur duluan saja nak."

"Bela mau di temani mamah."

"Ya sudah kamu temani Bela saja sana, ibu juga mau istirahat mau tidur."

Retno menganggukkan kepala nya lalu membawa Bela masuk ke dalam kamar.

"Mah Bela mau hubungi ayah." Sebenarnya Bela memang belum ngantuk sama sekali, tapi karena ingin menghubungi ayah nya ,Bela pun berbohong karena takut kedengaran kakek dan nenek nya.

"Bela sayang, ayah kamu sudah tidak bisa di hubungi, jadi kamu tidak usah pengen menghubungi ayah kamu."

"Tapi Bela kangen ayah mah."

Sakit dan sedih yang Retno rasakan saat ini, Retno memeluk erat Bela, "Nak, mulai malam ini kamu lupakan ayah kamu itu, bukan nya mamah jahat memisahkan kamu dengan ayah, semua ini kemauan ayah kamu sendiri, Bela hidup bersama mamah, kakek dan nenek saja yah, dan mulai malam ini jangan bahas lagi tentang ayah, ibu mau kamu fokus saja sama diri kamu sendiri semoga suatu hari ada suatu keajaiban hingga penyakit kamu tiba-tiba hilang."

Bela mengangguk dengan wajah yang sedih, Retno mencium seluruh wajah Bela sambil menahan air mata nya.

"Kamu jangan takut dan sedih yah nak, kamu masih punya ibu dan kak Ardan."

"Kak Ardan mana mah?"

"Kak Ardan kan sedang kerja nak, jadi ngga bisa di ganggu, ya sudah sekarang kita tidur yuk, besok kamu sama Tante Susan dulu yah mamah mau ngambil motor."

"Bela ikut mah, Bela mau ketemu sama kak Ardan."

"Tidak nak, mamah kesana hanya mau ngambil motor saja, lagian kita juga ngga bisa bertemu dengan kak Ardan karena kak Ardan kan lagi kerja." Entah bagaimana hidup Retno selalu saja berbohong, Retno berbohong sama ke dua orang tua nya dan juga kepada Bela.

Retno berbohong karena tidak mau ke dua orang tua nya dan juga Bela semakin kepikiran dan membiarkan Retno menanggung semua nya.

Retno memeluk Bela dan terus membelai nya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang sampai Bela benar-benar terlelap.

"Maafkan mamah yah nak, mamah belum bisa membuat kamu bahagia, dan mamah juga minta maaf karena mamah memilih pergi dari ayah kamu, jika suatu saat ayah kamu hadir di hadapan kita dan ingin membawa kamu mamah tidak akan melarang nya, bukan mamah tidak sayang sama kamu tapi mamah sadar kamu juga masih membutuhkan ayah kamu."

Retno mencium kening Bela lalu menarik selimut nya sehingga menutupi tubuh nya dan tubuh Bela.

Retno tidak mau memikirkan apa pun malam ini karena Retno harus cepat tidur karena besok akan pergi ke rumah nya untuk mengambil sepeda motor yang selama ini selalu menemani nya kemana pun dirinya pergi.

Pagi menjelang seperti biasa pagi-pagi buta Retno sudah bangun dari tidur nya, Retno langsung membersihkan rumah dan membuat sarapan untuk ke dua orang tua nya.

Retno tidak mau ketika dirinya pergi rumah masih berantakan karena merasa kasihan kepada ibu dan adik nya.

"Kamu jadi berangkat hari ini nak?" Tanya Bu Tantri ketika melihat Retno yang masih membereskan rumah nya.

"Jadi Bu."

"Jangan terlalu siang, sudah jangan beres-beres terus, biar nanti sama mamah saja sepulang dari jualan."

"Iyah mah sebentar lagi, oh Iyah mah mamah berangkat nya sekalian saja sama aku, aku mau mandi dulu."

"Ya sudah sana mandi, mamah tunggu sambil minum teh."

Retno langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuh nya, sementara Bu Tantri duduk menunggu sambil menikmati teh panas nya.

Tidak menunggu lama Retno pun sudah selesai dan sudah bersiap untuk pergi.

"Bela belum bangun nak?"

"Belum mah."

"Apa Bela sudah tahu kalau kamu mau pergi hari ini?"

"Sudah, semalam aku sudah bilang."

"Ya sudah kamu sudah siap nak? Kita berangkat."

"Mau berangkat sekarang kak?" Tanya Susan yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Iyah dek, titip Bela yah jangan lupa nanti kasih obat nya."

"Siap kak, hati-hati yah."

Retno tersenyum dan menganggukkan kepala nya lalu keluar bersama Bu Tantri.

"Mau diantar ngga?"

"Ngga usah San, kakak dan ibu jalan kaki saja, ya sudah kalau begitu kita berangkat yah."

"Iyah kak hati-hati." Ucap Sudan sambil menatap kepergian ibu dan kakak nya.

Susan merasa kasihan melihat keadaan kakak nya saat ini, ingin sekali Susan membantu nya tapi Susan tidak tahu harus membantu apa selain menjaga Bela.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!