Sinopsis : Aku tak pernah menyangka akan mendapatkan perlakuan buruk oleh teman - teman sekolah ku, dari SD sampai SMA aku selalu mendapatkan bullying, entah apa yg mereka dapatkan setelah aku hancur, kesalahan apa yg aku pernah perbuat pada mereka? tanda tanya itu sering melintas di benak ku, aku sangat sedih karna aku selalu mendapatkan hal itu, aku terlahir dengan suara kecil, aku tidak seperti anak laki - laki pada umum nya, karna aku memiliki banyak kekurangan.hidup ku sangat menyedihkan, sampai aku menemukan bakat asli ku sebagai penulis . aku memulai karir di Pf yg aku coba . dan dari sana aku bisa menemukan teman baru. ikuti kisah ku ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 13" Jalan - jalan
Hari ini mamah , bapak dan kak Manda mengajak ku jalan - jalan ke Alun- Alun kota.di tas nya mamah selalu sedia obat beserta minum nya. Aku merasa bosan ingin bebas , tapi semua ini sudah menjadi suratan takdir hidupku.
" Sayang, capek nggak?" Mamah membelai rambutku, senyum nya sangat menawan, membuatku bahagia.
" Nggak mah" aku tersenyum sambil memandangi penuh kebahagiaan, meski aku harus hati - hati nggak boleh terlalu capek.
" Oke, sekarang kita duduk dulu yuk sana!" tunjuk mamah sambil tersenyum, ke arah buk dekat gapura depan.
" Mah, hari ini sangat menyenangkan buat ku, karna kita bisa jalan- jalan bersama , meski hanya ke Alun aja" senyum kak Manda membuat aku semakin bahagia, karna aku di sayangi oleh keluarga ku, aku sangat bersyukur karna mereka menerima kondisiku yg seperti ini. Aku tak mau memikirkan hal yg membuat ku drop lagi termasuk bully yg kemarin itu.
Diriku sudah lelah dengan semua kelakuan mereka. Jujur aku ingin bahagia walau tak mempunyai teman banyak.
" Iya, kita harus bahagia walau sederhana. Di sini angin nya lembut " Mamah menutupi kepala ku dengan jaket.
Aku memandangi dalam - dalam wajah keluarga ku, hati ini ingin sekali memberikan yg terbaik , tapi aku juga belum bisa karna aku sendiri masih seperti ini .
" No kenapa melamun?" Bapak membuyarkan lamunan ku. Aku tersenyum menyeka pipiku, butiran sebening kristal sudah terjun bebas membasahi pipiku.
" Nggak, aku hanya seneng aja" Aku tersenyum , aroma bakso sangat menggoda, perut ku jadi lapar, tapi aku nggak berani bilang aku pengen bakso dan cilok juga . Hatiku geli ketika aku pengen makan sekaligus makanan itu tapi uang nya terbatas.
Bunyi perut ku terdengar, padahal aku udah makan bubur tadi pagi. Tapi mamah langsung beranjak dari duduk nya mendekati tukang bakso di seberang sana .seakan beliau tau kalau aku pengen bakso itu. Setelah mendapatkan bakso itu mamah menghampiri kami lagi.
" Nih, bakso nya, enak , mamah juga pengen beli cilok itu tapi nggak menarik " mamah memberikan satu plastik bakso itu padaku. Mamah beli 4 bungkus bakso itu.
" Makasih mah" aku membuka nya pelan, ternyata nggak pakai kuah, hanya bakso nya saja, pakai kecap.memang aku kurang suka kalau bakso pakai kuah.
" Udah, sekarang kita makan sambil menikmati hari ini" Mamah membuka plastik bakso itu lalu menyeruput air kuah nya , bakso itu tidak panas tapi hangat.
Kami memakan nya sambil menikmati kesegaran hari ini. Semua begitu indah ketika kasih sayang keluarga tercurahkan dengan penuh . Aku bersyukur sekali karna aku bisa lahir dari rahim mamah. walau aku sering membuat susah tapi aku akan membalas semua nya dengan tekad ku.
Setelah 1 jam lama nya kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Sampai lah di rumah, mamah membuka pintu dan kami pun segera masuk.
" No istirahat ya, mamah mau ngambil jemuran dulu di belakang yg kering nya" Mamah menyelimuti aku dengan penuh kasih. Tubuhku berbaring di kasur dekat TV. Sembari meluruskan kaki.
" Iya mah,.aku mau istirahat" aku memainkan selimut sambil tersenyum . Mamah langsung berjalan ke arah dapur lalu keluar menuju tempat jemuran.
Bapak dan kak Manda ke kamar lagi salin . Karna baju itu masih bersih.
Aku hanya tersenyum melihat mamah yg begitu menyayangi ku dan khawatir akan kondisi ku. Aku memainkan selimut .