Ardhana Cloe pria 29 tahun baru menyandang status duda beranak satu. Perceraian yang menimpa ardhana membuat sifatnya semakin dingin terkecuali keluarga yang dicintainya.
Teratu Nasution gadis 23 tahun cantik, mandiri serta sifatnya yang keibuan membuat anak kecil nyaman dekat dengan ratu.
"Dad.. Aku ingin kak ratu jadi Mommy aka" Ucap Akasya.
Akankah akasya menjadi makcomblang untuk Ardhana dan Teratu???
Ini novel pertamaku iya gessss. Mohon dimaklumi dan dimaapi apabila ada kata yang kurang berkenan 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Bab 17
Sudah 20 menit Dion menunggu Ardhana di dalam mobil tapi tak kunjung datang.
"Nasibku begini amat iya Tuhan.. baru juga tidur jam 4 pagi sudah disuruh menjemput bos. Nasib..Nasib" Ucap Dion yang meratapi hidupnya.
Beberapa menit kemudian Ardhana pun keluar dan di ikuti Akasya dan juga Ratu di belakangnya.
Dion pun sempat bingung melihat Ratu pagi-pagi sekali ada di Mansion Ardhana. Pertanyaan pun mulai Ia rangkai untuk Ia tanyakan pada Ardhana maupun Ratu.
Sebelum ke perusahaannya, Ardhana berniat mengantarkan Akasya ke sekolahnya.
Mereka berempat pun masuk ke dalam mobil, Dion duduk di depan kemudi dan ketiga orangnya duduk di bagian belakang.
Ratu ingin duduk di depan dengan Dion tapi Akasya memaksanya untuk duduk di belakang. Bukan nya Ratu tidak mau duduk bareng Akasya cuma Ia canggung dengan Ardhana.
Di dalam mobil hanya ada obrolan antara Ratu dan Akasya, kedua orang lainnya hanya menjadi pendengar.
Jalanan yang di lalui sangat sepi, sehingga tidak ada kendala untuk sampai ke sekolah Akasya.
"Mom, Aka masuk dulu iya" Pamit Akasya pada Ratu sambil menciumnya.
"Iya sayang" Ucap Ratu tersenyum dan membelai kepala Akasya.
Ekehmm..
"Daddy di lupain sekarang? " Kata Ardhana protes pada Akasya, semenjak dekat dengan Ratu Akasya sering mengabaikan Ardhana, membuat Ardhana sedikit cemburu melihat Akasya lebih dekat dengan orang lain.
"he he.. sorry daddy" dengan senyum lebar dan langsung memeluk Ardhana.
"Belajar yang rajin iya sayang" Ucap Ardhana sambil membalas pelukan sang anak.
Akasya pun keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam sekolahnya. Ardhana dan Ratu terlihat seperti orang tua yang sedang mengantarkan anak nya sekolah.
Dion hanya memperhatikan interaksi antara ketiga orang itu dari kaca mobil.
'Ada hubungan apa, sebenarnya antara bos dan Nona cantik ini' Tanya Dion dalam hati.
Mobil yang mereka tumpangi pun melaju menuju ke perusahaan dan di dalam mobil tidak ada obrolan sama sekali hanya ada deruh nafas saja yang terdengar. sebelum sampai di perusahaan.
Ratu meminta pada Dion untuk di turunkan jauh dari lalu lalang karyawan lain. Sebab Ia merasa malu berangkat dengan bos nya. Ardhana yang mendengar permintaan Ratu hanya diam saja.
Sesuai dengan permintaannya, Dion menurunkan Ratu jauh dari lalu lalang karyawan.
"Tega banget tuh bos sama asistennya nurunin nya jauh banget dari perusahaan" gerutu Ratu yang terus jalan kaki ke kantor nya.
Tinn.. Tinn
Bunyi klakson mobil yang berjalan dengan pelan menyeimbangi langkah kaki Ratu. Orang yang di dalam mobil pun membuka kaca mobilnya.
"Mau bareng ngga? " Tanya Beni teman satu divisi Ratu.
"Masih jauh loh dari kantor, nanti kamu telat" Katanya lagi.
Ratu pun akhirnya ikut masuk ke dalam mobil Beni, pasalnya tumitnya agak lecet karena memakai heels dan berjalan cukup jauh.
mereka pun sampai di parkiran khusus karyawan. dan masuk ke dalam kantor bersamaan.
Karyawan yang melihat Ratu dan Beni berjalan beriringan masuk ke kantor, mengira mereka berpacaran. Pasalnya mereka sangat serasi cantik dan ganteng.
Dalam hitungan menit gosip pun menyebar dengan pesat sampai ke telinga Ardhana. Ia mengetahui gosip Ratu dan Beni dari Sekretarisnya.
Menjelang istirahat Ratu mendapatkan pesan dari Ardhana untuk ke ruangannya. 5 menit kemudian Ratu pun sampai di ruangan Ardhana.
Ratu duduk di sofa dan Ardhana masih sibuk dengan berkasnya di meja kebesarannya.
"Ada hubungan apa kamu dengan anak saya" Tanya Ardhana to the point.
Ratu pun mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah Ardhana.
