NovelToon NovelToon
Midnight Class

Midnight Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / TimeTravel / Reinkarnasi / Perperangan / Kutukan / Penyelamat
Popularitas:199
Nilai: 5
Nama Author: Rheanzha

Tiga sekolah besar dibangun pemerintah untuk menampung anak-anak yang memiliki talenta. Salah satu dari tiga sekolah itu, membuat sebuah kelas khusus untuk mereka yang mempunyai potensi terpendam dan dapat membantu negara, dan dengan berbagai cara mereka mencari dan memasukan anak-anak yang memiliki bakat khusus untuk masuk kesekolah mereka.


Seorang programer yang merahasiakan identitasnya, tiba-tiba didatangi tiga orang kepala sekolah ternama, agar bergabung dengan mereka. Setelah bergabung, dia juga dimasukan ke kelas zero dengan kode name 'RAVEN', sebagai seorang programer dengan rekannya Mius, agar bisa dilatih menjadi agen rahasia pemerintahan.


Satu per satu identitasnya mulai bermunculan, bersamaan dengan kebenaran akan dirinya yang ada di sekolah itu.
.
.
.
.
semua itu terjadi di-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheanzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Night 13: Back to 10-5 Class

"Kamu sudah tenangkan." kini tuan Li yang bertanya

Aku tersenyum lalu mengangguk atas pertanyaan tadi. Jun yang sudah duduk ditempatnya tadi telah mengatur posisi duduknya seperti tadi.

"Kita lanjutkan pembicaraan kita tadi." tutur Jun dengan nada tegas namun lembut

"Yang kedua." dia menghentikan ucapannya sejenak

"Aku ingin Aila pindah ke Sky Heaven."

"Ya, aku mau." jawabku dengan cepat tanpa pikir panjang lagi

"Ibu akan mendukung kamu jika kamu memang ingin belajar disana." jawab ibu kepsek yang memang sudah tahu

"Dan terakhir." kini tuan Li yang berbicara

"Kami juga akan membantu mendanai kebutuhan disekolah ini." ujarnya

Ibu kepala tidak langsung menjawab, dia hanya terdiam sambil memandang lekat tuan Li, mungkin mencoba mencerna apa maksud dari perkataannya tadi.

"Aila, ayo kita ke kelas, ambil tas kamu." ajak Jun

"Li, sisanya kamu urus." lanjutnya

"Baiklah." jawab tuan Li singkat

Aku dan Ibu kepala dibuat bingung dengan apa yang diucapkan Jun tadi. Disini siapa yang tua, dan siapa yang berkedudukan tinggi diantara mereka berdua.

"Saya permisi bu, ayo Aila." pamit Jun dan mengajak diriku

"Jadi..." tuan Li mulai membahas yang dibilang Jun tadi 'sisanya' dengan ibu kepala

Aku mengikuti Jun dibelakangnya. Aku benar-benar lupa dengan pria yang berdiri didepan ruangan kepala. Saat Jun membuka pintu, pria itu membungkuk saat dia melihat Jun keluar, maksudnya apa? aku benar tak tahu lagi dengan situasi ini.

"Urusannya sudah selesai, Nona?" tutur pria itu setelah kembali ke posisi berdirinya

"Tidak, dia masih mengurusnya." jawab Jun sambil menunjuk kedalam

"Sekarang Nona mau kemana?" tanya dia lagi

"Mau ke kelas, mengambil tas Aila." jawab Jun lalu berjalan meninggalkan pria itu dan aku yang masih berdiri diam

"Permisi Pak." tuturku ke pria itu lalu menyusul Jun

Aku mulai berjalan bersejajar dengan Jun, dan juga aku tak sadar sejak kapan pria tadi berjalan dibelakang kami, seperti sedang mengawal kami, tidak, lebih tepatnya mengawal Jun.

Aku ingin menanyakan prihal tadi, saat diruangan ibu kepala, sampai saat ini, tapi aku batalkan. Mungkin aku harus bertanya hal lain untuk mencairkan suasana, karena dari tadi tak ada suara dari kami, hanya terdengar derap langkah kaki kami.

"Ne Jun, apa ini seragam Sky Heaven? Kerennya, ada blazernya dan seragamnya putih, sangat keren deh." ujarku memuji seragam yang dipakai Jun

"Huhu..." Jun sepertinya tertawa dengan tangan yang menutup mulutnya

"Ada apa Jun?" tutur ku dengan nada cemas dan bingung

"Nggak kenapa-napa." jawabnya

"Bisa dibilang ini seragam Sky Heaven."

"Bisa dibilang? Maksudnya?" ujarku yang benar-benar tak tahu maksud perkataannya Jun

"Apa yang aku pakai ini bukan seragam umum Sky Heaven, tapi juga termasuk disana. Blazer ini adalah seragam OSIS disana, siswa lainnya tidak menggunakan blazer. Ah, kamu nanti juga akan tahu saat disana." penjelasan dari Jun masih tidak menyurutkan rasa binggungku

"Hmm, oke deh." jawabku pasrah

Beberapa langkah lagi kami sampai ditujuan kami, kelas 10-5 terpampang jelas diatas gantungan dekat pintu.

Kami berhenti, dan Jun siap untuk membuka pintu, namun pria tadi yang mengekori kami membuka pintu itu sebelum tangan Jun terangkat dengan sempurna.

Aku sudah mulai terbiasa dengan apa yang terjadi jika aku didekat Jun kini. Jun menunjukan senyumannya saat mulai melangkah masuk ke kelas.

'Duk'

Terdengar beberapa suara benturan dengan gebrakan meja saat Jun masuk diiringi dengan teriakan dari beberapa orang.

"JUUUUUUUNNNNN......"

Suara teriakan itu memenuhi kelas. Mereka tidak memperdulikan lagi guru yang masih mengajar dikelas, mereka mulai berlari kearah Jun, ya siapa lagi kalau bukan Sari, Tari dan Lina, dan mereka bertiga juga teriakannya yang paling keras.

Tuk, seorang berdiri tegap sambil merentangkan tangannya didepan Jun menghalau Sari, Tari dan Lina, sontak mereka langsung menghentikan langkah mereka dan membuat seisi kelas terheran dan juga kebingungan dengan apa yang dilakukan pria berseragam tentara itu.

"Ron, tak apa." tutur Jun berjalan kesamping sambil menepuk pundak pria yang dipanggil Ron itu

"Baik Nona." tuturnya menurunkan tangannya lalu berjalan kebelakang berdiri lagi didekat pintu

Jun masih berdiri disana, aku, Lina, Sari dan Tari mendekat ke Jun, dan mereka bertiga langsung mendekap Jun.

"Hei, apa kabarmu." bisik Lina

"Gimana sekolah disana?"

"Terlalu ketat ya aturan disana, sampai nggak ada ngabarin kami." sambung Tari

"Hm, tunggu sebentar ya." tutur Jun

Setelah Lina, Tari dan Sari melepaskan pelukannya atas permintaan Jun. Jun langgsung berjalan mendekat ke meja guru.

"Hai, Miss, what your fill?"

"Hahaha, so uncertain. You look different now."

"I'm sorry, has made a fuss, until this lesson was stops." Jun membungkukkan badannya

"No Miss, cause this uniform to make me different."

"So, what are you doing in here? you want to study in hear again, learn to learn with me?"

"I really want learning with you again, Miss, but now i can't, i must complete my business. Hm... oke, what a lesson now, Miss?"

"A lesson? I want you teach, what your experience in your new school."

"Haha... you could be Miss, what experience should I teach."

"Everything, if you want to share your story."

"Okay, for this time, not more."

Ku lihat Jun menghela beberapa kali nafas berat. Lina, Sari, Tari dan siswa yang masih berdiri kembali ke bangku mereka, aku pun juga ikut kembali ke bangkuku.

"Okay..."

Itu kata pertama yang Jun ucapkan untuk waktu yang lama dan berhenti beberapa waktu lagi untuk bercerita. Dia menarik nafas dalam, lalu mulai bercerita.

Ekspresi wajah yang ditampilkan anak kelas sungguh beragam, wajah tak mengerti, wajah bingung, wajah yang serius serta wajah santai saat Jun bercerita, termasuk Miss Ann yang menunjukan wajah santai. kenapa banyak ekspresi yang dilihatkan, karena Jun bercerita full english, tanpa memberikan kesempatan untuk protes.

Jun masih terus bercerita, sudah beberapa menit dia bercerita, sampai...

Tok... Tok...

"Permisi..." ujar sebuah suara laki-laki

"Jun." ucapnya

"Oke." tanggap Jun

"Sorry, I mush stop this story." ujar Jun ke kami semua

"Aila, ayo. Kami permisi pamit Miss." ajak Jun ke aku dan juga berpamitan ke Miss Ann

Aku menyandang tasku dan segera berdiri, tentu hal itu meninggalkan banyak tanda tanya dipikiran mereka.

......................

1
「Hikotoki」
ditunggu novel fantasy isekainya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!