NovelToon NovelToon
Menanti Hati ( Nadira)

Menanti Hati ( Nadira)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Poligami
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nonny Afriani

Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 32

Sejak kejadian itu, Nadira tak pernah banyak bertanya pada Alby. Walau begitu, Nadira tidak pernah sekali pun absen mengurusi Alby. Bahkan selalu menemaninya setiap kali terapi. Nadira selalu berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi Alby.

" Mau makan sekarang, Mas?"

Saat Nadira melihat Alby mendorong kursi rodanya sendiri, Alby hanya mengangguk, lalu Nadira membantu Alby mendorong kursi rodanya. Dan Nadira pun menyiapkan makanan untuk Alby. Alby menatap lekat wajah Nadira, wajahnya tampak tirus dan sedikit pucat.

"Dira, apa kamu sakit ?"

"Huh, Oh, enggak kok, Mas. Dira gak apa-apa."

Dira menjawab sambil terus menyiapkan nasi di piring Alby. Saat Dira meletakkan nasi di meja Alby, dengan cepat, Alby memegang tangan Dira, dan meminta Dira untuk duduk. Di perlakukan seperti itu, tentu saja membuat Dira menjadi gugup.

" Dira, Maafkan semua sikap kasar ku selama ini. Aku belum bisa menerima keadaan ini, Dira. Aku merasa sangat putus asa."

Alby menunduk sambil terus menggenggam tangan Dira. Dira memberanikan diri membalas genggaman tangan Alby. Seraya mencoba tersenyum.

" Dira paham, Mas. Ini semua berat untuk Mas lalui. Tapi pas harus yakin, bahwa Mas akan sehat."

Mendengar penuturan Nadira, Alby menegakkan kepalanya, ia menatap Nadira, melihat tatapan lembut dari Nadira, membuat hati Alby berdesir. Apalagi selama ini, Nadira mengurusinya tanpa mengeluh, saat ingin buang air pun, Nadira dengan telaten membantunya. Tak ada rasa jijik ataupun risih di matanya.

Alby tersenyum lembut ke Nadira. Begitu pun sebaliknya.

" Sekarang, Mas makan dulu, terus istirahat. "

Alby pun mengangguk,dan menyuapkan nasi berserta lauknya ke dalam mulut.

" Kamu tidak makan, Dira?"

" Dira, sudah makan Mas. "

Alby menatap Dira. Alby tahu, dialah yang meminta Dira untuk tidak makan bersama dengan dirinya. Dan ternyata Dira memenuhi keinginannya. Entah mengapa, ada rasa bersalah yang sangat besar menghimpit relung hatinya. Saat Dira selesai menuangkan air minum dan ingin beranjak, tangan Alby menahan langkahnya.

" Apa kamu keberatan, menemani Mas makan, Dira?"

Dengan senyum mengembang, Dira menemani Alby makan. Tak banyak bicara, Alby hanya makan dan sesekali melihat ke arah Dira.

"Semoga Mas Alby selamanya bersikap baik seperti ini, aku tak berharap lebih, dengan dirinya bersikap baik, sudah cukup bagiku." Batin Nadira.

Hari ini adalah jadwal Alby untuk terapi. Pagi-pagi sekali Nadira sudah bangun dan bersiap, menyiapkan makan pagi sebelum keduanya berangkat ke rumah sakit.

Nadira membantu Alby bersiap. Memakaikan sepatu lalu mendorong kursi rodanya menuju meja makan.

" Mas, sarapan dulu, ya?"

Alby mengangguk, dan mereka menyantap makan pagi itu bersama. Tak lama terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah. Nadira sudah tahu, itu adalah Mang Diman. Nadira membuka pintu, lalu mengajak Mang Diman untuk sarapan bersama.

" Mang, ayo sarapan dulu. "

" Terima kasih, Neng. Tapi Mamang sudah sarapan tadi. "

" Kalau begitu, Dira buatin kopi ya? Sebentar ya,Mang."

Mang Diman hanya mengangguk tanda hormat. Nadira pun berjalan ke dapur, tapi Alby masih saja memperhatikannya. Nadira membuatkan kopi untuk Mang Diman, dan membawakan setoples cemilan untuk menemani kopinya.

" Ni, Mang. Di minum dulu kopinya. Mas Alby masih sarapan."

" Haduh, terima kasih, Neng. Mang jadi sungkan. Soalnya si Neng baik banget sama Mang."

" Cuma secangkir kopi, Mang. Mujinya sampe segitunya."

Nadira tertawa lalu kembali ke meja makan. Namun dirinya heran, melihat nasi di piring Alby belum juga berkurang.

1
aca
niat nolong tp sifa hamil aneh lu aja munafik
aca
lemah menye2 harusnya lo. pergi jauh urus cerai jangan bodoh uda kek pengemis aja lo dir
Khairul Azam
anak lambat laun akan dewasa, membesarkan anak tnpa harus rijul jg bisa, lha klo hati udah disakiti dan klo rujuk bakal hidup seumur hidup bakal keinget trs tu luka
Khairul Azam
sekarang gini lho, duly pas sifa masih ada, kayaknya si alby gak berusaha mendekati dira miski gak untuk dira setidaknya untuk anaknya, setelah sifa gak ada dia datang coba klo sifa masih ada, masihkah alby akan seperti ini. aku oikir nggak akan
Khairul Azam
jgn bilang dira egoiz atau apalah, salahkan si alby. menurutku menduakan pernikahan apa pun iti alasanya ttp slh apa lagi nympk hamil
Khairul Azam
aku kafang heran sama pembaca ini, sakit tau dibohongi suami yg dipercaya, nikah tanpa kasih tau istri pertama, dan lebih memilih istri kedua padahal isttinya sedang hamil, dia kasihan sama sifa tp gak kasihan sama dira, hello mbak embak/ ibi ibu seandainya smpean" diposisi dira mau digituin? aneh deh
Khairul Azam
gak ada tuh aku simpati atsu kasihan sama sifa atau ibunya dan alby
Khairul Azam
apapun alasanya apa yg dilakukan alby gak dibenarkan, salah sangat salah, apalagi nympk hamili sifa, menolong bisa dgn cara lain
Linda Febri
Luar biasa
nissa
Memmmeekkkrhkhrhk
Etha Margaretha
egois dan munafik
Etha Margaretha
lebay !
Khairul Azam: hee bukan lebsy ya, klo mbak diposisi si Dira mau digituin
total 1 replies
Etha Margaretha
baca tinggal baca ribut aja ini komentar netijeng
Khairul Azam: apa gunanya ada kolom komentar klo gak buat komentari
total 1 replies
Tsalis Fuadah
coba aja syifa g keguguran n g mati,,,,, aq yakin alby akan jd lelaki yg lebih pecundang dr ini,,,,, akan byk hal yg membuat ibu n anak itu lebih sakit lagi karena adanya syifa n anaknya,,,,,,, lelaki kek gini mo diberi kesempatan,,,,, ntar temennya mo bundir dikawinin dah tu hadehhhhh
Khairul Azam: bener, pas awal cereai alby jg gak peduli sama si dira cuman sama sifa aja.
total 1 replies
Tsalis Fuadah
terpaksa konon tp dikelonin juga,,,,, maruk itu,,,,, ia sih halal,,,, k9k bisa za,,,,, bisa laki laki mah gitu,,,,, terpaksa kok sampek celup g salah bang,,,,,,
Nenie Chusniyah
sedih bacanya..pergilah dira
Devani Eva
kerennn author aku Anak Medan juha nih Salam kenal ya
Nonny Afriani: salam kenal kembali kakak...😊
total 1 replies
Devani Eva
aku hadir author
salam kenal yah 🙏 🌹
Ida Widyawati
Luar biasa
ardi yanti
aneh, byk yg bilang dira egois tanpa memikirkan mentalnya saat tau suaminya lbh memilih wanita lain dgn dalih yg gak masuk akal, dibutuhkan seoeang ibu yg kuat mentalnya utk membesarkan anak yg hebat secara jiwa raga
Khairul Azam: iya aku kadang aneh sama mereka yg bilng begitu, coba klo mereka diposisi sidia bisa nggak menerima
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!