apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baik juga ternyata ?
" jadi gimana ? Tawaran saya tadi ?"
" tawaran apa ya Bu ?" ucap ku tidak mengerti .
" ih kamu ini ya ! Jadi gak bawa mobil nya ?" ucap nya kesal . "oh , maaf Bu " jawab ku sambil menggaruk kepala ku . " jadi Bu , soal nya si Edo udah pulang duluan " .
Bu bos mengambil semua barang belanjaan yang aku serah kan pada nya tadi dan ia malah menyodorkan kan nya kembali pada ku " nih , besok kamu pakai ini "
dengan terkaget " loh , bukan nya ini buat pacar ibu ya ?" . Bu bos tiba tiba mendekat kan wajah nya pada ku " karena pacar ku saat ini belum punya , jadi ini buat kamu dulu aja " bisik nya sambil menunjuk dada ku dengan telunjuk nya .
Aku hampir pingsan di buat nya ,nafas ku tiba tiba sesak , namun saat dia menjauh kan wajah nya lagi nafas ku kembali lega, jujur kalau seandai nya dia cewek incaran ku sudah ku sikat habis , tapi aku masih menahan iman ku karena ia kan bos ku jadi aku harus menghormati nya ,dan juga secara tidak langsung ia yang menafkahi ku saat ini .
" sudah sudah sana pulang , jangan lupa besok itu dipakai " ucap bos ku sambil mengibas kan tangan nya mengusir ku . " oh ya satu lagi, panggil saya Bu Dewi saja , jangan panggil Bu bos " ucap nya lagi .
" baik Bu , saya permisi dulu " jawab ku.
segera aku meninggal kan ruangan itu , kembali aku teringat tadi sempat berujar kalau seandai nya aku di beri satu saja barang belanjaan ini aku bakal lanjut kerja disini , dan ternyata bukan hanya satu yang dikasih tapi semua nya , berarti emang sedari awal bu bos , maksud ku Bu Dewi emang sengaja beli untuk ku. ternyata dia baik juga orang nya .
Aku bergegas pulang dengan mengendarai mobil Bu Dewi , tapi sebelum ku meninggal kan rumah Bu Dewi sambil masih tersenyum senang aku masih sempat melihat ke arah rumah Bu Dewi, ternyata Bu Dewi sedang memperhatikan ku juga lewat jendela kamar nya , saat aku mengangguk kan kepala menyapa nya ia malah memberikan kepala. Tangan nya .
Niat ku untuk berhenti kerja Ahir nya batal , aku mengendarai mobil Bu Dewi dengan perlahan , jujur aku takut juga bawa mobil mewah , takut lecet atau nabrak , bisa berabe kan nanti nya .
Saat melewati warung kopi langganan ku , ku lihat ada sepeda motor milik Edo , aku pun memarkirkan mobil Bu Dewi tepat di samping sepeda motor nya Edo , kulihat Edo sedang duduk santai sambil menikmati kopi nya . Dan tampak nya ia tidak tahu kedatangan ku , dengan perlahan aku menghampiri Edo , dan dari belakang ku geplak punggung nya , dia kaget sambil menyembur kan kopi dari mulut nya .
" uhuk , sialan lu ka , ngagetin aja " Edo membalas memukul ku . " lu tuh yang sialan , gue di tinggal " ucap ku sambil kuambil sebatang rokok milik nya Lalu duduk di dekat nya . " MBK , kopi nya ya satu " pesan ku .
" bagaimana ka , betah gak kerja di situ ?" tanya edo .
" heh , sebelum gue jawab lu , gue mau Nanya sama lu , kenapa lu gak ngomong sama gue kalau bos nya gila seperti itu " ucap ku sedikit kesal .
" hahahaha, sabar ka , sebagai sahabat yang baik kan gue cuma niat mau ngasih kerjaan sama lu , kan gue tahu lu lagi butuh kerjaan , yah kali aja cocok buat lu , kalau soal bos nya galak atau apapun lah , kan yang penting gue udah nawarin lu kerjaan, betul gak " jelas nya sambil meminum kembali kopi nya .
Tak lama kemudian kopi pesanan ku pun datang " ini mas kopi nya" MBK pemilik warkop tersenyum manis .
senyuman nya seolah me madam kan api amarah dalam hati ku , wajah nya lumayan cantik , ini juga salah satu alasan aku dan Edo sering mampir ke warkop ini.
" iya iya , terimakasih lu sudah ngasih gue kerjaan " ucap ku mengalah .
" memang nya Bu bos marah marah sama lu ka ?" tanya edo .
" wih , jangan ditanya , habis gue di marahin Mulu gak jelas , ada aja yang jadi bahan Omelan , mungkin dia stres kali gara gara kebanyakan duit "
"hahahaha " Edo tertawa sambil merangkul dan menepuk pundak ku pelan .
" sumpah , gue iri sama lu ka, gila dapet bos cantik gitu , jangan di sia sia in dong !" Edo menggoda ku .
Langsung saja ku jitak kepala nya .
" kalau cantik sih iya , tapi sifat nya itu ampun dah amit amit " ucap ku sambil ku hisap rokok di tangan ku . " ngomong ngomong lu pulang pakai apa ?" tanya edo . " tuh , pakek itu " jawab ku sambil menunjuk ke arah mobil Bu Dewi yang terparkir di samping motor nya Edo .
" eh , iya do , nanti tolong bayarin dulu ya , soal nya uang gue habis gara gara di pakek bos buat beli mie goreng tadi siang , kata nya sih mau di ganti , tapi belum mungkin dia lupa kali " ucap ku .
Edo hanya mengangguk.
cukup lama aku dan Edo di warkop itu sampai akhir nya kamu memutuskan untuk pulang , sesampainya di rumah bapak ku terkejut melihat aku pulang dengan membawa mobil mewah , aku di marahin habis habisan karena orang tua ku itu tahu kalau mobil yang aku bawa itu mobil mewah takut kenapa kenapa kata nya , dan nanti nya aku gak bakalan bisa ganti .
Setelah puas memarahi ku , aku pun langsung di suruh makan, setelah selesai makan aku dan bapak ku duduk di teras sambil merokok
" Raka , walupun kamu itu sarjana tapi jangan pernah pilih pilih kerjaan , kerja apa saja dulu yang penting halal , nanti juga ada waktu nya kamu dapat kerjaan yang baik " nasehat bapak ku .
" iya pak , aku juga selain jadi supir juga rangkap jadi asisten pribadi nya bos , tapi harus sabar pak soal nya bos nya rada gila " ucap ku .
Bapak ku tertawa mendengar nya .
" hahahaha, semua orang punya sifat yang berbeda beda nak , mungkin kamu belum kenal dia jauh , nanti juga kamu akan terbiasa , kata Edo bos kamu cewek ya ?"
" betul , cewek pak , mana seumuran lagi sama Raka " jelas ku malas .
" hati hati Loh , nanti kamu jatuh hati sama bos mu itu , kan repot kalau sampai terjadi " ejek bapak ku .
" lah gila pak , gak mungkin lah , Raka masih waras pak ! Raka itu suka sama cewek yang kalem , cantik , sabar kayak Rini anak nya pak Udin " bantah ku , tapi malah di tertawakan " hahaha "
" hahahaha, mana mau anak nya pak Udin sama lu ka ! Tapi sebagai bapak , bapak dukung dah , yang penting sekarang kamu kerja dulu yang benar " ucap bapak ku .
" ya udah lah pak , sudah malam Raka mau istirahat dulu " aku pamit meninggalkan bapak ku sendirian