Kulepas Suamiku Dengan Elegan

Setelah Agatha pergi dari kamarnya Ken menyandarkan tubuhnya ke belakang lelaki itu meringis karena merasakan perutnya begitu nyeri lelaki itu tidak berani ke rumah sakit jadi dia mengobati dirinya sendiri.

"Ya Tuhan, tolong panjangkan umurku, masih ada 3 anak yang harus aku besarkan jangan biarkan mereka kehilangan sosokku." Ken membatin.

Bohong jika Ken tidak khawatir dengan kondisinya, bohong jika dia tidak merasa was-was, faktanya setiap detik yang dilalui oleh Ken, dilaluinya dengan penuh ketakutan lelaki itu takut bahwa dia tidak bisa mendampingi ketiga anaknya.

Dan walaupun sekarang Agatha adalah mantan istrinya, tapi cinta itu masih ada dan dia tetap ingin menjaga Agatha.

Ketika sedang melamun, pintu kamarnya terbuka dan kali ini yang muncul sosok Ane, wanita remaja itu datang sambil membawa jus.

"Papa itu pasti sakit, ini minum dulu aku membawa jus agar tubuh papa lebih segar," ucap Ane membuatkan terkekeh, lelaki itu mengambil jus dari tangan putrinya.

"Terima kasih Ane," ucap Ken. Ane mendudukkan diri di sebelah Ken, wanita itu menetap Ken tanpa berkedip.

"Kenapa kau melihat papa seperti itu?" tanya Ane.

"Pap, apa papa sakit parah?" Ane hampir saja menangis ketika mengatakan itu, karena barusan dia mendengar pembicaraan Ken dan juga Agatha yang membahas tentang penyakit Ken.

"Ane papa ini sehat, kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Ken yang tetap berusaha tenang. Padahal jantungnya berdetak sangat kencang.

"Aku tahu papa menderita penyakit liver, tadi aku mendengar pembicaraan papa dan Mama," ucap Ane, dan tak lama gadis remaja itu terisak membuat Ken panik, dengan cepat dia langsung membawa Ane ke dalam pelukannya. Sekali dia meringis karena tangan Ane mengenai pinggangnya yang terluka.

"Papa tidak apa-apa, Ane, sungguh liver papa belum parah, papa masih bisa berobat rutin dan tidak harus transplantasi hati," ucap Ken.

Cinta Ken untuk ketiga anaknya tidak diragukan lagi, begitupun dengan ketiga anaknya yang sangat menyayangi Ken, bagi ketiga anak itu mungkin Ken adalah segalanya, walaupun ketiga anaknya baru dekat dengan Ken beberapa tahun ke belakang.

Tapi karena sikap Ken begitu hangat dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk ketiga anaknya, ketiga anaknya memberikan feedback yang sangat baik di mana mereka juga sangat menyayangi Ken, itu sebabnya ketika tahu bahwa ayahnya menderita penyakit liver, Ane rasanya ingin menangis kencang-kencangnya dan pasti reaksi Felix dan juga Kiara akan sama seperti Ane sekarang.

"Kau pasti sangat menyayangi papa sampai kau menangis seperti ini," ucap Ken yang berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata, percayalah setiap mendapatkan kasih sayang dari ketiga anaknya Ken ingin menangis sekencang-kencangnya, bahkan dia ingin meraung karena tentu saja Ken tidak percaya ada di titik ini, beberapa tahun ke belakang Ken begitu pesimis anak-anaknya akan menganggapnya sebagai ayah, tapi karena ketulusan Ken doanya dikabulkan anak-anaknya begitu menyayanginya

"Papa tolong jangan kenapa-napa, aku tidak akan sanggup jika papa sakit," ucap Ane. Dari ketiga anaknya, mungkin Ane adalah yang paling manis karena Kiara selalu memperlihatkan kasih sayangnya dengan cara yang berbeda, sedangkan Felix selalu diam-diam acuh padahal dia tahu putranya juga mempunyai cara berbeda untuk mengekspresikan rasa sayang padanya.

Ken menggenggam tangan Ane. "Papa tidak akan kemana-mana Ane, papa kan selalu di sini," ucap Ken.

"Papa harus berjanji akan selalu sehat agar bisa mengantarkan aku dan Kiara ke altar," ucap Ane, Ken langsung menjitak kepala anaknya.

"Bisa-bisanya kah membicarakan altar saat umurmu masih 16 tahun."

"Aish, papah ini," ucap Ane

"Sudah, aku keluar saja." Seketika suasana sedih berubah, dan ketika melihat tingkah Ane keluar dan menggelengkan kepalanya ketika anaknya terkadang memang ajaib

***

Setelah meninggalkan kamar Ken, Agatha masuk ke dalam kamar dia memang sengaja pergi dan mengatakn berpura-pura sakit perut menghindari pembicaraan Ken yang ngebahas Jordan.

Agatha mendudukkan dirinya di sofa, tatapan wanita itu menetap lurus ke depan. Entah kenapa ada yang terasa nyeri di dalam diri Agatha ketika mengetahui Ken mempunyai penyakit liver. Tentu saja, wanita itu khawatir dengan kondisi mantan suaminya.

Jika ditanya apakah Agatha mencintai Ken, jawabannya Agatha juga tidak tahu yang pasti Agatha nyaman dengan hubungan seperti ini. Mungkin di masa lalu Agatha menutup diri, dia bersikap dingin untuk melindungi dirinya sendiri, di masa lalu dia tidak ingin direndahkan oleh siapapun dan tanpa sadar sebenarnya itu adalah bentuk ketidakpercayaannya pada Ken, yang dia anggap tidak bisa melindunginya, hingga dulu dia merasa bahwa dia harus melindungi dirinya sendiri.

Tapi semenjak berdamai dengan Ken, semenjak dia , memutuskan untuk tidak melihat lagi pada masa lalu Agatha seperti terlahir kembali dengan artian kata dia yang selalu mandiri setelah kepergian David berusaha untuk membagi semuanya dengan Ken, hingga akhirnya dia nyaman dan harus Agatha akui bahwa sekarang Ken benar-benar berubah, bahkan tanpa diminta pun Ken selalu menyuruhnya untuk memeriksa ponsel milik lelaki itu.

Padahal, mereka tidak mempunyai hubungan apapun, tapi entah kenapa Agatha selalu merasa bahwa Ken meyakinkan dirinya tentang lelaki itu yang tidak akan pernah berbuat culas lagi seperti dulu

Mengenai Jordan, Agatha tidak ingin berpikir panjang tentang lelaki itu, karena bagi Agatha itu sama sekali tidak penting. Sekarang Agatha sudah bahagia bersama ketiga anaknya, dan juga mantan suaminya apalagi walaupun Kiara bukan anak kandungnya, tapi Agatha benar-benar sudah menganggap Kiara seperti Ane dan Feli.

Waktu menunjukkan pukul 8 malam.

"Ada yang aneh dengan situasi makan malam kali ini," ucap Kiara yang memperhatikan Ken, Ane dan juga Agatha yang sama-sama terdiam, sedangkan Felix lelaki itu tidak ikut makan malam karena sedang ada teman-temannya di atas. Ane an juga Agatha tidak semangat makan malam karena memikirkan kondisi Ken, sedangkan Kiara belum tahu menanggung tentang kondisi ayahnya.

Dia menatap Ane dengan bingung, biasanya Ane yang selalu bercerita dan tidak bisa diam, tapi sekarang adiknya malah seperti sedang mempunyai beban yang berat.

"Ane tumben sekali kau diam?" tanya Kiara hingga Ane menoleh.

"Aku tidak enak badan," jawab Ane.

"Bibi juga kenapa diam saja," ucap Kiara, seperti biasa gadis remaja itu tidak pernah berhenti bertanya sebelum mendapatkan jawaban yang tepat.

"Bibi lelah Kiara, banyak sekali pekerjaan di kantor." Kiara menggangguk-anggukan kepalanya sepertinya gadis remaja itu percaya dengan apa yang dikatakan oleh Agatha dan juga lebih memilih untuk tidak bersuara lagi.

Waktu menunjukkan pukul 11.00 malam, Agatha keluar dari kamar, wanita itu berencana untuk mengambil minuman ke bawah dan ketika dia akan turun ke bawah ternyata Ken juga sedang berada di lantai atas, lelaki itu sedang berdiri di balkon.

"Ini sudah jam 11.00, Ken. Tiidur sana," ucap Agatha hingga Ken menoleh.

"Aku akan tidur setengah jam lagi,.aku tidak bisa tidur Agatha, pinggangku sakit," ucap Ken sambil meringis, dia sudah meminum obat penahan nyeri agar pinggangnya tidak terasa sakit, tapi tetap saja dia merasa perih akibat tus ukan yang dilakukan oleh Mia.

Kalian sadar ga sih Agatha tau sesuatu di sini wkakakla