AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 MIIM
Di mansion pribadi Axel, Axel duduk di kursi kebanggaan nya di ruang pribadi nya.
Axel menyandarkan punggung nya di kursi sambil memej mata nya, tiba tiba saja Axel membayang kan wajah Aurora ada di dalam pikiran nya dan tentu mengusik ketenangan Axel.
"Kau awasi gadis itu Jack" ucap Axel tanpa memberi tahu siapa nama gadis tersebut.
"Gadis yg mana bos?" Tanya Jack yg memang tidak tahu.
"Ck, apa kau sudah selesai tua itu Jack, tentu Aurora siapa lagi" kesal Axel.
"Ohh siap bos, tapi kenapa tuan apa dia membuat masalah dengan tuan?" Ucap Jack bertanya.
"Kau hanya perlu mengawasi nya Jack sejak kapan kau berani lancang kepada ku" tekan Axel kepada Jack.
"Maaf bos, akan saya awasi" ucap Jack bergidik ngeri.
"Hm" ucap Axel singkat dan langsung mematikan panggilan tersebut.
"Apa apaan ini kenapa aku jadi memikirkan gadis itu" batin axel.
Axel mengacak acak rambut nya dengan frustrasi karena diri nya sendiri yg tiba tiba begitu berlebihan memikirkan Aurora, sampai menyuruh Jack u tuk mengawasi nya.
Tak lama kemudian ponsel Axel berbunyi nyaring.
Drett
Drett
Drett
Axel meraih ponsel nya dan terlihat nama Jack yg sedang menelpon nya dan Axel langsung mengangkat telepon tersebut.
"Hm ada apa?" Tanya Axel to the point.
"Aku sudah mengawasi gadis mu itu, dan video video yg ku rekan sudah ku kirim di laptop mu" ucap Jack.
Axel tidak menjawab dan langsung mematikan panggilan tersebut dan meraih laptop nya dan langsung membuka video yg di kirim oleh Jack.
Axel melihat video tersebut dengan teliti hingga terlihat Aurora dengan sahabat nya masuk ke cafe milik mommy dan Daddy nya, dia sedikit tersenyum melihat Aurora yg lahap menghabis kan makanan nya hingga ada beberapa wanita mendatangi Aurora, Axel langsung mengerutkan dahi nya.
Axel mengepal kan tangan ketika melihat pertikaian antara Aurora dan ketiga wanita tersebut. Namun detik itu juga Axel menarik sudut bibir nya ketika melihat tindakan Aurora yg menyiram wanita yg mengusik nya.
"Sangat lucu" gumam Axel tanpa sadar.
Setelah selesai melihat video tersebut Axel beranjak ke kamar nya dan membersihkan tubuh nya dan segera tidur di kasur nya.
*****
Ke esokkan pagi nya Axel terbangun dari tidur nya.
Axel membersihkan tubuh nya dan bersiap ke kantor nya.
Selama perjalanan Axel tak henti henti nya memikirkan Aurora hingga Axel pun tak sadar jika sudah melewati kantor nya.
"Shitt". umpat Axel dan langsung mengerem mendadak ketika sadar jika ia sudah melewati kantor nya.
Axel pun langsung memutar balik mobil nya kembali ke kantor nya.
Sesampai nya di kantor beberapa pegawai di sana tidak berani menyapa Axel dan hanya menundukkan kepala nya.
Axel langsung masuk ke dalam lift untuk ke lantai atas.
Sesampai nya di ruangan nya Axel langsung mengerjakan pekerjaan nya agar cepat selesai karena dia muak ketika masuk ke kantor dia tidak ingin melihat wanita jalang lagi seperti Mira.
Setelah selesai Axel yg sedari tadi memikirkan Aurora langsung menjalankan mobil nya ke restoran milik nya sekaligus tempat Aurora bekerja.
*****
Aurora yg sudah mulai bekerja sejak pagi tadi kini duduk di kursi tempat gesha menunggu Aurora seperti biasa nya.
"Hufttt cape juga ya sha" keluh Aurora ke sahabat nya gesha.
"Dihh tumben banget Lo ngeluh biasa nya juga selalu semangat, kenapa? Ada apa? Lo sakit?" Tanya gesha.
"Iya juga ya kenapa juga gua ngeluh, ishhh ga ga ga gua ga boleh nyerah!!" Semangat Aurora kepada diri nya sendiri.
"Nahh gitu dong ini baru Aurora yg gue kenal, pantang menyerah ahhaha" canda gesha.
Mendengar ucapan gesha, Aurora pun ikut tertawa bersama sama. Dan tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka dari luar kaca restoran tersebut.
Axel menyunggingkan senyum nya ketika melihat senyuman Aurora yg menurut nya memberi semangat pada diri nya.
"Ada apa sebenarnya dengan ku, kenapa aku seperti menginginkan Aurora?" Batin Axel.
Axel berjalan masuk ke restoran milik mommy dengan wajah datar nya.
Melihat tuan muda Dravion pemilik restoran semua wanita yg berada di sana tidak bisa menahan rasa kagum nya dan bahkan ada yg ingin mendekati nya namun di hadang oleh security.
Aurora dan Gesha yg sedang duduk langsung melihat ke arah Axel yg sedang berjalan masuk.
"Tuan beruang kutub yg membawa ku ke mansion nya hingga beberapa hari itu bener dia kan?" Batin Aurora sambil melamun melihat axel yg hampir tidak ia kenali jika itu adalah Axel karena menurut nya sangat tampan dan menawan.
"Woii" ucap gesha sambil melambaikan tangan tepat di depan wajah Aurora.
Aurora yg sadar melihat lambaian tangan gesha pun tersadar. Dan langsung terkejut jika Axel sudah berada di depan nya yg sedang menatap nya dengan tatapan yg sulit di artikan.
"Bagaimana keadaan mu?" Basa basi Axel yg sebenarnya sudah salting melihat kecantikan wajah
Aurora dari jarak dekat.
"Saya Ba-baik tuan" ucap Aurora gugup dan terbata bata.
"Apa kau sibuk hari ini?" Tanya Axel kepada Aurora.
"I-iya tuan Sa-saya sibuk karena bekerja tuan" jawab Aurora yg tidak berani menatap Axel.
"Kenapa dia jadi gugup, apa aku menyakitinya?" Batin Axel karena pasal nya di mansion Axel Aurora tidak pernah menunjukkan rasa gugup nya seperti hari ini.
"Apa kau mau ikut dengan ku?" Tanya Axel dengan lembut. "Sebentar saja, dan aku mengizinkan mu tidak bekerja untuk hari ini" ucap Axel.
Mendengar ucapan Axel membuat sahabat Aurora pun mengerutkan dahinya.
"E-ehh, tuan sorry ye ini sahabat gue dan dia juga masih bekerja, tuan ga bisa dong seenaknya aja begitu nanti gesha di pecat sama bos nya gimana?" Protes gesha kepada Axel.
"Saya bos nya di sini" jelas Axel dengan percaya diri dan mampu membuat Aurora dan Gesha menganga tak bisa berkata kata.
"Maafkan sahabat saya tuan dia emang gitu" ucap Aurora kepada Axel. "Lo sih asal ngomong aja gini kan jadi nya" geram Aurora kepada gesha sedikit berbisik.
"Tak apa, tapi kau harus ikut dengan ku hari ini, bagaimana?" Ucap Axel dengan santai.
Aurora melebarkan bola mata nya dengan sempurna ketika mendengar ucapan Axel.
"Udah sih ikut aja Lo juga ga bakal rugi ganteng gitu wkwk" bisik gesha kepada Aurora sambil tertawa.
"Ta-tapi tuan mau bawa saya kemana?" Tanya Aurora dengan hati hati.
"Sesuatu tempat" jawab Axel yg tentu tidak memuaskan untuk Aurora.
Aurora mengerlingkan bola mata nya mendengar jawaban Axel. "Ck, orang nanya nya apa di jawab nya apa" gerutu Aurora sambil memanyunkan bibir nya.
Axel tentu bisa mendengar gerutuan Aurora dan Axel menarik tipis sudut bibir nya ketika melihat bibir cantik milik Aurora.
"Ayo kita berangkat" ucap Axel dan langsung menarik tangan Aurora.
"E-ehh tuan sebentar" ucap Aurora menghentikan langkah nya.
"Ada apa?" Tanya Axel sambil mengangkat sebelah alis nya.
"Ini, aku haru melepas nya dulu dong" ucap Aurora sambil menunjuk ke arah seragam yg ia guna kan.
Axel pun mengangguk pelan dan memberi izin untuk Aurora melepas seragam nya.
"Gesha Lo gapapa kan gua tinggal?" Tanya Aurora sambil melepas seragam nya.
"Hmm, sebenarnya sebel sih. Tapii don't worry sayang kamu berhak bahagia" ucap gesha dengan tersenyum.
"Apasih Lo kayak melepas gua ke pasangan gua aja ahaha" jawab Aurora yg tahan menahan tawa nya. "Dahh gua pergi dulu ya, doa in semoga gua ga di apa apa in sama beruang kutub itu" ucap Aurora.
"Apa? Beruang kutub ahaha, udah jalan sana hati hati ya." Ucap gesha dengan tersenyum.
Aurora pun keluar restoran bersama Axel. Di depan mobil Axel membuka kan pintu untuk Aurora, Aurora yg melihat sikap Axel pun tersenyum kikuk.
"Terima kasih" ucap Aurora dengan senyuman manis nya.
Mobil berjalan menembus pepohonan yg di lewati mobil Axel.
"Emm, aku boleh nanya ga?" Tanya Aurora dengan hati hati.
"Of course, tanya saja" jawab Axel.
"Sebenarnya aku takut" ucap Aurora dengan serius menatap Axel.
"Takut apa?" Tanya Axel sambil menaikkan sebelah alis nya.