"Ah, aku berada di mana?"
Sebuah tempat yang mengesankan! Sial, tapi ini bukan duniaku. Ini adalah dunia sihir! Tunggu, aku terjebak di dalam tubuh seorang pemuda hina yang memiliki sihir sama sekali.
Bodoh, kenapa aku ini mencintai seorang putri kekaisaran sedangkan aku bukan siapa-siapa?
Ahahaha tidak masalah, mari kita genggam dunia ini menggunakan sebuah kecerdasan yang luar biasa. Tidak apa-apa aku tidak memiliki sihir, tapi aku memiliki sebuah seni yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Ini adalah dunia yang dipenuhi oleh pedang dan juga sihir. Kau tidak punya sihir? maka kau akan dikucilkan. Tapi mari kita lihat, bagaimana pemikiran dunia modern diterapkan di dunia yang tidak pernah menyentuh sains yang menakjubkan. Juga, mari kita taklukkan dunia ini dengan sebuah kecerdasan dan perkembangan teknologi yang luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arachanaee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Magical Beast
Cahaya api merah menyala bergerak tanpa suara. Sangat halus yang bahkan Kazuto dan kedua bawahannya sama sekali tidak begitu menyadari secara cepat. Keduanya menyadari, ketika api itu membentur sebuah tebing, hingga menimbulkan sebuah guncangan yang hebat yang membuat Kazuto terkejut dan menelan ludah secara kasar. Untungnya, bola api itu hanya lewat di belakang Kazuto dan tidak persis mengenainya, sehingga dia bisa menghela napas.
Walaupun demikian, bukan saatnya untuk menghela napas secara lega. Ini adalah sebuah serangan dadakan yang tidak mereka kira.
Mereka diam membeku sejenak dan menoleh ke asal bola api dengan ukurang yang begitu besar itu dilontarkan. Secara terang, dari arah berlawanan dari mereka, sebuah cahaya api begitu menyala, berkobar seperti seekor monster dalam gelapnya malam. Dia berjalan perlahan-lahan dan menunjukkan wujudnya semakin jelas.
Seekor singa, dengan surai yang menyala di kepalanya, matanya berwarna merah tua dengan taring yang menonjol di wajahnya. Ujung ekornya bergerak ke kasan kemari dengan api yang melahap-lahap.
“I-ini hutan lo, kenapa ada singa di sini?” Pikir Kazuto. Jantungnya berdebar saat ternyata dia bertemu dengan seekor anomali magical beast yang sangat mengerikan. Berbeda dengan harimau dan magical beast lain sebelumnya, anomali ini sudah berwujud aneh yang menandakan bahwa kekuatannya sudah berada di atas rata-rata.
“Tuan, mundur, biar aku yang melawannya.” Ucap Helen dengan wajah yang begitu serius. Kemudian dia menyalakan sebuah api di tangannya dengan ukuran kepala manusia dewasa.
Api musuh api? Helen agak kurang yakin dengan kemampuan dirinya sendiri. Tapi ada Laura, sehingga dirinya harus berusaha keras. Laura juga langsung menghilang beberapa detik kemudian.
Kazuto mundur beberapa langkah hingga dia menabrak tebing yang dihancurkkan. Serpihan-serpihannya membuat Kazuto harus berhati-hati. Tapi, tampaknya ada beberapa titik yang meleleh hingga tampak seperti magma cair yang Kazuto sadari bahwa titik panas singa itu sangatlah tinggi.
Namun, ada satu hal yang membuat pupil mata Kazuto agak membesar. Dalam cahaya api dari Helen, tersinari dengan jelas bahwa tebing yang hancur itu menghandung tanah berwarna agak kehijauan. Bebatuannya memiliki corak yang begitu khas, sehingga saat disentuh memiliki permukaan antara kasar dan juga halus.
“Bijih besi?” Tanpa berpikir panjang. Kazuto langsung mengambil pedangnya. Dia juga mengambil tas yang ada di dekatnya untuk mengambil beberapa bijih besi yang sangat berharga ini.
Sementara itu, Helen sudah memulai serangan, dimana dia langsung melontarkan kobaran api yang menyala, yang bahkan bisamenyinari keseluruhan tempat ini dalam radius beberapa meter. Sayangnya, kobaran itu tidak cukup mampu untuk mengalahkan kobaran api milik singa api tersebut, dimana mereka berdua awalnya beradu serangan hingga cukup lama dan api milik singa tersebut lebih unggul dan memiliki titik panas yang jauh lebih tinggi.
Bahkan Helen langsung terdorong ke belakang karena serangan lawannya begitu kuat. Serangan api singa juga tidak berhenti, dan tetap mengamuk hingga mengarah ke arah Helen dan Kazuto.
Helen melompat ke samping. Kazuto tanpa berpikir panjang juga menoleh dan segera menoleh hingga dia berhasil selamat dari serangan tersebut. Untungnya mereka berdua tidak terkena luka sedikitpun.
“Helen, kau baik-baik saja?” Teriak Kazuto dengan pertanyaannya.
“Ya, Anda?”
“No problem, but Ini bukan lawan kita!”
Helen tidak mengerti apa yang Kazuto katakan. Sesegera dia berdiri dan melancarkan badai api yang menyala.
Sementara itu, Laura sudah diam-diam bergerak dengan lambat sehingga tidak menimbulkan suara sedikitpun. Sayangnya, jejaknya masih bisa terdengar, sehingga singa yang was-was itu langsung bergerak curiga karena dia memiliki insting yang begitu kuat. dengan adanya insting itu, singa tersebut tahu karena ada sesuatu serangan yang tak terduga, apalagi dia juga menyadari bahwa satu orang telah menghilang yang artinya satu orang itu telah memiliki kemampuan khusus.
Singa itu mengobarkan api di tubuhnya dengan kobaran yang begitu besar. Sehingga membuat Laura langsung melompat mundur karena aura panas tidak bisa menjangkaunya. Dia menggertakkan giginya, yang membuat dia nekat mendekat sambil mengayunkan pedangnya.
Sayangnya yang ada hanya kobaran api itu saja yang terbelah. Dan tak cukup mampu untuk melukai singa tersebut. Singa itu menyadari bahwa serangan masih tetap diberikan, sehingga dia menghadap ke arah serangan tersebut. Tapi dia harus mundur terlebih dahulu untuk menghindari serangan dari Helen.
Tidak berhenti, pusaran badai api membuat keadaan semakin kacau. Dan itu baru saja dikeluarkan oleh singa tersebut. Pada intinya, kekuatan singa sebagai magical beast memang tiada tandingannya. Apalagi saat ini dia sedang mengaum yang membuat badai semakin membesar. Kacau parah, bahkan membuat Kazuto terlempar ke belakang dan membungkuk karena semakin panasnya.
Laura dia mundur karena tak mampu untuk menyerangnya dalam jarak yang begitu dekat. Jarak dari dekat pula, ketika api berkobar semakin besar hingga membentuk sebuah torndo. Sehingga saat dia melompat ke belakang sekalipun, dia terlempar sekaligus terdapat luka bakar di tangannya.
Secara cepat, Laura menunjukkan wujudnya. Namun, Kazuto langaung menarik lengannya ke belakang.
“Ayo lari! Kita bukan lawannya!”
Kemudian, Helen dan Kazuto sambil menarik Laura, mereka semua berlari kemanapun. Paling tidak mereka harus segera pergi untuk menghindari serangan singa api yang sangat brutal itu.
Merek apada akhirnya lari, tetapi singa itu masih mengejar dengan menembakkan bola api dari mulutnya hingga membuat tanah pun bisa terbelah.
Untungnya, Kazuto berhasol melompat ke samping sambil terus berlari. Lari sekencang-kencangnya! Keadaan semakin mencengkam, apalagi ini adalah malam gelap yang diterangi oleh tembakan api dan kebakaran hutan yang dipicu oleh api dari singa tersebut. Mereka terus berlari, tapi tidak lurus, melainkan berbelok-belok melewati semak melukar, pohon rindang, bebatuan yang membuat singa itu juga kesulitan untuk menguasai medan.
“Ini mengerikan! Aku tidak mau menemanimu lagi tuan!” Helen berteriak dengan wajah yang ketakutan. Laura masih terdiam sambil memandang ke belakang untuk melihat apakah singa itu masih terkejar.
“Paling tidak aku sudah tahu bahwa gunung ini memang berharga! Lari sekuat kalian!”
Tiba-tiba, dari balik pohon di depan, seekor monster dengan ukuran tiga kali lipat dari tubuh Kazuto muncul. Matanya merah menyala sehingga membuat kejutan itu cukup mendebarkan, selain itu, raungannya beitu kuat hingga membuat pohon dan batu bergetar hebat.
Helen berteriak hebat karena suara yang menggema, burung pun langsung bangun dan terbang, hewan-hewan lainnya lari ketakutan. Dan, saat singadi belakang itu mendekat, rupanya hewan monster yang ada di depan mereka adalah seekor beruang bertubuh raksasa. Itu sangat mendebarkan, Kazuto menarik kedua perempuan itu dan melompat ke samping sebelum beruang tersebut mengayunkan tangan mereka.
Mereka pun berguling dalam kegelapan, tubuh Kazuto memar dan bijih besi yang dia pikul dalam wadah juga berjatuhan. Untungnya, beruang itu juga menyerang singa dengan kekuatan angin yang begitu kuat, bahkan efeknya juga mampu untuk meghembuskan apapun yang ada disekitar mereka.
ayo mampir juga dinovelku jika berkenan