"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Pesta dansa pun di mulai beberapa peserta mulai berdansa dengan pasangannya masing-masing, Gizel menatap semua pasangan yang berdansa dengan tatapan mengagumkan.
"Waah ternyata berdansa dengan pasangan mereka sendiri terlihat menyenangkan seperti di cerita dongen" Batin Gizel dengan senyum yang senang.
Arion menatap Gizel dengan tatapan yang dalam, "Cantik" Batinnya
"Arion...." panggil seprang wanita di depannya, Serontak Gizel menoleh dan menatap wanita itu.
"Arion kau datang lebih awal hari ini?" Ucap Sofia dengan basa basi yang hanya di balas deheman oleh Arion.
"Nona itukah anda?" Tanya Gizel dengan senyuman ramahnya, Sofia menoleh ke arah Gizel dan menelusuri setiap sisi dari Gizel dari atas sampai bawah,
"Kau mengenalku? ah ya pasti kau tau aku dari beberapa majalah karena aku adalah model terkenal" Ucapnya dengan sombong, sepertinya Sofia tidak terlalu mengingatnya karena penampilan Gizel yang begitu berbeda saat berada di toko bunganya.
"Saya penjual bunga yang pernah anda borong waktu itu" jelas Gizel dengan sopan dan ramah.
Serontak Sofia terkekeh mendengar pengakuan dari wanita yang bersanding dengan seorang Arion, "Cih ternyata hanya wanita kampungan" Gumamnya namun masih mampu di dengar oleh Gizel.
"Ma...maksud anda?" Tanya Gizel heran namun tidak di gubris oleh Sofia.
"Arion ayo kita berdansa!" Ajak Sofia sembari menarik tangan Arion.
"Tidak! aku akan berdansa dengan partner yang ku bawa" tolaknya datar.
"Maksudmu wanita ini?" Tanya Sofia dengan menatap sinis ke arah Gizel.
"Ayo!" Arion menarik tangan Gizel menuju tengah-tengah untuk berdansa tanpa menggubris Sofia sama sekali.
Serontak Sofia menghentakan kaki kesal melihat Arion lebih memilih wanita rendahan dari pada dirinya seorang selebriti dan teman masa kecilnya.
"Sofia mau berdansa?" sapa seorang pria di tengah-tengah kekesalannya yah dia adalah Charles.
"Tidak aku malas!" jawabnya dengan nada kesal dan meninggalkan Charles begitu saja.
"Ya sudah aku makan saja" ucap Charlos yang biasa saja sembari berjalan menuju meja yang sudah penuh dengan hidangan makan berat maupun ringan.
Sedangakn di tengah Arion dan Gizel mulai berdansa,
"Agh...." Desis Arion karena kaki Gizel yang menginjak kakinya.
"Ah maaf, aku tidak pandai berdansa" Jawab Gizel malu.
"Tidak apa kita coba lagi"
Arion dam Gizel mulai menyatukan tangan kembali dan berdansa namun tetap sama, Gizel kembali menginjak kaki Arion.
"Shht...." Desis Arion dengan sedikit mendongakan wajahnya.
"Ma...maaf sebaiknya kau menerima tawaran nona tadi agar kakimu tidak patah akibat ku injak terus menerus..." Gizel hendak pergi namun tangannya di tarik oleh Arion sehingga tubuhnya bersandar di tubuh Arion.
"Naikkan kakimu ke kakiku,aku akan mengajarimu berdansa" ucap Arion, serontak Gizel terkejut dengan ucapan Arion mana mungkin ia menginjak kedua kaki Arion itu pasti akan sakit.
"Tidak, tidak perlu nanti kakimu bisa terluka" Jawab Gizel dengan panik.
"Aku tidak menerima penolakan, cepat naiklah!!"
Gizel mulai menaikkan kakinya ke atas kaki Arion dengan perlahan, Arion membantu Gizel dengan memegangi pinggulnya agar ia tidak terjatuh. Sedangkan Gizel mengalungkan tangannya di leher Arion. Keduanya begitu dekat sampai hembusan nafas Arion pun begitu terasa oleh Gizel dan itu membuat tubuhnya merinding seperti merasakan sengatan listrik menjalar di seluruh tubuhnya apalagi pinggulnya yang di sentuh oleh seorang pria.
"Jangan gugup" Ucap Arion dengan suara beratnya, dan itu membuat jantung Gizel semakin berdebar dan pipinya memerah.
Gizel memilih untuk memalingkan wajahnya ke samping sedangkan Arion terus menatap Gizel dengan lekat, aroma wangi vanila khas tubuh Gizel membuat Arion seakan mabuk kepayang.
Keduanya berdansa dengan begitu dekat sampai semua orang menatap Arion dan Gizel dengan begitu kagum, pasalnya baru pertama kali ini mereka melihat tuannya berdansa dengan seorang wanita seromantis ini.
"Waah benar-benar romantis..."
"Tidak ku sangka tuan bisa menjadi pria lembur seperti itu..."
"Pasangan yang serasi...."
Seluruh orang di pesta terlihat senang melihat tuannya tapi tidak dengan Sofia, ia terus meremas tangannya menahan kecemburuan dan kekesalan yang begitu mendalam.
"Lihat teman kita sudah benar-benar dewasa" Ucap Charles yang menyenggol bahu Sofia sembari membawa gelas berisi minuman.
"Ck....." Sofia lantas pergi meninggalkan pesta itu dan meninggalkan Charles seorang diri
Charles yang melihat Sofia pergi dengan keadaan marah pun segera menyusulnya dengan raut wajah bingungnya.
"Sofia tunggu kau kenapa?" teriak Charles yang terus mengejar Sofia.
Gizel yang merasa menjadi tontonan bagi semua orang ia lantas langsung turun dari kaki Arion dan melepaskan tangannya dari leher Arion.
"Kenapa?" tanya Arion heran.
"Aku malu, lebih baik kita tidak perlu berdansa lagi" seru Gizel menunduk malu.
Arion pun menatap seluruh orang yang tengah mengerubuninya, "Apa yang kalian lakukan?" Tanyanya dengan datar dan tatapan tajam, akhirnya mereka pun bubar karena merasa merinding dengan tatapan tuannya yang seperti ingin membunuh.
"Ayo makan kau pasti lapar..." Arion menarik tangan Gizel menuju kursi untuk makan, di sana terdapat sebuah kursi yang sudah terdapat makanan dan minuman yang sudah tersedia.
Gizel duduk dengan tatapan masih menunduk, ia tidak kuasa memperlihatkan pipinya yang merona di hadapan Arion.
"Kenapa kau terus menunduk?"
"Ah tidak apa ayo makan aku lapar!" Gizel meraih piring berisi cake coklat di depannya dan mulai melahapnya, Arion terkekeh pelan menyadari pipi Gizel yang merona.
"Aku pergi dulu untuk menemui seseorang, kau tetaplah disini sampai aku kembali, dan jika ada yang menganggumu cepat hubungi aku!!" ucap Arion sebelum pergi yang di balas anggukan oleh Gizel.
"Haah akhirnya dia pergi aku bisa memakan dengan lahap tanpa harus canggung" gumam Gizel sembari menghela mafas lega.
Sementara Sofia mengendarai mobilnya dengan cepat, wajahnya begitu kesal.
"Haah sial!! beraninya wanita itu mendekati Arion, akan ku pastikan hidupmu tidak akan aman wanita jal**ng!!" geram Sofia sembari mencengkram setir mobilnya.
"Aku harus menemui wanita itu besok dan mengancamnya untuk menjauh dari Arion, yah itu harus, aku tidak boleh kalah dengannya" Ucapnya dengan seringai licik.
*
Sementara di sebuah gedung tengah hutan terdapat pertemuan tertutup antara anggota dunia hitam yaitu para mafia.
"Bagaimana apa belum ada tanda anak dari Filip ditemukan?" Ucap Seorang pria yang tengah duduk menyilangkan kaki.
"Belum, apa kau yakin anak Filip itu masih hidup, bukankah tempat itu sudah di ledakkan dan hangus tak tersisa?"
"Aku yakin dia masih hidup, kita harus mencarinya dan mengajaknya bergabung untuk menghancurkan Zero Black, atau kita bisa menjadikannya sebagai umpan untuk menghancurkan Zero Black, aku yakin dia akan datang untuk menuntaskan dendamnya jika tau kita menemukan anak dari Filip. Dengan begitu kita bisa menghajarnya di saat ia lengah" Ucapnya dengan seringai licik.
"Kau jenius Lee, benar-benar jenius, kami tidak menyesal telah memanggilmu kemari untuk bergabung dengan kami" Ucap Antony
"Bukankah kita memang harus bekerja sama untuk menghancurkan musuh kita yang sama" Jawabnya dengan seringai begitu menyeramkan.
Lee Yang adalah salah satu mafia di Cina bernama Bai Laohu (Harimau putih) yang juga memiliki beberapa cabang usaha gelapnya di Moscow, ia juga berasal dari keturunan Rusia namun ia memilih untuk memperbesar usahanya di Cina, dan Antony Sergei merupakan musuh bebuyutan Zero Black dari dulu.
Anggota milik Antony bernama Red Wolf selalu gagal untuk lebih unggul dari Zero Black, jadi ia meminta bantuan kepada beberapa mafia yang juga menjadi musuh besar dari Zero Black.
"Untuk itu kalian kerahkan seluruh anggota dan cari putri dari Filip, yah anaknya adalah wanita dan menurut informasi dia selalu memenangkan kejuaraan bela diri saat sekolah dulu, kau cari fotonya di tempat sekolahnya dulu untuk mempermudah kita menculiknya" Ucap Lee dengan tatapan tajam yang menusuk.
"Oke kau tenang aku pasti akan menemukannya"
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.