NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan yang tidak di sengaja antara gadis buta bernama Alana Maherwari, dengan seorang pria malah membawanya pada cerita romansa sekaligus awal dari kepahitan.
Siang itu sehabis ia menjual bunga di temani oleh anjing husky kesayangannya tiba-tiba tongkat kayunya mengenai sesuatu. Alana kira itu sebatang kayu namun tak lama terdengar suara melenguh seperti orang yang sedang kesakitan.
Setelah mengetahui itu adalah seseorang, Alana langsung membawanya ke rumah tanpa ia tahu latar belakang orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siasat Maria

Pagi itu Baron mendatangi perusahaan menanyakan letak ruang CFO atau Chief Financial Officer kepada orang-orang di sana. Gaya pongahnya membuat orang-orang di sekitar merasa tidak nyaman dengan dirinya. Pria paruh baya itu kini akan menguasai perusahaan Robin walau ia harus bersi tegang dengan sang putra kedua dan sang istri.

Deriz pun tidak bisa melawan karena ia tahu watak Baron yang sebenarnya. Pria itu sangat licik bahkan kepada anaknya sendiri.

Kini Baron sudah berada di ruang CFO bernama Gisela. Wanita cantik itu adalah orang kepercayaan yang ditugaskan untuk mengelola keuangan oleh Robin Defalco

Baron yang sejatinya gemar dengan wanita-wanita muda kala lihat Gisela yang cantik dan bertubuh sintal membuat sifat musang jantannya keluar.

Baron lalu mengetuk pintu ruangan Gisela tak lama Gisela langsung membukanya. Gisella yang tidak tahu Baron adalah orang tua Robin merasa heran dengan pria paruh baya di hadapannya.

"Halo Nona cantik, bolehkah saya masuk?" tanya Baron.

"Maaf anda siapa?" tanya Gisela langsung memasang perasaan waspada.

"Saya adalah orang tua Robin Defalco! Perusahaan ini berada dalam kekosongan kekuasaan selepas kematian putra saya. Saya ingin menggantikan posisi Robin karena cinta saya terhadap dirinya. Saya menghargai setiap perjuangan yang Robin lakukan kepada perusahaan ini. Saya akan mengambil alih tugasnya" ungkap Baron.

Gisela melihat penampilan Baron dari atas ke bawah, hatinya merasa tidak yakin dengan pria di hadapannya. Analisa Gisel yang akurat mengatakan bahwa Baron bukan orang yang benar.

Gisela pun mempersilahkan Baron untuk memasuki ruangannya.

"Apa yang akan anda tanyakan pada saya, Tuan? tanya Gisela.

"Begini, saya ini sudah berpengalaman dalam memimpin perusahaan di beberapa dekade ini, tentunya jika saya memegang perusahaan saya harus tahu seluk beluk perusahaan tersebut termasuk keuangan yang dimiliki oleh perusahaan itu. Maka dari itu saya akan menanyakan kepadamu nona cantik berapa jumlah keuangan di perusahaan putraku?" tanya Baron.

Mendengar hal itu Gisela semakin tidak yakin dengan pria di hadapannya namun ia tidak mau membuat Baron merasa curiga dengan analisisnya.

"Begini saja tuan, kami akan memberikan data keuangan perusahaan tuan Robin Defalco kepada anda seminggu dari sekarang karena jujur saja semenjak kematian dari tuan Robin Defalco, perusahaan ini belum merekap data keuangan dan pemasukan maka dari itu saya sebagai CFO meminta waktu satu minggu untuk merekap semua data-data agar bisa saya serahkan kepada anda" papar Gisela.

Baron terlihat diam di dalam hatinya ia merasa keberatan karena ia ingin tahu secepatnya keuangan dan pemasukan dari perusahaan Robin Defalco yang terkenal sangat besar di kawasan negara tersebut. Namun Baron tak ingin membuat kesan buruk di mata Gisela, iaa pun mengiyakan saja ucapan Gisela.

"Baiklah nona cantik saya tunggu rekapannya satu minggu dari sekarang, saya tunggu" balas Baron sembari tersenyum namun terlihat menjijikan di mata Gisela.

"Kami akan memberikan data itu dengan seakurat mungkin tuan" ucap Gisela sekali lagi.

Baron hanya manggut-manggut saja Ia pun pamit keluar dari ruang Gisela.

Baron terus berjalan menyusuri setiap sudut perusahaan milik sang putra.

"Ternyata anak bodoh itu sangat pandai membangun perusahaan sampai sebesar ini. Sudah lama aku tidak memperhatikan dia sehingga dia bisa melangkah lebih jauh mendahuluiku" ucap Baron.

"Tapi sekarang apa yang kamu sudah lakukan akan menjadi milik Papa sepenuhnya. Kamu memang anak yang sangat berbakti kepada Papa, Robin" sambungnya lagi.

Kini Baron sudah berdiri di depan ruang kerja Robin Defalco.

Ia masuk ke dalam sana mendapati ruangan yang megah, terdapat pula kursi kebesaran dengan nama yang terpampang di meja berukir kayu itu.

"Sebentar lagi nama itu akan diganti dengan nama seorang Baron Defalco. Sudah lama kau menginginkan kursi penguasa dan sekarang kemauan itu sudah ada di depan matamu, Baron.....Hahaha dan Robin Defalco putraku, aku tidak peduli dengan mu ataupun dengan kematianmu. Aku tidak peduli dengan hidupmu yang aku pedulikan adalah perusahaanmu yang sebentar lagi akan menjadi perusahaan ku" ujar Baron dengan sangat senang.

Selayaknya pria yang menjadi ayah akan peduli dengan anaknya walaupun ia sudah berkeluarga dan menikah dengan wanita lain dan mempunyai anak namun Baron tidak melakukan hal itu. Sejak kematian istrinya dengan cara bunuh diri, Ia sudah tidak bersimpati kepada anak sulungnya. Ia menganggap bahwa Robin sama bodohnya dengan ibunya tanpa dia sadar diri Kenapa istri pertamanya bunuh diri itu karena ulahnya yang gemar bermain wanita dan selingkuh bersama Madame Eve.

Baron melangkahkan kakinya menuju kursi kebesaran milik Robin dan ia pun langsung mendudukkan pantatnya di sana.

Sementara Deriz di mansion nya sudah bersiap-siap akan mengajak Maria menuju apartemen. Tak ada keraguan dari wajah Maria karena ia sudah bertekad akan menjadi mata dan telinga untuk Robin Defalco sang tuan muda.

Namun berbeda dengan teman-temannya sesama maid, mereka merasa berat melepas Maria.

"Maria, kau yakin?" tanya Jasmine.

"Aku yakin tak ada keraguan dari dalam hatiku. Ini semua aku lakukan demi tuan muda kita. Sudah aku pergi dulu" Maria berjalan ke arah ruang utama yang sudah ada Deriz sedang menunggu dirinya.

"Tuan, apa kita pergi sekarang?" tanya Maria.

Bukannya menjawab Deriz malah memandangi wanita itu dari atas sampai bawah.

"Tuan, apakah kita pergi sekarang?" tanya Maria sekali lagi.

"Ya, kita pergi sekarang bawa baju-baju mu" balas Deriz.

"Tuan, apakah anda ingin diantarkan?" tanya Alfonso.

"Tidak! Aku akan pergi sendiri jawab Deriz

Kini Deriz pun membawa Maria ke apartemennya.

Sesampainya di apartemen, Deriz berjalan terlebih dahulu sementara Maria mengikuti dari belakang. Ketika sudah di depan pintu Deriz segera mendial angka-angka password pintu apartemennya tak lama pintu itu terbuka.

Deriz masuk tanpa bicara terlebih dahulu kepada Maria namun Maria tidak peduli ia hanya mengikuti Deriz dari belakang.

Pemandangan pertama ketika Maria masuk ke apartemen Deriz membuat dirinya begitu terkejut ketika melihat minuman keras yang tertata tidak beraturan serta botol-botol bekas minuman keras yang banyak sekali tercecer di atas sofa maupun di meja ada juga botol minuman keras yang pecah dan berserakan di atas lantai dan jangan lupakan kondom-kondom yang berserakan bekas Deriz memakai bersama wanita-wanita malam.

"Bersihkan semua ruangan ini sampai rapih" perintah Deriz.

"Baiklah tuan, saya akan membersihkannya" Balas Maria.

Maria berjalan namun belum 3 langkah dirinya mengaduh karena menginjak pecahan botol hingga kakinya berdarah.

Melihat Maria kesakitan Deriz menjadi iba. Ia langsung mengangkat tubuh Maria dan membawanya ke kamar yang satunya lagi.

"Kenapa kau ini bodoh sekali, hah? Apa kau tidak melihat banyaknya pecahan botol?" tanya Deriz dengan nada membentak.

Maria hanya diam dengan kepala tertunduk. Ia tidak mau membalas perkataan Deriz.

"Jawablah jika aku sedang bicara" kesal Deriz.

"Maaf tuan" hanya itulah yang Maria ucapkan.

"Dasar wanita bodoh! Kenapa kau malah meminta maaf padaku?" bentak Deriz.

Namun ia langsung duduk di atas ranjang lalu mengangkat kaki Maria dan menumpukan kaki Maria di kedua pahanya.

"Tu-tuan mau apa?" tanya Maria ketakutan.

"Diam lah" balas Deriz.

Dirinya mencari seauatu pada laci kemudian menemukannya.

Deriz mengobati luka di kaki Maria.

"Ckkk, kaki kau kenapa kecil sekali seperti bayi" ucap Deriz lalu menurunkan kaki Maria dari atas pahanya.

"Maaf tuan, saya akan langsung bekerja" ucap Maria.

Seketika Deriz melotot tak senang.

"Diam, kau istirahatlah" ucapnya.

Maria hanya mengangguk, dalam hatinya ia sudah mulai akan mengambil hati Deriz, sesudah Deriz menyukainya begitu dalam, makan Maria akan membantingkan dan menjungkir balikan hati Deriz.

"Tuan muda Robin, izinkan aku bekerja untukmu. Demi adikku yang sudah kau selamatkan. Jasamu padaku, akan aku balas. Aku pastikan tuan Deriz akan membayar mahal kesalahannya padamu, tuan" ucap Maria dalam hatinya.

1
Bivendra
koq gt sih mnt jd kekasih cm buat kuda²an terus dtggl kmdian hamil kan kasihan
Lembayung Senja: Robin baik kok....😢
total 1 replies
Suanti
cerita menarik, bagus mudah2an cerita nya ngak berbelit-belit 🥰🥰🥰🥰
Lembayung Senja: terimakasih Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!