Annisa,seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan restoran dan tinggal di lingkungan pesantren dan diam2 mengagumi gusnya.Dia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang bernama syifa.Hingga suatu ketika ibunya meninggal dan keadaan menjadikan Annisa di suruh tinggal di kediaman gus tersebut, karna sangat adik juga sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren itu.Hari-hari Annisa pun berubah, dia di hadapkan dengan persoalan dan orang-orang yg belum pernah di temui sebelumnya. Kira-kira akan seperti apa Annisa akan melewati perjalanan hidupnya kali ini? Apakah kekaguman nya terhadap gus nya akan bersambut...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak imey mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KERAS KEPALA
BAB 24
Sejak kemarin siang Namira mengurung dirinya di kamar, dia merasa sangat tidak berguna.Kenapa umma nya bisa begitu sabar menghadapi sikap abi nya.Tapi itulah yang membuat rasa bangga sekaligus sakit,hati wanita mana yang tidak sakit hati jika di duakan.
"Gus Rasya.. apakah aku memang harus jadi yang kedua untukmu?sungguh hati ini sakit jika memang itu yang terjadi.. " gumamnya sambil meneteskan air mata.
"Sampai kapanpun aku tidak siap untuk melakukannya, sungguh beruntung wanita yang akan bersanding denganmu kelak, dan aku disini hanya bisa meratapi dirimu"
Namira menangis dalam diam, ia menenggelamkan wajahnya ke bantal.
"NAMIRA... KELUARLAH ABI MAU BICARA DENGANMU,MAU SAMPAI KAPAN KAMU SEPERTI INI HAH..!!! KELUAR.. JIKA KAMU TIDAK MAU KELUAR AKAN ABI DOBRAK PINTUNYA...CEPAT....!!!!! "
Ya suara Kyai Nasrullah memecah keheningan yang Namira ciptakan,buat Namira sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bicara,bukannya malas, tapi hatinya saat ini sangat bertentangan dengan yang abi nya katakan. Kemarin abi nya sempat datang untuk menemui Namira, tapi umma tidak mengizinkan,umma mengatakan Namira sedang tidak enak badan dan butuh istirahat.Dan sekarang abi nya datang kembali, entah apa yang menjadi tujuan abi nya itu, hingga ia bersikukuh untuk melanjutkan perjodohan ini.
"NAMIRAAA... CEPAT BUKA PINTUNYA"
Kali ini suara gedoran pintu yang sangat keras, hingga mau tidak mau Namira membuka pintu kamarnya. Namira membuka pintu kamarnya perlahan, dan menampilkan sosok abi dan umma nya. Umma Aisyah berdiri di belakang Kyai Nasrullah yang menampakkan wajah galaknya, umma terlihat kecewa dan menyesal karena tidak bisa melindungi putrinya, ia hanya bisa menganggukan kepala, tanda menyuruhnya berbicara dengan abi nya.
"ADA APA DENGAN MU?... KENAPA KAMU BERSIKAP SEPERTI ANAK KECIL? HAH...!!!APA KAMU MAU BUNUH DIRI? ABI TIDAK PERNAH MENGAJARIMU MENJADI SEORANG WANITA YANG LEMAH, INGAT DERAJAD KITA NAMIRA"
"Abi... maaf jika Namira mengecewakan abi, tapi Namira juga tidak mau menyakiti wanita lain"
"JANGAN PERNAH KAMU MENGAJARI ABI,ABI TAHU APA YANG ABI LAKUKAN, DENGAR NAMIRA... KALAU KAMU MENIKAH DENGAN GUS RASYA, HIDUPMU AKAN LEBIH MENYENANGKAN, WALAUPUN JADI ISTRI KEDUA... TOH NANTI JIKA ISTRINYA YANG PERTAMA MATI,KAMU YANG AKAN MENEMPATI POSISI ITU"
"Astagfirullahalazim abiiiiii.... kenapa abi berbicara seperti itu, apa maksud abi sebenarnya? apakah sikap abi selama ini juga sama seperti itu terhadap umma?"
"SUDAHLAH.... KEPUTUSAN KU SUDAH BULAT, MAU TIDAK MAU KAMU HARUS MAU MENIKAH DENGAN GUS RASYA"
"Namira tidak mau abiii, jika abi tetap mau seperti itu maka Namira tidak akan segan-segan untuk bunuh diri"
"Namiraaa... apa yang kamu bicarakan nak,?"
Umma menangis memeluk Namira.
"" Tolong jangan berkata seperti itu nak,kalau kamu melakukannya umma sungguh tidak sanggup, lebih baik umma yang mati"
"Ummaaa... maafkan Namira.. Namira tidak tahu lagi harus bagaimana, Namira sungguh tidak mau menjadi yang kedua umma"
"HENTIKAN DRAMA KALIAN...!!!!AKU MUAK DENGAN SEMUANYA,KAMU NAMIRA... KALAU MEMANG KAMU TIDAK MAU JADI YANG KEDUA, ABI AKAN USAHAKAN KAMU AKAN JADI YANG PERTAMA"
"Abiiiii.... hentikan, apa yang akan abi lakukan? apakah didunia ini hanya ada Gus Rasya?di dunia ini masih banyak Laki-laki yang lain"
Kyai Nasrullah tersenyum menyeringai.
"Kalian akan tahu nanti, intinya Namira harus menikah dengan Gus Rasya,apa yang akan aku lakukan itu urusan ku dan kalian jangan ikut campur... PAHAM..!!!"
Kyai Nasrullah meninggalkan tempat itu, Namira dan umma Aisyah termangu dengan apa yang di katakan abi nya barusan.
"Umma... bagaimana ini.. apa yang harus aku lakukan, sungguh umma,
Namira tidak mau menikah dengan Gus Rasya, aku sudah berjanji bahwa tidak akan mengganggunya lagi"
"Kita pasrah kan semuanya pada Allah nak,kamu makan dulu ya, habis itu kita sholat kita minta petunjuk oleh Allah SWT,semoga kita di beri jalan keluarnya"
"Tapi umma.... abi... "
"Ssstt... sudah ya, ingat jangan pernah mengatakan hal yang tidak baik, ingat kamu masih ada umma, jangan pernah tinggalkan umma.. mengerti?"
Namira mengangguk dan memeluk umma Aisyah.
"Hallo assalamu'alaikum Rasyid ini aku, kau ada waktu?"
"Waalaikum salam, ya ada apa?katakanlah"
"Aku ingin secepatnya bertemu denganmu, aku harap kamu dan keluargamu menyetujuinya"
"Menyetujui tentang apa?"
"Tentang Namira anakku dan Puteramu Gus Rasya"
"Astagfirullahalazim... kamu masih saja ingin membahasnya?bukankah aku sudah bilang kalau Puteraku itu sudah punya calon"
"Aku tidak keberatan jikalau nanti anaku akan menjadi yang kedua"
"Kamu ini apakah sudah berbicara sama Namira dengan apa yang barusan kamu ucapkan?"
"Sudah... "
"Lalu"
"Apapun jawaban yang dia katakan, itu sama sekali tidak merubah keputusanku"
"Ya Allah... Nasrul... apa kamu masih dendam kepada ku, jika iya lampiaskan lah pada ku, jangan pada anak-anak kita, mereka tidak tahu apapun"
"Sayangnya aku lebih suka seperti ini,ohhh ya... siapa nama wanita yang akan menjadi pendamping puteramu?aku ingin berkenalan dengannya"
"Untuk apa?"
"Aku hanya ingin berkenalan,jangan mencurigaiku"
"Jangan macam-macam Nasrullah, aku mengerti kamu marah dan kecewa,aku minta maaf,tolong jangan libatkan anak-anak"
"Kau ini, baru saja jadi Kyai dan punya pondok pesantren sudah sombong, dengar Rasyid, aku tetap akan menjadikan Namira istri dari puteramu, walaupun jadi isteri ke dua...., lihat saja aku pasti bisa"
"Aku tidak pernah sombong dengan apa yang aku miliki,kamu saja yang merasa seperti itu"
"Oo ya... baiklah intinya kamu harus mengembalikan semuanya yang sudah kamu rampas"
Kyai Nasrullah mematikan telfonnya sepihak, dan membuat Kyai Rasyid mengucap istighfar berkali kali, dia memegang dadanya yang sedikit nyeri dan membuatnya bersandar di sofa.Kyai Rasyid beristighfar sambil mengenang kembali kejadian 25 tahun yang lalu, di saat itu Kyai Rasyid dan Kyai Nasrullah adalah teman dekat di pesantren, keduanya adalah murid kesayangan guru mereka, yaitu Kyai Salim. Kyai Nasrullah yang masih keponakan Kyai Salim membuat ia merasa diatas angin. Sifat arogan nya memang sudah ada dari dulu, hanya saja Kyai Rasyid menanggapinya dengan biasa saja.Kyai Salim mempunyai dua pondok pesantren, satu ada di Bogor, dan satu lagi di Bandung.Kyai Nasrullah saat menginginkan mengelola pesantren yang ada di Bandung.Tapi pada saat Kyai Salim akan menemui ajalnya, beliau mengatakan bahwa Kyai Rasyid lah yang akan mengelolanya.Kyai Nasrullah marah dan tidak Terima, bukankah dia adalah keponakannya, kenapa malah orang lain yang di percaya.Kyai Salim ingin Kyai Nasrullah mengelola yang di Bogor saja, tapi ia tidak mau. Sejak saat itu pertemanan mereka menjadi renggang dan terkesan bermusuhan.Dan untuk membalas dendam Kyai Nasrullah sangat senang bisa bertemu dengan Gus Rasya di Kairo, hingga akan memuluskan jalannya, yaitu menikahkan Namira dengan Gus Rasya.Jika itu terjadi maka pondok pesantren akan bisa ia rebut kembali, dan menguasai semuanya.